Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

J DENGAN ASTHMA DI UNIT


PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA WENING WARDHOYO
UNGARAN KAB. SEMARANG

I. BIODATA
1. IDENTITAS TN. J
a. Nama TN. J penerima manfaat

: TN. J
b. Alamat
: Purwokerto
c. Umur
: 80 tahun
d. Agama
: Islam
e. Status perkawinan
: kawin
f. Pendidikan
:g. Pekerjaan
: Tani
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
a. Nama
:b. Umur
:c. Pendidikan
:d. Pekerjaan
:e. Alamat
:f. Hubungan dengan penerima manfaat : II. ALASAN BERADA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL

Tn. J mengatakan masuk unit resos karena keinginan sendiri karena tidak
punya keluarga untuk mengurusi Tn. J. Tn. J mengatakan sudah cerai dengan
istrinya dan tidak memiliki anak sedangkan Tn. J dari umur 35 th sudah
mengalami asthma.
III. DIMENSI BIOMEDIK
1. Riwayat penyakit (6 bulan terakhir)

Tn. J mengatakan 6 bulan terakhir menderita batuk, pilek, panas, dan kaki
pegal-pegal dan asthma.
2. Riwayat penyakit keluarga
Tn. J mengatakan di keluarganya tidak tahu ada penyakit keturunan atau
penyakit berbahaya lainnya. Tn. J mengatakan orang tuanya meninggal saat

Tn. J masih kecil dan tidak ingat penyebab meninggalnya dulu karena
penyakit apa.

3. Riwayat penyakit dahulu

Tn. J mengatakan Tn. J juga pernah merasakan pegal-pegal nyeri sendi dan
sesak nafas semenjak usia 35 tahun.
4. Riwayat pencegahan kesehatan
a. Monitoring kesehatan

Tn. J mengatakan saat sakit batuk dan pilek diberikan obat oleh
pegawai yang bekerja di unit rehabilitasi sosial yang bertugas sebagai
tenaga kesehatan. Tn. J juga mengatakan pernah dibawa berobat ker
RSUP Kariadi karena mengalami asthma.
b. Riwayat vaksinasi
Tn. J mengatakan dari lahir belum pernah mendapatkan vaksinasi, seperti
vaksinasi campak, polio, hepatitis B, tetanus, BCG, DPT
c. Skrining kesehatan
Tn. J mengatakan belum pernah melakukan skrining kesehatan dirumah
sakit maupun di puskesmas.
5. Riwayat gizi
Tn. J mengatakan kebutuhan gizi sudah diatur oleh pihak unit rehabilitasi
sosial
6. Masalah kesehatan terkait dengan status gizi
a. Masalah pada mulut
Tn. J kurang menjaga kebersihan mulutnya sehingga mulut dan gigi
terlihat kotor.
b. Masalah pada berat badan
Tn. J tidak ada masalah dengan berat badan.
c. Masalah nutrisi
Tn. J tidak ada masalah pada asupan nutrisi yang dikonsumsi.
7. Masalah kesehatan yang dialami saat ini
Tn. J mengatakan mengalami sesak nafas hampir setiap hari, kaki pegal
dan linu.

8. Obat-obatan yang dikonsumsi

Tn. J mengatakan pernah mengkonsumsi obat dari unit resos yaitu obat
untuk sesak nafas, pegal-pegal dan nyeri.
9. Tindakan spesifik yang dilakukan untuk saat ini
Tn. J mengatakan jika sesak langsung istirahat duduk di tempat tidur dan
mengoleskan minyak kayu putih di kaki dan tengkuk jika mengalami pegal
linu.
10. Status fungsional
a

Katz index

Aktivitas
Bathing

Mandiri
Memerlukan bantuan hanya pada satu
bagian tubuh atau dapat melakukan
seluruhnya sendiri.

Dressing

Menaruh, mengambil, memakai dan


menanggalkan pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.
Pergi ke toilet, duduk sendiri di
kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
Berpindah dari dan ke tempat tidur,
dari
dank
e
tempat
duduk
(memakai/tidak memakai alat bantu)
Dapat mengontrol bab/bak

Toileting
Transferring
Continence

Feeding

Mengambil makanan dari piring atau


yang lainnya dan mmasukkan ke
dalam
mulut
(tidak
termasuk
kemampuan memotong daging dan
menyiapkan
makanan
seperti
mengoleskan mentega pada roti)

Klasifikasi :

Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas


Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas

Tergantung
Memerlukan
bantuan
mandi lebih dari satu
bagian tubuh atau tidak
dapat mandi sendiri
Tidak dapat berpakaian
sebagian.
Mendapat
orang lain

bantuan

Tidak dapat melakuakan


sendiri dengan / bantuan
Tidak dapat mengontrol
bab/ bak sebagian atau
seluruhnya
dengan
bantuan manual atau
kateter
Memelukan
bantuan
untuk makan atau tidak
dapat makan sendiri
secara parenteral.

Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain


Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi
lain
Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan
satu fungsi lain
Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting,
transferring dan satu fungsi lain
Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas

Keterangan :
Tn. J dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan, atau
bantuan aktif dari orang lain untuk melakukan aktivitas Bathing, Dressing,
Toileting, Transferring, Continence,dan Feeding. (Indeks Katz A : mandiri untuk 6
aktivitas ).

11. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari


a. Mobilisasi
1) Berjalan : Tertatih-tatih, karea pegel dan linu di kaki
2) Alat bantu berjalan : tidak memakai alat bantu jalan
3) Alat
b.

c.

d.

e.

bantu
persendian
:
Faktor
yang
mempengaruhi
ketidaknyamanan :nyeri pada kaki
Berpakaian
Tn. J Mengganti dan melepaskan pakaian secara mandiri,
sedangkan mencuci pakaian dan merapikan pakaian dilakukan oleh
petugas ruangan.
Makanan dan minuman
Tn. J makan dan minum 3x sehari telah disediakan oleh unit
rehabilitasi sosial dan makan dengan mandiri
Toileting
Kebutuhan toileting Tn. J BAB 1x sehari dan BAK 7-9x sehari
dilakukan secara mandiri
Personal hygiene

Tn. J mandi kadang-kadang 3x seminggu, keramas kadang-kadang 5 hari


sekali, berganti pakaian 2x sehari secara mandiri, dan tidak pernah
memotong kuku.
f. Mandi
Tn. J mandi kadang-kadang 3 x seminggu, menggunakan sabun, dilakukan
secara mandiri, Tn. J mengatakan mandi hanya saat cuaca panas saja
karena jika Tn. J mandi saat cuaca dingin akan memicu Tn. J mengalami
sesak nafas.

