Anda di halaman 1dari 49
SURAT KEPUTUSAN REKTOR Nomor : 263/SK-Rek/DA/VII/2009 Tanggal 28 Juli 2009 TENTANG PANDUAN PEMBUATAN BAHAN AJAR (DIKTAT, MODUL, HANDOUT) BAGI PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Bidang Peningkatan Pengembangan Aktivitas Instruksional Badan Pengembangan Akademik Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2009 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanitrahiom Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat, barakah dan karunia-Nya sehingga penyusunan Pedoman Buku ajar standar Universitas Islam Indonesia ini dapat selesai dengan lancar. ‘Adapun maksud dan tujuan pembuatan pedoman ini agar para tenaga edukatif di lingkungan UII dalam menjalankan tugas akademiknya, khususnya dharma pendidikan dan pengajaran memiliki acuan yang jelas, sesuai standar Ull maupun standar DIKTI. Selain itu, dengan terbitnya pedoman ini diharapkan bahan ajar yang diperuntukkan dalam mendukung kompetensi mahasiswa dapat dipertanggungjawabkan secara akademik maupun dalam konteks penjaminan mutu (Quality Assurance) UII Namun demikian kami menyadari bahwa pedoman ini masin ada kekwrangannya, oleli karcna itu dengan semangat continuous improverrent diharapkan kesempurnaan akan tercapai. Kepada para tenaga edukatif dihimbau selamat menggunakan pedoman ini, semoga cita-cita untuk menjadikan Ul sebagai "World Class University’ segera terwujud, melalui langkah awal di bidang pengajaran, amien yaa rabbal'aatmien. Yogyakarta, 1 Mei 2009 Wakil Rektor |, Prof. Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., [PUP UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Kampus Universitas Islam Indonesia, Gedung Rektorat, JI. Kaliurang Km. 14,5, Yogyakarta 55584 Telp. (0274) 898444 (Hunting); Fax. (0274) 898459; Http://www.uiliac.id; E-mail: rektorat@uii.ac.id SURAT KEPUTUSAN REKTOR Nomor : 263 /SK-Rek/DA/VIV2009 TENTANG PANDUAN PEMBUATAN BAHAN AJAR (DIKTAT, MODUL, HANDOUT) BAGI PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, Bismillahirrahmanitrahiem Rektor Universitas Islam Indonesia setelah; Menimbang —: a, bahwa untuk menindaklanjuti adanya temuan dalam Audit Mutu Internal (AMI yang terkait dengan proses pembelajaran dan untuk mendukung Kompetensi bagi stakeholders Universitas Islam Indonesia khususnya para mahasiswa dan tenaga edukatif dan keperluan pengembangan akademik maka dipandang perlu menerbitkan Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout) bagi Program Studi di lingkungan Unversitas Islam Indonesia, b, bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar sesuai dengan ‘manajemen mutu dan tuntutan dunia akademik di era global seperti program teaching university, research university dan sekaligus mewujudkan Universitas Islam Indonesia sebagai Word Class University. ‘Mengingat 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003 Bab III Pasal 5 tentang Standar Isi. 4, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan. 5. Statuta Unversitas Islam Indonesia Tahun 2005; Memperhatikan : Laporan Tim Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout) Tanggal 22 Juni 2009; hstaman, 1 dar 2 halaman MEMUTUSKAN fenetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TENTANG PANDUAN PEMBUATAN BAHAN AJAR (DIKTAT, MODUL, HANDOUT) BAGI PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. ertama : Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, dan Handout) sebagai Pedoman penyusunan bahian ajar untuk membantu mahasiswa memahami dan menyerap materi kuliah agar memenuhi standar kompetensi lulusan. edua : Bahan ajar disusun oleh dosen-dosen yang memiliki kompetensi pada mata kuliah terkait dan disesuaikan dengan rumpun keilmuan dimasing-masing program studi. tiga Panduan pembuatan pandvan bahan ajar ini terlampir dalam surat keputusan ini eempat Keputusan Rektor ini akan diberiakukan sejak ditetapkan. Ditetapkan di : “Yogyakarta 298 Tuli 2009 hstsman 2 dari 2haleran ampiran Surat Keputusan Rektor Yomor 1 263/SK-Rek/DA/VII/2009 ‘anggal 2 28 Juli 2009 entang : + Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout) bagi Program Studi di Lingkungan Universitas Islam Indonesia Panduan Pembuatan Bahan Ajar (Diktat, Modul, Handout) bagi Program Studi di Lingkungan Universitas Islam Indonesia DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR SURAT KEPUTUSAN REKTOR DAFTAR ISI BABI A, PEDOMAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR LATAR BELAKANG: LANDASAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR TUJUAN TARGET PENYUSUNAN BAHAN AAR DIKTAT MODUL HANDOUT CONTOH-CONTOH BAHAN AIAR BABI PEDOMAN BAHAN AJAR STANDAR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, A. LATAR BELAKANG Penyusunan bahan ajar berupa diktat, modul, dan handout yang disusun oleh Badan Pengembangan Akademik Universitas Islam Indonesia dilatarbelakangi oleh pentingnya standar bahan ajar untuk mendukung kompetensi bagi stakeholders UII, khususnya para mahasiswa dan tenaga edukalif di lingkungan Ull. Selain itu adanya pedoman ini ditengaral oleh adanya hasil temuan dalam Audit Mutu Internal (AMI) teaching leaming dan keperluan pengembangan akademik, seperti akreditasi dan penyusunan program hibah pengajaran pada prodi-prodi di lingkungan Ull Disamping itu, program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Ull agar sesuai dengan manajemen mutu dan tuntutan dunia akademik di era global, seperti program teaching university, research university sekeligus dalam rangka mewujudkan Ull sebagai world class university. Melalui penyusunan pedoman ini Kedue JurusaniProgram Studi TARBIYAHIPAL Modul ke 2 Kode Mata Kulian 40001011 Jumiah Halaman $12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MulaiBerlaku __: 2009. MODUL I PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM JA. Petunjuk Umum Petunjuk umum inj, memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang akan itempuh dalam perkuliahan, sebagai berikut : 4. Kompetensi Dasar Agar mahasiswa mengetahui dan memahami konsep manusia, kebudayaan dan peradaban Islam. