Anda di halaman 1dari 5

Minhajul Mubarok

Dewasa ini, terdapat lebih dari 1.91 milyar pengguna smartphone di seluruh dunia atau
hampir 25% populasi dunia dan jumlah ini pun diperkirakan akan terus bertambah.
Dengan jumlah pengguna lebih dari 1.91 miliar, penerapan Digital Marketing
menggunakan Markerless Based Augmmneted Reality pada sistem berbasis mobile
tentunya akan menjadi sebuah media pemasaran produk yang baik. Dan lagi,
mengingat bahwa kemasan pada produk umumnya dicetak secara masal dengan
design yang sama, pihak produsen dapat membuat kemasan tersebut sebagai marker
dari teknologi 3 Dimensi yang secara cepat dapat menjangkau para konsumennya.
Jadi sekarang ini kan bisnis properti merupakan salah satu bisnis yang sangat
menjanjikan dan diperkirakan akan terus menjadi bisnis yang paling menguntungkan di
masa depan. Saat ini banyak orang yang memulai bisnis di bidang properti ini karena
bisnis ini dapat mendatangkan laba yang sangat besar. Namun tak hanya itu, bisnis
property semakin populer karena peminatnya terus bertambah setiap harinya. Property
yang ditawarkan pengusaha biasanya menyediakan brosur sebagai alat bantu promosi.
Brosur merupakan media yg tepat untuk memberikan informasi tentang bentuk rumah
sebenarnya disamping itu brosur memiliki kekurangan antara lain hanya tampak sisi-sisi
tertentu bentuk rumah sebenarnya. Untuk menutupi kekurangan tersebut penulis
membuat aplikasi 3D yang digunakan untuk mereprentasikan objek 2D pada brosur
menjadi objek model 3D yang di proses secara realtime. 3D sendiri merupakan
representasi dari model fisik menggunakan koleksi poin dalam ruang 3D, dihubungkan
dengan berbagai entitas geometris seperti vertex, edge dan face. Aplikas yang kami
kembangkan ini dikembangkan dengan menggunakan IDE Unity dan Vuforia SDK.
Pembuatan objek tiga dimensi menggunakan software Modelling Blender. Dalam hal ini
objek yang akan dipasarkan adalah Bentuk Real Estate ( Perumahan ). Penanda
digunakan sebagai target adalah cover brosur Perumahan Bukit Violan Jaya Semarang
==================================================================
Fattah

Selain menarik, pengguna Augmented Reality juga dapat mempresentasikan pekerjaan


mereka menggunakan Augmented Reality secara detail dan real yang membuat
pendengarnya cepat mengerti akan presentasinya. Dibandingkan dengan brosur yang
hanya tampak sisi-sisi tertentu, para Sales Marketing properti akan lebih efisien jika
tampilan rumah yang di presentasikan dalam dalam bentuk 3D yang menyerupai rumah
sebenarnya sehingga apa yang di presentasikan terlihat real dan dinamis. Oleh karena
itu, penulis merancang sebuah aplikasi berbasis Augmented Reality untuk Sales
Marketing khususnya di bidang properti.
DIsini kami memilih Augmented Reality ya, bukan Virtual Reality . Kenapa? Meskipun
memilik tujuan yang sama yakni menjembatani user dan objek virtual yang dihasilkan
computer, AR dan VR memiliki pendekatan berbeda. VR membuat user seakan akan
beada di dunia tsb sedangkan AR menanamkan objek virtual yang diciptalan computer
ke dunia nyata. AR dirasa lebih memberikan interaksi nyata secara langsung,
sedangkan VR perlu piranti khusus spt jystik, keyboard, dsb. Karena tidak perlu piranti
khusus jelas AR leboih murah. Selain itu kemungkinan tersendatnya sistem yang
ditampilkan lebihs sedikit . Tidak seperti VR dimana dunia virtualnya harus dirender oleh
VGA card secara menyeluruh, di AR sistem hanya akan merender sebuah objek
tertentu saat melihat tanda ( yang kita sebut marker tadi) di lokasi yang tepat sehingga
membuat sistem AR lebih ringan dan sangat minimal kemungkinan tersedatnya. .
Seperti yang sudah dicertakan Minhajul tadi, kami menggunakan Markerless AR yang
menggunakan marker kusu yang dikenali perangkat milik pengguna. Imae arget yang
baik adalah yang dikenali oleh perangkat pengguna. DIsini yang menjadi image-target
yakni brosur perumahan real estate itu sendiri
==================================================================
Surya Febri
Target software ini adalah perusahaan pengembang perumahan real estate dan
property yang masih menggunakan brosur dalam promosinya.
Perusahaan akan terbantu dengan bentuk digital marketing seperti ini karena lebih
menarik . Brosur hanya menampilkan sisi tertentu dari rumah, sedangkan pada aplikasi