IV. DIMENSI PISIKOLOGIS


a. Konsep diri
1) Gambaran diri

Tn. J mengatakan bersyukur dengan tubuhnya walau sudah tua dan


tertatih-tatih, tetapi Tn. J merasa sudah lelah hidup dengan mengalami
sesak nafas hampir setiap hari.
2) Harga diri
Tn. J mengatakan selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan
Tuhan dan menerimanya dengan ikhlas.

3) Ideal diri

Tn. J mengatakan senang hidup dan tinggal di wisma Teratai yang


temanya banyak dan ada yang merawat Tn. J di wisma.
4) Identitas diri
Tn. J adalah seorang suami dan telah cerai dengan istrinya dan tidak
memiliki anak, Tn anak tunggal tetapi ayah dan ibunya sudah meninggal.
5) Peran

Tn. J berperan sebagai penerima manfaat di wisma Teratai bersama 3


temannya yang selalu berusaha hidup mandiri.
b. Status kesehatan mental

Tn. J merupakan kakek dengan kesehatan mental baik dan selama ini
tidak mempunyai masalah dengan kesehatan mental. Tn. J tidak pernah

berkecil hati tentang masa depan karena Tn. J merasa senang tinggal di panti,
Tn. J tidak pernah merasa gagal dalam berumah tangga, karena berpisah
dengan istrinya. Tn J mengatakan merasa lelah dan pernah putus asa karena
keadaan sesak nafasnya yang selalu mengganggu aktivitasnya.
Pengkajian dengan Short Mental Status Quesionnare (SPMSQ) TN. J
didapatkan hasil :
No

Pertanyaan

Interprestasi

Tanggal berapa hari ini?

Salah

Hari apa sekarang?

salah

Apa nama tempat ini?

Benar

Dimana alamat anda?

Benar

Berapa umur anda?

Benar

Kapan anda lahir?

lupa

Siapa presiden indonesia?

benar

Siapa presiden indonesia sebelumnya?

salah

Siapa nama ibu anda?

Benar

10

Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3Salah


setiap angka baru?

Interpretasi :
Salah 0 3

: Fungsi intelektual utuh

Salah 4 5

: Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 8

: Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 10

: Fungsi intelektual kerusakan berat

Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di


dapatkan hasil 6 benar dan 5 salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual
TN. J mengalami kerusakan ringan.

c. MMSE (Mini Mental Status Exam)

No

Aspek

Nilai

Nilai

Kriteria

Kognitif
Orientasi

maksimal
5

Klien
2

Orientasi

Registrasi

Perhatian
dan
kalkulasi

Mengingat 3

Bahasa

Menyebutkan dengan benar :


Tahun
: 2015
Musim : panas (Benar)
Tanggal : tidak tahu
Hari
: tidak tahu
Bulan
: tidak tahu
Dimana sekarang kita berada ?
Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : Jawa (Benar)
Kabupaten/kota : Ungaran
(Benar)
Panti :Wisma: teratai
Sebutkan 3 nama obyek
(misal : kursi, meja, kertas),
kemudia ditanyakan kepada
klien, menjawab : kursi, meja,
kertas (Benar)

kertas

Meminta klien berhitung mulai


dari 100 kemudia kurangi 7
sampai 5 tingkat.
Jawaban : Tidak tahu
Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada poin ke- 2
(tiap poin nilai 1)
Menanyakan
pada
klien
tentang
benda
(sambil
menunjukan benda tersebut).
Minta klien untuk mengulangi
kata berkut :
tidak ada, dan, jika, atau
tetapi )
Klien menjawab :tidak ada,
jika dan tetapi.
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri 3
langkah.
1. Ambil kertas ditangan anda
2. lipat dua
3. dan taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktifitas sesuai

perintah nilai satu poin.


tutup mata anda
Perintahkan kepada klien untuk
menulis kalimat dan menyalin
gambar.
Total nilai

30

18

Interpretasi hasil :
24 30

: tidak ada gangguan kognitif

18 23

: gangguan kognitif sedang

0 - 17

: gangguan kognitif berat

Dari hasil MMSE (Mini Mental Status Exam)di dapatkan hasil 18 ini
menunjukkan bahwah Tn. J mengalami gangguan kognitif sedang.

V. DIMENSI FISIK
1. Luas wisma : 7X5 m
2. Keadaan lingkungan dalam wisma
a. Penerangan : penerangan di wisma cukup terang, setiap kamar penerima

manfaat terdapat penerangan lampu.


b. Kebersihan dan kerapian : kebersihan di wisma cukup baik dan teteap
terjaga kebersihannya
c. Pembagian ruangan : pembagian ruangan di wisma tertata dan 1 kamar
ditempati 2 penerima manfaat di wisma teratai terdapat 2 kamar, 1 dapur, 1
ruang tamu dan 1 beranda.
d. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara di wisma baik setiap kamar terdapat jendela dan ventilasi.
e. Keamanan
Keamanan di wisma cukup baik.
f. Sumber air minum
Air minum disediakan oleh unit rehabilitasi sosial bagian konsumsi.
g. Ruang pertemuan
Terdapat ruang pertemuan yang berfasilitas kursi di unit rehabilitasi sosial,
yakni didepan pintu masuk utama.
3. Keadaan luar wisma
a. Pemanfaatan halaman

b.

c.

d.
e.

