Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Minum kopi itu nikmat banget! kata banyak orang. Karenanya, bagi
banyak orang, sepertinya memulai hari tidaklah sempurna tanpa secangkir
kopi. Selain nikmat, aromanya yang muncul dari secangkir kopi terbukti
mampu memberikan kesegaran baru dan memacu otak untuk bekerja lebih
cepat. Itulah salah satu alasan mengapa minuman ini sangat digemari orang di
seluruh dunia.
Sayangnya, dari sekian banyak penikmat kopi di dunia, tidak banyak
yang punya pengetahuan cukup perihal minuman kegemaran mereka. Banyak
orang beranggapan bahwa kandungan kafein yang ada di dalamnya tidak baik
bagi kesehatan sehingga konsumsi kopi perlu dihentikan. Misalnya, orang
mengaitkan penyakit jantung koroner dan hipertensi dengan volume dan
frekuensi minum kopi. Juga mengaitkan kebiasaan minum kopi dengan risiko
diabetes dan bahkan beberapa jenis kanker. Padahal berbagai hasil riset bidang
kesehatan justru menunjukkan data-data yang sangat berbeda dengan
pandangan umum tersebut. Contohnya, konsumsi kopi setiap hari dengan
dosis yang wajar justru membuat tubuh kita makin sehat dan banyak
memberikan manfaat mulai dari mengurangi derita sakit kepala, mencegah
cidera otot saat berolahraga, mencegah gigi berlubang, hingga memperkaya
antioksidan tubuh, dan masih banyak manfaat lainnya.
Untuk itu kami menyajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan
kopi mulai dari sejarah ringkas sampai kaitan kopi dengan kesehatan. Selain
itu, juga dibahas tentang tips dan berbagai pengetahuan seputar dunia ngopi
mulai dari tips minum kopi yang sehat hingga cerita unik tentang kopi.

1.2 Tujuan Pembahasan


Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca selaku penikmat kopi
sejati mempunyai bekal pengetahuan yang cukup memadai perihal minuman
tersebut, dan tidak lagi memiliki anggapan yang keliru. Disamping itu karya
tulis ini disusun untuk melengkapi syarat mengikuti Ujian Nasional Akhir
Sekolah yang diwajibkan bagi siswa-siswi kelas IX SMP.
1.3 Pembatasan Masalah
Informasi mengenai kopi memang tidaklah sedikit. Agar pembahasan
lebih terarah dan tidak terlalu berbelit-belit, maka dalam karya tulis ini kami
meringkas dari sekian banyak informasi mengenai hal-hal yang telah kami
sebutkan sebelumnya agar lebih mudah dimengerti dan tentunya mengurangi
timbulnya kesalahpahaman bagi pembaca.
1.4 Merumuskan Masalah
Bagaimana upaya sehat tanpa harus meninggalkan secangkir kopi
sebagai minuman favorit?
1.5 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikemukakan dalam karya tulis ini diperoleh melalui
berbagai cara, yaitu dengan membaca buku-buku sumber yang memuat
informasi tentang kopi. Selain buku, kami juga mendapatkan berbagai
informasi dari internet.
1.6 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini disusun dengan urutan sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang masalah, tujuan pembahasan, pembatasan
masalah, merumuskan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan.
2

Bab II: Pembahasan


Mengemukakan masalah yang bersumber dari data-data yang diperoleh dan
dibandingkan dengan teori yang terdapat pada berbagai sumber.
Bab III: Penutup
Memuat kesimpulan dan saran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kopi
Kata kopi atau dalam bahasa Inggris coffee berasal dari bahasa Arab
yaitu qahwah, yang berarti kekuatan. Istilah ini kemudian digunakan oleh
negara-negara lainnya melalui perubahan lafal menjadi caf (Perancis), caffe
(Italia), kaffe (Jerman), koffie (Belanda), coffee (Inggris), dan coffea (Latin).
Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi.
Pada awalnya orang-orang Eropa mengira kopi berasal dari Yaman,
negara

di

ujung

selatan

Semenanjung

Arab.

