Anda di halaman 1dari 58

RINGKASAN EKSEKUTIF

ANALISIS BIAYA PELAYANAN


DI RSUD M.ZEIN PAINAN
Laporan ini merupakan hasil analisis biaya per pelayanan dengan mengacu pada pendekatan
penghitungan dengan mengelompokan biaya ke dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung. Hal ini
mengacu pada pengelompokan biaya berdasar kerangka keuangan daerah.Hasil analisis ini
menghasilkan informasi biaya real yang ada di RSUD M.Zein Painan untuk pelayanan pasien rawat inap
(VIP, Kelas I, kelas II, dan Kelas III), rawat jalan, unit penunjang Rumahsakit dan Instalasi penunjang
medis. Agar tarif pelayanan selalu mencerminkan biaya real maka sebaiknya usulan pola tarif baru
didasarkan pada hasil analisis biaya pelayanan Rumahsakit seperti ini.
Metode analisis ini menggunakan pendekatan biaya langsung dan tidak langsung. Biaya
langsung adalah biaya yang terjadi secara langsung di setiap instalasi. Sedangkan biaya tidak langsung
adalah biaya yang secara riil tidak terjadi dalam suatu bagian/intalasi, namun dampak biaya tersebut
mempengaruhi kinerja bagian/instalasi tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam metode ini sangat
cocok untuk diimplementasikan

di Rumahsakit karena banyaknya departemen/unit/ instalasi dan

produk/jasa yang variatif sehingga sulit dalam pengumpulan data karena keterbatasan sistem akuntansi
dan keuangan. Untuk mendukung terlaksananya efisiensi Rumahsakit, analisis seperti ini harus dibuat
minimal 1 tahun sekali.
Selama melakukan analisis biaya pelayanan kesehatan di RSUD M. Zein Painan ini, kami
melihat Sistem informasi manajemen rumah sakit belum diimplementasikan secara optimal. Dalam era
globalisasi saat ini yang mengedepankan transparansi, efesiensi dan pertanggungjawaban keuangan,
peran dan fungsi akuntansi yang terkomputerisasi menjadi sangat penting. Karena itu untuk
pengembangan ke depan, diharapkan ada perbaikan sistem akuntansi komputerisasi secara menyeluruh
dan terintegrasi untuk mendukung terciptanya informasi akuntansi dan klinis yang andal serta untuk
mewujudkan akuntabilitas Rumah sakit sebagai entitas bisnis yang sehat, berkualitas dan kompeten
tanpa meninggalkan misi sosial Badan Layanan Umum Daerah.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

PENDAHULUAN
ANALISIS BIAYA PELAYANAN
SEBAGAI DASAR USULAN TARIF BARU
DI RSUD M.ZEIN PAINAN

Perubahan global yang diiringi dengan perubahan kelembagaan yang terjadi akhir-akhir
ini memicu berbagai organisasi termasuk Rumahsakit untuk selalu memberikan jasa pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien atau calon pasien. Jasa pelayanan yang
diberikan harus bermutu lebih baik, penanganan pasien lebih cepat, harga relatif murah dan
bermanfaat. Bagi Rumahsakit pemerintah, era transisi saat ini juga turut mendorong
dilakukannya pembenahan menyeluruh agar suatu saat mampu mandiri. Langkah antisipatif
untuk menanggulangi hal ini adalah Rumahsakit harus berupaya melakukan transformasi dan
perbaikan mutu yang terus menerus, mengefektifkan semua sarana yang ada agar mencapai
efisiensi yang tinggi dan mampu bersaing.
Sejalan dengan perkembangan globalisasi maka akan berdampak terhadap terjadinya
berbagai perubahan yang tak terkendali di sektor kesehatan, salah satu contoh dampak dari
globalisasi adalah dengan masuknya investor asing yang membawa teknologi baru yang belum
tentu efisien, adanya dampak tersebut secara otomatis akan meningkatkan biaya pelayanan
kesehatan yang sangat drastis. Permasalahan dalam hal pembiayaan kesehatan akan semakin
kompleks di masa depan. Biaya pelayanan kesehatan akan semakin meningkat terus, sejalan
dengan penyebaran teknologi kedokteran dan hal ini merupakan tantangan yang tidak ringan
bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Memasuki era globalisasi dan persaingan pasar yang semakin tak terkendali, hal ini
mengakibatkan persaingan yang sangat ketat pada industri Rumahsakit sehingga memicu
Rumahsakit untuk meningkatkan kinerjanya. Pada saat sekarang ini, dimana kebijakan
perubahan kelembagaan mulai muncul di Rumahsakit,
akuntabilitas dan pengeloalaan keuangan yang baik.

rumahsakit dituntut mempunyai


Hal ini juga dirasakan oleh pihak

manajemen RSUD M. Zein Painan. Sebagai organisasi pelayanan kesehatan, RSUD M. Zein
Painan harus mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi akibat dampak globalisasi
sekaligus menghadapi era perdagangan bebas yang sudah di depan mata. Salah satu bentuk
antisipasi yang harus dilakukan adalah efisiensi dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

dihasilkan. Implikasinya adalah Rumahsakit harus mampu dalam pengelolaan biaya secara
komprehensif.
Pembenahan harus segera dilakukan di Rumahsakit mulai dari aspek manajemen
hingga aspek medis. Dari sudut pandang aspek manajemen, terutama manajemen keuangan,
perlu dipikirkan mengenai kesehatan keuangan Rumahsakit, karena kesehatan keuangan
merupakan salah satu indikator keberhasilan Rumahsakit. Untuk itu Rumahsakit perlu
menerapkan konsep-konsep manajemen keuangan seperti layaknya organisasi bisnis sehingga
memungkinkan organisasi rumah sakit menjadi organisasi bisnis yang cost effective. Tujuan
penerapan konsep manajemen keuangan tersebut adalah agar Rumahsakit bisa memperoleh
keuntungan yang cukup tanpa meninggalkan mutu dan tetap memperhatikan pelayanan kepada
pasien tidak mampu.
Peningkatan kesehatan keuangan Rumahsakit bisa diperoleh dengan dua cara yaitu,
peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya. Peningkatan pendapatan bisa terjadi karena
adanya perluasan pasar layanan berupa penambahan jumlah pasien, yang salah satu sebabnya
adalah peningkatan mutu yang berkesinambungan. Sedangkan efisiensi bisa tercapai dengan
cara melakukan kontrol biaya yang terjadi dalam setiap pelayanan yang diberikan tanpa
meninggalkan mutu.
Upaya untuk mencapai efisiensi haruslah didukung dengan informasi biaya untuk setiap
pelayanan yang ada di Rumahsakit. Melalui informasi ini diharapkan akan tercipta suatu
kesadaran biaya (Cost Culture) diantara semua pihak yang bekerja di Rumahsakit. Informasi
biaya ini secara berkala diberikan ke semua unit / Instalasi yang bertujuan agar segala tindakan
semua pihak di Rumahsakit dilakukan dengan memperhitungkan semua biaya yang terjadi.
Strategi pengukuran kinerja dan efisiensi bisa tercapai dengan terlebih dahulu harus
didahului dengan informasi biaya per pelayanan (unit cost), dan hal tersebut saat ini dirasakan
sebagai suatu kendala bagi Rumahsakit. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini sebagian
besar Rumahsakit kurang bisa memberikan / memperoleh informasi biaya per pelayanan (unit
cost) yang diberikan kepada

pasien. Hal ini disebabkan oleh kurang adaptifnya sistem

akuntansi dan keuangan yang ada di Rumahsakit, karakteristik biaya Rumahsakit yang unik,
dan skill SDM yang kurang mampu melakukan analisis biaya pelayanan pasien di Rumahsakit.
Di samping hal tersebut konsep analisis biaya yang ada dan dikenal Rumahsakit pada saat ini
hanya menghasilkan biaya standar dan bukan biaya realitas. Padahal informasi biaya per

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

pelayanan (unit cost layanan) yang realitas sangat dibutuhkan Rumahsakit untuk bisa
mengukur kinerja dan mencapai efisiensi yang tinggi.
Usaha untuk mencapai pelayanan kesehatan yang efisien di Rumahsakit sangat
berhubungan dengan kemampuan sumberdaya manusia yang ada, mulai dari dokter, perawat,
hingga para pegawai non medis termasuk para tenaga akuntansi dan keuangan. Informasi biaya
menjadi hal yang penting, karena dengan adanya informasi ini pihak pimpinan akan dapat
menilai efisien tidaknya kinerja setiap instalasi guna peningkatan kinerja di masa datang.
Disamping itu informasi biaya khususnya unit cost juga bisa dijadikan dasar dalam penetapan
tarif pelayanan di Rumahsakit. Apabila Rumahsakit ingin menciptakan efisiensi dan mutu yang
baik seharusnya tarif yang ada harus bisa mencerminkan realitas biaya yang terjadi.
Disamping berbagai hal tersebut, pada saat ini, tarif menjadi hal yang penting, dan
menjadi isu yang sangat rawan di masyarakat. Banyaknya kasus kematian karena tidak adanya
biaya berobat, di satu sisi sedang di sisi yang lain Rumahsakit tidak mungkin memberikan
secara gratis karena akan merugi. Hal ini perlu disikapi dan dibuatkan terobosan ataupun
strategi dalam penyusunan pola tarif di Rumahsakit, khususnya Rumah Sakit sebagai
pengemban misi sosial sekarang ini banyak mendapat sorotan sehingga Rumahsakit tetap
sekaligus bisa menjalankan 2 fungsi, sebagai pengemban misi sosial maupun sebagai lembaga
yang mencari keuntungan . Alat untuk mencapai strategi tersebut adalah Analisis Biaya
Pelayanan Rumahsakit yang lebih dikenal dengan Penghitungan Unit Cost .
Dengan penghitungan unit cost ini, efisiensi dan kinerja setiap instalasi maupun
komponen dalam proses pelayanan di Rumahsakit dapat dimonitor dengan baik. Dengan
penghitungan unit cost akan dihasilkan pula biaya kesehatan per item penyakit, sehingga akan
lebih mudah dalam membuat strategi pentarifan, penyusunan anggaran dan pengukuran kinerja
di Rumahsakit. Dengan analisis biaya ini diharapkan peserta bisa membuat struktur tarif yang
sesuai dengan tujuan Rumahsakit dan keinginan masyarakat, sehingga pasien bisa
mendapatkan tarif yang murah dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, RSUD M. Zein Painan pada saat ini melakukan
kajian analisis biaya pelayanan Rumahsakit agar Rumahsakit bisa memaparkan akuntabilitas
dan survive mendapatkan pendanaan di masa depan, sehingga kajian ini merupakan agenda
yang sangat penting. Dengan hasil analisis biaya ini mempunyai arti bahwa berbagai keputusan

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

manajemen berkait dengan akuntabilitas keuangan yang diambil telah di dasarkan pada suatu
dasar yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Dalam kajian ini mengadakan pendekatan
konsep analisis biaya realitas dengan pendekatan penghitungan biaya berbasis aktivitas yang
mungkin bisa dilakukan di rumahsakit pada kondisi sistem saat ini berdasar pengelompokan
biaya langsung dan biaya tidak langsung (sesuai dengan kerangka keuangan daerah).
Dengan pendekatan konsep ini diharapkan hasil analisis biaya / unit cost Rumahsakit
ini bisa menjadi dasar

Manajemen Rumahsakit dalam pengambilan kebijakan maupun

keputusan yang berkait dengan pola tarif, penyusunan anggaran/subsidi, pengukuran kinerja
maupun kebijakan lain di Rumahsakit.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS BIAYA PELAYANAN
SEBAGAI DASAR USULAN POLA TARIF BARU
DI RSUD M. ZEIN PAINAN

A. PEMBIAYAAN RUMAH SAKIT

Rumahsakit sebagai suatu organisasi sosio ekonomi, seperti organisasi ekonomi


lainnya memerlukan pembiayaan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatannya
tanpa meninggalkan ciri sosialnya. Jadi pada satu sisi Rumahsakit harus bersifat sosial
sehingga mampu dijangkau oleh masyarakat golongan ekonomi lemah, namun dilain
pihak harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat bertahan hidup dan
mempertahankan kualitas pelayanan.
Menurut Sulastomo (1997), industri di sektor kesehatan, selalu digambarkan
sebagai bersifat : padat modal, padat karya dan padat teknologi. Semakin tinggi tingkat
pendapatan suatu negara, ternyata juga semakin tinggi konsumsi terhadap pelayanan
kesehatan. Namun sangat ironis, bahwa tingginya biaya pelayanan kesehatan tidak
berarti menghasilkan status kesehatan yang lebih baik. Salah satu masalah yang perlu
diantisipasi adalah pembiayaan Rumahsakit dimasa depan. Beberapa alasan yang dapat
dikemukakan, antara lain pertimbangan aspek pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
permintaan masyarakat, teknologi kedokteran serta pertumbuhan industri kedokteran
sendiri, hal itu akan menjadi beban bagi sebagian besar masyarakat.