Keadaan di luar wisma Teratai bersih halaman luas dan tertata rapi untuk
jalan-jalan penerima manfaat.
Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah di wisma kurang baik saluran air limbah tidak
tertutup sehingga terlihat kotor dan bau
Pembuangan sampah
Setiap wisma terdapat pembuangan sampah di depan dan belakang wisma
berupa bak tempat sampah.
Sanitasi
Setiap wisma terdapat sanitasi dan jauh dari sumber air ledeng
Sumber pencemaran
Sumber pencemaran di wisma karena pembuangan air limbah tidak ditutup
sehingga menyebabkan pencemaran udara dan air.

VI. DIMENSI SOSIAL


1. Hubungan antara penerima manfaat didalam wisma

Hubungan sosial Tn. J dengan penerima manfaat di wisma teratai terjalin


sangat baik.
2. Hubungan penerima manfaat dengan luar wisma
Hubungan sosial Tn. J dengan penerima manfaat wisma lain cukup baik, Tn. J
mengenal semua penerima manfaat wisma .
3. Hubungan penerima manfaat dengan anggota keluarga
Tn. J mengatakan sudah tidak memiliki keluarga dekat, hanya hidup sebatang
kara.
4. Hubungan penerima manfaat dengan pengasuh wisma

Hubungan sosial Tn. J dengan pengasuh wisma sangat baik Tn. J mengatakan
pengasuh wisma yaitu Nn. L dan Ny. J
5. Kegiatan organisasi sosial
Tn. J mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi sosial yang
diadakan di wisma, karena merasa cepat lelah dan takut asthmanya kambuh.
VII. DIMENSI TINGKAH LAKU
1. Pola makan

TN. J
Nutrisi
Frekuensi
Komposisi

Porsi

Cairan
Banyak
Jenis

3xsehari
1piring nasi, sayur
dan lauk hewani
dan protein
1 porsi

7-8 gelas/hari
Teh dan air putih.

2. Pola tidur
a. Jumlah jam tidur malam : 20.00-04.00 (8 jam)
b. Frekuensi bangun malam hari : 4-6 x (saat BAK)
c. Kenyamanan saat bangun tidur : kurang nyaman
d. Bantuan untuk bangun : tidak ada
e. Penerangan : cukup
3. Pola eliminasi
a. BAB : 1 x/hari
b. BAK : 7-9 x/hari
4. Kebiasaan penerima manfaat

Kebiasaan Tn. J di wisma pagi sarapan, mencuci piring kotor milik Tn. J
mengobrol denganpenerima manfaat lain dan tidur.
5. Pengobatan
Tn. J melakukan pengobatan di klinik didalam wisma. T. J melakukan
pengobatan pada saat sesak naas dan sakit pegel-pegel. Tn. J mengatakan
pernah dibawak ke RSUP Kariadi karena mengalami sesak nafas.
6. Kegiatan olahraga
Tn. J mengatakan jarang berolahraga, hanya pada saat diajak mahasiswa
senam saja.
7. Rekreasi
Tn. J hanya jalan-jalan di sekitar Panti.

8. Pengambilan keputusan

Selama di Panti Tn. J dalam mengambil keputusan dilakukan sendiri


VIII. DIMENSI PELAYANAN KESEHATAN
1. Fasilitas kesehatan yang tersedia
Fasilitas yang ada di Panti Sosial Rehabilitasi hanya ada klinik dan jika sakit
akan diberi obat generik, namun jika sakit yang cukup parah penerima
manfaat akan dirujuk ke RSUP Kariadi.
2. Jumlah tenaga kesehatan
Panti sosial rehabilitasi wening wardoyo tidak cukup memiliki tenaga
kesehatan, namun ada visit dokter dan perawat kesehatan pada setiap hari
kamis di poliklinik Panti sosial rehabilitasi wening wardoyo .
3. Tindakan pencegahan terhadap penyakit
Dalam mencegah penyakit, Panti akan memberi obat generik sesuai keluhan
penerima manfaat dan memotivasi penerima manfaat untuk beristirahat.
4. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia

Pelayanan kesehatan yang tersedia hanyaa klinik yang berada didalam Panti
dan RSUP Kariadi untuk merujuk penerima manfaat yang sakit.
IX. PEMERIKSAAN FISIK

Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum pasien :orientasi baik
b. Ukuran tubuh : TB : 163 cm , BB :50 kg
c. Tanda-tanda vital
TD : 120/ 70 mmHg
N : 88x/menit
R
: 22 x/menit
S
: 36 C
d. Status mental :kesadaran : Compos mentis
e. Sensitivitas kulit :klien masih dapat merasakan suhu panas dan dingin.
f. Kepala/leher :rambut beruban, dan tersebar rata
Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
g. Penglihatan/mata :simetris kiri kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik.

Pendengaran / telinga : baik, tidak mengalami gangguan, terdapat


sedikit serumen
i. Hidung/penciuman, ada sekret, ada silia, nasal septum ditengah
j. Mulut :gigi terlihat sedikit kotor, dan terdapat karang gigi,. Kebersihan
mulut : bersih
k. Dada
Paru-Paru:
I : bentuk simetris, pengembangan paru simetris
P : vocal fremitus kiri dan kanan sama.
P :Sonor
A :Vesikuler
Jantung:
h.

I : Ictus Cordistidakterlihat
P : Ictus Cordisterabapada mid clavicula SIC 5
P : pekak/redup
A : tidak ada suara jantung tambahan
l. Abdomen
I : normal, tidak ada asites.
A : peristaltik 6x/ menit
P : tidak ada pembesaran lien dan hati
P : timpani
m. Genetalia
Tidak Terkaji
n. Rectum

Tidak terkaji
o. Ekstremitas

Atas

: kekuatan otot ka/ki : 5/5


ROM ka/ki
: aktif
Capilary Refile
: 1 detik
Akral
: Hangat
Bawah : kekuatan otot ka/ki : 5/5
ROM ka/ki
: aktif
Capilary Refile
: 1 detik

Akral

: Hangat

X. TERAPI MEDIS

Tn J mengatakan tidak mengkonsumsi obat apapun saat ini, hanya jika kakinya
linu-linu biasanya mengoleskan minyak kayu putih saja.