Tapi

bukti

botanis

mengungkapkan bahwa Coffea arabica adalah jenis kopi terbaik di dunia yang
berasal dari dataran tinggi Ethiopia. Hubungan dagang yang terjadi kurang
lebih 800 tahun SM kemungkinan menjadi alasan utama biji kopi arabika
akhirnya bisa menyeberangi Laut Merah menuju Yaman.
Pada masa itu, kopi terlebih dahulu digunakan sebagai obat. Setelah
beberapa waktu kemudian kopi mulai dinikmati sebagai minuman seperti yang
kita kenal sekarang. Terlepas dari legenda, mitos, dan klaim berbagai pihak,
sejarah mencatat penanaman komersial kopi pertama kali dilakukan di dataran
Arab pada abad ke-15. Dalam waktu yang lama, perdagangan komoditi ini
dijaga dengan sangat ketat, di mana para petani Arab berusaha dengan
berbagai cara untuk mencegah bibit tanaman kopi mereka keluar dari wilayah.
Bahkan pada masa itu haram hukumnya dan bisa dihukum mati bila membawa
biji kopi yang tidak direbus atau disangrai keluar dari Semenanjung Arab.
Namun seiring waktu berjalan, biji kopi serta bibit tanaman kopi
akhirnya tersebar ke daerah Aden, Mesir, Suriah, serta Turki, di mana kopi
kemudian terkenal sebagai anggur arab. Dari Semenanjung Arab kopi
dibawa ke India oleh peziarah dari India bernama Baba Budan sekitar tahun

1650 dengan cara menelan tujuh biji kopi ke dalam perutnya. Biji kopi
tersebut kemudian ditanam di Chickmaglur, India Selatan, dan berkembang
dengan subur.
Dari Semenanjung Arap pula kopi selanjutnya menyebar ke Eropa dan
menjadi populer pada abad ke-17. Saat itu Belanda tercatat sebagai negara
pengimpor kopi dalam skala besar dari pelabuhan Mocha, Yaman ke Eropa.
Dan dengan cepat kopi pun menyebar ke seluruh Eropa, termasuk Italia,
Inggris, dan Perancis. Karena biji kopi tidak bisa tumbuh dengan baik di iklim
dingin Eropa, dan hanya dapat tumbuh di dataran tinggi daerah tropis.
Karenanya pedangang Belanda membawa biji kopi ini ke Sri Lanka dan Pulau
Jawa.
Pada abad ke-18, pedagang serta kolonis memperkenalkan kopi pada
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Lingkungan alamnya terbukti
merupakan tempat yang tepat untuk bertanam kopi sehingga kopi dapat
tumbuh menyebar dengan cepat. Namun, pada awal kedatangannya kopi
kurang mendapat perhatian karena masyarakat di sana lebih menyukai
minuman beralkohol seperti anggur. Minat orang Amerika terhadap kopi baru
tumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812,
dimana akses impor teh terputus sementara. Seiring waktu berjalan, kopi
mulai mendapat tempat sebagai minuman sehari-hari hingga kopi dijadikan
minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja
makan pagi. Bahkan kedai kopi waralaba asal Seattle bernama Starbucks yang
berdiri di tahun 1971 kini sudah menjadi kedai kopi waralaba terbesar di dunia
dengan lebih dari 5.000 gerai di seluruh dunia.
2.2 Minuman Terlarang
Perjalanan kopi menjadi minuman yang paling digemari di dunia
ternyata tidaklah mulus. Ada masa-masa di mana kehadiran kopi sangat
diharamkan dan dinyatakan sebagai minuman terlarang.

Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkannya,


konsumsi kopi dilarang oleh para imam konservatif dan ortodoks di majelis
keagamaan di Mekah, Arab Saudi. Namun karena popularitas minuman ini,
larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I
dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa
juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai dan gudang kopi ditutup.
Seabad kemudian, tepatnya pada tahun 1656, Wazir Kerajaan
Utsmaniyah mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi, dan
menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada
pelanggaran pertama. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum
kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga konon jika seorang suami
melarang istrinya minum kopi, si istri bisa memakai alasan ini untuk meminta
cerai.
Dari berbagai negara yang dulunya menghujat kehadiran kopi, justru
terlahir inovasi-inovasi baru yang semakin memberi kenikmatan lebih dari
seni minum kopi di seluruh dunia.
2.3 Masuknya Kopi di Indonesia
Kopi mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1696 ketika Walikota
Amsterdam, Nicholas Witsen, memerintahkan komandan pasukan Belanda di
Pantai Malabar, Adrian Ommen, untuk membawa biji kopi ke Batavia. Kopi
arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur
Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kedawung yang kini lebih
dikenal dengan Pondok Kopi. Beberapa waktu kemudian kopi menyebar ke
berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan
Priangan, hingga kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera,
Sulawesi, Bali, dan Timor.
Tak lama setelah itu, kopi menjadi komoditi dagang yang sangat
diandalkan VOC. Ekspor kopi pertama dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC,

dan dalam tempo 10 tahun ekspor meningkat sampai 60 ton/tahun. Karenanya,


Hindia-Belanda menjadi tempat perkebunan pertama di luar Arabian dan
Ethiopia yang membuat VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun
1725 sampai 1780.
Penderitaan

