Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 13

MAKALAH ASPEK EKONOMIS GUNUNGAPI


TUGAS VULKANOLOGI

Muhammad Ridho Yonas


270110120053

GEOLOGI A

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJAJARAN
2014
TA. 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya
cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke
permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu erupsi pusat dan
erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang keluar melalui kawah utama dan erupsi
samping, erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya. Erupsi samping dapat dibedakan sebagai
erupsi celah dan esrupsi eksentrik. Erupsi samping adalah erupsi yang muncul pada
retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer. Erupsi eksentrik adalah erupsi
samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping
melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar
mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral
yang disebut terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi
disebut lava.Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung
gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.
Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang
terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin
kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari
magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang
merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.

BAB II
PEMBAHASAN
Gunung berapi atau biasa juga disebut dengan Gunung Api merupakan istilah yang
merujuk pada seuatu kondisi dimana terdapat suatu saluran fluida yang dilalui material panas
baik itu dalam bentuk cair maupun lava. Saluran fluida ini muncul dipermukaan bumi hanya
saja dibalut oleh tanah yang tampak mengerucut dan kita kenal dengan nama gunung. Pada
dasarnya, gunung berapi terdapat hampir di seluruh penjuru wilayah dunia. Hanya saja ada
beberapa Negara yang memang dikenal kaya akan gunung berapi sebab wilayahnya dilalui
oleh pegunungan Sirkum dan juga Pegunungan Mediterania. Salah satu Negara tersebut
adalah Indonesia. Setiap tahun ada saja gunung api di Negara kita yang diberitakan
mengalami peningkatan aktifitas. Meski demikian, masyarakat seolah telah mahfum dan
memandang letusan gunung berapi sebagai salah satu bagian yang tak bisa dipisahkan dari
kehidupan mereka. Satu-satunya cara bertahan adalah dengan beradaptasi.
Lebih lanjut, letusan gunung berapi harus diakui tak hanya membawa dampak negatif
saja bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Terdapat pula dampak positif yang membuat
sebagia orang memilih bertahan di pemukiman sekitar gunung berapi. Apa saja dampak
negatif dan dampak positif letusan gunung berapi tersebut, berikut uraiannya.
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi
organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal
negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam


gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau
Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk
hidup di sekitarnya.
Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di
sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi.
Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas
akan merusak pemukiman warga.
Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal
ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah
penyakit misalnya saja ISPA.
Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya
letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua
gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi
mereka wisatawan pecinta alam.

Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya
membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut
uraiannya:

Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab
tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman
yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang
mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus,
apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki
nilai ekonomis.
Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meltus.
Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi
pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang
keluar dri dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik
bagi kesehatan kulit.
Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral
yang sangat melimpah.
Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi
sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan
pembangkit listrik.

Gunung Api di Indonesia memang banyak sekali baik aktif, tidak aktif maupun yang
sedang tidur. Itulah yang dapat menjadi penyebab kenapa Indonesia ini kalau dilihat dari
udara terlihat hijau ditumbuhi pepohonan, pertanian dan perkebunan. Tanaman dapat tumbuh
karena memang tanahnya subur, selain juga karena faktor iklim.
Itulah tadi salah satu aspek ekonomis produk gunung api yaitu fertile soil tanah subur
yang pada daerah sekitar gunung api dihasilkan oleh abu vulkanik dan mudah terubah oleh
proses pelapukan yang menghasilkan tanah (soil) yang kaya unsur-unsur untuk dapat
menyuburkan tanah<< saya tidak tahu unsur-unsurnya. Selain abu vulkanik, terdapat material
piroklastik lain maupun batuan beku (bomb vulkanik dan andesit). Apabila berkumpul pada
suatu daerah tertentu maka dapat digunakan atau istilah kasarnya ditambang untuk kemudian
dapat dijual dan menjadi sebuah hal yang ekonomis.
Material yang keluar memang menjadi aspek yang paling ekonomis saat material
tersebut dierupsikan, akan tetapi terdapat aspek ekonomis lainnya yaitu fumarol
atau solfatara. Fumarol adalah gas yang dikeluarkan dari suatu gas vulkanik didalamnya
dimana dapat keluar karena adanya suatu lubang atau celah. Fumarol tersebut dapat
berkembang menjadi lebih tinggi intensitasnya atau malah mengalami penurunan tergantung
dari sumber panas yang terdapat di dalamnya. Sedangkan solfatara adalah fumarol yang
mengeluarkan gas-gas oksida belerang selain karbon dioksida dan uap air. Jadi, solfatara

lebih disebabkan adanya sulfur itu sendiri. Adanya fumarol tersebut dapat mengindikasikan
adanya suatu sistem geothermalkarena fumarol sendiri dapat terjadi adanya sumber panas dan
timbul dari sistem hidrotermal. Sistem geothermal dapat bernilai sangat tinggi bagi
pemenuhan energi di dunia karena lebih ramah lingkungan, akan tetapi dalam eksplorasi,
pembuatan atau eksploitasi geothermal lebih mahal dan lebih sulit pengerjaannya.. terlebih di
Indonesia karena gunung api di Indonesia yang terletak di daerah hutan lindung dan
konservasi sehingga berbenturan dengan ijin perhutani dan kementrian lingkungan hidup.
Aspek ekonomis gunung api yang terakhir adalah adanya permineralisasi yang terjadi
sehingga membentuk mineral-mineral logam maupun non logam yang sudah dimanfaatkan
oleh manusia saat ini. Untuk lebih jelasnya, saya belum bisa menjelaskan karena memang
ilmu yang belum memadai.
Dari seluruh aspek ekonomis tersebut, salah satunya dapat terjadi apabila suatu
gunung api tersebut mengalami erupsi sehingga sebelum terjadi aspek ekonomis terjadi aspek
bencana terlebih dahulu.