XI. ANALISA DATA

Nama : TN. J
Umur : 80 th
No Hari/tgl/j

Data fokus

Problem

Etiologi

Ttd

am
1

DS :
Nyeri Akut agen injuri
Tn. J mengatakan Nyeri dan pegal linu
biologi
di kaki,
P: saat kecapekan, berakivitas dan
cuaca dingin.
Q: terasa cekot-cekot dan tertusuk
jarum
R: di kaki dan sendi-sendi
S: skala 3
chitra
T disaat menjelang subuh sampai pagi
DO :
DO : Ny. K terlihat memijat kakinya,
skala nyeri 3 (0-10)sedang.
TD : 120/ 70 mmHg

: 88x/menit

: 22 x/menit

: 36 C

Ds :
Gangguan
Tn. J mengatakan jumlah jam tidur
pola tidur
malam : 23.00-04.00 (5 jam)
Tn. J mengatakan saat tidur ia selalu
terbangun untuk BAK.

Urgensi
urine

Tn. J mengatakan Frekuensi bangun


malam hari : 9-10 x (saat BAK)

chitra

Tn. J mengatakan Kenyamanan saat


bangun tidur : kurang nyaman
DO :
- PM tampak gelisah
- Kantong mata PM tampak membesar
- Saat dilakukan pengkajian PM

tampak mengantuk

TD

: 120/ 70 mmHg

: 88x/menit

: 22 x/menit

: 36 C

DS :

Intoleransi

Tn J mengatakan tidak pernah lagiaktivitas


mengikuti kegiatan yang ada di wisma

Penurunan
keseimban
gansuplai
o2

maupun diluar wisma


Tn J mengatakan takut asmanya
kambuh jika melakukan aktivitas
Tn

mengatakan

tidak

pernah

berinteraksi diluar wisma


DO
Tn J tampak berbaring ditempat tidur.
TD

: 120/ 70 mmHg

: 88x/menit

: 22 x/menit

: 36 C

chitra

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologi (nyeri dan pegal linu)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan urgensi urin, ditandai dengan TN.

J mengeluh tidurnya kurang karena terbangun untuk BAK saat tidur dan TN.
J mengatakan saat malam merasa nyeri kaki, dan perut sehingga tidurnya
tidak berkualitas. , TTV : TD :120/70 mmHg, N:88 x/menit, S: 36,7 oC,
RR: 20 x/menit.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Penurunan suplai o 2 yang ditandai
dengan Tn J mengatakan tidak pernah lagi mengikuti kegiatan yang ada di
wisma maupun diluar wisma, Tn J mengatakan takut asmanya kambuh jika
melakukan aktivitasTn J mengatakan tidak pernah berinteraksi diluar wisma,
Tn J tampak berbaring ditempat tidur TD : 120/ 70 mmHg, N: 88x/menit, R :
VIII.

22 x/menit, S: 36 C.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama
: Tn. J
Umur
: 80 tahun
No.Dx
1

Tujuan dan Kriteria Hasil


NOC

Intervensi
NIC

Tujuan : Penerima manfaat

Pengelolaan nyeri

menunjukkan kenyamanan.
Setelah dilakukan tindakan

1. Kaji secara komprehensif

keperawatan selama 3x24 jam


masalah keperawatan nyeri
akut dapat teratasi dengan
kriteria hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen

tentang nyeri, meliputi


lokasi, karakteristik, dan
onset, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas/ beratnya
nyeri dan faktor-faktor
presipitasi.
2. Observasi isyarat-isyarat

nonverbal dari
ketidaknyamanan, khususnya
dalam ketidakmampuan
dalam berkomunikaksi secara
efektif.
3. Gunakan terapi terapeutik

Paraf

Chitra

nyeri

agar pasien dapat

3. Mampu mengenali nyeri

mengekspresikan nyeri
(skala, intensitas, frekuensi 4. Kaji latar belakang budaya
dan tanda nyeri)

penerima manfaat.

4. Menyatakan rasa nyaman

5. Kaji pengalaman individu

setelah nyeri berkurang


5. Ekspresi wajah tampak

terhadap nyeri kronis.


6. Evaluasi tentang keefektifan

tenang.
6. TD : 120/80 mmHg-140/90

mmHg
7. Nadi : 60-100x/menit
8. RR : 18-24x/menit.

tentang tindakan mengontrol


nyeri yang telah digunakan.
7. Kontrol faktor-faktor

lingkungan yang dapat


mempengaruhi respon pasien
ketidaknyamanan (ex: suhu
ruangan, penyinaran).
8. Berikan informasi tentang
nyeri, seperti penyebab,
berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan.
9. Anjurkan pasien untuk
memonitor sendiri nyeri
10. Ajarkan penggunaan tehnik

nonfarmakologi seperti :
relaksasi nafas dalam, tehnik
distraksi, penggunaan
kompres hangat air jahe,
massage
11. Evaluasi keefektifan dan
tindakan mengontrol nyeri
12. Modifikasi tindakan

mengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien
13. Tingkatkan tidur/ istirahat

yang cukup
2

Setelah dilakukan tindakan

NIC:

keperawatan selama 3 x 24

Environmetmanagement

jam pada pasien dengan

(manajemen lingkungan)
1. Ciptakan lingkungan yang

gagngguan pola tidur dapat


teratasi. Dengan criteria hasil :

aman untuk klien


2. Berikan tempat tidur dan

1. Jumlah jam tidur

dalam batas normal (78 jam)

lingkungan yang bersih


dan nyaman
3. Berikan posisi tidur yang

2. Perasaan segar nyaman

setelah bangun tidur


3. Pola tidur baik
4. Kualitas tidur baik
Gangguan tidur
tidak ada

membuat klien terasa


4.
5.
6.
7.

