Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Lebih lengkap perbedaan antara sel perokariotik dan eukariotik, kita lihat pada tabel
berikut:
Prokariotik
Eukariotik
Membran nukleus
Membran plastida
Nukleus
Nukleolus
Plastida
+/-
Mitokondria
Badan golgi
Kromosom
+ (tunggal)
+ (ganda)
DNA
+ (telanjang)
+ (dengan protein)
RNA
Histon
Pigmen
amitosis
Mitosis/meiosis
Struktur
Pembelahan
A. EUBACTERIA
bila
peptidoglikannya
peptidoglikannya tipis).
tebal
dan
bakteri
gram
negatif
bila
b. Bakteri Basil
menghindar
dari
lingkungan
yang
merugikan
bagi
kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
berbeda-beda pula yaitu:
b. Lofotrik
c. Amfitrik
d. Peritrik
3. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel
bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada
proses transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan
menyebarkan materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik
akan bergabung dengan materi genetik bakteri penerima. Diguga
transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri
lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia
dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah
menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
b. Bakteri autotrof
Yaitu bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat
anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri
kemoautotrof.
fotoautotrof dan
5. Klasifikasi Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan cara
sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas dan
mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik dan penghasil
energi yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya.
a. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung
peptidoglikan.
Misalnya
Micrococcus,
Staphylococcus,
Leuconostoc,
Misalnya
Enterobacter,
Vibrio,
Escherichia,
Aeromonas,
Citrobacter,
Salmonella,
Photobacterium,
Shigella,
Chromabacterium,
Flavobacterium.
6. Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia
colie).
b. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan
Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
c. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
d. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
e. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil
antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif,
Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram
positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk
Clostridium
tetani
(penyebab
penyakit
tetanus)
dan
simbion saluran pencernaan hewan. Kelompok yang termasuk aerob, anaerob, dan
fakultatif aerob yang tumbuh secara kemolitoautotrofik, organotrofik. Archaebakteria
dapat bersifat mesofil atau termofil bahkan beberapa spesies dapat tumbuh pada suhu
di atas 100 derajat.
Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak
beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya
berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri
(pembelahan binner), membentuk tunas, atau fragmentasi. Archabacteria sering
disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup dilingkungan dengan kondisi
yang ekstrim. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.
1. Metanogen
Ciri khas metanogen adalah memiliki kemampuan menggunakan hidrogen
untuk mereduksi karbondioksida menjadi gas metana. Dari reaksi tersebut
dihasilkan energi. Mereka hidup dilingkungan yang anaerob, seperti dasar rawarawa, tempat penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan, termasuk
manusia. Dalam industri metanogen digunakan untuk mengolah limbah dan
menjernihkan air. Anata lain Methanopyrus.
2. Ekstrem Halofil
Kelompok ini mampu hidup dilingkungan yang salinitas kadar garamnya
sangat tinggi, misalnya di Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta
dimakanan yang diasinkan. Organisme ini membuat garam untuk membentuk
ATP. Contohnya Halobacterium halobium.
3. Termoasidofil
Anggota kelompok ini dapat ditemukan dilingkungan yang sangat asam dan
bersuhu sangat tinggi, misalnya dibawah gunung merapi dan lubang hidrotermal
didasar
samudra.
Sebagian
besar
merupakan
organisme
anaerob
yang