akibat

koffiestelsel

kemudian

berlanjut

dengan

cultuurstelsel alias sistem tanam paksa. Melalui sistem tanam paksa yang
diciptakan Johannes van den Bosch (1780-1844) ini, rakyat diwajibkan untuk
menanam komoditi ekspor milik pemerintah, termasuk kopi pada seperlima
tanah yang digarap, atau bekerja selama 66 hari di perkebunan-perkebunan
milik pemerintah. Akibatnya terjadi kelaparan di tanah Jawa dan Sumatera
pada tahun 1840-an. Namun berkat cultuurstelsel itu Jawa menjadi pemasok
biji kopi terbesar di Eropa. Di antara tahun 1830-1834 produksi kopi arabika
di Jawa mencapai 26.600 ton, selang 30 tahun kemudian produksi kopi tadi
meningkat menjadi 79.600 ton.
Titik puncak produksi kopi di Jawa pada abad ke-19, yang pada tahun
1880-1884 mencapai 94.400 ton. Saat itu, kopi memainkan peran lebih
penting dari gula tebu. Nilai ekspor kopi rata-rata tahun 1865-1870 mencapai
25.965.000 gulden, dan dalam periode yang sama nilai ekspor rata-rata gula
tebu hanya mencapai 8.416.000 gulden.
Kejatuhan kopi Jawa dimualai ketika serangan penyakit kopi melanda
pada tahun 1878. Seluruh perkebunan di seluruh Nusantara terkena hama
penyakit kopi yang disebabkan oleh Hemileia vasatrix. Penyakit ini
membunuh semua tanaman arabika yang tumbuh di dataran rendah. Kopi
arabika yang tersisa hanyalah yang tumbuh di lahan setinggi lebih dari 1.000
meter di atas permukaan laut. Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika
masih dijumpai di kantong penghasilan kopi di Indonesia atara lain dataran
tinggi Ijen (Jawa Timur), tanah tinggi Toraja (Sulawesi Selatan), serta lereng
bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing,

Lintong, dan Sidikalang (Sumatera Utara), serta dataran tinggi Gayo (DI
Aceh).
Setelah kopi arabika, mulai diperkenalkan kopi liberika yang lebih
tahan lama, namun ternyata terserang hama lagi. Kemudian kopi Robusta
mulai diperkenalkan di Indonesia pada awal 1900-an untuk mengganti kopi
liberika dan arabika yang hancur lantaran hama. Kopi yang tahan terhadap
hama ini menjadi alternatif yang tepat terutama untuk perkebunan kopi di
daerah dataran rendah. Saat ini, produksi kopi di Indonesia menempati
peringkat keempat terbesar di dunia.
2.4 Proses Pembuatan Kopi
Butuh perjalanan yang berliku-liku dan juga perlakuan istimewa agar
si biji hitam ini bisa menghadirkan cita rasa yang berkualitas, nikmat, dan
menyegarkan.
2.4.1

Pertumbuhan Tanaman
Tanaman kopi merupakan spesies tanaman berbentuk pohon yang

temasuk dalam famili rubiaceae dan genus coffea. Tanaman ini tumbuh
tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12
meter. Daunnya mengkilap berbentuk bulat telur dengan ujung agak
meruncing, dan pertumbuhan daunnya berhadapan dengan batang, cabang,
dan ranting-ranting.
Sekalipun bisa tumbuh hingga 12 meter, pohon kopi tidak pernah
dibiarkan tumbuh tinggi melebihi tinggi orang dewasa. Pohon yang
menjulan tinggi akan menyebabkan biji kopi tumbuh menyebar dan hanya
akan menyulitkan pemanenan dan perawatan. Karena itulah, pohon kopi
selalu dipangkas secara berkala agar tumbuh menyamping.
Di musim hujan, tanaman kopi membutuhkan sinar matahari
sebanyak 50 persen, sedangkan pada musim kemarau hanya membutuhkan

sinar matahari sebanyak 30 persen saja. Maka para petani biasanya


menanam tanaman yang lebih tinggi dari tanaman ini untuk melindungi
dari sinar matahari langsung, seperti lamtorogung (petai cina), pohon
durian, pisang, mengkudu, dan lain sebagainya.
2.4.2