nyaman
Control kebisingan
Atur pencahayaan
Batasi pengunjung
Ajarkan tehnik terapi

relaksasi otot progresif


8. Jelaskan pentingnya tidur
yang adekuat
9. Berikan satu ruangan jika

diindikasikan
Sleep enhancement
1. Monitor jumlah dan

kualitas tidur klien


2. Instruksikan pasien untuk
tidur pada waktunya
3. Identifikasi penyebab
kekurangan tidur pasien
4. Diskusi dengan pasien

dan keluarga pasien untuk


meningkatkan tehnik tidur
5. Menentukan pola tidur
pasien
6. Bantu untuk membuang
factor stress sebelumtiba
waktu tidur

chitra

Fatigue Level
Kriteria hasil:
Klien tidak megalami

energy Manajement
Definisi: pengaturan penggunaan
energi untuk merawat dan

mencegah kelelahan dan


kelelahan
Terjadi peningkatan kualitas mengoptimalkan fungsi.
istirahat
Peningkatan kualitas tidur
Keseimbangan antara
aktivitas dan istirahat

Intervensi:
Bantu pasien untuk
mengidentifikasi pilihan-pilihan
aktivitas
Rencanakan aktivitas untuk

Activity Tolerance
Kriteria hasil:
Frekuensi nadi saat

periode dimana pasien


mempunyai energi paling banyak
Bantu dengan aktivitas fisik

beraktivitas dalam rentang

teratur

normal (60-100 x/menit)


RR saat beraktivitas dalam

Tentukan persepsi lain pasien

rentang normal (12-20

Dorong verbalisasi perasaan

tentang penyebab fatigue

x/menit)
Mudah bernapas saat

keterbatasan

beraktivitas
Tekanan systolik saat

Activity Therapy

beraktivitas dalam rentang


normal (120-140 mmHg)
Tekanan diastolic saat
beraktivitas dalam rentang

Definisi: petunjuk rentang dan


bantuan dalam aktivitas fisik,
kognitif, sosial dan spiritual yang
spesifik untuk menentukan

normal (80-90 mmHg)


rentang frekuensi dan durasi
Mampu melakukan aktivitas
aktivitas individu atau kelompok.
hidup sehari-hari
Intervensi :
Kaji tanda dan gejala yang
menunjukan ketidaktoleransi
terhadap aktivitas dan
memerlukan pelaporan terhadap

chitra

perawat dan dokter


Tingkatkan pelaksanaan ROM
pasif sesuai indikasi
Buat jadwal latihan aktivitas
secara bertahap untuk pasien dan
berikan periode istirahat
Berikan suport dan libatkan
keluarga dalam program terapi
Berikan berikan reinforcemen
untuk pencapaian aktivitas sesuai
program latihan
Kolaborasi ahli fisioterapi

IX.

TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI

Hari/ Tgl/ Jam

No.

Implementasi

Respon

Paraf

Dx
minggu, 14 Juni
2015/ 10.00 WIB

Mengkaji identitas
penerima manfaat

S:
- Penerima manfaaat

mengatakan namanya
Tn J
- Ia juga mengatakan
usianya sekarang 80
Tahun
- Tn J mengatakan tidak

memiliki keluarga
O:
Tn J cukup kooperatif
dalam berinteraksi

Chitra

Mengkaji masalah
S:
yang dialami penerima Tn. J mengatakan di
manfaat
keluarganya tidak tahuChitra
ada penyakit keturunan
atau penyakit berbahaya
lainnya.
Tn. J mengatakan orang
tuanya meninggal saat Tn.
J masih kecil dan tidak
ingat

penyebab

meninggalnya dulu karena


penyakit apa.
Tn. J mengatakan Tn. J
juga pernah merasakan
pegal-pegal nyeri sendi
dan sesak nafas semenjak
usia 35 tahun
Tn. J mengatakan saat
sakit

batuk

diberikan

dan

pilek

obat

oleh

pegawai yang bekerja di


unit

rehabilitasi

yang

bertugas

sosial
sebagai

tenaga kesehatan.
Tn. J juga mengatakan
pernah dibawa berobat ker
RSUP

Kariadi

karena

mengalami asthma.
O:
Tn J tampak berbaring
ditempat tidur,
Tn J tampak tidak pernah

keluar wisma teratai

Senin, 15 Juni

2015/ 10.00 WIB

11.00 WIB

Kaji secara
S:
komprehensif tentang
Tn. J mengatakan Nyeri
nyeri
dan pegal linu di kaki,
P:
saat
kecapekan,
berakivitas dan cuaca
dingin.
Q: terasa cekot-cekot dan
tertusuk jarum
R: di kaki dan sendi-sendi
S: skala 3
T disaat menjelang subuh
sampai pagi

Mengkaji pola tidur


pasien

O:
Ny. K terlihat memijat
kakinya, skala nyeri 3 (010)sedang.
S:
Tn. J mengatakan jumlah
jam tidur malam : 23.0004.00 (5 jam)
Tn. J mengatakan saat
tidur ia selalu terbangun
untuk BAK.
Tn.
J
mengatakan
Frekuensi bangun malam
hari : 9-10 x (saat BAK)
Tn.

mengatakan

Kenyamanan saat bangun


tidur : kurang nyaman
O:
- PM tampak gelisah
- Kantong
mata

PM

tampak membesar
dilakukan

- Saat

pengkajian PM tampak
mengantuk.
11.15 WIB

Kaji tanda dan gejala S : Tn J mengatakan tidak


yang menunjukan
pernah lagi mengikuti
ketidaktoleransi
terhadap aktivitas
kegiatan yang ada diChitra
wisma

maupun

diluar

wisma
Tn J mengatakan takut
asmanya

kambuh

jika

melakukan aktivitas
Tn J mengatakan tidak
pernah berinteraksi diluar
wisma
O:
Tn J tampak berbaring
selasa, 16 Juni
2015/ 10.00 WIB

ditempat tidur.
Kaji
secaraS :
komprehensif tentang
Tn. J mengatakan Nyeri
nyeri
dan pegal linu di kaki,
Chitra
P:
saat
kecapekan,
berakivitas dan cuaca
dingin.
Q: terasa cekot-cekot dan
tertusuk jarum
R: di kaki dan sendi-sendi
S: skala 3
T disaat menjelang subuh
sampai pagi
O:
Ny. K terlihat memijat
kakinya, skala nyeri 3 (010)sedang.