yang kami buat ini bagian rumah termasuk pembagian ruang. Jadi kita tidak perlu
mencetak banyak brosur untuk tiap bagiannya. DI aplikasi ini terdapat beberapa fitur
utama yakni mirror, rotation, serta view interior serta dilengkapi dengan animasi mobil.
Mirror menampilkan pencerminan dari objek. Rotation akan memutar objek secara
otomatis sehingga akan tampak seluruh bagian dari rumah. Fitur view interior yang
disimbolkan dengan ikon mata akan menghilangkan objek atap sehingga secara
otomatis akan menampilkan bentuk interior dalam rumah. Fitur ini akan lebih efektif
ketika main kamera berada di depan image target persis. Sedangkan fitur rotasi akan
efektif jika digunakan ketika main kamera berada di samping image target.
==============================================================
WIna ustati
Kelebihan
1. Paperless
Kenapa? Karena kita hanya perlu mencetak satu cetakan saja yang akan kita
gunakan sebagai image target. Tidak seperti brosur biasa yang perlu berlembarlembar untuk menjelaskan per sudut pandang tertentu seperti Nampak atas,
Nampak samping, Nampak kanan, Nampak kiri . Nampak depan. Bahkan image
target ini bisa saja tidak dicetak, hanya disimpan sebagai citra digital saja
2. User friendly
Aplikasi ini cukup mudah digunakan bahkan untuk orang awam. Interfacenya
yang sederhana tidak akan membuat penggunanya bingung . Menu juga
diletakkan berjajar di kanan sehingga terkesan rapid an tidak berantakan. Spek
android minimalnya juga donut yang sebagian besar smartphone telah
melampaui batas
3. Interaksi terasa begitu nyata
DIkarenakan objek virtual ditampilkan secara nyata ka layar perangkat milik
penggunak. Pengguna dapat melakukan interaksi terhadap objek virtual tersebut
secara langsung . Tidak seperti virtual relality dimana user melakukan interkasi
terhadap objek-objek di dalamnya melalui controller seperti joystick, keyboard,
atau I/O lain
4. Implementasi lebih murah

Tidak seperti VR yang memerlukan headset sebagai perangkat tambahan dalam


implementasinya AR tidak memerlukan perangkat khusus dalam penerapan
sistemnya sehingga lebih murah
5. Everytime, Everywhere
Karena bisa terinstal di smrtphone, kita bisa menggunakannya kapanpun dan
dimanapun kita mau . Yang penting kita memiliki image targetnya
==================================================================
Riski Danang
Modelling

: Blender

Implementasi

: Unity 3D

Development Kit : Vuforia


Coding

: Javascript

Untuk pemodelan penulis mengunakan software Blender, Blender sendiri adalah software
grafis untuk pemodelan, teksturing rendering, editing dan membuat aplikasi 3D interaktif
termasuk permainan video, film animasi atau efek visual. Blender juga merupakan salah
satu free open source 3D untuk sistem operasi linux maupun windows dan digunakan
untuk dikembangkan secara komersial tetapi sekarang dirilis dibawah GPL. Blender
memiliki fitur yang lengkap dan efesien seperti softimage II xsl, cinema 4D, 3DS Max
dan maya. perangkat lunak ini juga berisi fitur yang merupakan ciri khas dari model
perangkat lunak hight-end dan merupakan open source yang paling populer dibidang
grafis 3D dan merupakan salah satu yang paling sering didownload oleh user.
Pada Pemodelan ini sendiri penulis memodelkan bagian bagian luar rumah seperti
tembok, pintu, jendela dan bagian atap rumah. Dan untuk bagian dalam rumah, penulis
memodelkan furniture seperti meja makan, sofa, karpet dan kitchen set.
==================================================================
Dinar
Implementasi :

Untuk implementasi penulis mengunakan software Unity 3D. Unity 3D adalah sebuah
software cross platform engine untuk membuat game yang dibangun menggunakan IDE
oleh Unity Technologies.Software ini bisa digunakan untuk pembuat game pada
platform web (flash), desktop (OS X, Windows, dan Linux), konsol (PlayStation 3, Xbox
360, dan Wii) dan mobile device (iOS, Android, Blackberry OS10, dan Windows Phone
8). Unity tidak dirancang untuk proses desain atau modelling, dikarenakan unity bukan
tool untuk mendesain. Jika ingin mendesain, pergunakan 3D editor lain seperti 3dsmax
atau Blender. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan unity, ada fitur audio reverb zone,
particle effect, dan Sky Box untuk menambahkan langit. Pada tahap implementasi ini
penulis memberikan code pada objek objek 3D yang telah buat sebelumnya, seperti
pemberian code pada model 3D dan Button mengunakan bahasa pemprograman
javascript.
Penulis mengunakan metode markerless karena penggunaan marker sebagai tracking
objek yang selama ini menghabiskan ruang objek yang dilacak, akan digantikan dengan
gambar, atau permukaan apapun seperti tulisan atau logo sebagai tracking oject (obyek
yang dilacak) agar dapat langsung melibatkan obyek yang dilacak tersebut sehingga
dapat terlihat hidup dan interaktif, juga tidak lagi mengurangi efisiensi ruang dengan
adanya marker.

Anda mungkin juga menyukai