Waktu Siap Petik


Tanaman kopi umumnya akan berbunga setelah berumur sekitar 2

tahun. Saat musim bunga datang, sebuah perkebunan kopi seketika


berubah wujud menjadi ladang wewangian karena mekarnya kuncup
bunga putih yang harumnya bisa tercium hingga radius 5 kilometer
jauhnya. Sayangnya, keharuman alami ini tidaklah lama karena setelah itu
kelopak bunga putih akan jatuh ke tanah dan menyisakan calon buah kopi
yang sering disebut cherries, kemudian mulai bergerombolan bulat
berwarna hijau di dasar dedaunannya.
Dari mulai keluar kuncup bunga hingga beralih rupa menjadi biji
kopi siap petik, setidaknya membutuhkan waktu 6-7 bulan lamanya.
Ketika matang, buah kopi berubah warna menjadi warna merah cerah,
namun ada juga varietas yang buah kopinya berubah menjadi kuning
keemasan saat matang. Di saat musim petik inilah, perkebunan kopi
seketika berubah menjadi ladang buah merah yang terlihat sangat cantik
dibalik rimbun pepohonan kopinya. Bila panen berhasil, satu pohon kopi
bisa menghasilkan kurang lebih 0,5-5 kilogram kopi setahun, tergantung
pada tanah, iklim, dan faktor-faktor lain.
2.4.3

Pemetikan dan Pengupasan


Pemetikan buah kopi ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Jangan

sampai merusak ranting pohon induknya. Selain itu, pohon kopi juga tidak
bisa dipetik setiap hari. Setelah pemetikan yang pertama, selang 12 hari
kemudian barulah pemetikan boleh dilakukan kembali pada pohon yang
sama. Kulit merah pada buah kopi ini rasanya manis, namun setelah proses

pengupasan, kulit buah akan dibuang dan dijadikan kompos atau pupuk
organik. Yang diambil hanya bijinya saja.
Untuk mendapatkan bijinya, kopi harus dipisahkan dari tiga lapis
kulit dan selapis daging buahnya. Proses pengupasan ini memang
memerlukan proses yang cukup kompleks dan proses tersebut nantinya
juga akan menentukan penampilan, kualitas rasa, dan harga biji kopinya.
Perkebunan kopi kecil biasanya lebih menyukai pengupasan
dengan sistem kering karena tidak membutuhkan pengadaan peralatan
khusus yang harganya pun terbilang mahal. Caranya, setelah dipetik bijibiji kopi itu kemudian dijemur di bawah terik matahari seperti halnya
menjemur padi, dalam waktu 3 minggu. Setelah kulit luarnya terkelupas,
biji kopi dijemur kembali dan dikeringkan dengan mesin. Sebaliknya,
perkebunan kopi besar lebih memilih sistem pengupasan basah karena
terbilang lebih efektif. Caranya, buah kopi dicuci dalam sebuah tempat
yang dialiri air terus menerus hingga biji kopi terpisah dari kulitnya.
Setelah melalui proses pengeringan dan penyortiran, biji kopi siap
dikemas dalam karung goni untuk kemudian dijual ke tempat
penyangraian. Uniknya, untuk menjaga kualitas kopi olahan, ada beberapa
pabrik kopi yang tidak langsung menyangrai biji kopi yang dibeli dari
petani. Akan tetapi menyimpan biji-biji kopi itu selama 5-8 tahun lamanya,
konon itulah waktu terbaik untuk menyimpan biji kopi. Semakin lama
waktu penyimpanan, maka semakin rendah pula kandungan kafein dalam
kopi.
2.4.4

Pemanggangan
Proses pemanggangan kopi menyebabkan biji kopi kehilangan

kadar air, protein, kafein, dan sejumlah zat kimia lainnya. Gula di
dalamnya juga terkaramelisasi sehingga menyebabkan perubahan warna,
bentuk, rasa, dan kompleksitas. Selama pemanggangan itu, keluar pula

10

minyak dari dalam biji kopi sehingga biji kopi tampak mengkilap setelah
dipanggang. Kualitas pemanggangan menentukan kualitas cita rasa ketika
disajikan sebagai minuman. Karena itu, selama dipanggang, biji kopi harus
dipanaskan pada mesin pemanggang yang terus berputar sehingga semua
biji terpanggang rata. Durasi pemanggangan pun harus tepat. Bila kurang
lama, biji kopi tidak matang benar, namun jika terlalu matang maka akan
gosong, rasanya pun menjadi pahit dan baunya kurang sedap. Hilangnya
kadar air saat pemanggangan menyebabkan kualitas kopi menyusut.
Durasi pemanggangan kopi tergantung dari jenis biji kopinya. Biji
kopi asal Indonesia tidak sepadat biji kopi Amerika Latin, jadi proses
pemanggangan hanya sebentar antara 5-7 menit. Jarang ada yang kuat
dipanggang selama 11-15 menit seperti kopi Amerika Latin, jika
dipaksakan akan gosong dan aroma kopi akan hilang saat diseduh. Dan
apabila proses pemanggangan dijalankan dengan baik, maka biji kopi akan
mengeluarkan aroma yang segar dan begitu menggugah selera.
2.4.5

