Anda di halaman 1dari 6

Mempelajari dan mengetahui ilmu mengenai Makki dan Madani

dapat memberi faedah yang besar, antaranya:


1. Sebagai alat bantu penafsiran al-Quran, sebab pengetahuan tentang
tempat turunnya ayat dapat membantu memahami ayat
tersebut dan penafsirannya yang benar, sekalipun yang menjadi
pegangan adalah pengertian umum lafaz, bukan sebab yang khusus.
Dan dengan itu pula para penafsir dapat membedakan antara ayat
yang nasikh dan mansukh bila ada ayat yang kontradiktif. dengan
pastinya, bahwa ayat Makkiah dihapus oleh ayat Madaniah yang
turun belakangan.
2. Dengan gaya bahasa Quran yang memiliki karakteristik gaya
bahasa Makki dan Madani sangat tepat memanfaatkannya untuk
menyeru menuju jalan Allah.
3. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Quran, sebab
turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dawah,
baik priode Mekah maupun priode Medinah15.
Pada faedah point pertama yaitu membantu mengetahui ayat
nasikh-mansukh hal itu berseberangan dengan seorang pemikir asal
Sudan yang bernama Mahmoud Mohamed Taha (w. 1985 M). Ia
mengatakan bahwa ayat-ayat al-Quran dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu ayat-ayat makiyyah yang merupakan ayat-ayat dasar (ayat
al-ushul) dan ayat-ayat madaniyyah yang merupakan ayat-ayat cabang

(ayat al-furu). Melalui konsep naskhnya yang sangat kontradiktif


dengan pendapat para ulama terdahulu. Dengan radikalnya mengatakan
bahwa ayat-ayat Madaniyyah dinasakh oleh ayat-ayat makiyyah.
Dan secara otomatis ayat-ayat madaniyyah tidak terpakai untuk zaman
modern ini dan yang diberlakukan adalah ayat-ayat makiyyah. Alasan
Mahmoud adalah bahwa syariah Islam itu berevolusi jadi yang cocok
syariat itu didasarkan pada ayat-ayat makiyyah. Selama ini menurut
Mahmoud bahwa Syariat Islam banyak didasarkan kepada ayat-ayat
madaniyyah karena memang ayat-ayat madaniyyah inilah yang secara
rinci hal-hal praktis pedoman hidup umat Islam. Sementara ayat-ayat
makiyyah berisi prinsip-prinsip umum ajaran Islam.

Al Quran diturunkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam secara berangsur-angsur selama
kurang lebih 23 tahun. Sebagian besar ayat Al Quran tersebut diturunkan di kota Mekah. Para
ulama membedakan surat dalam Al Quran menjadi dua yaitu: Makiyyah dan Madaniyyah.
Makiyyah adalah surat/ ayat yang diturunkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebelum
beliau hijrah ke kota Madinah. Adapun Madaniyyah adalah surat/ ayat yang diturunkan kepada
Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah beliau hijrah ke kota Madinah.
Perbedaan antara surat Makiyyah dan Madaniyyah dari segi gaya bahasa
1. Ayat-ayat Makiyyah umumnya memiliki uslub (gaya bahasa) yang kuat, kalimatnya keras. Hal
ini karena kebanyakan masyarakat ketika itu adalah orang-orang yang suka menentang Islam dan
orang-orang yang sombong. Sebagai contoh surat Makiyyah adalah surat Al Mudatstsir dan Al
Qomar.
Adapun ayat-ayat Madaniyyah umumnya memiliki gaya bahasa yang lembut, mudah dicerna
kalimatnya. Hal ini karena kebanyakan masyarakat ketika itu adalah orang-orang yang menerima
dan orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Islam. Sebagai contoh adalah surat Al
Maidah.

