Anda di halaman 1dari 6

A.

Tujuan
Tujuan praktikum uji karbohidrat adalah mahasiswa :
1. Mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi
karbohidrat.
2. Mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat
3. Menegtahui jenis karbohidrat yang bersifat pereduksi
B. Dasar Teori
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon
yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling
sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian
diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O.
Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n

atau CnH2nOn

(Wiratmaja, 2011).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang
terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH 2O.
Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan
mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat
ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana,
mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan
sebagainya

dan

akhirnya

polimer..

Sedangkan

monosakarida

yang

mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan


deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan
gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan
satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).
Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zatzat penghidrolisis karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:
1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi
senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh
dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa,
fruktosa, dan galaktosa.

2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau


lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan
laktosa.
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula &
molekul non gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia,
yang

menyediakan

Karbohidrat

juga

kalori

mempunyai

(kilojoule)

energi

pangan

peranan

penting

dalam

per

gram.

menentukan

karakteristik bahan makanan, misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lainlain.

Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah

timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan


mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.
Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari
dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi
sumber energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa,
pektin serta lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat
kompleks dan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi,
biji-bijian, kentang, dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks
adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain dari karbohidrat adalah
sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula. Melihat
struktur

molekulnya,

karbohidrat lebih

tepat

didefenisikan

sebagai

polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden, 1990).


Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa
asam amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian

besar karbohidrat

diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan


makanan

yang

berasal

dari

tumbuh-tumbuhan.

Pada

tanaman

karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil
(Winarno, 2004).

C. Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tabung reaksi bersih


Gelas ukur 10 ml
Pipet tetes
Penjepit tabung
Penangas air
Jam atau Timer
Akuades
Larutan Glukosa 1 %
Larutan Sukrosa 1 %

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
6N

Larutan Amilum 1 %
Reagent Molisch
Reagent Benedict
Reagent Barfoed
Larutan Iod
Larutan HCl 6 N
Larutan Larutan NaOH

17.
18.
19.
D. Prosedur Kerja
1. Uji Molish
20.

(Pembuatan reagen Molish: Larutkan 10 g alfa naftol

dalam 100 mL 95% alkohol)


a) Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi
senyawa uji air, larutan glukosa 1%, sukrosa 1o/o, dan amilum 1%.
Volume senyawa uji masing-masing 2 ml.
b) Tambahkan 5 tetes reagen Molisch ke dalam masing-masing
senyawa uji. Kocok hingga homogen.
c) Miringkan tabung reaksi, lalu 10 tetes asam sulfat pekat di alirkan
lewat dinding tabung secara hati-hati, sehingga terbentuk dua
lapisan.
d) Amati perubahan warna yang terjadi pada setiap tabung.
e) Catatlah tabung mana (senyawa uji apa saja) yang menunjukkan
tes positif dengan pereaksi Molisch, Mengapa?
2. Uji Benedict
21.

(Pembuatan reagen Benedict: Larutkan 173 g kristal natrium

sitrat dan 100 g natrium karbonat anhidrous di dalam kira-kira 800 mL


aquadest, aduk, lalu saring. Tambahkan kedalamnya 17,3 g kupri sulfat
(larutkan dulu dalam 100 mL aquadest), lalu tambahkan aquadest
hingga volume 1000 mL. Aduklah supaya homogen).
a) Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi 2 ml
reagen Benedict.
b) Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 7 tetes senyawa uji
yaitu tabung I dengan air; tabung ll, larutan glukosa 1%; tabung lll,
sukrosa 1o/o; dan tabung lV, amilum 1%. Kocoklah masing-masing
tabung hingga homogen.
c) Panaskan dalam penangas air atau langsung di atas api spiritus
(hati-hati jika campuran mendidih) selama kurang lebih 5 menit
d) Lalu dinginkan kembali, amati serta catat perubahan warna dan
endapan yang terjadi.
e) Tentukan tabung (senyawa uji) mana yang menunjukkan tes positif
dengan pereaksi Benedict? Mengapa?
3. Uji Barfoed

22.

(Pembuatan

reagen

Barfoed:

Ke

dalam

gelas

kimia,

campurkan 33 g kupri asetat dan 5 mL asam asetat glasial; diaduk


sebentarkemudian ditambahkan sedikit aquadest sampil diaduk hingga
larut dan homogen. Kemudian diencerkan hingga volume larutan
sampai 500 ml
a) Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi 2 ml
reagen Barfoed.
b) Tambahkan ke dalam tabung I ml senyawa uji yaitu, tabung I
dengan air; tabung II dengan larutan glukosa 1%; tabung III dengan
sukrosa 1%; dantabung IV dengan amilum 1%. Kocoklah masingmasing tabung hingga homogen.
c) Panaskan dalam penangas air atau api spirtus langsung secara hatihati selama kurang lebih 5 menit sambil digoyang-goyang.
d) Lalu dinginkan kembali dan amati, catat perubahan warna dan
endapan yang terjadi.
e) Tentukan tabung (senyawa uji) mana yang menunjukkan tes positif
dengan pereaksi Barfoed? Mengapa?
4. Uji lodium
23.

Percobaan 1

a) Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi 2 ml


senyawa uji yaitu air, larutan glukosa 17o, sukrosa 1oh, dan amilum
1%.
b) Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 2 tetes larutan lod,
kemudian kocoklah. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
c) Tentukan tabung (senyawa uji) mana yang menunjukkan tes positif
dengan larutan lod? Mengapa?
d) Panaskan semua tabung dalam penangas air. Amati apa yang
terjadi! Mengapa?
e) Bagaimana keadaan larutan setelah dingin kembali? Mengapa?
24.

Percobaan 2

a) Ambil 3 buah tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi 2 ml


larutan amilum 1%.
b) Tambahkan ke dalam tabung l, 2 tetes air; tabung ll dengan larutan
HCI 6N, dan tabung lll dengan larutan NaOH 6N. Kocoklah supaya
homogen.
c) Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 2 tetes larutan lod.
Kocoklah!

d) Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Mengapa?


e) Panaskan semua tabung dalam penangas air.
f) Amati apa yang terjadi! MengaPa?
25.
26.
27.

34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

28.
29.
30.
31.
32. DAFTAR PUSTAKA
33.
Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Maryanto, Heri., dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Biokimia I. Purwokerto
: Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press
Winarno, F. O. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama

41.
42.

Wiratmaja, I. G., dkk., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua


dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma
cattonii sebagai Bahan Baku. Jurnal ilmiah teknik mesin. Vol. 5 (1): 7584

Anda mungkin juga menyukai