Kualitas
Kualitas biji kopi sangat ditentukan oleh ketinggian tanah tempat

tumbuhnya, dan juga spesies tanamannya. Namun, variable lain yang ikut
berperan adalah proses pengolahannya mulai dari saat penanaman,
pemetikan, pengupasan, pengeringan, hingga proses pemanggangannya.
Karena itu, proses pengolahan yang cermat akan menjadikan mutu kopi
menjadi berkualitas. Setelah proses pengolahan, variable terakhir yang
menentukan kualitas adalah aroma dan rasa saat dituangkan dalam cangkir
yang kita minum. Penilaian kualitas akan berakhir setelah aroma kopi
masuk ke hidung dan rasa kopi dicecap lidah.
2.4.6

Aroma dan Cita Rasa


Aroma yang keluar dari kopi memegang peran terbesar dalam

menentukan kualitas kopi saat kita minum. Itulah alasannya saat minum

11

secangkir kopi panas, yang pertama kali harus dilakukan adalah menikmati
aromanya. Setelah itu barulah kopi diseruput masuk ke mulut dan dicecap
lidah untuk kemudian dideskripsikan cita rasanya. Proses semacam itulah
yang biasa disebut coffee tasting, yakni smell (mencium), slurp
(menyeruput), dan describe (menggambarkan).
2.5 Kopi Organik
Kemasan kopi organik dan nonorganik memang nyaris tak bisa
dibedakan, kecuali harganya yang sedikit lebih mahal lantaran kopi organik
menawarkan kualitas kopi yang lebih baik bagi kesehatan daripada kopi
nonorganik.
Bisa dibilang tampilan buah pada kopi organik sedikit jelek atau
sedikit kusut ketimbang kopi nonorganik. Rasa kopinyapun bisa dibilang
kurang nendang untuk peminum kopi sejati. Walaupun sedikit jelek, namun
kopi ini bermutu tinggi karena ditumbuhkan secara alami tanpa menggunakan
pestisida dan pupuk buatan. Beberapa perkebunan yang menanam kopi ini
memang memperhatikan sekali kualitas kopi yang mereka tanam. Mereka
memupuk pohonnya dengan pupuk alami seperti kotoran ternak hingga
dedaunan dari pohon yang tumbuh menjulang melindungi tanaman kopi. Tak
hanya itu saja, kulit kopinya tidak dibuang, namun diolah menjadi pupuk
alami. Jadi, tak ada yang terbuang sia-sia.
Untuk membunuh hama pengganggu, para petani tidak menggunakan
pestisida, melainkan dengan menanam tanaman yang sangat ditakuti hama
kopi, yaitu orok-orok atau Ketrosia candida, ini adalah pupuk alami sekaligus
perangkap hama yang mengganggu tanaman kopi. Untuk hama kutu dompol
hanya menggunakan selang air untuk mengusirnya.
Walaupun harganya yang terbilang mahal, namun semakin hari
semakin bertambah bagi peminat kopi ini. Kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat cara alami dengan mengonsumsi makanan bebas zat kimia berbahaya

12

adalah pemicu laris manisnya produk organik. Manfaat kopi ini akan langsung
terasa begitu mencicipinya. Tubuh akan menjadi sehat dan hidup pun makin
berkualitas.
2.6 Manfaat Kopi Bagi Kesehatan
Seringkali orang bilang kopi itu tidak baik bagi kesehatan. Alasannya,
kandungan kafein yang ada di dalam kopi bisa mendatangkan berbagai
penyakit sehingga oleh sebagian orang kopi dikutuk dan dicampakkan ke
dalam golongan minuman tak sehat. Ketika tubuh mulai sakit-sakitan, kopi
segera dienyahkan dari menu harian.
Dalam penelitian, kopi memberikan banyak manfaat bagi manusia jika
diminum dengan dosis yang tepat, maksimal tiga cangkir kopi per hari setara
dengan 300 gram kafein yang terkandung dalam kopi. Kandungan kafein
dalam secangkir kopi biasanya 100 gram, sehingga tiga cangkir kopi per hari
masih dalam dosis yang aman. Bagaimanapun, kopi memiliki efek positif dan
efek negatif bagi kesehatan.
2.6.1

Efek Positif Kopi


Kontroversi soal efek positif dan negatif kopi terhadap kesehatan

belum juga reda hingga saat ini. Meski demikian, sejumlah penelitian
berhasil membuktikan beberapa manfaat positif kopi bagi kesehatan.
a. Mengurangi derita sakit kepala
Faktanya, kandungan kafein pada kopi atau teh dalam dosis
tertentu dapat mengurangi derita sakit kepala. Penderita migran dapat
disembuhkan dengan secangkir kopi atau teh hitam. Jadi, sebelum
memutuskan untuk mengonsumsi obat, coba dulu untuk menyembuhkan
dengan minum secangkir kopi. Kafein ditambahkan pada obat penawar
sakit karena bisa meningkatkan penyerapan dalam peningkatan efek