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Manusia, kebudayaan, peradaban dan peradaban Islam a. Manusia b. kebudayaan dan peradaban c. Peradaban Istam 3. Indikator Pencapaian Mahasiswa dapat menjelaskan konsep manusia, kebudayaan dan peradaban serta peradaban Islam. 4, 5 dan seterusnya Iihat lampiran contoh modul. Halaman : AL ee Versi Revi C. HANDOUT 1. Pengertian dan tujuan Handout atau HO adalah “segala sesuatu" yang diberikan kepada mahasiswa ketika mengikuti kegiatan perkuliahan. HO dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi mahasiswa. HO dapat digunakan untuk beberapa kali pertemuan sangat tergantung dari disain dan lama waktu untuk penyelesaian satuan perkuliahan tersebut 2. Komponen Handout: Komponen handut terdiri dari a Identitas handout: Nama fakultas, jurusan/prodi, kode mata kuliah, nama ‘mata kuliah, pertemuan ke, handout ke, jumlah halaman dan mulai berlakunya handout Materi pokok/materi_pendukung perkuliahan yang akan disampaikan; kepedulian, kemauan dan keterampilan dosen dalam menyajikan ini sangat menentukan kualitas HO, 3. Jenis Handout Jenis handout dibagi berdasarkan karakteristik mata kuliah yang dibedakan ‘menjadi 2 (dua) yaitu handout mata kuliah praktek dan non praktek. Handout untuk mata kuliah praktek berisi: 1) Materi pokok kegiatan praktek, di dalamnya; 2) Langkah-langkah kegiatan/proses yang harus dilakukan mhs, langkah demi langkah dalam memilih alat, merangkai dan menggunakan alat/ instrumen yang akan digunakan/dipasangkan dalam unit/rangkaian kegiatan praktek 3) Pembelajaran dengan melakukan praktek ini berbeda dengan pembelajaran teori, pengalaman dan keterampilan mhs sangat diharapkan dalam penggunaan alat/instrumen praktek (harus_mutlak benar), salah dalam merangkaifmenggunakan akan berakibat fatal, kerusakan atau bahkan kecelakaan. 4) Perlu/seringkali dilakukan pre-test terlebih dulu, sebelum mhs memasuki ruangan lab/bengkel, untuk mengetahui sejauh mana mhs telah siap dengan segala apa yang akan dilakukan praktek tsb. 5) Penggunaan alat evaluasi (reported sheet) sangat diperlukan untuk umpan balik dan untuk melihat tingket ketercapain tujuan, sera kompe- tensi-kompetensi yang harus dikuasai dan dicapal oleh setiap mhs. 6) Keselamatan kerja di lab/bengkel perlu dibudayakan dalam keglatan praktek, balk praktek di lab mapun di bengkel. Handout untuk matakuliah non praktek: 4) Acuan handout adalah SAP. 2) Format handout (a) Bebas (slide, transparansi, parer based), dan dapat berbentuk narasi kalimat tapi singkat atau skema/flowchart dan gambar. (b) Tidak perlu pakai header maupun footer untuk setiap slide cukup yang halaman pertama saja. 7 3) Content handout: (a) Overview materi (b) Rincian materi 4. Untuk mata kuliah praktek format identitasnya sama, isi handout disesuaikan dengan kekhususan materinya, 5. Contoh bentuk-bentuk tampilan handout non praktek sebagai berikut: Contoh :Helaraan Depan FIM-UI-AA-FKA-O7/RO MATERI HANDOUT Faratas Pertemuan ke Jurusan/Program Studi Handout ke Kode Mata Kuliah : IBADAH DALAM ISLAM Pengertian dan Dasar Hukum Islam Ruang lingkup ibadah Prinsip-Prinsip Ibadah D. Urgensi Ibadah pom> : HAKIKAT SHALAT Pengertian dan Dasar_ — Hukum disyariatkannya shalat Kedudukan Shalat Pengaruh Shalat dalam Kehidupan Individu dan Sosial Keutamaan shalat Jam'ah Urgensi Shalat Kualitas Shalat ™mMD 9D > : TUNTUNAN SHALAT A. Taharah B. shalat C. Syarat sah dan Rukun shalat. D. Sunnah, makruh shalat PERTEMUAN V PERTEMUAN VI PERTEMUAN VII PERTEMUAN VIII PERTEMUAN IX PERTEMUAN X PERTEMUAN XI E. Yang membatalkan shalat F. Macam-macam shalat dan kaefiyyah HAKIKAT ZAKAT A. Pengertian dan Dasar disyariatkannya Zakat B. Macam dan Mekanisme Zakat C. Pengaruh Zakat Bagi Kehidupan Individu dan Sosial D. Mustahik Zakat HAKIKAT PUASA A. Pengertian dan Daser Disyariatkannya Puasa B. Macam-macam Puasa dan ketentuan hukumnya C. Cara melaksanakan Puasa : HAKIKAT HAJI DAN UMRAH Pengertian dan Dasar disyariatkannya haji dan umrah Macam-macam haji, Umrah serta Ketentuan lainnya Hikmah Ibadah Haji dan Umrah Konsep Haji Mabrur : HAKIKAT AKHLAK RASULULLAH SAW 90 @ > A. Pengertian Dan Dasar Hukum Akhlak B. Ruang Lingkup Akhlak C._Urgensi Akhlak : AKHLAK MUSLIM TERHADAP ORANG TUA DAN GURU .... A. Akhlak Terhadap Orang tua B. Akhlak Terhadap Guru/Dosen : AKHLAK MUSLIM DALAM KELUARGA ...... Membina Keluarja Sakinah Kewajiban Istri Terhadap Suami Kewajiban Suami Terhadap Istri Hak Suami Hak Istri : AKHLAK MUSLIM DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA “moOmp> iti ‘A. Akhlak Mustim Terhadap Masyarakat B. Akhlak Muslim Terhadap Negara PERTEMUAN XII AKHLAK MUSLIM DALAM PROFESI (KEILMUAN FARMASI) «0 8 A. Etos Kerja Isiami B. Etika profes Kata penutup Daftar Pustaka iti FM-UI-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERVUBAHAN MATA KULIAH Fakulles TMU AGAMA ISLAM Bertemuanke _: KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAH/PAL Modul ke 1 Kode Mata Kuliah 2 10001011 Jumiah Halaman: 12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM Mulai Berlaku — : 2009 Dosen | DRS. HUJAIR AH, SANAKY, MSI CONTOH MODUL MODUL II PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM |. Petunjuk Umum Petunjuk umum ini, memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam perkuliahan, sebagai berikut : 1. Kompetensi Dasar ‘Agar mahasiswa mengetahui dan memahami konsep manusia, kebudayaan dan peradaban Islam 2. Materi Manusia, kebudayaan, peradaban dan peradaban Islam a. Manusia b. kebudayaan dan peradaban . Peradaban Islam 3. Indikator Pencapaian Mahasiswa dapat menjelaskan konsep manusia, Kebudayaan dan peradaban serta peradaban Istam. 