S:
Memberikan massagePM mengatakan merasa
pada kedua ekstrimitaslebih baik setelah
PM
diberikan massage pada
kedua kaki PM
O
PM merasa senang setelah
diberikan massage pada
kedua ekstrimitas PM
11.10 WIB

Mengkaji pola tidur


pasien

S:
Tn. J mengatakan jumlah
jam tidur malam : 23.00chitra

04.00 (5 jam)
Tn. J mengatakan saat
tidur ia selalu terbangun
untuk BAK.
Tn.
J
mengatakan
Frekuensi bangun malam
hari : 9-10 x (saat BAK)
Tn.

mengatakan

Kenyamanan saat bangun


tidur : kurang nyaman
O:
- PM tampak gelisah
- Kantong
mata

PM

tampak membesar
Saat dilakukan pengkajian
PM tampak mengantuk.
11.35 WIB

Mengajarkan teknik
olah naas buteyko

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau

berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff
saat
di
berikan
pemahaman
mengenaiChitra
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 10, CP3 :
12, CP4 :14, CP5 : 12
Nadi sebelum diberikan
teknik olah naas buteyko :
67X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
72X/menit
rabu,

17

Juni

2015/ 10.00 WIB

Kaji secara
S:
komprehensif tentang
Tn. J mengatakan Nyeri
nyeri
dan pegal linu di kaki,
P:
saat
kecapekan,Chitra
berakivitas dan cuaca
dingin.
Q: terasa cekot-cekot dan
tertusuk jarum
R: di kaki dan sendi-sendi
S: skala 3
T disaat menjelang subuh
sampai pagi
O:
Ny. K terlihat memijat
kakinya, skala nyeri 3
(0-10)sedang.

Kontrol faktor-faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien
ketidaknyamanan

S:
PM mengatakan
menghindari suhu dingin
untuk mengurangi nyeri
dan sesak nafas
O:

chitra

Pasien tampak
berjemur matahari
pada pagi hari
2

menciptakan

S:
PM mengatakan semalam
lingkungan yang aman
tidak tidur nyenyak karena
untuk
klien
dansering ke kamar mandi
PM mengatakan hampir 8berikan tempat tidur
9 kali ke kamar mandi
dan lingkungan yang
bersih dan nyaman

O:
PM tampak mengantuk
PM tampak berbaring di
tempat tidur

Mengajarkan teknik
olah naas buteyko

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau
berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff
saat
di
berikan
pemahaman
mengenai
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 9, CP3 :
14, CP4 :11, CP5 : 9
Nadi sebelum diberikan
teknik olah nafas
buteyko : 87X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
74X/menit

kamis/ 18 Juni 1,2,3 Mengukur TTV PM


2015

S:
PM mengatakan hari ini

09.30 WIB

10.00 WIB

keadaanya sehat dan tidak


merasa sesak nafas
O:
Ttv :
Td : 110/70 mmHg
N : 78 X/ menit
S : 36,7 0 c
RR : 23X/ menit
2

Memberikan
lingkungan yang
nyaman bagi PM

S:
PM mengatakan merasa
nyaman setelah
dibersihkan ruangan dan
kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar
pasien tampak rapi dan
bersih.

10.30 WIB

Memberikan teknik
olah nafas buteyko

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau
berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff
saat
di
berikan
pemahaman
mengenai
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 10, CP3 :
12, CP4 :14, CP5 : 12
Nadi sebelum diberikan
teknik olah naas buteyko :
67X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
72X/menit

jumat/ 19 Juni

Memberikan massage S :

2015
09.30 WIB

pada kedua ekstrimitas PM mengatakan merasa


PM
lebih baik setelah
diberikan massage pada
kedua kaki PM
O
PM merasa senang setelah
diberikan massage pada
kedua ekstrimitas PM

10.00 WIB

Memberikan
lingkungan yang
nyaman bagi PM

S:
PM mengatakan merasa
nyaman setelah
dibersihkan ruangan dan
kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar
pasien tampak rapi dan
bersih.

10.30 WIB

1,2,3 Mengukur TTV PM

S : PM mengatakan
merasa sehat dan tidak
mengalami sesak dari
semalam hingga pagi ini
O:
TT
TD : 100/70 mmHg
N :87X/ menit
RR : 23X/ menit
S : 36,5 0 C

Mengajarkan teknik
olah nafas buteyko

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau
berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff

saat
di
berikan
pemahaman
mengenai
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 9, CP3 :
20, CP4 :12, CP5 : 10
Nadi sebelum diberikan
teknik olah nafas
buteyko : 87X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
73X/menit
Sabtu/

20

juni

Mengukur TTV PM

2015
09.30 WIB

S : PM mengatakan
merasa sehat dan tidak
mengalami sesak dari
semalam hingga pagi ini
O:
TT
TD : 110/70 mmHg
N :67X/ menit
RR : 22X/ menit
S : 36,5 0 C

10.00 WIB

Memberikan
lingkungan yang
nyaman bagi PM

S:
PM mengatakan merasa
nyaman setelah
dibersihkan ruangan dan
kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar
pasien tampak rapi dan
bersih.

