Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
gempal, persegi, dan kekar. Kepala bulat dengan moncong pendek, tumpul dan
berbentuk persegi. Hidungnya pesek dan telinga kecil tipis berbentuk bunga
mawar atau kancing. Mata besar dan menonjol berwarna gelap. Wajahnya
mempunyai kerutan yang besar dan dalam. Ekornya menggulung/ikal ke
belakang. Bulunya pendek, halus, lembut dan mulus memiliki warna apricot,
fawn, hitam dan silver. Tinggi badan berkisar antara (jantan) 30-36 cm, (betina)
25-30 cm dan berat badan (jantan) 6-9 kg, (betina) 6-8 kg. Usia anjing pug
berkisar antara 12-15 tahun jika dipelihara dengan baik. Kecintaan terhadap anjing
seringkali membuat pemilik anjing memberikan makanan yang sama dengan
makanan yang dikonsumsinya, selain dog food yang dijual di pasaran. Komposisi
makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dalam
tubuh anjing tersebut. Selain itu, pola pemberian pakan juga dapat berpengaruh
terhadap pH urin, volume urin, dan konsentrasi urin yang dapat menyebabkan
terbentuknya presipitasi mineral, seperti urolit yang terdiri dari berbagai mineral
(Mariyani, 2009).
Urolithiasis adalah
kondisi
kalkuli
yang
berlebihan pada saluran perkencingan, seperti pada vesika urinaria, ginjal, ureter
dan uretra. Kejadian terbentuknya urolith pada vesika urinaria biasa terjadi pada
hewan,
terutama
pada
hewan
domestik
seperti
kucing
dan
anjing. Urolith terbentuk didalam vesika urinaria dalam berbagai bentuk dan
jumlah tergantung pada infeksi, pakan yang dikonsumsi, dan genetik (Suryandari,
2012). Saat urin mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, yang disertai dengan
kelarutan garam, garam tersebut mengalami presipitasi dan membentuk kristal
(crystalluria). Jika kristal itu tidak dikeluarkan maka akan terbentuk agregat yang
disebut
dengan
batu
yang
terbentuk
akibat
kalsium
oksalat,
kalsium
fosfat, uric
acid/urate,
dan cystine. Struvite dan kalsium oksalat adalah urolith yang paling umum
ditemukan pada kasus klinik. Batu dan kristal tersebut dapat ditemukan di ginjal,
urethra, dan kebanyakan di vesika urinaria (kandung kencing).Setelah terjadi
pengendapan,
partikel-partikel
yang
telah
mengkristal
bertambah
besar
pemeriksaan kimia darah seperti kadar ureum dan kreatinin, urin kultur, urolith
analisis, pemeriksaan USG serta radiografi abdomen (Birchard & Sherding 2000).
Diagnostik laboratorium menggunakan analisis kuantitatif dilakukan untuk
menentukan jenis atau tipe kalkuli yang spesifik (Hostutler et al., 2005).
Ada berbagai metode terapi yang bisa dilakukan dalam pengeluaran batu
ginjal pada kasus urolithiasis. Pengeluaran batu ginjal hingga bersih merupakan
tujuan utama dari terapi batu ginjal, sehingga diharapkan dapat mengurangi
organisme penyebab, membebaskan obstruksi, mencegah pertumbuhan batu lebih
besar, mencegah infeksi, serta mempertahankan fungsi ginjal. Beberapa modalitas
yang digunakan dalam penatalaksanaan batu ginjal baik sebagai monoterapi atau
kombinasi adalah: extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL), percutaneous
nephrolitotomy (PCNL), dan operasi terbuka yang invasive (Syahputra, 2011).
ESWL, terapi non-invasif menggunakan gelombang kejut yang pertama
kali digunakan pada tahun 1980, secara umum menjadi pilihan untuk
memecahkan batu ginjal berukuran kurang dari 20 mm. Pemecahan batu
berukuran besar dengan ESWL memberikan angka bebas batu yang rendah serta
kurang efektif secara biaya karena memerlukan beberapa sesi pengulangan.