B. ANALISIS BIAYA (Unit Cost)


Dalam akuntansi, khususnya dalam bidang analisis biaya ada berbagai metode
yang saat ini berkembang. Aplikasi metode akuntansi biaya di Rumahsakit yang sering
digunakan adalah metode satu langkah, metode dua langkah, metode reciprocal,
metode double distribusi, metode DRG, metode Activity Based Costing, dan metode
ABC Sederhana (Simple ABC) . Perbedaan metode analisis biaya tersebut pada intinya
terletak pada bagaimana cara menentukan alokasi terhadap biaya yang terjadi.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

1. Metode Satu langkah, Dua langkah dan Metode Reciprocal


Aplikasi metode akuntansi biaya konvensional di Rumahsakit khususnya di
manca negara dimulai dengan konsep alokasi satu langkah'. Dengan metode ini,
setiap biaya pusat pelayanan pendukung dialokasikan pada beberapa pusat layanan
utama yang menggunakan pelayanannya, tetapi tidak untuk pusat pelayanan yang lain.
Contoh, di sebuah Rumahsakit, housekeeping akan dialokasikan untuk dokter anak,
dokter bedah, dll atas dasar ruangan. Tetapi metode ini gagal untuk mengenali bahwa
beberapa pusat layanan menyediakan layanan untuk pusat layanan lain: misalnya,
housekeeping membersihkan departemen medical record, pusat layanan yang lain.
Kegagalan metode satu langkah yang kemudian memunculkan metode dua langkah.
Metode dua langkah memperbaiki kekurangan metode 'satu langkah'. Dengan
metode ini, biaya pusat layanan 'dialirkan' ke pusat layanan pendukung lain dan ke
pusat layanan utama yang menggunakan basis pengalokasian tertentu. Biasanya tahap
ini dimulai dengan pusat pelayanan pendukung yang melayani beberapa pusat
pelayanan lain di dalam organisasi dan membagikan biaya ke pusat-pusat biaya
sisanya. Kemudian diteruskan dengan pusat-pusat layanan lain dengan menggunakan
model seperti metode satu langkah.
Metode lainnya yang juga mencoba memperbaiki metode step down adalah
metode Resiprocal. Dalam metode ini, biaya pusat layanan tidak 'diturunkan'. Tetapi,
akuntan mengembangkan persamaan simultan yang menghitung dan mengalokasikan
setiap biaya pusat layanan pendukung atas dasar penggunaan layanan tersebut oleh
semua pusat layanan lainnya, tidak hanya oleh pusat layanan yang ada di bawahnya.
Singkatnya, dalam metode ini akuntan melakukan 3 aktifitas yang berbeda dalam usaha
akuntansi biaya. Pertama, mendefinisikan pusat biaya. Kedua, memasukkan setiap
biaya ke dalam pusat biaya-pusat layanan utama dan pusat layanan pendukung.
Dengan biaya langsung, maka hal ini mudah dilakukan, tetapi lebih rumit jika dilakukan
dengan pembiayaan tidak langsung. Dan yang ketiga, mengalokasikan biaya pusat
layanan pendukung ke pusat layanan utama.
Untuk melaksanakan proses alokasi, dilakukan dengan 2 langkah. Pertama,
memilih dasar pengalokasian (seperti luas ruangan) untuk setiap pusat biaya layanan
pendukung; dasar-dasar ini digunakan untuk menghitung penggunaan layanan-layanan
suatu pusat oleh pusat biaya lainnya. Kedua, memilih metode pengalokasian (seperti

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

metode step down) untuk mendistribusikan biaya pusat layanan pendukung di antara
pusat layanan utama. Kadang-kadang biaya ini menjadi cukup rumit.
Dari ketiga metode ini akan menyebabkan hasil analisis biaya kurang tepat
karena banyaknya asumsi. Aplikasi berbagai metode ini tidak didasari pada ide untuk
membangun sistem akuntansi biaya tetapi hanya bertujuan untuk menghasilkan
informasi biaya. Karena itu hasil analisisnya akan bias dan tidak ada usaha untuk
mengembangkan sistem akuntansi biaya di masa datang.
2. Metode Double Distribution
Di Indonesia, metode alokasi biaya di Rumahsakit yang pertama dikenal adalah
double distribution. Metode ini pada tahun 1997 dianjurkan oleh DEPKES karena saat
itu Rumahsakit belum melakukan analisis biaya pelayanannya. Metode ini pada
dasarnya hampir sama dengan metode dua langkah. Pada metode ini analisis diawali
dengan membagi unit-unit di Rumahsakit kedalam unit pendukung dan unit utama.
Alokasi biaya dimulai dengan membagi biaya-biaya di unit pendukung ke unit
pendukung lainnya, dan pada akhirnya ke unit utama. Alokasi dilakukan hingga semua
biaya di unit pendukung habis. Secara umum alokasi biaya dengan metode ini dapat
dilihat pada peraga berikut :
Peraga 1. Alokasi Biaya Metode Double Distribution
Biaya

Biaya

Biaya

Biaya

Biaya

Biaya

Biaya

Pendu

Pendu

Pendu

Pendu

Utama

Utama

Utama

Unit

kung

Unit

kung

Unit

kung

Unit

kung

Unit

Unit

Unit

Setelah memperoleh alokasi biaya dari unit pendukung kemudian dilakukan


analisis biaya di unit utama tersebut. Namun dasar biaya yang akan dianalisis di unit
utama adalah kas yang keluar dalam membeli berbagai kebutuhan di Rumahsakit.
Padahal pembelian kebutuhan Rumahsakit bisa saja dilakukan dengan hutang pada

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

pihak ketiga. Karena dasar biaya adalah pengeluaran kas Rumahsakit secara
keseluruhan maka akibatnya tidak bisa mengidentifikasi biaya yang terjadi di berbagai
unit dan instalasi. Karena itu diasumsikan biaya yang dianalisis adalah untuk kelas II.
Sedangkan untuk pasien kelas I, III, di peroleh dengan prosentase tertentu dari unit
cost kelas II tersebut.
Apabila kita menyimak cara analisis dalam metode ini maka akan terlihat
berbagai keterbatasan yang bisa mengakibatkan hasil analisis akan bias dan jauh dari
unsur keakuratan. Asumsi yang terlalu banyak dalam mengalokasi biaya, dasar biaya
yang dialokasi tidak real merupakan beberapa kelemahan yang nampak terlihat.
Padahal dalam konsep alokasi biaya mensyaratkan agar asumsi diusahakan diperkecil
atau bahkan kalau mungkin tidak ada.
Dari beberapa kelemahan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
konsep ini lebih cocok untuk menghitung biaya secara garis besar karena lebih
memfokuskan pada hasil akhir dan tidak berorientasi pada pengembangan sistem
akuntansi biaya berkelanjutan di Rumahsakit. Karena itu hasil analisis metode ini
sebenarnya tidak sesuai apabila digunakan untuk pengambilan keputusan manajerial
seperti kebijakan tarif, penilaian kinerja instalasi khususnya mengenai efesiensi, dan
untuk anggaran Rumahsakit.
3. Metode Analisis Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC)
Metode ini sebenarnya merupakan metode terbaik dari berbagai metode
analisis biaya yang ada. Namun prasyarat metode ini yang mengharuskan sistem yang
sangat baik dan terkomputerisasi menyebabkan metode ini sulit diimplementasikan di
Rumahsakit, khususnya Rumahsakit Indonesia yang sampai saat ini belum ada
perubahan sistem akuntansi dan keuangan. Walaupun demikian metode ini bisa
digunakan pada beberapa aktivitas Rumahsakit seperti analisis biaya pendidikan
mahasiswa di Rumahsakit.
Pada awalnya, metode analisis biaya berbasis aktivitas (ABC) digunakan pada
organisasi yang menggunakan peralatan mesin yang cukup banyak sehingga biaya
overhead menjadi besar dibandingkan dengan biaya tenaga kerja langsung dan bahan
langsung. Namun dalam perkembangannya, konsep ABC ini kemudian menjadi trend

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

dan digunakan oleh berbagai organisasi yang menginginkan ketepatan dalam analisis
biaya produk/jasanya.
Activity-based cost system (ABC systems) merupakan suatu alternatif
penentuan harga pokok produk atau jasa yang saat ini cukup dikenal dan sangat
relevan. ABC Sistem, merupakan sistem informasi tentang pekerjaan (atau aktivitas)
yang mengkonsumsi sumber daya dan menghasilkan nilai bagi konsumen. 1 Ada dua
anggapan penting yang mendasari sistem ABC 2, yaitu:
1) Aktivitas menyebabkan timbulnya biaya.
Sistem ABC berawal dengan anggapan bahwa sumber daya pembantu atau
sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuan untuk melaksanakan
aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan.
2) Produk (pelanggan) menyebabkan timbulnya permintaan atas aktivitas.
Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas, dan setiap aktivitas
memerlukan sumber daya untuk pelaksanaan aktivitas tersebut. Biaya berdasar
aktivitas membebankan biaya ke produk dan jasa berdasar sumber daya yang
dikonsumsi.
Sistem ini mengidentifikasi biaya aktivitas dan melacak aktivitas-aktivitas ke
produk atau jasa tertentu yang memotivasi terjadinya aktivitas. Set up mesin,
penggunaan obat-obatan, dan perawatan bayi adalah contoh dari biaya aktivitas.
Biaya tidak langsung atau biaya overhead dilacak ke suatu produk dan jasa
tertentu daripada disebarkan ke seluruh produk dan jasa secara arbriter. Sistem ABC
membuat pihak manajemen dapat belajar untuk mengendalikan timbulnya aktivitas dan
mengendalikan biaya.
Sumber daya mengalir ke aktivitas melalui resources drivers, kemudian
aktivitas mengalir ke obyek biaya melalui activity drivers. Resources drivers digunakan
untuk membebankan biaya yang gunanya untuk memperkirakan konsumsi sumber daya
oleh aktivitas. Setiap sumber daya dilacak ke aktivitas menjadi suatu elemen biaya
(cost element). Kemudian elemen-elemen biaya tersebut berkumpul menjadi suatu
1

Johnson, Thomas H., Activity-based Information: A Blueprint for World-Class .Management


Accounting, Prentice-Hall International Editions. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
1991, hal. 257
2

Cooper, Robin dan Robert S. Kaplan, The Design of Cost Management Systems: Text, Cases, and
Readings, Prentice-Hall International Editions, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
1991, hal. 269

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

10

activity cost pool (biaya total yang dihubungkan dengan suatu aktivitas). Activity cost
pool selanjutnya dilacak ke obyek biaya melalui activity drivers.

4. Metode ABC Sederhana.


Penggunaan metode ini di Rumahsakit Indonesia, didasarkan pada
pertimbangan mengenai adanya kelemahan metode yang ada selama ini disatu sisi,
dan keberadaan sistem yang tidak memungkinkan untuk aplikasi metode ABC murni
disisi lain.
Metode ini sebenarnya mengacu pada konsep ABC dengan mengkombinasikan
dengan metode yang lain. Dalam mengalokasikan biaya tidak langsung ke unit-unit atau
departemen penghasol jasa, menggunakan metode dobel distribusi. Sedangkan proses
pengalokasian biaya ke masing-masing produk jasa, menggunakan pendekatan metode
ABC. Maka dari itu, metode ini tidak hanya menghasilkan output hasil analisis tetapi
juga akan menghasilkan identifikasi sistem akuntansi biaya yang perlu segera dibenahi.
Disamping mengacu pada tujuan akuntansi biaya, hasil akhir metode ini juga
berupa saran pengembangan sistem. Karena itu, secara umum hasil analisis metode
ABC Sederhana adalah:
1. Informasi harga pokok (unit cost) untuk setiap produk atau jasa;
2. Informasi biaya untuk tujuan pencapaian efisiensi Rumahsakit,
3. Informasi biaya untuk tujuan pengendalian biaya (terkait anggaran),
4. Informasi manajemen untuk untuk pengambilan keputusan khusus,
5. Informasi mengenai kesiapan sistem akuntansi biaya.
Informasi real cost yang diperoleh dari hasil analisis biaya sangat bermanfaat
dalam menyusun anggaran komprehensif suatu organisasi. Bagi Rumahsakit, konsep
seperti ini tentunya juga berlaku. Informasi cost yang disertai dengan informasi
penggunaan material, labor, dan overhead bagi tiap-tiap instalasi di Rumahsakit akan
digunakan oleh komisi/bagian anggaran dalam membuat anggaran komprehensif.
Namun, efisiensi perencanaan dan pengendalian biaya sukar atau mungkin tidak dapat
dilakukan tanpa mengetahui perilaku biaya yang akan direncanakan maupun
dikendalikan.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

11

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat


digolongkan menjadi :
1. Biaya variabel,
adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya ini berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat aktivitas.
Biaya bahan medis habis pakai adalah contoh biaya variabel di Rumahsakit, di
mana biaya ini tergantung dari banyaknya kegiatan dalam melayani pasien.
2. Biaya tetap,
adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume tertentu. Gaji perawat
adalah contoh dari biaya tetap di Rumahsakit, walaupun pasien yang dilayani
bertambah namun gaji perawat tetap.
3. Biaya campuran,
adalah biaya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap ataupun biaya
variabel. Dengan kata lain, biaya campuran merupakan biaya yang mengandung
sebagian unsur biaya tetap dan sebagian unsur biaya variabel.
Apabila dihubungkan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat di
kelompokkan menjadi :
1. Biaya langsung, biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya
langsung di tiap-tiap bangsal perawatan adalah semua biaya yang terjadi dalam
bangsal tersebut dalam hubungannya dengan pelayanan pasien. Secara sederhana
biaya langsung di Rumahsakit adalah

Biaya langsung bagian rawat inap: BMHP

Biaya langsung di Instalasi Gizi : biaya bahan makanan, gaji/upah karyawan


bagian gizi, dan lain sebaginya.