2. Surat Makiyyah umumnya memiliki ayat-ayat yang pendek dan pendalilannya kuat. Hal ini
karena masyarakat yang diajak bicara umumnya adalah orang-orang yang suka menentang dan
susah menerima dakwah Islam. Oleh karena itu mereka didakwahi sesuai dengan keadaan
mereka, sebagai contoh adalah surat Ath-Thuur.
Adapun surat Madaniyyah umumnya memiliki ayat-ayat yang panjang dan membicarakan
mengenai hukum. Sebagai contoh adalah surat Al Baqarah.
Perbedaan antara surat Makiyyah dan Madaniyyah dari segi tema
1. Surat-surat Makiyyah umumnya berisi tentang Tauhid dan bagaimana aqidah yang benar,
khususnya yang berkaitan dengan Tauhid Uluhiyyah dan Iman terhadap hari akhir karena
kebanyakan masyarakat pada saat itu adalah orang-orang yang mengingkarinya.
Adapun surat Madaniyyah umumnya berisi tentang perincian-perincian ibadah dan muamalah.
Hal ini karena obyek dakwah ketika itu adalah orang-orang yang Tauhid dan aqidahnya telah
kuat terpatri dalam jiwa mereka.
2. Adanya penjelasan tentang jihad dan hukum-hukumnya, adanya penjelasan mengenai orangorang munafik dan keadaan mereka dalam ayat-ayat Madaniyyah karena sesuai dengan keadaan
saat itu, di mana ketika itu mulai diwajibkannya jihad dan mulai muncul kemunafikan yang
perkara ini belum muncul ketika periode Mekah.
Faidah memahami perbedaan surat Makiyyah dan Madaniyyah
Memahami perbedaan antara surat Makiyyah dan Madaniyyah merupakan perkara yang sangat
penting karena di dalamnya terdapat faidah yang banyak, di antaranya adalah:
1. Mengetahui keindahan gaya bahasa Al Quran yang memilki tingkatan paling tinggi, karena
bahasa Al Quran disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menjadi obyek dakwah ketika
itu, terkadang bahasanya keras dan tegas dan terkadang bahasanya lembut dan mudah
disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang menjadi obyek dakwah.
2. Mengetahui hikmah diturunkannya Al Quran secara berangsur-angsur sesuai dengan perkara
yang paling penting yang dibutuhkan masyarakat ketika itu sehingga mereka lebih mudah untuk
menerima dan mengambil faidahnya.
3. Mengajarkan para dai yang berdakwah di jalan Allah dan mengarahkan mereka untuk
mengikuti metode Al Quran dalam hal gaya bahasa dan tema disesuaikan dengan sasaran
dakwah. Dengan cara memulai dari yang paling penting kemudian yang lebih penting.
Menggunakan bahasa yang tegas maupun lembut disesuaikan pada tempatnya.
4. Membedakan antara ayat yang Nasikh (yang menghapus) dengan Mansukh (yang dihapus
hukumnya) sekiranya terdapat dua ayat Makiyyah dan Madaniyyah yang terlihat bertentangan
dan tercapai di antara keduanya syarat-syarat Naskh (penghapusan). Jika syarat Naskh terpenuhi
maka ayat Madaniyyah akan membatasi hukum ayat Makiyyah karena ayat Madaniyyah turun
lebih akhir dibanding ayat Makiyyah.

Sumber: https://muslimah.or.id/6770-surat-makiyyah-dan-madaniyyah.html

Ayat Makiyah
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa ayat makkiyah merupakan ayat-ayat AlQuran yang diturunkan oleh Allah SWT di kota Mekkah, yaitu sebelum Rosulullah Sholallahu
Alaihi Wassalam berhijrah ke Madinah. Beberapa ayat tersebut di antaranya adalah Al- fatihah,
Al- Araf, Yunus, Al- Anam, Ar- Rad, Yusuf, An- Nahl, Al- Isro, Al- Hajj, dan masih banyak lagi
ayat-ayat al-Quran lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang menandakan AlMakiyyah, seperti :
1. Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan
Ada beberapa hal yang terkait dengan kata-kata atau kalimat yang menjadi ciri dari ayat-ayat AlQuran yang diturunkan di Mekkah (Al- Makkiyyah), di antaranya :

Memiliki ayat atau suku kata yang pendek-pendek,

Kata-kata yang dipergunakan dalam ayat tersebut sangat mengesankan (bersajak / penuh
dengan syair serta ungkapan perasaan)

Kalimat yang dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh

Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.

