Anda di halaman 1dari 53

REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUGAMPING DI GUNUNG SIDOWAYAH

DESA BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL


PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh:
Moch. Hasan Dulahim
PT. Sugih Alamanugroho

Disampaikan pada Bimbingan Teknis Reklamasi dan Pascatambang Mineral dan Batubara
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia
Yogyakarta, 18-23 Juni 2012

Sekilas Tambang Batugamping


PT. Sugih Alamanugroho
Lokasi tambang batugamping, secara
administrasi berada di daerah Daerah
Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
y Secara geografis terletak pada koordinat
(1100 43 10 - 1100 44 50) BT dan (80 0
50 - 80 1 10) LS.
y Sistem penambangan menggunakan sistem
tambang terbuka (kuari).
y

Lokasi Tambang Batugamping

Lokasi Tambang Batugamping


PT. Sugih Alamanugroho

Citra Satelit Lokasi Tambang

Lokasi Tambang Batugamping


PT. Sugih Alamanugroho

Minesite

Bench Terraces
Ideal Dimensi Jenjang
- 10 m

DASAR PELAKSANAAN REKLAMASI


Merujuk pada definisi yang tertuang dalam UU No. 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, reklamasi diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki
kondisi lingkungan dan ekosistem. Sedang kegiatan pasca tambang
diartikan sebagai kegiatan setelah akhir sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan
alam dan fungsi sosial.
Sesuai amanat pasal 101 UU No. 4 tahun 2009 pada tanggal 20
Desember 2010 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
No. 78 Tahun 2010 yang secara detail mengatur hal-hal mengenai
kewajiban Reklamasi dan kegiatan Pasca Tambang, setelah
sebelumnya diatur secara sederhana di pasal 99 100 UU No. 4
tahun 2009.

Peraturan ini menetapkan bahwa kegiatan reklamasi


wajib dilakukan oleh setiap pemegang IUP
Eksplorasi dan IUP Operasi dan Produksi,
sedangkan kegiatan pasca tambang wajib dilakukan
oleh setiap pemegang IUP Operasi dan Produksi.
Kegiatan reklamasi dan pasca tambang wajib
dilakukan
dengan
memperhatikan
aspek
lingkungan hidup, keselamatan/kesehatan pekerja,
dan konservasi mineral dan batubara (khusus
terhadap pemegang IUP Operasi dan Produksi ).
Sumber kutipan oleh ; CARLO M. BATUBARA ( Kewajiban Reklamasi dan Paska Tambang)

UU 4/2009
Pertambangan Mineral dan Batubara
Pasal 95

Pemegang IUP dan IUPK wajib


y Menerapkan kaidah teknik pertambangan yang
baik
y Mengelola keuangan sesuai dengan sistem
akuntansi Indonesia
y Meningkatkan nilai tambah sumber daya
mineral dan/atau batubara
y Melaksanakan
pengembangan
dan
pemberdayaan masyarakat setempat
y Mematuhi
batas toleransi daya dukung
lingkungan

UU 4/2009
Pertambangan Mineral dan Batubara
Pasal 96

Penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik,


pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan:
y Ketentuan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
pertambangan
y Keselamatan operasi pertambangan
y Pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan,
termasuk kegiatan reklamasi dan pascatambang
y Upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara
y Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha
pertambangan dalam bentuk padat, cair, atau gas sampai
memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas
ke media lingkungan
9

UU 4/2009
Pertambangan Mineral dan Batubara
Pasal 99
(1) Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana
reklamasi dan rencana pascatambang pada saat mengajukan
permohonan IUP Operasi Produksi
(2) Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pascatambang dilakukan
sesuai dengan peruntukan lahan pascatambang

10

KepMen PE 1211K Tahun 1995


TATA KELOLA PERTAMBANGAN YANG BAIK
(GOOD MINING PRACTICE)
y
y
y
y
y

Pembukaan lahan sesuai dengan kebutuhan.


Tanah pucuk segera dimanfaatkan untuk revegetasi, bila tidak
harus diamankan dengan baik.
Tanah penutup ditimbun dengan benar dan pada tempat yang
aman serta dipantau secara berkala.
Perlindungan air permukaan dan air tanah.
Pencegahan dan pengendalian pencemaran udara akibat
pengangkutan dan kegiatan lainnya.