2. Biaya tidak langsung, biaya yang terjadinya tidak harus disebabkan oleh sesuatu
yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan pelayanan jasa
yang diberikan adalah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead.
Penggolongan biaya di atas, apabila diterapkan dalam aplikasi perhitungan unit
cost di Rumahsakit akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Pendekatan perhitungan unit cost yang mendekati keakuratan adalah sebanyak
mungkin menghindari pengasumsian karena kurang baiknya sistem akuntansi. Di

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

12

samping itu, juga harus dapat mengidentifikasi biaya langsung (direct cost) dengan
obyek biaya (cost objective) satuan kerja. Setelah itu dilakukan pengalokasian biaya
bersama (joint costs) satuan kerja penunjang ke satuan kerja yang menikmati (satuan
penunjang lain maupun satuan kerja medik). Selanjutnya, pendistribusian biaya satuan
kerja medik ke jenis layanan atau kategori layanan dengan menggunakan dasar alokasi
yang paling adil untuk menghasilkan unit cost layanan.
Penerapan akuntansi biaya di Rumahsakit selalu mengacu pada penggolongan
biaya. Namun, dalam realisasinya di Rumahsakit, penggolongan biaya harus dilakukan
dengan mempertimbangkan kejelasan penggolongan tersebut. Oleh karena itu, dalam
menghitung unit cost berdasarkan Metode ABC Sederhana, penggolongan yang paling
tepat yaitu menggunakan konsep biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

13

METODOLOGI
ANALISIS BIAYA PELAYANAN
DI RSUD M. ZEIN PAINAN
Kajian ini merupakan studi evaluatif dan menggunakan rancangan deskriptif dengan
metode kualitatif dan kuantitatif. Metodologi yang dipakai adalah metodologi yang mengacu
pada konsep pengembangan menuju pada metode yang ideal yaitu Activity Based Costing.
Metode yang akan kita implementasikan juga mengacu pada metodologi analisis biaya yang
sesuai dengan karakter Rumahsakit di Indonesia, yang sudah dipadukan dengan pengalaman
riset di Rumahsakit-rumahsakit di Indonesia.
A. Unit Analisis
Unit analisisnya adalah seluruh bagian di Rumahsakit di RSUD M. Zein Painan. Untuk
mengakomodir validitas, data yang diambil adalah data kegiatan dan keuangan periode Juli
2014 sampai Juni 2015 (data satu tahun). Data yang dipergunakan adalah data primer dan
sekunder, namun untuk menjamin validitas data sedapat mungkin akan digali melalui data
primer. Subyek penelitian adalah stakeholder yang terkait yaitu seluruh unit kerja RSUD M. Zein
Painan.
Tabel 1. Pemetaan Unit Kerja
Unit Kerja Manajemen
1 Direktur
2 Bagian Tata Usaha
3 Bidang Keuangan dan Akuntansi
4 Bidang Pelayanan
5 Bidang Penunjang
Unit Gawat Darurat & Rawat Jalan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Instalasi Gawat Darurat


Poliklinik Penyakit Dalam
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Poliklinik Mata
Poliklinik Saraf
Poliklinik THT
Polillinik Kulit dan Kelamin
Poliklinik Paru
Poliklinik Orthopedi

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

14

12 Poliklinik Jiwa
13 Poliklinik Umum
14 Poliklinik Gigi
Rawat Inap & Rawat Intensif
1 VIP
2 Ruang Anak
3 Ruang Bedah
4 Ruang Penyakit Dalam dan HCU
5 Ruang Kebidanan
6 Ruang Perinatalogi
7 Ruang Paru, Neurologi, dan HCU
8 Ruang Kelas
Unit Kerja Penunjang Medik /Klinik
1 Instalasi Laboratorium
2 Kamar Operasi
3 Instalasi Radiologi
4 Fisioterapi
5 UTDRS
6 Instalasi Pemulasaran Jenazah
7 Ambulance
Unit Kerja Penunjang non Medik
1 IPSRS
2 IPLRS
3 Laundry
4 Instalasi Gizi
5 Instalasi Rekam Medik
6 Instalasi Farmasi
7 CSSD
LainLain
1 Lain-lain

B. Metode Penelitian
Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan di Rumahsakit Pemerintah dengan kajian di RSUD Kota Salatiga
dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam kerangka pikir seperti terlihat pada peraga 2 berikut :

Peraga 2

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

15

Biaya Langsung
Unit Cost

Unit Pelayanan

Unit Penunjang Medik

Rehabilitasi Medik

Tindakan Medik

Laboratorium

Instalasi IPSRS

Rawat Inap

Instalasi Gizi

Radioterapi

Instalasi Farmasi

Rawat Jalan

Instalasi laundry

Radiologi
Instalasi CSSD

Rawat Darurat

Biaya Tidak Langsung Unit-Unit Manajemen


Bidang

Sub bidang

Direksi

Kerangka konsep analisis biaya real berdasar metode ABC Sederhana dalam kajian
ini menggunakan penggolongan biaya menurut sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Hal ini dilakukan karena karakteristik Rumahsakit yang terdiri dari banyak
unit pelayanan (revenue center) yang mempunyai banyak produk dan jasa. Karena itu,
penggolongan biaya yang paling tepat digunakan adalah biaya menurut sesuatu yang dibiayai.
Penggunaan penggolongan biaya ini akan memudahkan dalam menganalisis, khususnya dapat
langsung dilakukan pengidentifikasian dan pengelompokkan terhadap biaya yang terjadi yang
berhubungan dengan produk dan jasa maupun dengan unit atau instalasi yang ada.
Dari peraga 2 diatas menunjukkan bahwa analisis unit cost setiap pelayanan tidak
hanya dilakukan untuk unit-unit atau instalasi yang dianggap sebagai revenue center tetapi juga
untuk unit yang dianggap sebagai cost center seperti instalasi laundry dan gizi. Hal ini dilakukan
karena kedua instalasi ini menghasilkan produk/jasa yang langsung bisa diidentifikasi. Kedua
instalasi ini di masa depan bisa menjadi salah satu unit revenue center, atau bisa di drop dari
manajemen Rumahsakit apabila dianggap merugikan. Karakteristik kedua instalasi ini sangat
berbeda dengan instalasi dan unit cost center lainnya seperti Instalasi Pemeliharaan Sarana,
Instalasi Kebersihan, dan instalasi-instalasi lainnya serta unit-unit manajemen rumahsakit yang
memang hingga kapanpun tetap sebagai unit yang cost center.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

16

Berdasarkan peraga 2 diatas, terlihat bahwa penggolongan biaya yang digunakan


adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Implementasi penggolongan biaya ini dalam
analisis biaya di Rumahsakit adalah sebagai berikut:

1) Biaya Langsung
Biaya secara langsung yang terjadi untuk pelayanan tiap-tiap pasien di Rumahsakit, antara
lain:
a.

Biaya langsung di unit pelayanan rawat inap, seperti:

Biaya bahan habis pakai,

Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya jasa medis dokter (khusus tindakan),

Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Inap (untuk


Rumahsakit pemerintah hanya biaya honor/tunjangan dan tidak termasuk
gaji pegawai negeri sesuai dengan SK MENKES tahun 1997 mengenai
perhitungan unit cost/tarif),

Biaya makan (didasarkan pada unit cost gizi),

Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).

b. Biaya langsung unit pelayanan rawat darurat, seperti:

Biaya bahan habis pakai,

Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya tindakan dokter,

Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Jalan,

Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).

c. Biaya langsung unit pelayanan rawat jalan, seperti:

Biaya bahan habis pakai,

Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya tindakan dokter,

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

17

Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Jalan,

Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).

d. Biaya langsung unit pelayanan penyedia tindakan medik, seperti:

Biaya bahan habis pakai,

Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya tindakan dokter,

Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Rawat Jalan,

Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).

e. Biaya unit penunjang medik, seperti:

f.

Biaya bahan habis pakai;

Biaya keusangan gedung dan peralatan (biaya penyusutan),

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya jasa pemeriksaan,

Biaya gaji dan honor perawat/tenaga di Instalasi Penunjang Medis,

Biaya makan (didasarkan pada unit cost gizi),

Biaya laundry (didasarkan pada unit cost laundry).

Biaya Instalasi Gizi, seperti:

Biaya bahan makanan baik makanan basah maupun kering,

Biaya keusangan/penyusutan gedung dan peralatan Gizi

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya bahan penunjang.

Biaya gaji dan honor tenaga kerja di unit gizi,

g. Biaya Instalasi Laundry, seperti:

Biaya bahan cucian,

Biaya keusangan gedung dan peralatan Gizi,

Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan,

Biaya bahan penunjang,

Biaya gaji dan honor tenaga kerja di unit laundry.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

18

2) Biaya tidak langsung,


Biaya yang secara riil tidak terjadi dalam suatu unit/instalasi, namun dampak biaya tersebut
mempengaruhi kinerja unit/instalasi tersebut. Biaya tidak langsung yang terjadi untuk setiap
pasien di Rumahsakit, antara lain:

Gaji/honor/tunjangan para staf Direksi;

Biaya yang terjadi di bagian Administrasi;

Biaya yang terjadi di bagian Akuntansi dan Keuangan; dan

Biaya Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumahsakit (IPS-RS).

Dan biaya-biaya di instalasi dan unit cost center lainnya.

Pemetaan Biaya pelayanan pasien di Rumahsakit dengan perhitungan unit cost berdasar
metode ini antara lain :
1) Unit cost unit pelayanan rawat inap, antara lain ;
a. Unit Cost Akomodasi (kamar perawatan) untuk setiap kelas,
b. Unit Cost per tindakan medis dokter/perawat di ruangan (kamar perawatan) untuk
setiap kelas dengan menggunakan bahan medis atau alat,
2) Unit cost unit pelayanan rawat darurat
Unit Cost per tindakan medis dokter/perawat di ruangan (kamar perawatan) untuk setiap
kelas dengan menggunakan bahan medis atau alat,
3) Unit cost per tindakan dan per kunjungan di unit pelayanan rawat jalan
4) Unit cost per tindakan di unit penyedia tindakan medik, seperti unit bedah sentral,
endoscopy, kateterisasi, dll.
5) Unit cost per pemeriksaan di unit penunjang medik, seperti Radiologi, Laboratorium, dll;
6) Unit cost instalasi seperti instalasi gizi, instalasi sterilisasi, dan instalasi laundry.
Dalam buku tarif Rumahsakit pemerintah, biasanya komponen secara umum dapat
dibagi ke dalam 4 (empat) bagian besar maka untuk analisis biaya pelayanan kesehatan ini juga
kita bagi dalam 4 bagian besar yaitu:
1) Biaya bahan dan alat,
Biaya-biaya ini meliputi bahan medis habis pakai.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

19

2) Biaya jasa rumahsakit,


Biaya jasa Rumahsakit meliputi biaya pengurangan nilai aktiva yang digunakan dalam
pemberian pelayanan kepada pasien, jasa manajemen, dll.
3) Biaya akomodasi (Rawat Inap),
Biaya-biaya ini meliputi biaya penggunaan ATK, honor karyawan, penggunaan bahan
medis habis pakai, serta biaya pengurangan nilai gedung dalan alat di rawat inap yang
digunakan dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Biaya ini terjadi di Instalasi Rawat
Inap.
4) Biaya jasa pelayanan,
Biaya jasa pelayanan, hingga saat ini masih sulit ditetapkan dengan pasti. Karena standar
penghargaan profesional di Rumahsakit hingga saat ini masih sulit untuk ditentukan.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangkan dalam item ini adalah :

Elastisitas harga

Tersedianya jumlah tenaga dokter dan jasa substitusi

Pendapatan per kapita penduduk

Aplikasi permintaan dan penawaran

C. Kerangka Pikir Penelitian


Kerangka pikir analisis biaya pelayanan yang lebih komprehensive sehingga bisa
mengakomodir analisis utilisasi, Idle Capacity, Value added dan non value added, analisa
sensitivitas dan shadow price secara rinci dapat dijabarkan dalam peraga 3 berikut :
Peraga 3. Kerangka Pikir Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

20

HASIL PENELITIAN
ANALISIS BIAYA PELAYANAN
DI RSUD M. ZEIN PAINAN

A. ANALISIS BIAYA PELAYANAN


Analisis awal dilakukan terhadap produk unit gizi/unit produksi makanan, unit laundry
serta unit-unit cost center lainnya. Hal ini dilakukan karena kedua unit ini mendukung proses
pelayanan di instalasi-instalasi yang menjadi revenue center. Biaya-biaya yang terjadi di unit
gizi, dan unit-unit cost center tersebut kemudian diidentifikasi dan dianalisis. Hasil analisis biaya
di unit loundri dan gizi /unit produksi makanan akan menghasilkan unit cost per item produk/jasa
yang dihasilkan. Kemudian unit cost tersebut dibebankan ke biaya tiap unit yang dijadikan
revenue center. Sedangkan biaya tidak langsung yang telah teridentifikasi akan dialokasi ke
unit-unit cost center dan revenue center tersebut.
Analisis ini akan dimulai dengan identifikasi biaya tidak langsung di unit-unit
manajemen. Selanjutnya biaya tidak langsung di alokasikan ke instalasi dan unit-unit pelayanan
(alokasi manajemen 1). Setelah mendapat alokasi biaya tidak langsung dari unit manajemen,
kemudian dilakukan perhitungan biaya atas aktivitas dan produk (unit cost) pada masing-masing
instalasi. Khusus untuk unit laundry dan unit gizi, perhitungan unit cost dilakukan sampai
dengan level unit cost per unit item cucian dan per item jenis makan masing-masing kelas
perawatan.
Beberapa instalasi, seperti instalasi kebersihan, instalasi loundry, instalasi gizi dan
instalasi pemeliharaan sarana, aktivitas dan produk keempat instalasi ini tidak hanya untuk
menunjang aktivitas pelayanan di unit pelayanan dan penunjang medik saja, melainkan juga
menunjang aktivitas manajemen melalui pembersihan area kantor, pemeliharaan sarana kantor,
dan pencucian beberapa linen kantor, dan penyediaan makanan satpam dan beberapa pegawai
jaga. Oleh karena itu, unit-unit manajemen akan mendapat alokasi biaya dari instalasi-instalasi

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

21

ini. Biaya teralokasi dari instalasi tersebut ke unit manajeman, selanjutnya akan dialirkan ke unitunit pelayanan (alokasi manajemen 2).
B. Identifikasi Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung dalam analisis ini adalah biaya yang terjadinya tidak secara langsung
dipengaruhi oleh unit-unit pelayanan dan instalasi-instalasi, namun mendukung terlaksananya
kegiatan di setiap unit pelayanan dan instalasi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Rumahsakit. Hasil identifikasi biaya tidak langsung dapat disusun berdasar klasifikasi kelompok
akun/jenis biaya dapat dilihat pada tabel 2.