13

penghilang sakit dan membatasi pembesaran pembuluh darah ke kepala


yang dapat menyebabkan migran.
b. Mencegah cidera otot saat berolahraga
Sebuah studi mengatakan, minuman berkafein bisa meningkatkan
stamina dan memulihkan ketegangan otot pasca-berolahraga.
c. Mengurangi resiko kanker hati
Konsumsi kopi mampu menurunkan risiko kanker hati sampai
separuhnya. Penelitian di langsungkan selama 10 tahun untuk menentukan
kopi yang diminum orang dengan diagnosis kanker hati dan orang yang
tak punya kanker. Dari penelitian ini ditemukan efek protektif kopi terjadi
pada orang yang minum secangkir atau dua cangkit kopi sehari. Efek
perlindungan itu meningkat jika minum 3-4 cangkir kopi. Kopi memiliki
antioksidan yang ampuh melawan kanker. Uniknya, teh hijau yang dikenal
sebagai antioksidan ampuh ternyata tak terbukti menurunkan risiko kanker
hati.
d. Menghambat penyakit liver
Mengonsumsi kopi terbukti bisa memperlambat penyebaran
penyakit liver dan hepatitis C. Pasien yang minum tiga gelas kopi tiap
harinya bisa memperlambat penyakit liver hingga 53 persen. Meminum
kopi dengan dosis tertentu juga dapat memperpanjang umur seseorang
yang sudah memiliki penyakit hepatitis C kronis. Namun, obat-obatan juga
perlu sebagai penunjang kesembuhan.
e. Menurunkan risiko kanker payudara
Menjelang masa menopause, wanita yang mengonsumsi 3-4
cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar

14

38 persen. Kopi melepaskan phytoestrogen dan flavonoid yang dapat


menahan pertumbuhan tumor.
2.6.2

Efek Negatif Kopi


Bagi sebagian orang, keharuman secangkir kopi seringkali

dinikmati dengan sejumut keragu-raguan. Alasannya, ada tudingan kopi


tidak baik bagi kesehatan, pendapat semacam itu memang ada benarnya.
Dengan catatan, hal itu terjadi bila dikonsumsi secara berlebihan dapat
mengganggu kesehatan dan memicu timbulnya berbagai penyakit.
a. Penyebab efek kecanduan
Kebiasaan minum kopi dalam dosis berlebihan dan dalam jangka
waktu yang lama bisa menimbulkan kecanduan, baik secara psikologis
maupun fisiologis. Ciri umumnya antara lain rasa lelah, lesu, dan
mengantuk kalau sehari saja tidak minum kopi.
Minum kopi lebih dari tiga atau empat cangkir dalam sehari dapat
menimbulkan jantung berdebar-debar, rasa gelisah, gugup, insomnia (sulit
tidur), kepala pusing, tremor (tangan gemetar), bahkan mual sampai
muntah-muntah. Karena itu, disarankan menyebar pengonsumsian,
misalnya pagi, siang, dan sore hari.
b. Berbahaya bagi penderita hipertensi
Minum
menyebabkan

kopi

berbahaya

bagi

penderita

tekanan

darah

meningkat

tajam.

hipertensi
Kopi

karena

juga

bisa

meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urin


bertambah. Biasanya, tak lama sehabis mengonsumsi kopi, kandung
kencing akan menjadi cepat penuh.

15

c. Resiko kanker mulut


Kopi yang masih sangat panas dapat memberi efek kerusakan pada
sel dalam mulut dan kerongkongan, yang jika dilakukan berulang kali
dapat mencetuskan kanker pada bagian tersebut. Walaupun kaitan antara
kopi dan risiko terkena kanker belum jelas, beberapa studi memperkirakan
kemungkinan kopi mempengaruhi DNA dan meningkatkan risiko terkena
kanker kandung kemih dan ovarian.
2.7 Tips Sehat Minum Kopi
Segala hal yang berlebihan memang akan menimbulkan banyak
kerugian. Begitu pula dengan kopi. jika mengonsumsinya secara berlebihan,
bukannya nikmat yang didapat, justru penyakit yang datang menyergap.
a. Dosis yang aman
Jumlah kopi yang cukup tidak akan membahayakan, bahkan akan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh sendiri. Konsumsi 300 mg kafein atau
setara dengan 3 cangkir kopi per hari masih dianggap aman. Kecanduan
terhadap kafein diperkirakan jika konsumsi kafein per harinya lebih dari
600 mg atau setara dengan 5-6 cangkir kopi per hari selama 8-15 hari
berturut-turut. Sedangkan 10 gram kafein per hari dapat berakibat fatal
bagi manusia.
b. Kenali gejala awal
Gejala dari mengonsumsi kafein yang berlebihan adalah merasa
cemas, gelisah, jantung berdebar, kepala terasa pusing, susah tidur, dan
emosi tidak stabil, misalnya cepat marah, dan sering buang air kecil, maka
segera hentikan pengonsumsian. Saat mencoba menghentikan, seseorang
biasanya akan mengalami caffeine withdrawal yang ditandai oleh sakit
kepala berdenyut, dan akan hilang setelah 24-48 jam.