4, Referensi Ahmad Azhar Basyir, 1985, Citra Manusia Muslim, Fakultas Hukum Ul, Yogyakarta. Ab-Mukminin (23): 115., ter] Zaini Dahan, Qur'an Karim dan Terjemahan Artinya, Cet.Pertama, (Yogyakarta: Ull Press, 1998). ‘Aunur Rahim Fagih dan Munthoha [editor], 2002, Pemikiran & Peradaban (slam, Cetakan I, Ull Press, Yogyakarta, ‘MUtsman Najati, 1985:244., dalam Aunur Rahim Fagin dan Munthoha, Pemikiran & Peradaban Islam. Konsep Dasar Ta’dib, From:_http://www.pii4t.com/Konsep. htm. ,1/8/ 2001. Ar-Rad, Ayat 11., terj. Zaini Dahlan, Qur'an Karim dan Tesjemahan Artinya. Musa Asy'arie, 1999, Filsafat Islam Tentang Kebudayaan,LESFl, Yogyakarta. Faisal Ismail, 1998, Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Historis, Tiara \lahi Press, Yogyakarta: Koentiaraningrat, 1964, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta, Versi: 4 Revis 1:3 Halaman: 1 — dari 12 FM-UI-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERIBAHAN MATA KULIAH Fakutas TMU AGAMA ISLAY, Portemuanke > KEDUA JurusarvProgram Studi TARBIYAHIPAI Modul ke 1 Kode Mata Kuiiah 10001011 Jumiah Halaman: 12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABANISLAM — Mulai Berlaku —: 2009, Dosen | DRS. HUJAIR AH. SANAKY, MSI 5. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Active Debate. Skenario kelas : dengan waktu 100 menit, iangkeh-langkah yang dilakukan, sebagai berikut : a. Materi kuliah telah diberikan kepada mahasiswa 1 [satu] minggu sebelum perkuliahan, Mahasiswa diharuskan untuk membaca dan memahami materi tersebut agar memudahkan “debt”. b. Dalam kegiatan “debat’, kelas dibagi menjadi 4 (empat] atau § [lima] kelompok. Secara acak akan ditugaskan [1] kelompok pertama ditetapkan sebagai penyaii, [2] kelompok kedua dan ketiga ditentukan sebagai “kontra” atau ‘penyangga’, [3] kelompok keempat sebagai "pembela” kelompok pertama, dan [4] kelompok kelima sebagai “penengah’. Masing-masing kelompok terdii 10 {sepuluh] mahasiswa atau lebih [waktu 5 meni) ©. Sebelum debat dimulai dosen menyajikan “clobal materi’ kuliah yang akan didebatkan kepada mahasiswa dalam bentuk ceramah [waktu 10-15 meni) Sebelum debat dilaksanakan, _masing-masing kelompok menetukan ‘jury bicaranya". Masing-masing kelompok mendikusikan materi pada kelompoknya sendiri dan merumusken arguman-argumen dari hasil diskusinya [waktu 30 menit}. @. Selelah masing-masing kelompok _selesai diskusi dan telah menemukan argumentasi untuk disampaikan, kegiatan dis‘usi dihentikan dan seting kelas dibuat dalam situasi yang berbeda {, Mulailah *perdebatan” dan dalam “perdebatan’ ini dosen bertindak sebagai pemandu. Langkah pertama, surulah “juru bicara” dari kelompok *penyaji" untuk menyampaikan argumen-argumennya. Langkal kedua, meminta _kelompok kontra [2 dan 3 ] meberikan atau menyampaikan “konter terhadap argumentasi” yang disampaikan. Buatlah situasi “debat” anatar kelompok penyaji dengan kelompok kontra dan sesekali meminta argumentasi dari kelompok “penengal’. Langkah ketiga, mintalah_kolompok “pembela” untuk menyampaikan argumentasi pembelaannya can buatlai situasi debat antara kelompok konta dengan kelompok “pembela" dan sesekali meminta argumentasi dari kelompok “penengah". Doronglah peserta yang lain untuk mencatat dan disampaikan kepada “juru-juru debat” mereka dengan berbagai argumen atau bantahan yang disarankan kepada juru bicaranya. Juga, doronglah mereka unruk menyambut dengan applaus terhadap argumen-argunen dari wakil atau juru bicara tim mereka [waktu 40 meni]. @. Ketika perdebatan dianggap sudah cukup, perdebatan diakhiri dan seluruh kelompok digambungkan kembali dalam lingkaran penuh. Dosen menyimpulkan dan memberi komentar terhadap permasalah yang diajukan dalam perdebatan tersebut dan buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah dipelajal dari pengalaman debat itu dan kemudian rumuskan argumen-argumen terbalk yang dibuat kedua kelompok [‘penyaji’ dan *kontra’). Maka, sebelum merutup perkullahan, doronglah semua mahasiswa untuk menyambut dengan applaus Versi: 1 Revis t: 3 Halaman: 2° dari 12 FM-UILAR RAUL j UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MATA KULIAH Faranas TMU AGAMA ISLAM Pertomuan ke: KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAHIPAI Modul ke 0 Kode Mata Kutah | 2 10001011 Jumiah Halaman tz Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM Muli Berlaku 2009 Dosen : DAS. HUJAIR AH. SANAKY, MSI | atas “debat” yang telah dilakukan , setelah itu tutup kuliah dengan membaca do'a [ waktu 15 menit] h. Pendekatan pembelajaran ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan, materi dan kesepakatan dengan mahasiswa. 6. Lembar Kegiatan Pembelajaran a. Pahami dan kuasai materi ini dengan baik, agar pada waktu “debat" di kelas dan mengerjakan soal ujian saudara tidak banyak mengalami kesulitas. b, Mulaitsh_memotivasi diri untuk membeca, dari yang mudah, dan mulai membaca sekarang. ©. Bacalah skenario pada petunjuk umum, sehingga memudahkan mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran di Kelas. 7. Evaluasi a. Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta mengerjakan test [post test}, sehingga dapat diketahui seberapa jauh Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi tersebut dapat tercapai. b. Apabila mahasiswa dapat menjawab 70% dari soal-soal test dengan betul, berarti mahasiswa telah mencapai Tujuan Pembelajaran dalam pembahasan materi yang disampaikan dosen. Versi: 4 Revis 1:3 Halaman: 3 dari 12 FM-UI-AA-FKA-O7/R3 =) UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MAT/\ KULIAH Fakuttas TEU AGAMA ISLAM Pertemuan ke» KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAHIPAL Modul ke f) Kode Mata Kuliah 10001011 Jumiah Halaman: 12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MulaiBerlaku —: 2009 Dosen DRS. HUJAIR AH. SANAKY, MSI Il, Materi Kuliah BAGIAN | MANUSIA, KEBUDAYAAN, DAN PERADABAN A. Manusia Pembicaraan tentang manusia tidak dapat dilepaskan dari peradaban dan kebudayaan, begitu juga sebaliknya pembicaraan tentang peradaban tidak dapat dilepaskan dari konteks kedudayaan dan tidak dapat dilepaskan dari manusia sebagai pelakunya, pencipta dan pengguna. — Timbul pertanyaan, siapakan manusia itu, darimana asalnya, bagaimana manusia diciptakan, bagaimana ia berkembang’ sehingga memilki daya dan keagungan rohani, yang dapat membedakannyanya dengan makhluk tain?! Pertanyaan tentang siapakah manusia telah banyak memperoleh jawaban dari para ahi pikir yang terdahulu. "Filosof Yunani kuno Aristoteles [384 - 322 SM], memberikan jawaban dengan menitik beratkan pada *kemampuan manusia berpikir’ dan “berkodrat hidup bermasyarakat’. Manusia dikatakan sebagai animal rasional {makhluk berpikir]'.?