TABEL 2a.
Identifikasi Biaya Tidak Langsung Berdasar Klasifikasi Unit Kerja

TABEL 2b.
Identifikasi Biaya Tidak Langsung Berdasar Klasifikasi Akun/Jenis Biaya
Jenis Biaya

Jumlah

BAKHP

Biaya Gaji (Non PNS), honor jaga dan Insentif


ATK
ART dan BRG LAINNYA
Pemeliharaan Gedung Kantor

487.824.000
45.693.510

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

22

Jenis Biaya

Jumlah

Pem Mebeleir, Sarana dan Prasarana Fisik lainnya

72.062.976

Pem Alat Medis dan Kalibrasi

Pem Alat transportasi


Pemeliharaan Ambulance
Pemeliharaan Rumah Dinas
Penyusutan Gedung
Penyusutan peralatan Medis
Penyusutan peralatan Non medis
Listrik
Air
Telpon, internet, Fax
Biaya Jasa Kebersihan
Lain-lain

2.114.306
6.727.900
77.753.450
90.488.726
120.494.303
61.860.934
10.735.294
33.102.341
96.714.040
414.273.700

Total

1.519.845.478

Selanjutnya biaya-biaya tidak langsung yang telah diuraikan di atas dialokasikan ke masingmasing unit revenue center (tabel 3).
TABEL 3.
Alokasi Biaya Tidak Langsung Kepada Masing-masing Revenue Center
Unit Kerja
Instalasi Gawat Darurat
Poliklinik Penyakit Dalam
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Poliklinik Mata
Poliklinik Saraf
Poliklinik THT
Polillinik Kulit dan Kelamin
Poliklinik Paru
Poliklinik Orthopedi
Poliklinik Jiwa
Poliklinik Umum
Poliklinik Gigi
VIP
Ruang Anak
Ruang Bedah
Ruang Penyakit Dalam dan HCU
Ruang Kebidanan

Alokasi Biaya Tdk lgsg


97.628.441
74.159.125
13.923.159
30.988.078
16.484.284
46.103.304
28.502.119
10.659.441
5.327.651
13.931.436
4.011.277
25.759.865
1.193.260
10.074.071
44.253.087
43.039.134
104.455.348
133.055.115
66.165.095

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

23

Unit Kerja

Alokasi Biaya Tdk lgsg

Ruang Perinatalogi
Ruang Paru, Neurologi, dan HCU
Ruang Kelas
Instalasi Laboratorium
Kamar Operasi
Instalasi Radiologi
Fisioterapi
UTDRS
Instalasi Pemulasaran Jenazah
Ambulance
IPSRS
IPLRS
Laundry
Instalasi Gizi
Instalasi Rekam Medik
Instalasi Farmasi
CSSD
Lain-lain

C.

98.136.258
26.429.350
105.287.543
201.435.660
81.463.836
59.294.900
76.034.267
22.508.638
4.843.509
7.611.229
8.303.159
4.151.579
12.454.738
14.530.528
21.419.627
6.227.369
-

Instalasi Gizi
Pada tahap analisis biaya di instalasi Gizi. Terlebih dahulu dilakukan penelusuran dan

perhitungan alokasi biaya manajemen kepada instalasi gizi. Hasil Identifikasi biaya-biaya di
instalasi gizi dan alokasi biaya manajemen pada instalasi gizi dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4.
Identifikasi Biaya Instalasi Gizi Berdasar Klasifikasi Akun/Jenis Biaya
Nama Instalasi
Jenis Biaya
BAKHP
Biaya Gaji (Non PNS), honor jaga dan Insentif
ATK
ART dan BRG LAINNYA
Pemeliharaan Gedung Kantor
Pem Mebeleir, Sarana dan Prasarana Fisik lainnya
Pem Alat Medis dan Kalibrasi
Pem Alat transportasi
Pemeliharaan Ambulance

Instalasi Gizi
Jumlah Biaya
124.534,00
95.400.000,00
12.603.020,09
1.779.852,50
-

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

24

Nama Instalasi

Instalasi Gizi

Jenis Biaya
Pemeliharaan Rumah Dinas
Penyusutan Gedung
Penyusutan peralatan Medis
Penyusutan peralatan Non medis
Listrik
Air
Telpon, internet, Fax
Biaya Jasa Kebersihan
Lain-lain

Jumlah Biaya
80.761.495,74
3.384.760,60
26.224.502,60
11.050.059,21
3.452.987,95
2.369.153,60
26.675.319,93
-

Alokasi Biaya Tidak Langsung

12.454.738,01

Total

276.280.424,22

Setelah dilakukan penelusuran, biaya-biaya yang terjadi di instalasi gizi, langkah


selanjutnya adalah analisis biaya setiap per porsi makanan (unit cost per porsi masing-masing
jenis/kelas makanan), seperti pada tabel 5.

TABEL 5.
Unit Cost per Porsi
Kelas Perawatan
VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III

D.

Jumlah Porsi
3.178
9.019
10.613
34.409

Total Cost
80.262.445
218.642.884
212.343.071
643.514.389

Rata-rata Unit
Cost per Porsi
25.256
24.242
20.008
18.702

UC per hari
75.767
72.727
60.023
56.106

Instalasi Laundry
Pada tahap analisis biaya di instalasi Laundry. Terlebih dahulu dilakukan penelusuran

dan perhitungan alokasi biaya manajemen kepada instalasi laundry, biaya-biaya yang terjadi
pada instalasi ini dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6.
Identifikasi Biaya Instalasi Laundry Berdasar Klasifikasi Jenis Biaya

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

25

Nama Instalasi

Laundry

Jenis Biaya
BAKHP
Biaya Gaji (Non PNS), honor jaga dan Insentif
ATK
ART dan BRG LAINNYA
Pemeliharaan Gedung Kantor
Pem Mebeleir, Sarana dan Prasarana Fisik lainnya
Pem Alat Medis dan Kalibrasi
Pem Alat transportasi
Pemeliharaan Ambulance
Pemeliharaan Rumah Dinas
Penyusutan Gedung
Penyusutan peralatan Medis
Penyusutan peralatan Non medis
Listrik
Air
Telpon, internet, Fax
Biaya Jasa Kebersihan

Jumlah Biaya
12.892.935,00
32.400.000,00
1.947.739,47
603.133,96
12.481.322,07
7.199.896,80
8.414.763,87
3.513.604,25
197.429,47
4.122.549,44

Lain-lain

Alokasi Biaya Tidak Langsung


Total

4.151.579,34
87.924.953,67

Setelah dilakukan penelusuran, biaya-biaya yang terjadi di instalasi laundry, langkah


selanjutnya adalah melakukan analisis untuk mengetahui biaya setiap lembar jenis cucian (unit
cost per lembar masing-masing jenis cucian) di instalasi laundry dan distribusi biaya laundry ke
masing-masing unit . Unit Cost Laundry dapat dilihat pada table 7a. dan Distribusi biaya laundry
dapat dilihat pada tabel 7b.
Tabel 7a
Tabel Unit Cost Laundy
Jenis Laundry
Alas Kulkas
Alas Meja
Baju jas
Baju pasien
Celana
Duk besar
duk kecil
Handuk
Jas operasi
Kain Kasa

Jumlah
Lembar
120
516
416
15244
10436
7536
7220
12
5132
3816

Unit Cost per


lembar
686,94
412,16
824,32
686,94
686,94
2.747,74
1.373,87
824,32
1.373,87
686,94

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

26

Jenis Laundry

Jumlah
Lembar

Kelambu
Korden
Laken bayi
Lap
Mukena
Penutup Incubator
Penutup O2
Perlak
Sajadah
Sarang burung
Sarung
Sarung Bantal
Sarung Galon
Selimut
Seprei Kecil
Skor
Topi

Unit Cost per


lembar

4
252
3584
4540
364
68
100
4716
80
436
28
3744
72
240
20448
684
3468

2.747,74
2.747,74
549,55
137,39
1.373,87
274,77
274,77
686,94
549,55
549,55
549,55
549,55
686,94
1.373,87
824,32
412,16
686,94

Tabel 7b.
Distribusi Biaya Laundry
Unit Kerja

Alokasi Laundry

VIP
Ruang Anak
Ruang Bedah
Ruang Penyakit Dalam dan HCU
Ruang Kebidanan
Ruang Perinatalogi
Ruang Paru, Neurologi, dan HCU
Ruang Kelas
Kamar Operasi
Poliklinik
Poliklinik Penyakit Dalam
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Poliklinik Mata
Poliklinik Saraf

2.248.751
2.891.173
3.466.000
5.714.201
4.173.269
3.919.927
778.710
3.717.693
59.013.226
2.002.004
400.401
400.401
400.401
400.401
200.200
200.200

TOTAL

87.924.954

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

27

E.

Unit Rawat Jalan dan Gawat Darurat


Analisis biaya di unit pelayanan rawat jalan dan gawat darurat, terlebih dahulu dilakukan

penelusuran dan perhitungan alokasi biaya manajemen kepada unit pelayanan rawat jalan dan
gawat darurat. Setelah dilakukan penelusuran, biaya-biaya yang terjadi di unit ini dapat dilihat
pada tabel 8.
Tabel 8
Rekapitulasi Biaya UGD dan Rawat Jalan

Biaya-biaya yang telah teridentifikasi tersebut selanjutnya dianalisis secara terpisah ke


dalam analisa biaya per kunjungan (unit cost pemeriksaan/konsultasi) dan analisa biaya per
tindakan/pemeriksaan (unit cost tindakan).

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

28

E.1. Analisa Biaya Sarana per Kunjungan di Rawat Jalan dan Gawat Darurat
Biaya per kunjungan dibagi mejadi dua, yaitu biaya sarana untuk cetakan rekam medik
(administrasi) dan biaya sarana untuk layanan konsultasi (sarana dasar) atau yang biasa
dikenal dengan unit cost sarana pemeriksaan dan unit cost sarana konsultasi, karena biasa
digunakan sebagai bagian dari dasar penentuan tarif pemeriksaan dan tarif konsultasi. Unit cost
sarana ini merupakan biaya atas pelayanan dasar yang belum meliputi jasa administrasi.
Sedangkan unit cost sarana konsultasi merupakan biaya atas sarana dasar yang digunakan
untuk pemeriksaan dasar atau konsultasi.
1Besaran biaya per kunjungan di masing-masing poliklinik dan unit gawat darurat memiliki
variasi yang berbeda. Perbedaan ini diakibatkan karena perbedaan utilitas atau jumlah
kunjungan dan perbedaan besaran biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing poliklinik dan
unit gawat darurat. Tabel 9 berikut ini menampilkan hasil perhitungan unit cost per kunjungan
baik untuk pemeriksaan/konsultasi di masing-masing poliklinik dan unit gawat darurat, serta nilai
rata-rata unit cost per kunjungan untuk dan konsultasi di rawat jalan dan gawat darurat.
Tabel 9.
Rekapitulasi Unit Cost Sarana Pemeriksaan/Konsultasi Rawat Jalan dan Gawat Darurat
Keterangan

Volume

Unit Cost Sarana


Karcis dan Konsul

Total Biaya Jasa


Sarana Karcis

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

IGD
Instalasi Rawat Jalan
Poliklinik Penyakit Dalam
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah
Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan
Poliklinik Mata
Poliklinik Saraf
Poliklinik THT
Polillinik Kulit dan Kelamin
Poliklinik Paru
Poliklinik Orthopedi
Poliklinik Jiwa
Poliklinik Umum
Poliklinik Gigi

5.823

16.338

95.133.632

15.232
2.511
6.258

18.095
38.836
15.456

275.620.571
97.517.063
96.723.716

3.195
4.727
5.733
2.108
982
2.799
704
5.297
168
1.555

26.906
24.518
22.440
22.193
177.222
36.984
63.760
20.691
4.687
8.036

85.964.783
115.897.860
128.649.874
46.782.339
174.031.948
103.519.394
44.887.298
109.599.907
787.423
12.496.018