11

Kegiatan Reklamasi
PT. Sugih Alamanugroho
Lokasi lahan bekas tambang batugamping.
y Reklamasi dengan cara revegetasi yaitu
dengan penanaman tanaman keras yang
mampu hidup di daerah yang kurang air.
y Dilakukan dengan menerapkan sistem pot
dan teras.
y Dilakukan perawatan dan pemantauan
secara berkala.
y

Lokasi dan luas lahan reklamasi


y

Luas timbunan lapisan topsoil / lapisan tanah pucuk ;..2652 m2

Luas timbunan over burden / lapisan tanah penutup ;..2526 m2

Cadangan yang tersisa ;...25000 m3

Reklamasi tahap I ; 1942 m2

Reklamasi tahap II ; ..3507 m2

Reklamasi tahap III A ;...2373 m2

Reklamasi tahap III B : ..5734 m2

Lahan yang akan di reklamasi ;..9024 m2

Hasil Sementara Tingkat Keberhasilan Revegetasi


No

Nama Tanaman

Nama Latin

Jumlah

Umur

Tingkat
Keberhasilan

01

Pohon Jati

Tectano Grandis

600 Batang

34 Tahun

80%

02

Pohon Beringin

Ficus Benjamina Van Varigata

200 Batang

3 Tahun

80%

03

Pohon Sukun

Antocarpus Communis Forst

40 Batang

2 Tahun

75%

04

Pohon Akasia

Acacia Mangium

400 Batang

3 Tahun

80%

05

Pohon Pule

Astonia Scholaris

200 Batang

3 Tahun

90%

06

Pohon Sengon

paraserianthes

400 Batang

4 Tahun

75%

07

Pohon Jabon

Antocehalus Cadamba

200 Batang

2-3 Tahun

80%

08

Pohon Matoa

Pometia Pinnata

50 Batang

2 Tahun

60%

09

Pohon Mahoni

Swetenia Mahagoni

300 Batang

3 tahun

90%

10

Pohon Pete

Parkia Speciosa

50 Batang

3 tahun

20%

11

Pohon Johar

Cassia Siamea Lamk

50 Batang

4 Tahun

80%

12

Pohon Munggur

Pithecolobium Saman Benth

250 Batang

2 Tahun

70%

13

Pohon Trembesi

Samanea Saman

500 Batang

2 Tahun

70%

Salah satu ciri Beringin ( Ficus benjamina van varigata ) memiliki akar yang bergantung sampai
kebumi dan struktur perakaran yang dalam dan kuat serta akar rateral yang mencengkram
tanah dengan baik, hal ini memberikan kontribusi yang besar terhadap pengaturan tata air.
Dengan sistem perakaran beringin diatas yang bisa mencapai radius cukup jauh dari batang,
sangat cocok ditanam pada lahan miring dan lereng. Sebab daya dukung lahan akan
semakin kuat dengan pengaruh cengkram akar sehingga juga mengurangi adanya bahaya
tanah longsor dan erosi.
Beringin juga bisa bertahan hidup didaerah ekstrim, seperti diatas batu (bekas lahan tambang
).
Kondisi tajuk dan daun yang lebat menyebabkan air hujan yang jatuh tidak langsung mencapai
tanah sehingga berpengaruh baik terhadap laju infiltrasi dan run off.
Dengan sifat beringin yang menggugurkan daun atau jatuhan saresah yang banyak
meyebabkan biomassa yang bersifat seperti spon dalam menyerap dan menyimpan air
tanah artinya tanaman mampu menyimpan cadangan air pada musim penghujan dengan
baik dan mengeluarkan pada musim kemarau secara teratur.
Selain itu dengan jatuhnya saresah yang banyak mengakibatkan tanah memiliki kandungankandungan bahan organik yang banyak.
Sumber LKIM UNAND

Munggur ( Pithecolobium Saman Benth )


= Kulit mudah terbakar dan mengandung zat gula
diproses menjadi Bioetanol pengganti premium.
= Pohon munggur unggul menyerap karbon dioksida
(CO2) sebanyak 28.488,39 kg/tahun efektif
mengurangi polusi udara dan mencegah global warming.
= Perakaran pohon munggur sangat kuat menyerap air
( 20X kemampuan tumbuhan lain ) dapat mencegah
penggenangan air, banjir, dan erosi.
= Manfaat lain; biji mengandung Polipenol untuk obat
Alzheimer.