Teknik PCNL sejak pertama kali dilaporkan Fernstrom dan Johansson pada tahun
1976 kini semakin disempurnakan, berkembang dan menggantikan operasi
terbuka konvensional sebagai terapi batu kompleks pada saluran kemih atas yang
tidak memenuhi indikasi dilakukan modalitas lainnya.6 Perkembangan teknologi
dan peralatan PCNL terkini memungkinkan pengeluaran batu ginjal yang efektif
dengan morbiditas lebih rendah, tanpa insisi lebar, masa pulih lebih pendek, dan
total biaya yang lebih rendah dibandingkan operasi terbuka (Syahputra, 2011).
KEJADIAN KASUS
Signalement
Hewan anjing bernama Bimo, ras Pug, jenis kelamin jatan, umur 4 tahun,
berat badan 7 kg dengan warna dominan coklat. Pemilik bernama Ella yang
beralamat di Jalan Tukad Pakerisan, Panjer Denpasar.
Anamnesa
4
Jenis Pemeriksaan
Temperatur
Denyut Jantung
Keterangan
37,6oC
147 kali/menit
5
3
4
5
Pulsus
Respirasi
CRT
143 kali/menit
58 kali/menit
< 2 detik
Jenis Pemeriksaan
Kulit dan Kuku
Anggota Gerak
Muskuloskeletal
Syaraf
Sirkulasi
Urogenital
Respirasi
Pencernaan
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
Normal
Normal
Gejala klinis
Kesulitan kecing (dysuria) dengan volume urin normal, namun urinasi
berlangsung lama (stranguria).
Uji laboratorium
Untuk menunjang diagnosa maka dilakukan pemeriksaan hematologi rutin,
urinalisis, dan sedimen urin. Pemeriksaan hematologi rutin terhadap sampel darah
anjing pug (Bimo) diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Parameter
Hb
RBC
WBC
PCV
Limfosit
Eusinofil
MCV
MCH
MCHC
range
12.1 g/dL
6.66 x 106 /ul
21.9 x 103 /ul
35.7 %
9.4 x 103 /ul
0.5 x 103 /ul
53.6 fl
18.2 pg
33.9 g/dL
normal range
12.0-18.0 g/dL
5.0-8.50 x 106 /ul
6.0-17.0 x 103 /ul
37.0-55.0 %
1.0-4.8 x 103 /ul
0.1-0.8 x 103 /ul
60.0-77.0 fl
14.0-25.0 pg
31.0-36.0 g/dL
Keterangan
Normal
Normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Normal
Rendah
Normal
Normal
Hasil
Normal
Berat Jenis
pH
Leukosit
Nitrit
Protein
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
1,005
5
(++)
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
(+)
1,020-1,040
6-7
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Blood
Negatif
Negatif
Prognosis
Melihat dari hasil pemeriksaan dan kondisi hewan kasus secara umum
maka prognosa yang dapat diambil adalah fausta.
Terapi
Terapi yang diberikan pada hewan kasus adalah dengan plasing urine serta
pemberian ciprofloxacin (antibiotika) 500mg 6 tablet dijadiakan pulveres 12
diberikan 2x sehari 1 pulveres, furosemide (diuretika) dengan dosis 3 tablet
dijadikan pulveres 6 diberikan 2x sehari 1 pulveres, nephrolite sebagai
penghancur batu (urolith) dengan dosis 1 capsul per hari, vit B kompleks 1 tablet
sehari untuk terapi suportif.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pemeriksaan secara klinis dan beberapa pemeriksaan
laboratorium
yang
telah
pug
milik
lambat, dysuria atau nyeri, dan anuria atau tidak dapat mengeluarkan urin sama
sekali hingga hematuria atau urin disertai darah.
Berdasarkan dari anamnesa yang telah dilakukan terhadap pemilik, bahwa
anjing dipelihara secara dikandangkan dan terkadang dilepas di daerah tempat
tinggal. Anjing biasanya diberikan pakan dry food biasanya juga dicampur dengan
nasi. Menurut Nelson (2003), pemberian pakan kering secara terus menerus akan
meningkatkan terjadinya penyerapan Mg dan mineral-mineral lainya, yang mana
akan menyebabkan terbentuknya urolith. Formasi kristaluria yang terbentuk dapat
diindikasikan oleh pH urin. Nilai pH urin > 7 memudahkan terbentuknya kalsium
karbonat, kalsium posfat, magnesium amonium phosphate atau struvit serta
penyakit hepar, sedangkan pH urin < 7 cenderung terbentuk kalsium oksalat
dehidrat, kalsium oksalat monohidrat, sistin, sodium urat atau ammonium urat,
asam urat, dan xanthin (Stockhom and Scot, 2002).