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

29

Keterangan

Volume

Unit Cost Sarana


Karcis dan Konsul

Total Biaya Jasa


Sarana Karcis

Total
Rata-rata Kunjungan/poli/UGD
Rata-rata Kunjungan/hari

57.092
4.758
156

Keterangan

Volume

Pemeriksaan UGD
Pemeriksaan Rawat Jalan Spesialis
Poli Gigi dan Poli Umum
Pemeriksaan Rawat Jalan & UGD

5.823
49.546
1.723
55.369

1.387.611.825

Rata-rata UC
Sarana Karcis +
Konsul
16.338
25.818
7.709
24.821

Total Biaya Sarana


95.133.632
1.279.194.753
13.283.441
1.374.328.384

E.2 Untuk unit cost per tindakan masing-masing poliklinik dapat dilihat pada tabel 10. berikut :
tabel 10a. Unit Cost per tindakan poliklinik THT
UC Sarana

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Jenis Tindakan
Irigasi hidung, telinga, tenggorokan
Cerumen tenggorokan
Tampon anterior
Corpus alenium I
Corpus alenium II
Paracentase
Granulumectomy
Laringoskopi
Peritonsiler
Colestiatum canal
Insici abses canal
Retro auriculer abses
Pre auriculer abses
Beloque Tampon

BMHP per
Tindakan
278
5.687
827
938
623
1.004
890
3.503
591
8.444
4.575
3.834
5.798

Non BMHP
12.555
12.555
25.110
16.740
25.110
25.110
25.110
25.110
25.110
25.110
12.555
25.110
25.110
25.110

Total
12.555
12.833
30.797
17.567
26.048
25.733
26.114
26.000
28.613
25.701
20.999
29.685
28.944
30.908

tabel 10b. Unit Cost per tindakan poliklinik Mata


No
1
2
3
4
5
6

Jenis Tindakan
rawat luka mata/ TETES MATA
autoRefraksi / refraksi
Funduskopi
TONOMETRI
Epilasi bulu mata
Ekstraksi corpus alenum palpebra/CORNEA

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
55.863
27.931
55.863
27.931
55.863

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
55.863
27.931
55.863
27.931
55.863

30

No
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Jenis Tindakan
Incisi Calasion
Anel test
Spuling bola mata
biometri
Heating aff cornea / skelera
Surat keterangan buta warna
slite lamp
keratometri
STREAK RETINOSCOPI

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
55.863
111.726
83.794
27.931
83.794
5.586
11.173
16.759

Total
55.863
111.726
83.794
27.931
83.794
5.586
11.173
16.759

Tabel 10c. Unit Cost per tindakan poliklinik Mata


UC Sarana
No
1
2
3
4
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16

Jenis Tindakan
PASANG IUD
BUKA IUD
PASANG IMPLAN
BUKA IMPLAN
USG
EKG
Ganti verban
Buka jahitan
Vaginal tause
Inspeculo
Eksplorasi
Pasang pisarium
Buka pisarium
Reposisi uterus

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
75.244
75.244
75.244
75.244
76.186
82.143
12.569
37.639
7.555
12.569
12.569
25.104
12.569
12.569

Total
75.244
75.244
75.244
75.244
76.186
82.143
12.569
37.639
7.555
12.569
12.569
25.104
12.569
12.569

Tabel 10d. Unit Cost per tindakan poliklinik Penyakit Dalam

No
1

Jenis Tindakan

UC Sarana
BMHP per
Tindakan

EKG

Non BMHP
17.960

Total
17.960

Tabel 10e. Unit Cost per tindakan poliklinik Syaraf


UC Sarana
No
1
2
3

Jenis Tindakan
EEG
EMG
FUNDUSCOPI

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
20.949

Total
20.949

Tabel 10e. Unit Cost per tindakan poliklinik Paru


UC Sarana

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

31

No
1
2
3

Jenis Tindakan
Ganti verban
Spirometri
Nebulizer

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
39.041
31.233
39.041

Total
39.041
31.233
39.041

Tabel 10f. Unit Cost per tindakan poliklinik Anak


UC Sarana

No
1
2
3

Jenis Tindakan
Nebulizer
Imunisasi
Mantuok tes

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
37.807
37.807

Total
37.807
37.807

Tabel 10g. Unit Cost per tindakan poliklinik Bedah


UC Sarana
No
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Jenis Tindakan
INJ KELOID
ANGKAT JAHITAN 1-5 CM
ANGKAT JAHITAN 11-20 CM
RAWAT LUKA KECIL
RAWAT LUKA SEDANG
RAWAT LUKA BESAR
RECTAL TOUCHER
Eksplorasi
Pasang buka kateter
EKG
Injeksi intra muskuler
Pasang sleb
aspirasi
buka gib

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
12.444
18.666
31.110
18.666
24.888
37.332
12.444
24.888
18.666
24.888
18.666
12.444
16.929
33.858

Total
12.444
18.666
31.110
18.666
24.888
37.332
12.444
24.888
18.666
24.888
18.666
12.444
16.929
33.858

Tabel 10h. Unit Cost per tindakan poliklinik Gigi


UC Sarana
No
1
2
4
5
7
8
9
10

Jenis Tindakan
Buka Fixsasi
Cabut Gigi Anak per gigi (semprot)
Cabut gigi komplikasi ringan-sedang
Cabut gigi komplikasi berat
Gigi Impaksi grade I
Gigi Impaksi grade II
Incisi Absces kecil- Pipi
Incisi Absces besar -Pipi

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
4.031
4.031
24.189
48.377
36.283
12.094
-

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
4.031
4.031
24.189
48.377
36.283
12.094
-

32

Tabel 10i. Unit Cost per tindakan IGD


UC Sarana
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

Jenis Tindakan
Jahit Luka 1-5 jahitan
Jahit Luka Simple/Superficial >5 jahitan
Jahit Luka multiple/kosmetik s/d 5 jahitan
Jahit Luka multiple/kosmetik > 5 jahitan
Jahit Luka Repair Tendo/Single
Cabut Jahitan
Vena Seksi
Pemasangan Infus
Transfusi
Pemasangan NGT
Pemasangan Kateter
Pemasangan Infus Pump Syringe Pump
Permasangan ETT
Extirpasi kuku
Explorasi luka kecil
Explorasi luka sedang >3cm
Angkat Corpus alienum
Blast Punksi
Pemasangan Tampon epixasis
ResurstasiJantung Paru (RJP)
Pemakaian bedsice monitor perjam
Pasang Nabulizer
EKG
Pemasangan Neckcollar
Luka bakar < 10%
Luka bakar < 10% - 30%
Luka bakar > 30%
Spooling Blast
Irigasi Telinga
Suction per hari
Pasang Spalk Dewasa
Penis terjepit rersleting
Bilas Lambung
Incisi Abses
Perawatan luka kotor
USG
Injeksi
VT
Observasi tanda-tanda vital
Pasang oksigen
Skin test
Mangambil sampel darah
Pasang spalk anak
PARTUS SPONTAN
MANUAL PLCENTA
EKSPLORSI PLACENTA
RESUSITASI BAYI

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
10.166
20.095
10.166
20.095
30.023
5.202
10.166
10.166
15.130
10.166
10.166
15.130
10.166
30.023
15.130
30.023
10.166
30.023
15.130
10.166
20.095
18.384
10.166
15.130
30.023
10.166
10.166
15.130
30.023
10.166
15.130
15.130
15.130
5.202
5.202
20.095
15.130
20.095
20.095
10.166
30.023
20.095
5.202
30.023

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
10.166
20.095
10.166
20.095
30.023
5.202
10.166
10.166
15.130
10.166
10.166
15.130
10.166
30.023
15.130
30.023
10.166
30.023
15.130
10.166
20.095
18.384
10.166
15.130
30.023
10.166
10.166
15.130
30.023
10.166
15.130
15.130
15.130
5.202
5.202
20.095
15.130
20.095
20.095
10.166
30.023
20.095
5.202
30.023

33

F.

Unit Rawat Inap


Rawat inap terdiri dari ruang perawatan biasa dan ruang perawatan intensif. Masing-

masing ruang memiliki kelas pelayanan yang berbeda, secara umum kelas pelayanan yang ada
di rumah sakit adalah kelas perawatan VIP , kelas I, , kelas II, dan kelas III. Namun tidak semua
ruang perawatan menyediakan semua kelas pelayanan. Dalam analisis di unit pelayanan rawat
inap, terlebih dahulu dilakukan penelusuran biaya dan perhitungan alokasi biaya manajemen
kepada unit pelayanan rawat inap, seperti terlihat pada tabel 11.

Tabel 10.
Rekapitulasi Biaya Rawat Inap (data manajemen)

Biaya di Unit Kerja

Unit Kerja

BMHP*
(a)

Non BMHP
(b)

Total Biaya Jasa Sarana


Alokasi Biaya
Unit Cost
Alokasi Biaya
Center
Tidak Langsung
Penunjang
(I)
(Laundry, Gizi,
Farmasi, PSRS)
(c)

Total Biaya Jasa


Sarana

(d)

(e)=(a)+(b)+(c)+(d)

Instalasi Rawat Inap


1
2
3
4
5
6
7
8

VIP
Ruang Anak
Ruang Bedah
Ruang Penyakit Dalam dan
HCU
Ruang Kebidanan
Ruang Perinatalogi
Ruang Paru, Neurologi, dan
HCU
Ruang Kelas

252.450

129.528.937

44.253.087

193.890.175

367.924.649

4.728.879

287.072.821

43.039.134

146.331.699

481.172.533

4.094.519

301.578.437

104.455.348

384.723.844

794.852.147

2.231.186

591.039.618

133.055.115

489.987.069

1.216.312.988

14.113.853

437.374.424

66.165.095

417.906.589

935.559.960

251.300.479

98.136.258

9.972.508

359.409.246

66.500

166.039.429

26.429.350

208.612.403

401.147.682

3.361.958

208.351.348

105.287.543

448.255.085

765.255.933
-

Total

28.849.345

2.372.285.493

620.820.930

2.299.679.371

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

5.321.635.138

34

Biaya-biaya yang telah teridentifikasi tersebut selanjutnya dianlisis secara terpisah ke


dalam analisa biaya sarana akomodasi per hari rawat (unit cost sarana akomodasi per hari rawat)
dan analisa biaya sarana per tindakan/pemeriksaan (unit cost tindakan).
F.1. Analisa Biaya Sarana Akomodasi per Hari Rawat (Unit Cost Sarana Akomodasi)
di Rawat Inap
Biaya akomodasi per hari rawat atau yang biasa dikenal dengan unit cost
sarana akomodasi per hari rawat per pasien, karena biasa digunakan sebagai
dasar penentuan tarif akomodasi kamar rawat inap. Di masing-masing ruang dan
kelas perawatan

memiliki variasi unit cost sarana akomodasi yang berbeda.

Perbedaan ini diakibatkan karena perbedaan utilitas atau jumlah hari rawat dan
perbedaan besaran biaya yang dikonsumsi oleh masing-masing ruangan/kelas.
Tabel 12 22 berikut ini menampilkan Jumlah Hari rawat, rata-rata unit cost sarana
akomodasi per hari seluruh ruangan serta unit cost jasa sarana tindakan di masingmasing ruang perawatan di rumah sakit.

Tabel 12.
Rekapitulasi Hari Rawat Akomodasi Pasien

Tabel 13.
Rekapitulasi Unit Cost Akomodasi Per Hari Rawat Pasien

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

35

Tabel 14
Rata-rata Unit Cost Akomodasi

Unit Cost Akomodasi tersebut sudah termasuk gizi pasien 3 porsi per hari

F.2. Analisa Biaya Sarana per Tindakan (Unit Cost Sarana per Tindakan) di Rawat Inap
Biaya per tindakan yang diihitung dalam analisa ini adalah biaya atas sarana rumah
sakit (tidak termasuk jasa pelayanan per tindakan) atau yang biasa dikenal dengan unit cost
sarana per tindakan. Masing-masing ruang perawatan memiliki perbedaan variasi jenis tindakan
yang dapat dilakukan, namun terkadang ditemukan pula jenis tindakan yang sama antar
ruangan. Meski jenis tindakan tersebut sama antar ruangan, namun hasil analisa ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai unit cost sarana antar ruangan. Perbedaan ini
diakibatkan karena perbedaan jumlah tindakan dan perbedaan besaran biaya yang dikonsumsi
oleh masing-masing ruangan. Hasil analisis biaya sarana per tindakan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 15. Unit Cost per tindakan di ruang VIP

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

36

UC Sarana

No
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
15
16
17
18
19
22
23
24
25
26
27

Jenis Tindakan
Pasang Infus
Pasang Tranfusi
Pasang Kateter
Pasang NGT
Pemakaian infusion Pump / Syring pump
Pemakaian Nebulizer
Suction
EKG
Aff drain
Pasang Spalk
Perawatan Luka bakar < 10%
Perawatan Luka bakar < 10% - 30% per hari
Spooling catheter
Perawatan Luka Bersih
Perawatan Luka Kotor
Perawatan Luka Operasi
Angkat Jahitan
Pasang oksigen
Aff chateter
Aff NGT
Aff infus
Mengambil sampel darah
Injeksi

BMHP per
Tindakan
3.949
3.868

Non BMHP
5.717
5.467

9.987
4.521
3.538
660
5.687
5.855
991
1.900
3.140
1.580
11.550
34.005
11.640
15.231
1.891
3.259
45
2.910
955
284

5.467
5.467
10.204
5.467
5.467
10.204
10.204
10.204
14.940
19.677
5.467
10.204
14.940
5.467
10.204
5.467
5.467
5.467
5.467
5.467
4.737

