Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba
diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Laba
adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu
perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik
oleh entitas penguasa/pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital mulamula. Dari sudut pandang perekayasa akuntansi, konsep laba dikembangkan untuk memenuhi
tujuan menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan secara luas.
Konsep mempertahankan kapital dilandasi oleh gagasan bahwa entitas berhak
mendapatkan kembalian/imbalan atau return dan menikmatinya setelah kapital dipertahankan
keutuhannya atau pulih seperti sedia kala. Atas dasar konsep kapital sebagai tingkat
kemakmuran, maka laba merupakan aliran kemakmuran yang dapat dikonsumsikan (dinikmati)
selama satu periode, tanpa mengurangi tingkat kemakmuran sebelumnya. Dengan demikian laba
dapat diukur dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir periode dengan tingkat
kemakmuran pada awal periode [Laba = total aktiva neto (akhir periode)- kapital yang
diinvestasikan (awal periode)].
Kapital finansial adalah klaim dipandang dari jumlah rupiah atau nilai yang melekat
padanya tanpa memperhatikan wujud fisis klaim tersebut. Dengan konsep ini, laba atau
kembalian atas kapital finansial akan timbul bila jumlah rupiah klaim finansial pada awal perioda
(setelah pengaruh transaksi pemilik/penguasa klaim selama perioda dikeluarkan). Kapital fisis
adalah sumber ekonomik yang dikuasai oleh entitas yang dipandang atau dimaknai sebagai
kapasitas produksi fisis yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini laba
atau kembalian atas kapital fisis akan timbul bila kapasitas produksi fisis pada akhir suatu
perioda melebihi kapasistas produksi fisis pada awal perioda.
Skala pengukuran adalah unit pengukur yang dapat dilekatkan pada suatu objek sehingga
objek tersebut dapat dibedakan besar-kecilnya dari objek yang lain atas dasar unit pengukur
tersebut. Dalam teori pengukuran, dikenal empat macam skala pengukuran yaitu nominal,
ordinal, interval dan rasio. Ada tiga faktor penentu nilai kapital (jenis, skala, dan dasar penilaian)
yang saling berinteraksi menimbulkan berbagai macam pendekatan atau basis penilaian kapital.
Berbagai pendekatan penilaian kapital dan implikasinya terhadap penentuan laba antara lain:
kapitalisasi aliran kas harapan, penilaian pasar atas aset bersih perusahaan, setara kas sekarang,
harga masukan historis, harga masukan sekarang, pemertahanan daya beli konstan.
Laba akuntansi diperoleh dari perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yg dihasilkan
dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yangg layak dibebankan, sebelum dikurangi
biaya pajak. Laba kena pajak atau laba fiskal adalah laba (rugi) selama satu periode yang
dihitung berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang
terutang (dilunasi). Laba ekonomik merupakan tambahan kemakmuran yang ditimbulkan
kegiatan ekonomi dengan perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak
yang ada dalam kegiatan ekonomi tersebut.
Makna Laba
Laba secara konseptual mempunyai karakteristik umum sebagai berikut:
a.
Kenaikan kemakmuran (wealt atau well-offness) yang dimiliki atau dikuasai auatu entitas.
Entitas dapat berupa perorangan/individual, kelompok individual, institusi, badan, lembaga, atau
perusahaan.
b. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (perioda) sehingga harus diidentifikasi kemakmuran
awal dan kemakmuran akhir.
c.
Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran
asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
a.
b.
Memisahkan dan membedakan transaksi operasi (produktif) dalam arti luas dengan transaksi
pendanaan dari pemilik (owner transaction).
c.
Menjamin agar laba yang dapat didistribusi tidak mengandung pengembalian investasi. Artinya,
kalau laba suatu perioda harus dikonsumsi/didistribusi seluruhnya, jumlah tersebut harus benarbenar merefleksi jumla yang memenuhi definisi laba sehingga antitas empunyai kemampuan
ekonomik yang sama dengan kemampuan mula-mula.
d.
e.
Memungkinkan penggunaan berbagai dasar penilaian untuk menentukan tingkat capital pada
saat tertentu (awal dan akhir).
f.