Dalam suatu letusan gunung berapi, beberapa material akan keluar dari kepundan
gunung berapi. Material letusan tersebut antara lain adalah Abu vulkanik, lava, gas beracun,
hingga batuan beku yang terlempar ke atmosfer. Semua material tersebut memiliki dampak

yang berbeda beda terhadap lingkungan hidup, terdapat dampak negatif dan ada pula
dampak positif yang dapat kita ambil dari bencana yang melanda.
Abu vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat
terjadi suatu letusan dan dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer
dari kawah karena pengaruh hembusan angin. Dalam jangka pendek, abu vulkanik memiliki
dampak yang buruk bagi lingkungan hidup. Namun dalam jangka panjang, abu vulkanik
memiliki manfaat untuk kehidupan manusia khususnya di bidang pertanian. Abu vulkanik
memiliki dampak yang buruk dalam jangka pendek karena di awal keluarnya dari kepundan
gunung berapi, material ini memiliki sifat kimiawi yang akan menurunkan kesuburan tanah.
Abu vulkanik memiliki kadar keasaman (Ph) sekitar 4 4,3.

Dengan kadar keasamannya, tanah yang terkena abu vulkanik akan memiliki kadar
keasaman (Ph) tanah sebesar 5 5,5. Padahal normalnya suatu tanah dikatakan subur jika
memiliki tingkat keasaman (Ph) seberar 6 7. Turunnya kadar keasaman (Ph) tanah ini akan
turut menurunkan tingkat kesuburan tanah. Sehingga tanah yang terkena abu vulkanik, akan
mengalami penurunan produktivitas lahan, jika dimanfaatkan untuk bidang pertanian. Di
samping itu, dalam jangka pendek abu vulkanik dapat mengusir hama serangga atau gulma
yang biasa menjadi musuh petani. Hal ini dikarenakan, makhluk hidup tersebut tidak dapat
hidup dalam suasana terlalu asam, sehingga populasi makhluk tersebut akan menurun.
Dalam jangka panjang, abu vulkanik juga akan memberikan dampak yang sangat
positif bagi peningkatan produktivitas tanah. Saat kadar keasaman dari abu vulkanik telah
dapat dinormalisasi melalui proses alamiah ataupun dengan bantuan manusia menggunakan
dolomit sebagai penetral, maka kandungan mineral yang tersimpan dalam abu vulkanik akan
menjadi pupuk alamiah yang sangat baik untuk perkembangan tanaman pertanian. Dengan
menggunakan metode analisis aktivitas neutron cepat (AANC) terhadap sampel abu vulkanik,
maka didapatkan data kuantitatif atas kandungan mineral yang terkandung di dalam sampel
abu vulkanik. Terdapat empat buah mineral utama yang terkandung di dalam abu vulkanik,
diantaranya : Besi (Fe), Aluminium (Al), Magnesium (Mg), Silika (Si). Keempat mineral
tersebut adalah zat hara yang dapat membantu menyuburkan tanaman. Berikut adalah data
kuantitatif kandungan mineral di dalam abu vulkanik :

Tabel 1 Kandungan unsur di dalam abu vulkanik

Grafik 1 Kandungan unsur di dalam abu vulkanik

Kesuburan tanah pertanian adalah satu hal penting yang sangat berpengaruh pada
produksi pertanian. Kesuburan tersebut didukung dengan ketersediaan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman, meliputi unsur hara essensial dan non-essensial. Pada penelitian
ini, unsur yang terdeteksi yaitu Fe, Al, Mg dan Si berpengaruh pada kondisi kesuburan tanah,
dimana pada wilayah sekitar lereng Gunung Merapi merupakan daerah pertanian yang subur.
Unsur Fe dan Mg termasuk dalam unsur hara essensial sedangkan unsur Al dan Si termasuk
dalam unsur hara non-essensial tetapi hampir selalu ada dalam tanaman. Unsur hara esensial
adalah unsur hara yang kandungan unsur Fe, Al, Mg dan Si yang terdeteksi pada abu
vulkanik merupakan beberapa unsur logam yang ikut mempengaruhi kondisi kesuburan tanah
di sekitar gunug berapi. Selama kadar masing-masing unsur yang ada pada abu vulkanik
masih berada dalam batas aman, maka abu vulkanik tidak bersifat racun bagi tanaman.

BAB III
KESIMPULAN
Gunungapi menghasilkan dampak negatif dan positif bagi kelangsungan hidup
masyarakat yang hidup di sekitar kawasan gunungapi.
Dampak positif dari gunungapi (letusan, keberadaannya,dll.) secara khusus dalam segi
ekonomis nya, antara lain :

Kesuburan tanah sehingga baik digunakan untuk pertanian, perkebunan

Bahan Galian Industri (BGI)

Objek Wisata seperti Gunung Tangkuban Perahu

DAFTAR PUSTAKA

http://rolandgoeslaw.wordpress.com/2012/04/05/pengertian-gunung-api/
http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-vulkanisme-gunung-api.html
http://belajarilmugeografi.blogspot.com/2013/04/dampak-letusan-gunung-berapibagi.html
http://poncoaw.wordpress.com/2013/03/15/aspek-ekonomis-yang-didapat-darigunung-api/
http://alfinlatife.blogspot.com/2014/02/pengaruh-material-letusan-gunung-berapi.html

Anda mungkin juga menyukai