Sumber Rama Prihandana

POHON TREMBESI (SAMANEA SAMAN)

Pohon trembesi disebut pohon hujan ( Rain Tree ) karena air yang sering menetes dari tajuknya yang
disebabkan kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap
cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung ( ataupun gelap ) sehingga air hujan
dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna
lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rumput disekelilingnya.
Selain kelebihan diatas ternyata pohon trembesi juga mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon
biasa. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya. (
diameter tajuk 15 meter ). Bandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton
CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya.
Selain itu pohon trembesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, mungkin karena
kemampuan menyerap CO2 inilah maka Pemerintah meluncurkan program 1 milliar pohon
tahun 2010 dengan trembesi sebagai pohon utama untuk ditanam.

PULE (ALSTONIA SCHOLARIS )

Mahoni (Switenia Mahagoni)

Pohon Mahoni
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga
disebut sebagai pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air.
Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya.
Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat
udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar
pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan
air.

Sumber dari Perum Perhutani Jember Dirjen RLPS Kementrian kehutanan RI.

Beringin (Ficus Benjamina)

Sengon (Paraserianthes)

Jati (Tectano Grandis)

Akasia (Acacia Mangium)

Teknik Reklamasi
-

Penerapan sistem pot ; dengan minimnya lapisan topsoil yang


hanya +30 cm dan tingkat kesuburan tanah yang kurang bagus
sehingga perlu penanganan serius untuk program reklamasi
dengan komposisi tanah pucuk, dicampur pupuk kandang.

Penerapan sistem teras ; secara morfologi karena penambangan


PT. Sugih Alamanugroho merupakan tambang terbuka dengan
metode side hill type/lereng bukit sehingga sangat penting untuk
menerapkan reklamasi teras bangku untuk mencegah terjadinya
erosi

Jarak tanam ; dalam setandar penanaman jarak 5 meter disini


kami PT. Sugih Alamanugroho menerapkan jarak 2 meter dengan
alasan untuk mengejar agar hijau dulu

Program Reklamasi Jenjang


Bertingkat Sistem Teras

Sistem teras bangku

Teras Bangku

Sistem Pot

Pembibitan Tanaman Untuk Reklamasi

Lubang Tanam

Sistem pot

Sistem Pot Komposisi Tanah dan Pupuk Kandang

Teras Bangku Dapat Mencegah Erosi

Jarak Tanaman

Jarak tanam

Jarak Tanam 2 m X 2 m

PROGRAM REKLAMASI SIDE HILL TYPE

Kerjasama kegiatan pelaksanaan


reklamasi dengan beberapa Instansi
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul
y DPRD Komisi B dan C Kabupaten
Gunung Kidul
y Kodim 0730 Gunung Kidul
y Polres Gunung Kidul
(30 November 2010)
y

Penanaman Pohon Bekerja Sama Dengan KODIM 0730 Gunungkidul


Dalam Rangka Tahun Pencanang 1 Milliar Pohon 2010

Hasil reklamasi lahan bekas tambang


batugamping
Persentase tingkat keberhasilan reklamasi
y Hambatan-hambatan
y Upaya cara mengatasi hambatan2 tsb
y (tampilkan foto2 kondisi akhir reklamasi
dan bandingkan dgn rona awal lingkungan
sebelum dilakukan penambangan).
y

Penyiraman Tanaman Reklamasi Di Musim Kemarau

Team Environment

Rona Awal Lingkungan (1991)

Presentasi Reklamasi di Lokasi Reklamasi

Presentasi di Lapangan Tentang Konservasi Bahan Galian

COVER CROPS

Reklamasi Side Hill Type

Akasia ( Acacia Mangium ) Tumbuh Subur di Lahan Bekas Tambang


Batugamping Dengan Metode Pot di Tanam Tahun 2009

Bidang Teras Bangku

Lahan Reklamasi Teras Bangku

Pohon Beringin ( Ficus Benjamina ) di Lahan Bekas Tambang


Sistem Pot 80 cm X 80 cm Tanam Tahun 2004

Jabon ( Antocehalus Cadamba )

Revegetasi Pohon Sukun ( Antocarpus Communis Forst )


Lahan Bekas Tambang 2004

Matoa ( Pometia Pinnata )

Sekian dan Terima Kasih


Timbunan
Overburden

Timbunan
Topsoil

Anda mungkin juga menyukai