10.30 WIB

Memberikan teknik
olah nafas buteyko

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau

berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff
saat
di
berikan
pemahaman
mengenai
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 12, CP3 :
14, CP4 :14, CP5 : 13
Nadi sebelum diberikan
teknik olah naas buteyko :
76X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
68X/menit
Minggu/ 21 juni

Mengukur ttv PM

2015
10.00 WIB

S : PM mengatakan
merasa sehat dan tidak
mengalami sesak dari
semalam hingga pagi ini
O:
TT
TD : 110/70 mmHg
N :67X/ menit
RR : 22X/ menit
S : 36,5 0 C

10.30 WIB

Memberikan
lingkungan yang
nyaman bagi PM

S:
PM mengatakan merasa
nyaman setelah
dibersihkan ruangan dan
kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar
pasien tampak rapi dan
bersih.

11.00 WIB

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas

apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau
berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff
saat
di
berikan
pemahaman
mengenai
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 15, CP2 : 14, CP3 :
10, CP4 :133, CP5 : 14
Nadi sebelum diberikan
teknik olah naas buteyko :
78 X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
87X/menit
Senin / 22 juni 1,2,3 Mengukur ttv PM
2015
10.00 WIB

S : PM mengatakan
merasa sehat dan tidak
mengalami sesak dari
semalam hingga pagi ini
O:
TT
TD : 100/70 mmHg
N :84X/ menit
RR : 22X/ menit
S : 36,5 0 C

11.00 WIB

Melakukan pemberian S :
masage pada penerima PM mengatakan merasa
manfaat
enakan pada kedua
kakinya setelah diberikan
massage
O:
PM tampak seang
diberikan massage pada
ekstrimitas bawah

Memberikan
lingkungan yang
nyaman bagi PM

S:
PM mengatakan merasa
nyaman setelah
dibersihkan ruangan dan
kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar
pasien tampak rapi dan
bersih.

S:
PM mengatakan hari ini
tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap
pagi sering kambuh sesak
naas sehingga tidak mau
berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff
saat
di
berikan
pemahaman
mengenai
asma dan manfaat teknik
buteyko
CP 1 : 16, CP2 : 14, CP3 :
15, CP4 :14, CP5 : 16
Nadi sebelum diberikan
teknik olah nafas
buteyko : 84X/ menit
Nadi setelah diberikan
teknik buteyko :
76X/menit

X.

CATATAN KEPERAWATAN

Hari/
Tanggal/
Jam

Dx

Evaluasi

TTD

Senin

151

Juni 2015/
13.00 WIB

S:
Tn. J mengatakan Nyeri dan pegal linu di kaki,
P: saat kecapekan, berakivitas dan cuaca dingin.
Q: terasa cekot-cekot dan tertusuk jarum
R: di kaki dan sendi-sendi
S: skala 3
T disaat menjelang subuh sampai pagi
O:
Ny. K terlihat memijat kakinya, skala nyeri 3 (010)sedang.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.

11.00 WIB 2

Kaji skala nyeri dan berikan teknik massage pada PM


S:
Tn J mengatakan tidak susah tidur akan tetapi
selalu terbangu setiap malam 9-10 kali karena ingin
BAK
O:
Tn J tampak mengantuk

A:
Masalah belum teratasi:
P:
Intervensi dilanjutkan:
Diskusikan masalah untuk mengatasi urgensi urin
11.00 WIB 3

S:
Tn J mengatakan tidak bisa berkativitas karena epat
lelah dan jika lelah takut asmanya kambuh
O:
Tn J tampak berbaring ditempat tidur
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Motivasi Tn J untuk berkativitas dan jelaskan manfaat

beraktivitas
selasa/
1
16
Juni

S:
Tn J mengatakan setelah dipijat, rasa linu-linunya

2015/
13.00 WIB

sedikit berkurang
O:
Skala nyeri 3, Ny.W tampak senang setelah dilakukan
massage.
A:
Masalah belum taratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan:

13.00 WIB 2

Lakukan massage pada sendi lutut setiap pagi.


S:
Tn. J mengatakan jumlah jam tidur malam : 23.0004.00 (5 jam)
Tn. J mengatakan saat tidur ia selalu terbangun untuk
BAK.
Tn. J mengatakan Frekuensi bangun malam hari : 9-10
x (saat BAK)
Tn. J mengatakan Kenyamanan saat bangun tidur :
kurang nyaman
O:
- PM tampak gelisah
- Kantong mata PM tampak membesar

Saat dilakukan pengkajian PM tampak mengantuk.


A:
Masalah belum teratasi
P:
intervensi dilanjutkan
Diskusikan cara penanganan penyebab gangguan pola
tidur
13.00 WIB 3

S : Tn J mengatakan tidak pernah lagi mengikuti


kegiatan yang ada di wisma maupun diluar wisma

Tn J mengatakan takut asmanya kambuh jika


melakukan aktivitas
Tn J mengatakan tidak pernah berinteraksi diluar
wisma
O:
Tn J tampak berbaring ditempat tidur.
A:
Maasalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Diskusikan penyebab dan cara penanganan intoleransi
aktivitas
Motivasi PM untuk beraktivitas
Rabu / 171
Juni 2015/
13.00 WIB

S:
PM mengatakan merasa lebih baik setelah diberikan
massage pada kedua kaki PM
O:
PM merasa senang setelah diberikan massage pada
kedua ekstrimitas PM
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
intervensi dilanjutkan

13.00 WIB 2

Pertahankan intervensi
S:
Tn. J mengatakan jumlah jam tidur malam : 23.0004.00 (5 jam)
Tn. J mengatakan saat tidur ia selalu terbangun untuk
BAK.
Tn. J mengatakan Frekuensi bangun malam hari : 9-10
x (saat BAK)
Tn. J mengatakan Kenyamanan saat bangun tidur :
kurang nyaman