Pada pemerikaan dipstick test urin didapatkan hasil berat jenis urin normal
1,005 dan ditemukan adanya leukosit, dan bilirubin. Adanya leukosit dalam urin
menunjukkan bahwa di suatu bagian saluran perkencingan mengalami
peradangan, bisa jadi disebabkan oleh urolith yang ada pada vesica urinaria.
Sedangkan adanya bilirubin dalam urin dapat sebagai petunjuk adanya penyakit
pada system perkemihan sendiri atau yang berkaitan dengan system lain
(Stockhom and Scot, 2002). Keadaan pH 5 menunjukkan
Selain itu uji hematologi yang dilakukan dengan sampel darah
menunjukkan bahwa kucing persia bernama Reno hemoglobin rendah, sel darah
merah rendah, dan sel darah putih juga rendah, anemia normositik hipokromik.
Sehingga dapat diindikasikan bahwa kucing mengalami perdarahan dan
mengakibatkan kekurangan darah merah.
Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) ditemukan adanya urolith dan
penebalan pada vesika urinaria. Adanya peradangan pada vesiak urinaria
kemungkinan disebabkan oleh adanya urolith didalamnya. Ultrasonografi (USG)
merupakan teknik yang dapat dipergunakan untuk menentukan ukuran ginjal dan
mengevaluasi saluran-saluran perkencingan (urinaria). USG juga bermanfaat
dalam evaluasi kegagalan ginjal akut (Woodley and Whelan, 1995). Adanya
10
Dengan
ditemukannya
kristal
magnesium
ammonium
11
PUSTAKA
Bloom F. 1954. Pathology of The Dog and Cat :The Genitorinary Sistem, with
Cinical Consideration. American Veterinary Publication inc. United States
of America. Evanston. pp 463.
Birchard SJ dan Sherding RG. 2000. Saunders Manual of Small Animal Practice.
Edisi ke-2. Pennsylvania: W. B. Saunders Company. Hlm. 913-957.
Coles EH. 1986. Veterinary Clinical Pathology. W.B. saunders Co. Philadelphia.
Fossum TW. 2002. Small Animal Surgery, ed 2nd Mosby, St. Lois London.
Toronto. Philandelphia sydney.
Gipson JM. 1996. Biokimia Patologi Hewan. Pusat Antar Universitas Institut
Pertanian Bogor. pp 141.
Hardi ESO. 2014. Kajian Profil Leukosit pada Kucing Persia dan Kucing
Domestik di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi Yogyakarta. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Indonesia.
Hostutler RA, Chew DJ, Dibartola SP. 2005. Recent Concepts In Feline Lower
Urinary Tract Disease. Veterinary Clinics Small Animal. 35:147-170.
Loeb WF,Quimby FW.1989. The Clinical Chemistry of Laboratory. Animals.
Pergamon Press Inc.
Nelson RW dan Couto CG. 2003. Small Animal Internal Medicine. Mosby Co.
Philadelphia.
Meyer DJ, Harvey JW. 1998. Veterinary Laboratory Medicine : Interpretation an
Diagnosis. W.B. Saunders Co. Philadelphia.
Moser E, Branon JF. 1990. Topical Issues in Feline Nutrition. Continuing
Education. 12 (9): 1227 1232.
Perdanawinata AE. 2005. Manajemen pakan pada kucing. Seminar Ilmiah Kasus
Medis dan Non Medis di Meja Praktek Dokter Hewan. Jogyakarta.
Indonesia.
Sastrowardoyo S. 1997. Urologi Penuntun Praktis. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta. pp: 72.
Suryandari P,Santi P,Fajar P. 2012. Kasus Urolithiasis pada Kucing. Universitas
Brawijaya. Malang.
12
13
14
3. Nephrolite (Kapsul)
Tiap kapsul mengandung :
Orthosiphon stamineus 18 mg, Strobilanthus crispus 6 mg, Sonchus
arvensis 24 mg, Phyllanthus niruri 2,4 mg, Plantigo mayor 100 mg.
R/ Nephrolite caps No. II
f.pulv.dtd. No. IV
S.1.dd. Pulv I
#
Lampiran 2. Gambar
1. Hewan Kasus
15
2. Urin
16
17