Total
9.666
9.335
15.454
9.988
13.742
5.467
6.127
15.891
16.059
11.194
16.840
22.817
7.047
21.754
48.945
17.107
25.434
7.358
8.726
5.512
8.377
6.422
5.021

Tabel 16. Unit Cost per tindakan di ruang Anak


UC Sarana
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Jenis Tindakan
Pasang Infus
Pasang Tranfusi
Pasang Kateter
Pasang NGT
Pemakaian infusion Pump / Syring pump
Pemakaian Nebulizer
suction
EKG
RJP
pasang tampon epistaksis
Pasang Spalk
Spooling catheter
Perawatan Luka Bersih
Perawatan Luka Kotor
pungsi pleura
Injeksi

BMHP per
Tindakan
3.503
1.166
217
3.016
105
1.320
6.112
3.435
48.863
30.463
-

Non BMHP
27.878
13.340
27.878
27.878
9.705
27.878
9.705
18.792
109.655
9.705
55.137
55.137
18.792
27.878
55.137
9.705

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
31.381
14.506
28.095
30.894
9.705
27.983
11.025
24.904
109.655
13.140
55.137
104.000
18.792
27.878
85.600
9.705

37

UC Sarana
No
17
18
19
20
21
22
23
24
25

BMHP per
Tindakan
69
132
2.000
2.014
14

Jenis Tindakan
Angkat Jahitan
kumbah lambung
pungsi asites
pasang oksigen
pasang mayo
aff chateter
Aff NGT
Aff infus
Mengambil sampel darah

Non BMHP
9.705
55.137
36.964
9.705
4.254
4.254
4.254
9.705
9.705

Total
9.775
55.137
36.964
9.837
4.254
4.254
6.254
11.720
9.720

Tabel 17. Unit Cost per tindakan di ruang Bedah


UC Sarana
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
31

BMHP per
Tindakan
4.163
5.339
4.293
6.180
764
714
714
5.559
11.810
11.052
17.166
36.633
100.019
1.964
13.869
31.405
750
9.623
-

Jenis Tindakan
Pasang Infus
Pasang Tranfusi
Pasang Kateter
Pasang NGT
Pemakaian Nebulizer
Suction
RJP
Aff drain
Pasang Spalk
Pasang gips
Perawatan Luka bakar < 10%
Perawatan Luka bakar < 10% - 30% per hari
Perawatan Luka Bakar > 30% perhari
Spooling catheter
Perawatan Luka Bersih
Perawatan Luka Kotor
Funksi pluera
Injeksi IV,SC,IM
Angkat Jahitan
Kumbah Lambung
Kontrol Infus

Non BMHP
29.252
14.626
43.878
43.878
43.878
14.626
175.512
14.626
58.504
58.504
29.252
58.504
175.512
58.504
29.252
43.878
87.756
14.626
14.626
87.756
14.626

Total
33.415
19.965
48.171
50.058
44.642
15.340
176.226
20.185
70.314
69.556
46.418
95.137
275.531
60.468
43.121
75.283
87.756
15.376
24.249
87.756
14.626

Tabel 18. Unit Cost per tindakan di ruang Kebidanan


UC Sarana
No
1
2
3
5

Jenis Tindakan
Persiapan SC
Partus Normal
histerectomy
Persiapan Curatage

BMHP per
Tindakan
17.790
10.239
-

Non BMHP
9.959
39.835
39.835
6.639

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
9.959
57.626
50.075
6.639

38

UC Sarana
No
6
7
8
9
19
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

Jenis Tindakan
Biospy cervix
Extirpasi Kista Bartholini
Manual Placenta
Forcep
Pasang IUD
Aff IUD
TTV
vebreding
Pemasangan Infus
Pemasangan chateter
dopler
vulva hygiene
USG
O2
Ganti Verban
Ambil Darah
Ambil Urin
inspeculo
perawatan alat2 setelah tindakan
CTG
heacting perineum
kontap
kistectomy
miomectomy
memandikan bayi
VT
resusitasi
suction
pemasangan bed site monitor
KET

BMHP per
Tindakan
10.509
12.659
13.058
22.986
1.672
6.540
16.523
153
132
132
348
9.799
22
22
9.799
9.799
22
22
22
10.239
19.695
39.605
39.825
39.825
-

Non BMHP
19.918
9.959
9.959
19.918
9.959
9.959
6.639
3.320
6.639
3.320
3.320
3.320
3.320
79.670
6.639
1.992
1.992
3.320
9.959
39.835
9.959
19.918
39.835
39.835
3.320
1.992
3.320
1.992
79.670
39.835

Total
30.427
22.618
23.017
42.904
11.631
16.499
23.163
3.472
6.772
3.452
3.668
13.119
3.342
79.693
16.439
11.791
2.014
3.342
9.981
50.075
29.654
59.523
79.660
79.660
3.320
1.996
3.320
1.992
79.670
39.835

Tabel 19. Unit Cost per tindakan di ruang Peny.Dalam dan HCU
UC Sarana

Jenis Tindakan
Pasang Infus
Pasang Tranfusi
Pasang Kateter
Pasang NGT
Pemakaian infusion Pump / Syring pump
Pemakaian Nebulizer
Suction
RJP
Pasang Tampone Epitaksis
Spooling catheter
Perawatan Luka
Pungsi Pleura

BMHP per
Tindakan
742
660
9.859
5.389

Non BMHP
7.576
4.545
15.152
22.727
7.576
7.576
7.576
45.455
7.576
22.727
1.515
30.303

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
8.318
4.545
15.152
22.727
7.576
7.576
7.576
45.455
8.236
22.727
11.374
35.692

39

UC Sarana

Jenis Tindakan
Injeksi
Kumbah Lambung
Pungsi Asites
Pasang O2
EKG
Aff chateter
Aff NGT
Aff infus

BMHP per
Tindakan
22
5.389
22

Non BMHP
4.545
30.303
30.303
4.545
7.576
3.030
3.030
4.545

Total
4.568
30.303
35.692
4.545
7.576
3.030
3.030
4.568

Tabel 20. Unit Cost per tindakan di ruang Saraf, Paru, HCU

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Jenis Tindakan
Pasang Infus
Pasang Tranfusi
Pasang Kateter
Pasang NGT
Pemakaian infusion Pump / Syring pump
Pemakaian Nebulizer
Suction
RJP
Pasang Tampone Epitaksis
Spooling catheter
Perawatan Luka
Pungsi Pleura
Injeksi
Kumbah Lambung
Pungsi Asites
Pasang O2
EKG
Aff chateter
Aff NGT
Aff infus
Mengambil sampel darah

BMHP per
Tindakan
3.768
1.788
3.301
660
13.950
7.659
22
7.659
590
36

UC Sarana
Non
BMHP
11.681
7.130
23.058
34.435
11.681
11.681
11.681
57.189
11.681
34.435
2.579
45.812
7.130
45.812
45.812
7.130
11.681
4.855
4.855
7.130
11.681

Total
15.449
7.130
24.845
37.736
11.681
11.681
11.681
57.189
12.341
34.435
16.530
53.471
7.152
45.812
53.471
7.130
11.681
4.855
4.855
7.720
11.717

Tabel 21. Unit Cost per tindakan di ruang Kelas


UC Sarana
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis Tindakan
Pasang Infus
Pasang Tranfusi
Pasang Kateter
Pasang NGT
Pemakaian infusion Pump / Syring pump
Pemakaian Nebulizer
Suction

BMHP per
Tindakan
1.390
1.878
1.349
606
65
50
2.640

Non BMHP
12.955
6.673
12.955
12.955
6.673
12.955
6.673

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
14.345
8.551
14.304
13.561
6.738
13.005
9.313

40

UC Sarana
No
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
-

Jenis Tindakan
RJP
Pasang Tampone Epitaksis
Spooling catheter
Perawatan Luka
Pungsi Pleura
Injeksi
Kumbah Lambung
Pungsi Asites
Pasang O2
Pasang Mayo
Aff chateter
Aff NGT
Aff infus
Mengambil sampel darah
bolus obat
Skin test
WSD Sederhana
Aspirasi sendi
Pemberian obat per sup
Insisi Abses
EKG

BMHP per
Tindakan
1.740
1.250
14.099
2.177
146
1.666
14
14
-

Non BMHP
6.673
19.237
38.082
25.519
19.237
6.673
38.082
25.519
6.673
2.904
6.673
2.904
6.673
6.673
12.955
19.237
151.154
19.237
6.673
19.237
19.237

Total
6.673
20.976
39.332
39.618
21.414
6.819
38.082
27.184
6.673
2.904
6.673
2.904
6.688
6.688
12.955
19.237
151.154
19.237
6.673
19.237
19.237

Tabel 22. Unit Cost per tindakan di ruang Perinatalogi


UC Sarana
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Jenis Tindakan
Pasang infus
Pasang infus umbilical
Pasang tranfusi
Pasang cateter
Pasang NGT/OGT
Pasang infus pump
Pasang syringe pump
Pemakaian nebulizer
Suction
Resusitasi
Vena secsi
Hecting
Pasang Gips Bayi
Buka Gips
Injeksi
Angkat Jahitan
Kumbah lambung
Observasi tanda-tanda vital
Memandikan bayi

BMHP per
Tindakan
3.858
3.977
1.105
476
97
2.389
1.006
117
378
49

Non BMHP
6.312
9.469
3.156
1.052
1.052
1.052
2.104
6.312
4.208
6.312
6.312
1.052
6.312
2.104
631
1.052
3.156
-

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
10.170
13.446
4.262
1.528
1.149
1.052
4.493
6.312
4.208
6.312
6.312
1.052
6.312
2.104
1.638
1.052
3.273
378
49

41

UC Sarana
No
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

G.

Jenis Tindakan
Pemberian nutrisi per sonde/NGT
Pemasangan O2
Aff infus
Aff cateter
Aff NGT
Pengambilan sampel darah
Perawatan Infus
Perawatan tali pusat
Spooling Bola mata
Fototherapi
Pasang CPAP
Lumbal fungsi
Scoortin/Huknah

BMHP per
Tindakan
5.500
11.000
1.055
-

Non BMHP
2.104
1.052
1.052
1.052
631
6.312
2.104
1.052
421
3.156
9.469
3.156
9.469

Total
7.604
12.052
2.107
1.052
631
6.312
2.104
1.052
421
3.156
9.469
3.156
9.469

Unit Penunjang
G.1.

Analisa

Biaya

per

Tindakan/Pemeriksaan

(Unit

Cost

Sarana

per

Tindakan/Pemeriksaan) di Unit Penunjang


Pada hakekatnya dengan fasilitas pelayanan yang sama di instalasi
penunjang, maka unit cost sarana per tindakan untuk suatu tindakan yang sama
untuk masing-masing kelas pasien (kelas ruang rawat inap asal pasien) adalah
sama. Nilai unit cost ini adalah nilai unit cost sarana per tindakan yang real, atau
nilai yang sebenarnya terjadi. Hasil analisa biaya sarana per tindakan di masingmasing unit penunjang terlihat pada tabel 23-27 berikut :
Tabel 23 Hasil Unit Cost Pemeriksaan Radiologi

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

42

UC Sarana
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49

Jenis Tindakan
Cranium AP
Cranium AP-Lateral
TMJ (Temporo Mandibular Joint ) Open dan Close Mouth
Mandibula AP
Mandibula Eishler kiri dan kanan
Mastoid (Schuller) Apdan Lateral
Sinus Pranasal 2 posisi Waters dan lateral
Sella Tursica
Rontgen Gigi Periapical
Thorax AP/PA
Thorax PA/Lateral
Top Lordotic
Abdomen AP
BNO Persiapan
Abdomen 2 Posisi
Abdomen 3 posisi
Cervical AP dan Lateral
Cervical AP dan Lateral Oblique kiri & kanan
Thoracal AP Lateral
Thoracal AP Lateral Oblique kiri & kanan
Thoracolumbal AP Lateral
Thoracolumbal AP Lateral Oblique kiri & kanan
Lumbosacral AP Lateral
Lumbosacral AP Lateral Oblique kiri & kanan
Sacral / Coccygeus
Pelvis AP
Clavicula
Clavicula Bilateral
Scapula
Scapula Bilateral
Shoulder
Shoulder Bilateral
Humerus AP Lateral
Humerus Bilateral
Elbow Joint
Elbow Joint Bilateral
Antebrachi AP Lateral
Antebrachi Bilateral
Wrist Joint
Wrist Joint Bilateral
Manus PA Lateral
Manus PA Lateral Bilateral
Hip Joint
Femur AP Lateral
Femur AP Lateral Bilateral
Genu
Cruris AP Lateral
Ankle Joint
Metatarsal

BMHP per
Tindakan
16.940
33.880
33.880
16.940
33.880
33.880
33.880
16.940
24.486
30.800
90.475
28.875
28.875
28.875
57.750
86.625
33.880
67.760
57.750
57.750
57.750
115.500
57.750
115.500
28.875
59.675
16.940
33.880
16.940
33.880
16.940
33.880
16.940
16.940
33.880
16.940
33.880
16.940
16.940
16.940
16.940
33.880
16.940
37.730
75.460
16.940
16.940
16.940
16.940