_ Sarjana- sarjana muslim mendefinisikan manusia al-hayawanun Nathiq. [Ui olssll] yang dalam hal ini istitah nathig [34] bererti rasional dan manusia memiliki suatu fakultas batin yang mampu merumuskan “makna-makna’” yaitu dzu- nuthg [is ].° Selain itu, ada pandangan tentang manusia dilihat dari sudut manusia memilki keistimewaan menggunaken “simbol-simbol". Filsuf Ingaris. Emst Cassirer [1874], menyatakan bahwa manusia adalah animal symbolicum [hewan yang bersimbol]. Sebagian para ahli yang melihat manusia, dengan menitikberatkan pada keharusan manusia bekerja mereprodusir bahan-bahan alami menjadi bahan-bahan ekonomi guna menenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari, maka Karl Marx (1818 — 1883] mengatakan bahwa manusia adalah homo faber [makhluk pekerja],* dan masih banyak lagi pandangan tentang manusia yang dikemukakan para ahli, yang masing-masing menitik beratkan pada salah satu segi dari ciri-ciri, karakteristik, dan sifat-sifat yang dimiliki manusia. Dalam Quran ditemukan jawaban atas pertanyaan: dari mana manusia berasal, bagaimana penciptaan manusia, dan bagaimana ia dapat * Aunur Rahim Fagiti dan Munthoha {editor}, 2002, Pemikiran & Peradaban Islam, Cetakan Hl, Ull Press, Yooyakaita, him. 1 1985, Ciira Manusia Muslim, Fakultas Hukum Ull, Yogyakarta, him.4 quib al-Attas, Konsep Pendidikan..., him. 37. “ Anmad Azhar Basyir, Cra Manusia Muslim, him. 1 Versi: 4 Revis 1:3 Halaman: 4 — dari 12 FIM-UI-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERIUBAHAN MATA KULIAH Fakuites TMU AGAMA ISLAM Periemuanke = KEDUA Jurusan/Program Studi TARBIYAHIPAT Modul ke u Kode Mata Kuliah 40001011 Jumiah Helaman 312 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM Mulsi Berlaku 2009, Doser DRS. HUJAIR AH, SANAKY, MSI berkembangan yang memiliki daya dan keagungan rohani dan membedakannya dengan makhluk Allah yang lain. Dalam Al-Qur'an telah menegaskan dengan memberi jawaban bahwa manusia adalah ciptaa Allah yang bukan keturunan kera seperti teori evolusi Darwin, melainkan manusia pertama [Adam] yang diciptakan Allah yang berasal dari “sari pati tanah”. Allah menciptakan manusia yang _terdiri dari unsur materi dan roh, yang tentu melalui tahapan-tahapan yaitu "bermula dari penciptaan jasad yang berasal dari “sari pati tanah" [Q. S. 7:148, 11:61, 21:8, 23:12, dan 55:14). Unsur jasad ini, mengandung makna bahwa manusia berasal dari alam dan sepenuhnya terikat dengan hukum-hukum alam atau sunnatullah. Di dalam jasad terdapat kehidupan [al-hayal) yang nenggerakkan tubuh manusia berinteraksi dengan realitas alam", dan manusia mempunyai "kecenderungan [instink] dan pertumbuhan. Manusia ditiupkannya ruh Tuhan yang menjadi salah satu unsur kehadiran manusia", karena dengan “unsur ini manusia mampu mendayagunakan instrumen jasad dan hayatnya untuk menangkap dan memahami kebenaran [Q.S. 32:9, 15:29, 66:12, dan 58:22] yang kemudian akan memunculkan kesadaran akan hakekat diri dan kehidupannya". Roh yang ditiupkan pada manusia merupakan sarana untuk membangun kekuatan berpikir yang memungkinkan manusia memilki kemampuan cipta, karsa, dan rasa untuk mampu menyusun pengetahuan yang berhubungan dengan kebenaran. Unsur-unsur inilah yang membentuk kepribadian manusia (al-nafs}, yaitu pribadi yang mempunyai pandangan, pemikiran, sikap, inovasi, dan daya kreasi yang kemungkinan berbeda satu dengan yang lain. Dengan penciptaan seperti itu, manusia dibedakan dari makhluk Allah lainnya. Sebagian para ahli yana menggunakan istilah animal untuk manusia, karena “pada sebagian besar karakteristik fisiknya serupa dengan hewan, dorongan emosi untuk mempertahankan diri serta kemampuan untuk memahami dan belajar. Namun, manusia berbeda dengan hewan dari karakteristik rohnya yang membuatnya cenderung mencari Sang Penciptanya [Allah] ‘dan menyembah-Nya serta rindu akan keutamaan idealisme yang mengantarkannya pada peringkat tertinggi dari kesempuraan manusiawi. Manusia adalah ciptaan Allah yang sempurna, dalam al-Quran yang dapat dikemukakan dan dijadikan sebagai jawaban atau argumentasi yang mendasar atas pertanyaan-pertanyaan tersebut yang tersirat dalam surat al- Mukminun [23],ayat 11,sebagai berikut: cysa.5 9 Ul aly Ce Stas Lal canal ® M.Utsman Najati, 1985:244., dalam Aunur Rahim Fagih dan Munthoha, Pemikiran & Peradaban Islam, him. 3. Versi: 4 Revis 1: 3 Halaman: 5 — dari 12 FM-UII-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MATA KULIAH Fakutas TMU AGAMA ISLAM ~~ Peremuanke KEDUA urusan/Program Studi TARBIYAHIPAL Modul ke 1 Kode Mata Kuliah 40001011 jumlah Hataman 12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MulaiBertaku 2008, Dosen DRS. HUJAIR AH. SANAKY, MSI artinya " :Apakah kamu sekalian mengira, bahwa Kami menciptakan kamu sia-sia tanpa hikmah dan tanggung jawab?, dan bahwa kamu semuanya tidak dikembalikan kepada kami?’ Ahmad Azhar Basyir, menyatakan bahwa dalam ayat ini diperoleh tiga unsur untuk memberikan pengertian tentang manusia, yaitu: (1) penegasan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, (2) manusia diciptakan tidak sia-sia, (3) manusia akhimya akan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan- perbuatannya selama hidup didunia. Dari surat ini, dapat disimpulkan bahwa rumusan pengertian "manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggungjawab",’ artinya, masing-masing manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya [Q.S.6:164] [‘setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya’]. Heterogenitas manusia kemudian diaktualisasikan di dalam kehidupannya yang ditentukan oleh kemampuan untuk mengubah dan mendayagunakan dir, sebagaimana tersirat dalam Qur'an (8):53 sebagai berikut:, ,... ast le Yo ded Lyte A gl il ol i artinya" :yang demikian karena Allah sekali-kali tidak akan mengubah nasib suatu kaum"™... Selain ayat ini, dalam surat ar-Ra'd [13], ayat 11, Allah berfirman: cnpheally Ue Lyusty ia pty Le yeig Y sil dl... artinya”" :Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka sendii mengubah dirinya’® Interpretasi dari ayat-ayat ini, menunjukkan manusia memeliki kebebasan untuk mengubah dan mendayagunaken potensi dirinya, untuk itu manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dalam aktualisasi diri dan selalu berada pada jalan kebenaran ia akan senantiasa mendapatkan bimbingan-Nya. Dari penjelasan di atas, terjawablah pertanyaan tentang manusia diciptakan dan berkembang sehingga tergambar bahwa manusia memiliki potensi [daya] dan keaguman rohani yang membedakannya dengan makhluk Allan yang lain. 8, Kebudayaan 1. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan Dalam al-Qur’an, manusia diciptakan sebagai Khalifah fil ardi dan dilengkapi Allah dengan “akal budi" dan memiliki kemampuan “cipta, karsa, dan rasa’. Dengan akal budi, manusia manpu memikirkan kosep-konsep maupun menyusun prinsip-prinsip yang diusahakan dari berbagai pengamatan dan percobaan. Dengan kemampuan cipta, karsa, dan rasa, © Konsep Dasar Ta'dib, From: http:/www.pil4t.com/Konsep.htm.,1/8/ 2001, him.4. 7 ALMukminin (23): 115., terjZaini Dahlan, Quran Karim dan Terjemahan Artinya, Cet Pertama, (Yogyakarta: Ull Press, 1998), him. 610. ® Ahmad Azhar Basyir, Citra Manusia Muslim, him. 2. ° ArRad, Ayat 11., terj. Zaini Dahlan, Quran Karim dan Terjemahan Artinya, him. 435. Versi: 4 Revis 1:3 Halaman: 6 — dari 12 FM-UII-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESTA MATERUBAHAN MATA KULIAH Fokulas TUM AGAMA ISLA Pertemuan ke: KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAHIPAL Modul ke 1 Kode Mata Kuliah 10001011 Jumiah Halaman :12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM — Mulai Berlaku —: 2008 Dosen DRS. HUJAIR AH, SANAKY, MSI manusia mampu menjadikan keindahan penciptaan alam semesta seluruhnya dan ciptaan kekuasaan-Nya. “Den dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan, dan hati. [Tetapi] sangat sedikit kamuu yang bersyukur’. (Q.S. al-Mu'minun, 23:78] Allah telah mendorong manusia untuk memikirkan alam semesta, mengamati berbagai gejala alam, merenungkan’ berbagai ciptaan-Nya dan mengungkapkan hukum-hukum Allah di alam semesta ini. “Manusia mampu menggunakan againya, yaitu menyatukan spritual [tauhid] antara rasio yang memikirkan penciptaan alam dengan al-qalb yang mengingat Tuhan dalam segala tanda-tanda kekuasaan-Nya. Aga! yang bekerja melalui kesatuan pikir dan zikir mampu mentransendir realitas. Agal, tidak sepenuhnya hanya diartikan dengan rasio semata-mata, karena rasio [pikiran] dapat dikembangkan oleh kajian ilmu-ilmu, sedangkan zikir [al-qalb] dikembangkan oleh spritualisme agama. Maka, keduanya merupakan kesatuan pembentuk kebudayaan. Dapat dijelaskan dalam bagan di bawah ini’? perilaku kembangka ati = Zikire> —_ Pikir{~ Manusia > manusia Al-galb eietel [knalitany cikemvangka oleh Kajian Iimu Manusia sebagai khalifah Allah dituntut untuk mampu menciptakan piranti kehidupannya, yaitu kebutuhan roheni (imu, seni, budaya, sastral, kebutuhan jasmani atau fisik [sandang, pangan, perumahan, peralatan teknologi], dan kebutuhan sosial [sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana pembangunan, angkutan umum]. Maka dengan karunia Allah, berupa akal " Musa Asy‘arie, 1999, Filsafat Islam Tentang Kebudayaan,LESFI, Yogyakarta, Halaman: 7 dari 12 Versi: 4 Revis FM-UI-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERV/BAHAN MATA KULIAH Fakutas 7 TUMU AGAMA ISLAM Beriemuan ke KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAHIPAl Modul ke i Kode Mata Kulich 9001011 Jumlah Halaman: 12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM —MulalBerlak —: 2009, Dosen DRS. HUJAIR AH, SANAKY, MSI budi, cipta, rasa, dan karsa manusia mampu menciptakan kebudayaan Manusia dengan akal budinya mampu mengubah nature menjadi Kultur, mampu mengubah alam menjadi kebudayaan."' Manusia tidak hanya semata-mata terbenam di tengah-tengah alam, justru manusia mampu mengutik-utik alam dan mengubahnya menurut kemauannya sehingga tercipta apa yang dinamakan kebudayaan. Seperti dikatakan C.A. Van Peursen, “manusia berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja di tengah-tengah alam, me'ainkan selalu mengubah alam itu. Entah manusia menggarap ladangnya atau membuat sebuah laboratorium untuk penyelidikan ruang angkasa, entah manusia mencuci tangannya atau memikirkan suatu sistem filsafat, pokoknya hidup manusia lain dari hidup seekor hewan, ia selalu mengutik-utik lingkungan hidup alamiyahnya, dan justru itulah kita namakan kebudayaan. Dengen demikian, segala sesuatu dapat dimungkinkan untuk diciptakan oleh manusia, maka ciptaan manusia yang dinamakan kebudayaan itu mempunyai sifat, corak dan ragam yang luas dan kompleks. ‘Ada kebudayaan yang material, yang dapat dilihat dan diraba karena wujudnya kongkrit, seperti pakaian, kancing, mesin ketik, komputer dan sebagainya. Ada pula kebudayaan immaterial, yang tidak dapat dilihat dan diraba karena wujudnya abstrak, seperti imu pengetahuan, kesenian, dan lain sebagainya.’* Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan yang beraneka ragam sifat, jenis dan coraknya itu, paling sedikit mempunyai tiga wujud, yaitu: [1] Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nitai, norma, peraturan dan sebagainya. [2] Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas, kelakuan berpoia dari manusia dalam masyarakat. [3] Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. “* Dari uraian ini, tampak jelas bahwa hubungan antara manusia dan kebudayaan, menusia sebagai penciptanya, juga manusia sebagai pemakai kebudayaan maupun sebagai pemelihara atau sebagai perusak kebudayaan. " Faisal Ismail, 1996, Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refteksi Historis, Tiara ahi Press, Yogyakarta, him.25. " Faisal Ismail, 1996, Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Historis, Tiara llahi Press, Yogyakarta, him.26. a ® Faisal Ismail,1996,Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Historis,hal. 26. ™ Koentjaraningrat, 1964, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta, him. 15. Versi: 1 Revis 1:3 Halaman: 8 dari 12 FM-UI-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MATA KULIAH Fakotas TMU AGAMA SLAM Pertemuanke > KEDUA Jurusan/Program Studi TARBIYAHIPAI Modul ke 1 Kode Mata Kuliah 40001011 Jumiah Halaman $42 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MulaiBeriaku —: 2009, Dosen 2. Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta budhayah, bentuk jamak dari “buddi” yang berarti budi atau ekal. Jadi, kebudayaan biasa diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan akal’, Ada seorang sarjana yang mengupas kata “budaya" sebagai perkembangan kata “budidaya" yang berarti daya dari budi [P.J. Zoetmulder, seperti dikutip Koentjaraningrat, 1982: 80]. Karena itu, kata budaya dan kebudayaan dibedakan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sedangkan kebudayaan berarti segala hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu [MM, Djoyodiguno, 1958:24]. Dalam antropologi budaya tidak ada perbedaan arti antara budaya dan kebudayaan, Dalam hal ini kata budaya hanya dipakai sebagai penyingkat saja. Adapun kata culture yang artinya sama dengan kebudayaan, berasal dari ‘kata Latin colere yang berari mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah, atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Mengenai definisi kebudayaan telah banyak dikemukakan oleh para ahii ilmu sosial. Para sarjana dan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan, yaitu : [1] EB. Taylor [inggris], dalam bukunya Primitive Culture, mendefinisikan kebudayaan sebagai _keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. [2] R. Lintonn, dalam bukunya The Cultural Background of Personality, mendefinisikan kebudayaan sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsure-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu, [3] A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhon, kebudaayaan adalah keseluruhan hasil perbuatan manausia yang bersumber dari kemauan, pemikiran, dan perasaannya. Karena jangkauannya begitu luas, maka Ernest Cassire, membaginya ke dalam lima aspek yang meliputi : kehiwupan spiritual, bahasa dan kesusasteraan, keseniaan, sejarah, dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, studi tentang kebudayaan berarti studi mengenai tingkah taku manusi Tingkah laku manusia dalam cahaya studi budaya dapat dilukiskan sebagai kerja, dan bicara. Tiga aktivitas tersebut disebut gerakan dasar karena sesuai dengan tiga syarat yang menguasai eksistensi manusia di dunia. [4] 8.7. Alisahbana, kebudayaan adalah menifestasi suatu bangsa. [5] M. Hatta, kebudayaan adalah ciptaan hidup suatu bangsa. [6] Dauson, dalam bukunya, Age of the Gods, mengartikan kebudayaan sebagai cara hidup Versi: 4 Revis 1:3 Halaman: 9 dari 12 FIM-UI-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MATA KULIAH Faalas TLMU AGAMA ISLAM Periemuan ke: KEDUA Jurusan/Program Studi: TARSIYAH/PAL Modul ke Kode Mata Kulian 10001011 Jumlah Halaman: 12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MulaiBerlaku ——: 2009 Dosen DRS. HUJAIR AH, SANAKY, MS bersama [culture is common way of life]. [7] J.P.H. Duyvendak, kebudayaan adalah kumpulan deri cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam, dan berlaku dalam suatu masyarakat tertentu. [8] Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyaraket. [9] MM. Djojodigoeno, dalam bukunya Asas-asas Sosiologi (1958), menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa Cipta, adalah kerinduan manausia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan. Karsa, adalah kerinduan manusia untuk menginsafi tentang hal sangka paran. Dari mana maanusia sebelum lahir [=sangkan] dan kemana manusia mati [=paran]. Hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayaan. Timbulah bermacam-macam agama karena kesimpulan manusia juga bermacam- macam pula. Rasa, adalah kerinduan manusiaa akan keindahan sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan. Manusia merindukan keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan. Buah perkembangan rasa ini terjelma dalam bentuk berbagai norma keindahan yang kemudian menghasilkan berbagai macam kesenian. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil cipta, rasa, karsa dan rasa manusia untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. a. Hasil-hasil budaya manusia itu dapat dibagi menjadi dua macam: 4. Kebudayaan jasmaniah [kebudayaan fisik] yang meliputi benda- benda ciptaan maanusia, missal alat-alat perlengkapan hidup. 2. Kebudayaan rohaniah [nonmaterial) yaitu semua hasil ciptaan manusia yang tidak dapat diilhat dan diraba seperti: agama, ilmu pengetahuan, bahasa, dan seni. : b. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif [biologis] melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar. c. Bahwa kebudayaan itu diperoleh maanusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat, akan sukarlah bagi manusia untuk membentuk kebudayaan, Sebaliknya tanpa kebudayaan maanusia tidak dapat mempertahankan kehidupannya. d. Jadi, kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia. Hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan. Ada kebudayaan yang dapat digunakan untuk membedakan maanusia dari hewan. Versi: 1 Revis I: 3 Halaman :10 dari 12 FM-UII-AA-FKA-O7/R3 LSE) UNtversrtAs rsLam INDONESIA MATERIU/BAHAN MATA KULIAH Fakuas TMU AGAMA ISLAM Pertemuan ke: KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAH/PAL Modul ke u Kode Mata Kuliah 19001011 Jumiah Halaman: 12 Nema Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISAM — Mulai Berlaku 2009 Dosen DRS. HUJAIR AH, SANAKY, MSI - Uraian di atas dimaksudkan untuk menekankan suatu kesimpulan bahwa: [1] kebudayaan adalah manifestasi dan perwujudan segala kegiatan dan aktifitas manusia dalam menjawab tantangan eksistensi hidupnya, [2] kebudayaan adalah karya dan kreasi insani, ciptaan manusia atau man- made, (3] kebudayaan adalah khas manusia. dan [4] kebudayaan adalah merupakan cirri yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.' Dalam percakapan atau tulisan-tulisan, istilah kebudayaan sering dikaitkan dengan istilah peradaben (berasal deri kata Arab: Adab yang berarti “kesopanan, kehalusan dan kebaikan budipekerti']. Istilah kebudayaan sering disejajarkan dengan istilah asing Kultur dan istilah peradaben biasanya disejajarkan dengan istilah asing civilization (civilisast 3. Peradaban Koentjaraningrat, menyatakan masalah kebudayaan dan peradaban hanya soal istilah saja. Istilah “peradaban" biasanya dipakai untuk bagian- bagian dan unsure-unsur kebudayaan yang *harus” dan “indah’, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur yang kompleks. Tetapi pada sisi lain, istilah peradaban juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.'® Peradaban berasal dari kata adab yang artinya kesopanan, kehormatan, budi bahasa, etika, dan lain-lain. Lawan dari beradab adalah biadab, tak tahu adab dan sopan santun. Menurut ahli antropologi De Haan, peradaban merupakan lawan dari kebudayaan. Peradaban adalah seluruh kehidupan social, politik, ekonomi, dan teknologi. Jadi, peradaban adalah semua bidang kehidupan untuk kegunaan praktis. Sebaliknya, kebudayaan adalah semua yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih tinggi dan muni yang berada di atas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat, misalnya musik, seni, agama, ilmu, filsafat, dan lain-lain. Jadi, lapisan atas adalah kebudayean sedang apisan bawah adalah peradaban. Kaum Humanis {pendukung De Haan] menganggap bahwa penguasaan kehidupan praktis [peradaban] atas kehidupan rohaniah hanya mementingkan penguasaan kehidupan seheri-hari atau kehidupan_netral semata-mata, sedangkan pihak lain hanya mementingkan kehidupan Tohaniah atau kebudayaan. Sedangkan, Sedilot mengatakan bahwa *8 Faisal Ismail, 1996, Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refieksi Historis, him.27 © Faisal Ismail, 1996, Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Mistoris, him.27-28. Versi: 4 Revis 1:3 Halaman: 11 dari 12 FM-UIL-AA-FKA-O7/R3 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MATERI/BAHAN MATA KULIAH Fakoitas CU AGAMA TSCA Pertemuan ke” KEDUA Jutusan/Program Studi: TARBIYAHIPAL Modul ke 0 Kode Mata Kuliah 10001071 Jummlah Halaman 12 Nama Mata Kula PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM Mula Berlaku = 2009, Dosen DRS, HUJAIR AH, SANAKY, MSI peradaban adalah khazanah pengetahuan dan kecakapan teknis yang meningkat dari angkatan ke angkatan dan sanggup berlangsung terus. Hanya manusia yang selalu mencari, memperkaya, dan mewariskan pengetahuan atau kebudayaan Dari segi morfologi, peradaban berarti kebudayaan yang telah sampai pada tingkat jenuh, yang telah berlangsung secara terus menerus. Beals dan Hoiyer, mengatakan bahwa peradaban [civilization] sama dengan kebudayaan [culture] apabila dipandang dari segi kualitasnya, tetapi berbeda dalam kuantitas, isi, dan kompleks pola-polanya. Koentjaraningrat, menyatakan dalam dunia ilmiah juga ada kata “peradaban” di samping *kebudayaan". Paham peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan imu pengetahuan yang luas sekali, Untuk saat ini pengertian yang umum dipakai adalah peradaban merupakan bagian dari kebudayaan yang bertujuan memudahkan dan menyejahterakan hidup. 4, Peradaban Islam Peradaban Isiam adalah kesopanan, akhlak, tata karma, dan juga sastra yang diatur sesuai syariat Islam [Glasse, 1996:11]. Al-Hujwir, menegaskan peradaban Islam adalah suatu pelajaran dan pendidikan tentang kebijakan yang merupakan bagian dari “sendi-sendi keimanan’. Labih jauh disebutkan : Keindahan dan kelayakan suatu urusan, baik urusan agama maupun urusan dunia sangat bergantung kepada ketinggian tingkat pendidikan, la mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Nilai- nilai ketaqwaan seperti taat mengikuti sunnah Nabi dan cinta kebajikan. ‘Semua itu bersandar pada pendidikan moral. Manusia yang mengabaikan pendidikan moral ini tidak akan mampu mencapai derajat kesalehan, sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad saw, ‘Pendidikan moral Ipendidikan tentang kebajikan] merupakan syarat utama bagi orang-orang yang dicintai Tuhan”. Al Rozi, menekankan bahwa peradaban Isiem adalah sejauhmana membina hubungan social, yang mana sikap yang terbaik adalah menjaga kehormatan dari dan menuruti sunnah Nabi. Persahabatan antara sesama manusia harus dibina berdasarkan kepentingan Allah, tidak berdasarkan kepentingan dan keuntungan pribadi. dadi, peradaban Islam adalah bagian-bagian dari kebudayaan Islam yang meliputi berbagai aspek seperti “moral, kesenian dan ilmu Pengetahuan, serta meliputi juga kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang lua", Untuk saat ini, pengertian yang umumnye dipakai Versi: 1 Revis 1:3 Halaman: 12 dari 12 [SZ untversrras rstam 1noonesta MATERIUBAHAN MATA KULIAH Fakuitas ILMU AGAMA ISLAM Pertemuan ke ‘KEDUA Jurusan/Program Studi: TARBIYAHIPAl ‘Modul ke u Kode Mata Kuliah 40001011 Jummlah Halaman $12 Nama Mata Kuliah PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MulaiBeriaku —: 2009 Dosen DRS. HAIR AH. SANAKY, MSI adalah peradaban /slam merupakan bagian dari kebudayaan yang bertujuan memudahkan dan mensejahterakan hidup dunia dan akhirat. lil, Lembar Kerja Pada lembar kerja ini, mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan pada akhir kuliah, sebagai berikut 1. Rumuskan apakah yang dimaksud dengan kebudayaan, peradaban dan peradaban Islam? 