16

c. Perhatikan respon tubuh


Setiap orang berbeda-beda dalam merespon zat yang masuk dalam
tubuh mereka. Jika bagi sebagian orang, meminum 2-3 cangkir kopi per
hari bukanlah jadi masalah, namun ada juga yang merasakan efek samping
dengan dosis yang sama. Maka, cara terbaik adalah perhatikan respon
tubuh sendiri.
d. Kenali kandungan kafein
Kopi bukanlah satu-satunya minuman yang mengandung kafein.
Kafein juga terkandung dalam minuman softdrink, teh, permen kopi,
coklat, dan obat sakit kepala. Oleh karena itu, baiknya kita ketahui
kandungan kafein pada produk-produk yang kita konsumsi. Jika dosis
kafein dalam kopi yang kita konsumsi sudah tercapai, namun kita masih
tetap mengonsumsi produk lain yang mengandung lebih banyak kafein,
maka tetap saja dalam tubuh kita terkandung kafein yang berlebihan.
e. Tambahkan susu secukupnya
Setiap mengonsumsi enam ons kopi, tubuh bisa kehilangan lima
milligram kalsium. Maka dengan begitu, kita bisa menyikapinya dengan
menambahkan sekitar dua sendok susu kedalam kopi yang akan disedu.
f. Alkohol kurang tepat
Campuran kopi dengan alkohol sangat berbahaya, terutama bagi
orang yang memiliki gangguan hati. Selain itu, hindari juga mencampuri
krim ke dalam kopi untuk mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam
tubuh.
g. Kopi bukan sahabat obat
Jangan minum obat dengan kopi karena kafein berinteraksi dengan
beberapa jenis obat.
17

h. Mereka yang dilarang mengonsumsi


Kopi sangat berbahaya bagi wanita hamil, balita, orang tua, orang
dengan penyakit jantung, hipertensi, dan penderita maag, maka hentikan
segera pengonsumsian kopi.
2.8 Trik Membuat Kopi Lebih Nikmat
Kesegaran dan kenikmatan secangkir kopi tidak bisa didapat hanya
dengan asal teguk saja. Ada trik dan perlakuan tertentu agar kopi terasa lebih
nikmat.
a. Pasangan ideal
Kopi juga punya pasangan ideal, pilih makanan kecil yang
memiliki karakter yang sama dengan kopi yang akan diminum. Contohnya
seperti kopi Amerika Latin yang beraroma coklat, lebih nikmat jika
bersanding dengan cake chocolate.
b. Upss! Dingin
Aroma yang nikmat dari kopi akan hilang jika didiamkan lebih dari
15 menit. Selain tak lagi segar saat dicecap lidah, kenikmatannya pun
hilang karena sudah tak tercium di hidung.
c. Hindari rokok saat ngopi
Asap rokok justru akan membunuh cita rasa kopi. Ini dikarenakan
kopi adalah komoditi yang sensitif. Aroma kuat di sekitarnya akan
memengaruhi aroma bahkan cita rasa kopi sendiri. Kesegaran biji kopinya
juga akan berkurang akibat bau rokok.

18

d. Takaran saji
Perbandingan tepat antara air dan kopi yang dimasukkan ke dalam
cangkir juga menentukan kualitas secangkir kopi yang dibuat. Agar
takarannya pas, masukkan 1-1,5 sdm kopi bubuk untuk setiap 200 ml air
mendidih, lalu aduk hingga merata.
2.9 Cerita Unik Tentang Kopi
Barangkali tak pernah terbayangkan di benak Anda sebelumnya jika
secangkir kopi yang nikmat menyimpan kisah perjalanan unik dari waktu ke
waktu. Di sejumlah tempat dan negara ada beberapa legenda dan mitos
mengenai kopi, meskipun kisah-kisah tersebut bercampur aduk antara mitos
dan sejarah.
2.9.1