Non BMHP
33.200
47.717
33.200
27.117
47.717
47.717
35.550
39.284
84.558
41.634
52.417
33.200
69.702
33.200
65.968
74.401
53.801
70.667
59.884
47.717
59.884
52.417
47.717
58.500
45.367
27.117
39.284
35.550
27.117
35.550
13.793
13.793
13.793
35.550
33.200
47.717
59.884
47.717
57.534
35.550
39.284
53.801
27.117
57.534
35.550
33.200
27.117
39.284
27.117

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
50.140
81.597
67.080
44.057
81.597
81.597
69.430
56.224
109.044
72.434
142.892
62.075
98.577
62.075
123.718
161.026
87.681
138.427
117.634
105.467
117.634
167.917
105.467
174.000
74.242
86.792
56.224
69.430
44.057
69.430
30.733
47.673
30.733
52.490
67.080
64.657
93.764
64.657
74.474
52.490
56.224
87.681
44.057
95.264
111.010
50.140
44.057
56.224
44.057

43

UC Sarana
No
50
51

BMHP per
Tindakan
16.940
16.940

Jenis Tindakan
Pedis AP Lateral
Calcaneus Lateral

Non BMHP
39.284
27.117

Total
56.224
44.057

Tabel 24 Hasil Unit Cost Pemeriksaan Laboratorium


UC Sarana
No
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Jenis Tindakan
DARAH LENGKAP
-HB SAHLI
GAMBARAN DARAH TEPI
LAJU ENDAP DARAH
RETIKULOSIT
GOLONGAN DARAH + RHESUS
PT / APTT
BTA
MALARIA
WIDAL
URINE
FAECES
GLUKOSA
CHOLESTEROL
TRIGLYSERIDA
HDL-CHOL
LDL-CHOL
URIC ACID
UREUM
CREATININ
SGOT / AST
SGPT / ALT
GGT
BIL T
BIL D
BIL INDIRECT
TP
ALB
HBsAg
HBsAb
PP TEST
LCS
HIV
NARKOBA
RDT
ANTI DENGUE IgG IgM
SPERMA
GLOBULIN
ELEKTROLIT
HCV
VDRL

BMHP per
Tindakan
36.505
395
316
2.871
5.386
13.751
1.302
19.973
13.751
1.302
5.611
19.734
30.360
28.842
8.381
4.455
8.064
3.168
24.200
5.324
22.000
1.485

Non BMHP
1.236
8.727
8.727
8.727
879
8.727
8.727
8.727
4.447
2.306
1.236
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
1.236
1.236
1.593
8.727
8.727
1.236
8.727
2.306
8.727
8.727
4.447
1.236
1.236

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
37.741
8.727
9.122
9.043
3.750
14.113
22.478
10.030
24.419
16.057
2.539
14.338
28.461
39.087
8.727
8.727
37.569
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
8.727
17.108
13.182
16.791
1.236
1.236
4.761
8.727
8.727
25.436
8.727
7.630
8.727
8.727
4.447
23.236
2.721

44

Tabel 25 Hasil Unit Cost Tindakan di Kamar Operasi

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1

Jenis Tindakan
Bedah Umum
SEDANG
Debridement >5 cm
Buka WSD
Insisi abses
Pasang katether
Sircumcisi
Reposisi + Pasang Gibs
Biopsi
Buka wayer
Buka Gips
BEDAH UMUM BESAR
Appendiktomi
verikokel
Debridement >10 cm
Amputasi jari
Removal Inflant/ Angkat Pen
Eksterpasi Soft Tissu Tumor
Eksplorasi Corpus Alenum/peluru
ORIF / Pasang Pen
polyp Recty
Hidrocelectomi
Hemoridectomi / prolap ani
FAM
EKTERPASI TUMOR PEDIS
Pemasangan WSD
Hernia
Ruptur Tendon
Pasang Wayer
Selulitis
Osteomilitis
Kista Ganglion
Kista baker
Vulnus laseratum
Fimosis
Batu Uretra
Hidrokel
Koloid
Neo Fibroma
Granuloma
Vena sexy
Limfanitis
BEDAH UMUM KHUSUS
Laparatomi / PERITONITIS/ILIUS

BMHP per
Tindakan
-

UC Sarana
Non
BMHP
190.991
160.052
190.991
98.174
160.052
160.052
160.052
98.174
160.052
376.624
376.624
376.624
190.991
562.257
376.624
376.624
747.890
190.991
376.624
376.624
376.624
190.991
160.052
376.624
376.624
376.624
376.624
376.624
376.624
283.808
376.624
190.991
376.624
376.624
376.624
190.991
190.991
190.991
376.624
747.890

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
190.991
160.052
190.991
98.174
160.052
160.052
160.052
98.174
160.052
376.624
376.624
376.624
190.991
562.257
376.624
376.624
747.890
190.991
376.624
376.624
376.624
190.991
160.052
376.624
376.624
376.624
376.624
376.624
376.624
283.808
376.624
190.991
376.624
376.624
376.624
190.991
190.991
190.991
376.624
747.890

45

No
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
1
2
3
1
2
3
4
5
6
1
2
1
1
2
3
1
2
3
1
1
2

Jenis Tindakan
Prostatektomi / BPH
Vesicolitotomi
Skin Graff
Hernia Inkaserata
Amputasi Kruris
Hemangioma
Fistula Ani
Mastektomi
Colostomi
Amputasi Kanker Penis
Rekontruksi Wajah
Tutup Colostomi
GINEKOMASTI
Laparoscopy
BEDAH OBGYN SEDANG
Laparascopi / sterilisasi tuba
Cauterisasi Ovula Napoti/ kista bartolini
BEDAH OBGYN BESAR
SECTIO CASERIA/ steril
SECTIO CASERIA
SECTIO CASERIA/ SPIRAL
BEDAH OBGYN KHUSUS
Hysterektomi Vaginal
MIOMEKTOMY
Hysterektomi
KET/SALPINGEKTOMY
KISTEKTOMY
Curaitage PA
BEDAH MATA SEDANG
PETEREGIUM
KORPUS ALIENUM
BEDAH MATA BESAR
RUPTUR KORNEA
BEDAH MATA KHUSUS
Catarak
vaco emulsifikasi
glukoma
BEDAH ORTOPEDI SEDANG
BUKA GIPS
PASANG GIPS + REPOSISI
HEMATROSIS
BEDAH ORTOPEDI BESAR
BUKA WAYER
BEDAH ORTOPEDI KHUSUS
BUKA PLAT
PASANG PLAT

BMHP per
Tindakan
-

UC Sarana
Non
BMHP
747.890
747.890
747.890
562.257
376.624
376.624
376.624
747.890
747.890
376.624
747.890
747.890
376.624
562.257
190.991
129.113
438.502
376.624
407.563
376.624
376.624
747.890
283.808
283.808
190.991
129.113
129.113
190.991
283.808
190.991
283.808
129.113
190.991
129.113
129.113
747.890
747.890

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
747.890
747.890
747.890
562.257
376.624
376.624
376.624
747.890
747.890
376.624
747.890
747.890
376.624
562.257
190.991
129.113
438.502
376.624
407.563
376.624
376.624
747.890
283.808
283.808
190.991
129.113
129.113
190.991
283.808
190.991
283.808
129.113
190.991
129.113
129.113
747.890
747.890

46

No
3
4
1
2
3
1

BMHP per
Tindakan
-

Jenis Tindakan
KISTA GANGLION
SQUARTEREKTOMY
BEDAH THT BESAR
IRIGASI SINUS
POLIP NASAL
TONSELEKTOMY
BEDAH DIGESTIVE KHUSUS
ADENO TONSILEKTOMY

UC Sarana
Non
BMHP
190.991
376.624
190.991
190.991
376.624
500.380

Total
190.991
376.624
190.991
190.991
376.624
500.380

Tabel 26 Hasil Unit Cost Tindakan Fisioterapi


UC Sarana
No
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Jenis Tindakan
UNIT FISIOTERAPI
Sederhana
Pemeriksaan Fisioterapi / Anamnesa
Bladder Training
Ergocycle /Static Cycle
Infra Red (1 sd 2 Lamp)
Manual Muscle Test
Massage Baby
Vibrator
Paralel Bar
Prenatal Exercise / Senam Hamil
Post Natal Exercise / Senam Nifas
Senam Stroke
Senam Asma
Senam Osteoporosis
Edukasi / Penyuluhan Fisioterapi
Sedang
Laser
Chest Fisioterapi
Elektrical Stimulasi/ EES / TENS
Hydroterapi
Infra Red (3 sd 6 Lamp)
Latihan Gerak sendi
Latihan Stroke
MWD
Nebulizer
Parafin Bath
Spirometer
SWD
Terapi dengan Alat Latihan
Tilting Table
Traksi Cervical
Traksi Lumbal

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
5.500
8.250
8.250
8.250
8.250
16.447
8.264
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
8.250
8.250
8.250
16.501
8.250
22.575
16.501
8.250
8.250
16.501
8.250
8.250
16.501
16.501
8.250
8.250

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
5.500
8.250
8.250
8.250
8.250
16.447
8.264
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
8.250
8.250
8.250
16.501
8.250
22.575
16.501
8.250
8.250
16.501
8.250
8.250
16.501
16.501
8.250
8.250

47

UC Sarana
No
17
18
1
2
3
4
5
6
1
2
1
2
3
4
1
C
1
1
2
D
1
2
3
4
5

Jenis Tindakan
Ultrasound Terapi
Vacum Compresor
Khusus
Deteksi Dini Balita
Latihan CP (Cerebral Palsy)
Manual Manipulation
Manual Terapi
MLDV
Muscle Strengthening
Okupasi terapi
Sederhana
Sensory Retraining
Relaksasi
Sedang
ADL Training
Cognitive Retraining
Aexercise (Enable & Adjuntive)
Table Top
Khusus
Sensori Integrasi
Speach Therapi / Terapi Wicara
Sederhana
Oral Massage
Sedang
Exercise Komunikasi Verbal
Exercise Pemahaman
Akupuntur
Pemeriksaan Diagnostic
Akupuntur Medik(Needle/ Moxsa)
Akupuntur Asetetik
Elektro Akuntur
Aguapuncture

BMHP per
Tindakan
-

Non BMHP
5.500
8.250
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
8.250
16.501
16.501
16.501
16.501
8.250
8.250
8.250
16.501
16.501
5.500
8.250
8.250
8.250
8.250

Total
5.500
8.250
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
16.501
8.250
16.501
16.501
16.501
16.501
8.250
8.250
8.250
16.501
16.501
5.500
8.250
8.250
8.250
8.250

Tabel 27 Hasil Unit Cost Tindakan UTDRS


UC Sarana

No
1
2
3

Jenis Tindakan
Pemeriksaan HB, dan Golda
Pemeriksaan Tensi
Conseling

BMHP per
Tindakan
-

No BMHP
3.774
955
2.012

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

Total
3.774
955
2.012

48

UC Sarana

No
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Jenis Tindakan
Pengambilan Darah donor
Pengambilan sampel darah donor
Pemeriksaan HIV I, II, III, HCV, HBSAG, PDRL
Uji silang cocok serasi, dan pemeriksaan lainnya
metoda Geltes
Pembuatan T Sel, A, B, O
Validasi Reagensia
Kalibrasi alat
Pendistribusian darah ke pasien
Comb Test

BMHP per
Tindakan
-

No BMHP
3.774
2.012
7.297

Total
3.774
2.012
7.297

42.531
7.297
7.297
7.297
3.774
250

42.531
7.297
7.297
7.297
3.774
250

USULAN PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI & KEUANGAN
TERINTEGRASI DAN TERKOMPUTERISASI
DI RSUD M. ZEIN PAINAN
Sebagian besar kendala yang kami hadapi dalam melakukan analisis biaya di
Rumahsakit adalah ketersediaan data. Ketersediaan data ini lebih banyak disebabkan oleh
kondisi sistem informasi akuntansi dan keuangan yang belum memadai di rumah sakit. Hal ini
tentunya sangat berhubungan dengan era globalisasi. Badan Layanan Umum Daerah dan
perubahan lingkungan pasar yang menuntut setiap organisasi termasuk RSUD untuk tampil
adaptif terhadap perubahan yang terjadi terutama dalam menyiapkan sistem informasi akuntansi
dan keuangannya.
Salah satu unsur strategis bagi daya saing organisasi seperti Rumahsakit saat ini
adalah pengelolaan sistem informasi akuntansi dan keuangan sedemikianrupa sehingga
merupakan dasar pengambilan keputusan manajemen, perencanaan dan pengendalian. Dalam
dunia usaha (termasuk rumah sakit), akuntansi memiliki peran yang sangat strategis bagi
operasi Rumahsakit, karena akuntansi merupakan language of business dan sebagai sebuah
sistem informasi. Efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan dan pengendalian sangat
ditentukan oleh keluaran sistem informasi dan keuangan. Sebagai language of business,
akuntansi harus bisa dipahami dan dimengerti oleh berbagai level manajemen. Wujud dari
akuntansi sebagai language of business dapat berupa prinsip-prinsip atau pedoman yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Pedoman bagi penyusunan laporan keuangan
menjadi penting dan strategis karena pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan
keuangan tentu saja menginginkan informasi keuangan yang benar dan diterima secara umum
Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

49

sehingga keputusan yang diambil berdasarkan laporan keuangan tersebut mencerminkan


kebenaran dan keabsahan informasi keuangan.
A. Gambaran Umum Siklus Akuntansi
Rumah sakit sebagai suatu organisasi usaha, tentunya menggunakan prosedurprosedur akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi dalam rangka menyiapkan laporan
keuangannya. Prosedur-prosedur tersebut membentuk suatu siklus yang disebut siklus
akuntansi. Secara umum siklus akuntansi dapat digambarkan dalam peraga 4
Peraga 4. Gambaran Umum Siklus Akuntansi
Transaksi dan
Peristiwa-peristiwa lain