2. Djojodigoero, menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, Kemukakan komentar saudara apakah yang dimaksud cipta, karsa dan rasa tersebut? Jelaskanlah hubungan manusia dengan kebudayaan dan peradaban? Apakah agama itu sama dengan kebudayaan, ataukeh agama bagian dari kebudayaan, ataukah kebudayaan bagian dari agama. Kemukakan pandangan saudara? Silahkan saudara latihan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, agar memudahkan saudara ketika mengikuti Ujian Semestes aye Versi: 1 Revis1: 3 Halaman: 13° dari 12 MEKANIKA TEKNIK Revd Holomon : 1 6021 APA ITU MEKANIKA? CABANG ILMU FISIXA YANG BERB!CARA TENTANG KEADAAN DIAM ATAU GERAKNY A BENDA-BENDA YANG MENGALAMI KERJA ATAU AKSI GAYA, ATAU ILMU YANG MEMPELAJARI GAYA YANG BEKERJA PADA SEBUAH BENDA, BAIK DALAM KEADAAN DIAM ATAU BERGERAK pre eatare h) | rin St ecg Sa tee seater || oman besmornete canplentle Referensi Meriam, J.L., and Kraige, Toni Mulia, Mekanika Teknik Statika., Jilid |, Penerbit Erlangga, Jakarta 1991 Vidyasagar, Encyclopaedia of Textile, Textile Mechanics, Vol. 4, Mittal Publications, New Delhi, 1999 Hanton, W.A., Mechanics for Textile Student, Textile Institute, London, 1967 Cook and Pierce, Engineering Mechanic: Statics and Dynamics, International Texbook Company, Pennsylvania, 1970R. C. Hibbeler, Engineering Mechanics, Person Prentice- Hall Bagaimana evaluasinya ? Tugas-Kuis 25% UTS 130% UAS 45% Tidak mentolerir segala bentuk kecurangan Tapi tetap boleh cross check Apa saja yang dipelajari? Statistika: Membahas benda dalam keadaan diam, seperti dinyatakan dalam Hukum Newton | dan Ill |. Benda dalam keadaan diam akan tetap diam. Benda bergerak tetap bergerak, lurus dengan kecepatan konstan, keouali dikenakan gaya Il, Gaya-gaya aksi dan reaksi antara benda-benda yang berinteraks! memiliki besar yang sama, berlawanan arah dan segaris kerja Dinamika: Membahas benda-benda dalam keadaan bergerak seperti dinyatakan dalam Hukum Newton I ll, Gerakan suatu benda akan searah dengan gaya penyebabnya (gaya resultannya), dengan perubahan gerakan (percepatan) sebanding dengan besarnya gaya, = dikenal dengan 3 Secara khusus dipelajari : * Keseimbangan partikel «= Keseimbangan benda tegar * Diagram gaya normal, diagram gaya geser, dan diagram momen = Konsep tegangan * Momen inersia dan momen polar Apa perbedaan Partikel dengan Benda Tegar? Particle: A very small amount of matter which may be assumed to occupy a single point in space. Partikel mempunyai suatu massa namun ukurannya dapat diabaikan (dianggap nol), sehingga geometri benda tidak akan terlibat dalam analisis masalah —> dianggap sebagai massa titik Rigid body: A combination of a large number of particles ‘occupying fixed position with respect to each other. Sebuah benda dianggap tegar (soliditidid) jika gerakan relatif antar bagian-bagian didalamnya dapat diabaikan, Dalam statika terutama membahas benda tegar terhadap gaya luar yang bekerja padanya ‘Apa perbedaan Partikel dengan Benda Tegar? Partikel: Benda Tegar: Mempunyai suatu massa Kombinasi sejumlah partikel namun ukurannya dapat yang mana semua partike! i diabaikan, sehingga | ‘berada pada suatu jarak “geometribenda tidak akan —_tetap terhadap satu dengan terlibat dalam analisis yang lain masalah Contoh Partikel Contoh Benda Tegar Free Body Diagram (Diagram Benda Bebas): Adalah bagian dari benda yang akan dibahas dan dipisahkan terhadap bagian lainnya, kemudian ditunjukkan semua gaya dan momen yang bekerja beserta reaksinya Contoh: Misal seorang yang massanya 80 kg berdiri diatas lantai sambil membawa beban 30 kg diatas kepalanya, gambarlah diagram benda bebasnya terhadap: * Beban yang dibawa * Orangnya, dan * Lantainya THE WHAT, WHY AND HOW OF A FREE BODY DIAGRAM (FBD) Free Body Diagrams are one of the most important things for you to know how to draw and use. What ? - It is a drawing that shows all external forces acting on the particle. Why ? - It helps you write the equations of equilibrium used to solve for the unknowns (usually forces or angles) 2AS24“N How ? 1. Imagine the particle to be isolated or cut free from its surroundings. 2. Show all the forces that act on the particle. Active forces: They want to move the particle. Reactive forces: They tend to resist the motion. 3. Identify each force and show all known magnitudes and directions. Show all unknown magnitudes and / or directions as variables Fapat A Note: Engine mass = 280 Ky Skalar, Vektor dan Gaya Skalar: Besaran skelar adalah sebutan untuk sesuatu yang punya besaran tapi tidak mempunyai arah, misal volume, massa, waktu, energi dsb. Vektor: Adalah sebutan untuk sesuatu yang mempunyai besaran dan arah, misal Kecepatan, percepatan, pergeseran, gaya, momen sb." Dalam penjumiahan vektor harus mematuhi hukum jajaran genjang (parallelogram) Gaya: adalah sesuatu yang menyebabkan aksi (dorongan atau tarikan) pada suatu benda (struktur) terhadap benda lainnya. Gaya mempunyai besaran dan arah, maka gaya adaleh besaran vektor. Berdasarkan Hk. Newton Il + F = m.a_arah gaya adaleh sama dengan arah percepatan, yang dalam statika adalah percepatan gravitasi — ¢ Review Sistem Satuan + Four fundamental physical quantities. Length, Time, Mass, Force. + We vill work with two unit systems in static's: SI & US Customary. pm pune ow ) Bagaimana konversi dari SI ke US atau sebaliknya? ee

Anda mungkin juga menyukai