O:
- PM tampak gelisah
- Kantong mata PM tampak membesar Saat dilakukan

pengkajian PM tampak mengantuk

A:
Masalah teratasi sebagia
P:
intervensi dilanjutkan
13.00 WIB 3

Pertahankan intervensi
S:
PM mengatakan hari ini tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap pagi sering kambuh sesak naas
sehingga tidak mau berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff saat di berikan pemahaman
mengenai asma dan manfaat teknik buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 10, CP3 : 12, CP4 :14, CP5 : 12
Nadi sebelum diberikan teknik olah naas buteyko :
67X/ menit
Nadi setelah diberikan teknik buteyko : 72X/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Pertahankan intevensi

kamis/
1
18
Juni
2015/
13.00 WIB

S:
PM mengatakan menghindari suhu dingin untuk
mengurangi nyeri dan sesak nafas
O:
Pasien tampak berjemur matahari pada pagi hari
A:
Masalah teratasi
P:

Intervensi dilanjutkan
Pertahankan intervensi
13.00 WIB 2

S:
PM mengatakan semalam tidak tidur nyenyak karena
sering ke kamar mandi
PM mengatakan hampir 8-9 kali ke kamar mandi
O:
PM tampak mengantuk
PM tampak berbaring di tempat tidur
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Diskusikan tindakan yang disepakati

untuk

mengurangi urgensi urin


13.00 WIB 3

S:
PM mengatakan hari ini tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap pagi sering kambuh sesak naas
sehingga tidak mau berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff saat di berikan pemahaman
mengenai asma dan manfaat teknik buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 9, CP3 : 14, CP4 :11, CP5 : 9
Nadi sebelum diberikan teknik olah nafas buteyko :
87X/ menit
Nadi setelah diberikan teknik buteyko : 74X/menit
A:
Masalah belum teratasi
P:
intervensi belum teratasi
Lanjutkan intervensi penanganan dengan teknik
buteyko

Jumat /
1
19
Juni
2015/
13.00 WIB

S:
PM mengatakan hari ini keadaanya sehat dan tidak
merasa sesak nafas
O:

Ttv :
Td : 110/70 mmHg
N : 78 X/ menit
S : 36,7 0 c
RR : 23X/ menit
A:
Masalah teratasi
P:
13.00 WIB 2

intervensi di hentikan
S:
PM mengatakan merasa nyaman setelah dibersihkan
ruangan dan kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar pasien tampak rapi dan bersih.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Pertahankan intervensi

13.00 WIB 3

S:
PM mengatakan hari ini tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap pagi sering kambuh sesak naas
sehingga tidak mau berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff saat di berikan pemahaman
mengenai asma dan manfaat teknik buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 10, CP3 : 12, CP4 :14, CP5 : 12
Nadi sebelum diberikan teknik olah naas buteyko :
67X/ menit
Nadi setelah diberikan teknik buteyko : 72X/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Pertahankan mengajarkan teknik buteyko

Sabtu/

S:

20

Juni

2015/
13.00 WIB

PM mengatakan merasa lebih baik setelah diberikan


massage pada kedua kaki PM
O:
PM merasa senang setelah diberikan massage pada
kedua ekstrimitas PM
A:
Masalah teratasi seebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

13.00 WIB 2

Pertahankan tindakan yang di implementasikan


S:
PM mengatakan merasa nyaman setelah dibersihkan
ruangan dan kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar pasien tampak rapi dan bersih
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Pertahankan tindakan

13.00 WIB 3

S:
PM mengatakan hari ini tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap pagi sering kambuh sesak naas
sehingga tidak mau berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff saat di berikan pemahaman
mengenai asma dan manfaat teknik buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 9, CP3 : 20, CP4 :12, CP5 : 10
Nadi sebelum diberikan teknik olah nafas buteyko :
87X/ menit
Nadi setelah diberikan teknik buteyko : 73X/menit
A:
Masalah teratasi sebagia
P:
Intervensi dilanjutkan
Pertahankan mengajarkan teknik nafas buteyko

Minggu /
1
21
Juni
2015/
13.00 WIB

S:
PM mengatakan merasa sehat dan tidak mengalami
sesak dari semalam hingga pagi ini
O:
TT
TD : 110/70 mmHg
N :67X/ menit
RR : 22X/ menit
S : 36,5 0 C
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

13.00 WIB 2

Pertahankan tindakan yang diberikan


S:
PM mengatakan merasa nyaman setelah dibersihkan
ruangan dan kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar pasien tampak rapi dan bersih.
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi hentikan

13.00 WIB 3

S:
PM mengatakan hari ini tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap pagi sering kambuh sesak naas
sehingga tidak mau berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff saat di berikan pemahaman
mengenai asma dan manfaat teknik buteyko
CP 1 : 12, CP2 : 12, CP3 : 14, CP4 :14, CP5 : 13
Nadi sebelum diberikan teknik olah naas buteyko :
76X/ menit
Nadi setelah diberikan teknik buteyko : 68X/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P:

Intervensi dilanjutkan
Pertahankan pemberian teknik olah naas buteyko
Senin/
1
22 Juni 2015
13.00 WIB

S : PM mengatakan merasa sehat dan tidak mengalami


sesak dari semalam hingga pagi ini
O:
TT
TD : 110/70 mmHg
N :67X/ menit
RR : 22X/ menit
S : 36,5 0 C
A:
masalah teratasi
P:

13.00 WIB 2

Intervensi dihentika
S:
PM mengatakan merasa nyaman setelah dibersihkan
ruangan dan kamar PM.
O:
Ruangan dan kamar pasien tampak rapi dan bersih.
A:
masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

13.00 WIB 3

S:
PM mengatakan hari ini tidak melakukan aktivitas
apapun
PM mengatakan setiap pagi sering kambuh sesak naas
sehingga tidak mau berkativitas
O:
Pasien tampak kooperatiff saat di berikan pemahaman
mengenai asma dan manfaat teknik buteyko
CP 1 : 15, CP2 : 14, CP3 : 10, CP4 :133, CP5 : 14
Nadi sebelum diberikan teknik olah naas buteyko : 78
X/ menit
Nadi setelah diberikan teknik buteyko : 87X/menit

A:
masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Lanjutkan mengajarkan teknik olah naas buteyko

Anda mungkin juga menyukai