Minum Kopi Sebagai Hukuman


Konon, Raja Gustaf II dari Swedia pernah menjatuhkan hukuman

kepada dua orang bersaudara kembar. Mereka dianggap bersalah dalam


suatu tindak pidana yang dituduhkan kepada mereka. Untuk menentukan
siapa yang bersalah, sang raja membuat aturan unik dan tak lazim, yaitu
salah seorang hanya boleh minum kopi seumur hidupnya, dan seorang lagi
meminum teh. Siapa yang lebih dulu meninggal, dialah yang dianggap
bersalah. Ternyata, yang meninggal duluan adalah peminum teh, dan
peminum teh itulah yang dinyatakan bersalah. Konon sejak saat itulah
orang Swedia dan negara-negara di sekitar Skandinavia menjadi suka
minum kopi, yang mereka percaya bisa membuat umur menjadi panjang.
Sampai sekarang, negara-negara Skandinavia menjadi peminum kopi
tertinggi per kapita di dunia. Jika diperbandingkan dengan orang Indonesia
adalah 12 kg : 0,6 kg.

19

2.9.2

Kisah Raja Persia


Salah satu awal penghujatan terhadap kopi dimulai ketika terbit

cerita yang ditulis penulis asal Jerman, Adam Oelshlazer, di abad ke-17.
Dalam cerita berjudul Relation of a Voyage to Muscovie, Tartary and
Persia, penulis tersebut mengolok-olok raja Persia yang begitu senang
minum kopi, tetapi kurang tertarik dengan wanita bahkan istri-istrinya.
Bahkan konon istri raja tersebut ikut menyindir sang raja dengan
menyuruh para tukang pemelihara kuda-kuda kerajaan agar tidak perlu
mengebiri kuda-kuda jantan yang terlalu agresif supaya lebih jinak.
Melainkan, mereka cukup memberi makan kuda-kuda jantannya dengan
kopi setiap pagi karena kuda-kuda itu akan kehilangan gairah dengan
sendirinya dan lebih jinak. Cerita yang sarkastis ini konon sempat
menghancurkan perdagangan kopi selama 50 tahun di Perancis Selatan.
Tentu saja, kisah di atas hanyalah dua dari banyaknya legenda dan
mitos yang belum jelas asal-usul dan fakta kebenarannya. Karenanya, Anda
boleh percaya, boleh juga tidak mempercayainya.

20

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Selama

beberapa

tahun

belakangan

ini,

para

ahli

telah

mempublikasikan hasil penelitian mereka mengenai efek negatif konsumsi


minum kopi. Namun, kesimpulan yang dibuat para peneliti ini belumlah
sampai pada kesimpulan akhir yang meyakinkan. Apa alasannya? Karena
sampai saat ini kebanyakan para peneliti hanya meneliti bahaya dari kafein,
salah satu dari 500 kandungan zat kimia di dalam secangkir kopi. Jadi
sebenarnya penelitian terhadap kopi memang masih sangat belum mencapai
titik final dan masih perlu dikembangkan lebih lanjut.
Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk minum kopi secara wajar.
Hindari minum lebih dari tiga cangkir per harinya. Kopi memang nikmat,
namun kesehatan jauh lebih penting dibandingkan menikmati kopi secara
berlebihan. Mengonsumsi kopi secara berlebihan justru akan mengurangi
kenikmatan minum kopi itu sendiri. Jadi, nikmati kopi secara pas agar
kesehatan lebih terjamin.
4.1 Saran
Harapan kami, mulai saat ini Anda sebagai penikmat kopi sejati
mempunyai bekal pengetahuan yang cukup memadai perihal minuman
kegemaran Anda tersebut, dan tidak lagi memiliki anggapan yang keliru
tentangnya.
Akhir kata, jadilah pengopi yang sehat mulai dari sekarang.

21

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Sofiana, Nadya. 2011. 1001 Fakta Tentang Kopi. Yogyakarta. Cahaya Atma
Pustaka.
Davids, Kenneth. 2001. Coffee, A Guide to Buying, Brewing and Enjoying.
New York. St. Martins Griffin.

Website
http://www.kedaisinau.multiply.com/Sejarah Kopi dan Kedai Kopi
http://www.mediaindonesia.com/Selasa, 07 Juni 2008 18:00 WIB. Mitos
Seputar Kopi
http://www.pikiran-rakyat.com/Minggu,

08

November

2009.

Sejarah

Perjalanan Kopi, Sempat Menjadi Minuman Terlarang


http://www.tempointeraktif.com/Rabu, 22 April 2009. Tips Sehat: Tanda
Terlalu Banyak Minum Kopi

22

Anda mungkin juga menyukai