Gaya bahasa yang dipergunakan jarang sekali bersifat kongkrit maupun realistis
materialis

Di dalam setiap surat terdapat lafadz kalla dan ya ayyuhannass.

2. Kandungan atau isi


Selain beberapa ciri di atas, kita juga bisa mengetahui ayat-ayat Al- Makiyyah dengan melihat
dan memperhatikan dari isi yang terkandung di dalam surat atau ayat-ayat teresebut, seperti :

Ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan di Mekkah berisikan tentang ajakan untuk


bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk peribadatan
kepada yang selain Allah SWT.

Ayat-ayat Al- makiyyah juga mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan umat-umat
terdahulu,

Pembuktian tentang risalah Allah SWT,

Kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan,

Kedatangan hari kiamat dan segala kengeriannya,

Penjelasan tentang surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala siksaannya.

Argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang musrik yaitu dengan mempergunakan


bukti-bukti rasional serta ayat-ayat kauniyah.
Sponsors Link

Ayat Madaniyyah
Ini merupakan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya dalam bentuk ayat atau surat-surat yang
diturunkan oleh Allah SWT tepatnya ketika Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam telah
berhijrah ke Madinah. Beberapa surat-surat dalam Al-Quran yang tergolong sebagai AlMadaniyyah di antaranya adalah QS. Al- Baqarah, QS. An-Nisa, QS. Ali Imron, QS. AlMaidah, QS. At- Taubah, QS. Al- Hujurat, dan beberapa surat lainnya. Adapun ciri-ciri dari ayat
atau surat yang tergolong Al- Madaniyyah di antaranya adalah :
1. Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan

Ayat atau surat-surat yang tergolong Al- Madaniyyah mempergunakan kata-kata atau
kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh.

Mempergunakan kalimat-kalimat ushul serta ungkapan syariah.

Terkandung seruan Ya ayyuhalladzina aamanuu

Ayatnya panjang-panjang dan menggunakan gaya bahasa yang dapat menjelaskan tujuan
dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat,

2. Kandungan atau isi

Di dalamnya berisikan tentang kewajiban bagi setiap makhluk serta sanksi-sanksinya,


seperti perintah untuk beribadah serta beramal sholeh, perintah untuk berjihad, perintah
kepada ahli kitab untuk masuk islam, perintah untuk berdakwah, dan lain sebagainya

Di dalam setiap surat yang tergolong Al- Madaniyyah disebutkan tentang orang-orang
munafik, kecuali dalam QS. Al- Ankabut.

Di dalam surat yang tergolong Al- Madaniyyah terdapat dialog yang terjadi dengan para
ahli kitab

Berisi tentang hukum dan perundang-undangan

Perbedaan ayat makkiyah dan madaniyah


Penting bagi kita sebagai umat muslim untuk mengetahui perbedaan antara ayat-ayat Al-Quran
yang diturunkan di Mekkah dan ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah SWT di Madinah.
Mengapa demikian? Ada beberapa alasan, di antaranya :
Sponsors Link

1. Agar kita dapar lebih memahami ayat-ayat Al-quran dan dapat mentafsirkannya dengan
tafsiran yang benar, meskipun pada dasarnya yang menjadi pegangan adalah pengertian
umum dari lafadz tersebut.
2. Membantu kita untuk bisa lebih meresapi gaya bahasa dalam Al-Quran serta dapat
mempergunakannya di dalam berbagai metode berdakwah untuk menuju jalan yang
diridhoi Allah SWT.
3. Membantu kita untuk mengetahui mana saja ayat Al-Quran yang turun lebih dulu dan
yang turun selanjutnya.
4. Dapat membantu kita untuk mengetahui dan lebih memahami tentang sejarah
pensyariatan hukum-hukum islam
5. Dapat meningkatkan keyakinan kita kepada Allah SWT, khususnya terhadap kesucian,
kemurnian, serta keaslian Al-Quran.

Anda mungkin juga menyukai