Dokumen sumber dan


dokumen Pendukung

Identifikasi dan
Pengukuran

Jurnal Penyesuaian
Kembali

Laporan KeuanganNeraca Awal Periode

Posting/Pengakuan
Buku Besar
(General Ledger)
Buku Pembantu
(Subsidiary Ledgers)

Neraca Saldo
Setelah Penutupan
Penutupan/
Clossing Rekening Nominal

Penyusunan
Laporan Keuangan

Penjurnalan
Jurnal umum
Jurnal Khusus

Neraca Saldo/
Trial Balance
Neraca Lajur
(boleh dikerjakan/boleh
tidak dikerjakan)

Penyesuaian/
Adjustment

Neraca Saldo Penyesuaian


Adjustment Trial Balance

Pada dasarnya urut-urutan prosedur yang terdapat dalam siklus akuntansi tersebut
merupakan prosedur-prosedur yang akan dikerjakan dalam satu periode akuntansi. Tujuan akhir
proses tersebut adalah terciptanya suatu laporan keuangan yang terdiri atas : (1) Laporan rugi

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

50

laba (laporan SHU untuk Rumah sakit pemerintah), (2) Neraca (3) Laporan Perubahan modal
(4) Laporan arus kas.
Dalam konteks rumahsakit yang berstatus Badan Layanan Umum, tujuan akhir proses
siklus akuntansi adalah terciptanya laporan keuangan yang terdiri dari :
1. Laporan realisasi anggaran/laporan operasional,
2. Neraca,
3. Laporan arus kas dan
4. Catatan atas laporan keuangan,
5. Disertai laporan mengenai kinerja.
Dalam konteks akuntansi pertanggungjawaban untuk tujuan penilaian kinerja, maka
dalam setiap akun pertanggungjawaban dalam laporan keuangan perlu untuk disusun pula
suplemen laporan rinci (breakdown) tentang pendapatan dan biaya masing-masing unit kerja
secara terintegrasi dan berkesinambungan. Informasi pendapatan dan biaya per unit kerja ini
kiranya juga perlu dilengkapi dengan suplemen laporan aktivitas rinci dari per unit kerja sesuai
dengan jenis-jenis produk masing-masing unit kerja. Akuntansi pertanggung jawaban sangat
membantu sebagai dasar perhitungan unit cost, pengendalian biaya, serta penilaian kinerja unit
kerja.

B. Siklus Aliran Informasi (Akuntansi) di Rumah Sakit


Penyelenggaraan kegiatan rumah sakit sebagai penyedia jasa kepada pasien, dalam
penyelenggaraan kegiatan operasionalnya menimbulkan dan juga sekaligus membutuhkan
aliran informasi yang membentuk suatu siklus yang kontinyu. Siklus kontinyu ini sebenarnya
sulit untuk dipisahkan, akan tetapi untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengambilan keputusan
manajerial, secara imajiner oleh akuntansi dipisahkan dalam periodisasi akuntansi melalui
penetapan titik pisah batas (cutoff point).
Secara umum siklus aliran informasi akuntansi dalam penyelenggaraan bisnis termasuk
juga rumah sakit, dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) jenis :
1. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis jasa
2. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis perdagangan
3. Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis manufaktur

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

51

Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis jasa., secara umum memiliki satu rangkai
siklus yaitu satu siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung Bisnis jasa secara
umum memiliki hanya satu siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung. Siklus
utama meliputi siklus kegiatan penyediaan jasa itu sendiri kepada konsumen, sedangkan siklus
pendukungnya adalah sistem administrasi yang berupa subsistem penggajian dan pengupahan,
subsistem kas, dan subsistem aktiva tetap.
Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis perdagangan. Bisnis perdagangan secara
umum memilikidua siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung. Siklus utama
meliputi siklus pengeluaran (expenditure cycle) dan siklus pendapatan (revenue cycle),
sedangkan siklus pendukungnya adalah sama dengan bisnis jasa, yaitu sistem administrasi
yang berupa subsistem penggajian dan pengupahan, subsistem kas, dan subsistem aktiva
tetap.
Siklus aliran informasi akuntansi dalam bisnis manufaktur. Bisnis manufaktur secara
umum memilikitiga siklus yang menjadi siklus utama, dan satu siklus pendukung. Siklus utama
meliputi siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus produksi (conversion cycle), dan siklus
pendapatan (revenue cycle).Sedangkan siklus pendukungnya adalah sama dengan bisnis jasa,
yaitu sistem administrasi yang berupa subsistem penggajian dan pengupahan, subsistem kas,
dan subsistem aktiva tetap.
Secara teknis, siklus aliran informasi akuntansi di atas haruslah menghasilkan informasi
yang dibutuhkan oleh berbagai level manajemen untuk memberikan nilai bagi pasien serta
meningkatkan kinerjanya secara kontinyu. Pada sistem akuntansi yang diselenggarakan secara
manual, penangkapan dan penyampaian datadiselenggarakan melalui berbagai formulir (forms)
yang salah satunya adalahjournal voucher.
Dalam sistem akuntansi manual, journal voucher merupakan penghubung di antara
siklus yang ada. Keterkaitan akuntansi antar siklus dapat dilihat melalui media journal
voucher.Pada praktik akuntansi sehari-hari journal voucher dapat berupa bukti kas keluar (BKK)
atau bukti memorial.
Mengacu pada konsep siklus aliran informasi (akuntansi), dapat dianalisis berbagai
kegiatan yang ada di lingkungan rumah sakit, sehingga beberapa tipe output/jasa pelayanan

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

52

yang ada di rumah sakit pada umumnya dapat diidentifikasi dan diukur. Hasil identifikasi output
di Rumahsakit adalah sebagai berikut:
1. Jasa pelayanan kesehatan
2. Jasa penginapan
3. Jasa restoran (manufaktur)
4. Jasa produksi barang farmasi (manufaktur)
5. Jasa eceran barang farmasi dan non farmasi (perdagangan)
6. Jasa parkir
7. Jasa pendidikan
8. Jasa ambulans
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa sebenarnya kegiatan usaha di bidang
perumahsakitan merupakan gabungan dari berbagai tipe bisnis yang ada dalam perekonomian.
Bahkan bisnis perumahsakitan ditinjau dari karakteristik kegiatannya meliputi kegiatan yang
bersifat rutin dan berulang dan juga kegiatan yang bersifat one-time seperti halnya kegiatan
proyek.. Hal ini menjadikan kegiatan bisnis perumahsakitan semakin kompleks, demikian pula
kebutuhan sistem manajemen, kebutuhan informasi, dan kebutuhan siklus aliran informasi
akuntansi yang harus dimiliki relatif lebih kompleks dari rata-rata industri yang lain.Secara
historis hal inilah yang menjadi salah satu penyebab perkembangan sistem informasi di rumah
sakit relatif tertinggal dengan sistem informasi pada industri yang lain misalnya industri eceran
yang sudah mulai menggunakan sistem point of sale (karena kebutuhan informasinya relatif
lebih sederhana sehingga segala upaya pengembangan sistem informasi dapat dicurahkan ke
fokus kebutuhan informasi pendapatan yang dikaitkan langsung dengan sistem penjualan dan
sistem persediaan); ataupun pada industri perbankan yang sudah menggunakan electronic data
interchange sehingga dimungkinkan para nasabah bank dapat mengakses jasa bank 24 jam
dan 7 hari dalam seminggu melalui mesin ATM yang makin tersebar di tempat-tempat strategis
dan sekaligus menjadi senjata kompetisi bagi bank yang sudah mengadopsinya.
Pemahaman terhadap berbagai tipe bisnis akan memicu pada pemahaman terhadap
berbagai siklus aliran informasi yang ada di rumah sakit. Pada akhirnya pengetahuan mengenai
berbagai siklus aliran informasi yang ada di rumah sakit akan berguna dalam mengidentifikasi
kebutuhan informasi (akuntansi) sekaligus bermanfaat dalam perancangan sistem informasi
(akuntansi) yang diperlukan oleh manajemen rumah sakit.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

53

C. Peran Sistem Informasi Biaya di Rumahsakit Serta Permasalahannya


Sistem informasi biaya tentunya tidak terlepas dari sistem informasi akuntansi secara
keseluruhan. Sistem informasi biaya nantinya akan mendukung diperolehnya informasi untuk
akuntansi manajemen. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, dalam peraga 5 berikut
ini menampilkan perbedaan laporan akuntansi ditinjau dari aspek penggunaan.

Peraga 5. Laporan Akuntansi Ditinjau dari Aspek Penggunaan


BUKTI

PENCATATAN

AKUNTANSI
MANAJEMEN

PELAPORAN

AKUNTANSI
KEUANGAN

LAP. BIAYA TIAP UNIT


PRODUKSI
LAP. PEND. TIAP
UNIT PRODUKSI
LAP. ANALISIS
BIAYA/UNIT
PRODUKSI

LAPORAN AKUNTANSI
STANDAR SESUAI
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN

LAP. AKTIVA TETAP


LAP. LAINNYA SESUAI
KEBUTUHAN
MANAJEMENN

Berdasarkan peraga diatas terlihat bahwa sistem informasi biaya akan mendukung
diperolehnya berbagai laporan akuntansi manajemen seperti informasi biaya per produk.
Secermat mungkin. Mengapa diperlukan informasi biaya produk yang cermat ? Hal tersebut

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

54

perlu dilakukan, mengingat manajemen dituntut untuk mampu menghasilkan produk dengan
harga yang bersaing dan kualitas yang baik, hal ini bisa dilakukan melalui penghilangan
aktivitas-aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah/tidak membebani konsumen, sehingga
diperlukan informasi yang akurat atas setiap aktivitas sepanjang rantai nilai. Penggunaan
teknologi maju otomatis telah menyebabkan meningkatnya biaya overhead dalam sruktur biaya.
Biaya overhead yang semakin besar memerlukan metode pengelolaan biaya yang dirancang
untuk memudahkan manajemen memantau konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas
sepanjang rantai nilai. Manajemen memerlukan informasi konsumsi sumber daya dalam setiap
aktivitas agar dimungkinkan adanya perbaikan secara terus-menerus.
Karena informasi akuntansi merupakan komoditas penting bagi manajemen sebuah
organisasi termasuk Rumahsakit maka inovasi produk/jasa merupakan suatu keharusan apabila
ingin untuk tetap survive bahkan berkembang dalam kancah persaingan. Implikasi hal tersebut
adalah dibutuhkannya informasi biaya-biaya yang mendukung pengambilan keputusan
manajerial dalam hal pelaksanaan efisiensi, penilaian kinerja dan lain-lain. Di satu sisi, pihak
manajemen memerlukan informasi biaya setiap produk agar dapat melakukan berbagai
keputusan strategic terutama dalam segi biaya.
Berbagai kebutuhan akan informasi biaya di Rumahsakit saat ini tidak didukung dengan
seperangkat sistem yang handal. Hal ini tentunya berbeda dengan sistem informasi pendapatan
(Billing system) yang tersedia di banyak Rumahsakit. Begitu pentingya informasi
biayaseharusnya mendorong pihak manajemen untuk mulai mengembangkan sistem ini secara
bertahap dan pasti. Pengembangan secarabertahap dapat dimulai dengan instalasi-instalasi
yang mengkonsumsi biaya paling besar, misalnya instalasi radiology atau laboratorium.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

55

Unsur-unsur Cost System yang hingga saat ini masih langka di Rumahsakit adalah
sbb:
1.

Flow Chart System biaya,

2.

Dokumen pendukung pencatatan, seperti:


i.

Bukti (seperti: kuitansi, dokumen serah terima barang, laporan


penggunaan barang ruangan,dll),

ii.
3.

Rekap bukti.

Format Laporan
Ketiga unsur sistem informasi biaya diatas, hendaknya perlu dipersiapkan oleh RSUD

apabila akan membangun sistem biaya yang ideal. Kendala-kendala yang selama ini ada untuk
membangun sistem biaya di Rumahsakit sangat mungkin disebabkan oleh karakteristik
organisasi Rumahsakit sendiri.

REKOMENDASI DAN PENUTUP

A. REKOMENDASI
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan secara mendalam, maka RSUD untuk masa
yang akan datang perlu melakukan perhitungan unit cost secara continue sebagai acuan dalam
membuat tarip baru yang lebih akurat. Sebelum dilakukan perhitungan unit cost terlebih dahulu
harus dilakukan identifikasi terhadap sistem akuntansi dan keuangan atau sistem administrasi
secara keseluruhan di rumahsakit. Dari identifikasi sistem ini akan terlihat mana unit yang
efisien dan mana unit yang tidak efisien dan akan nampak pula unit-unit mana yang merupakan
pusat pendapatan dan harus dikembangkan dan unit maupun jenis pemeriksaan mana yang
harus di-outsoursing.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

56

Pengembangan sumber daya manusia lewat berbagai pelatihan-pelatihan baik


pelatihan keuangan maupun manajemen rumahsakit harus sering diadakan, baik itu yang
bersifat in house traning maupun pelatihan yang diadakan dari luar. Itu semua bertujuan untuk
meningkatkan mutu SDM sehingga SDM di Rumahsakit akan lebih siap untuk mendukung
rumahsakit menjadi swadana. Untuk menjaga kesinambungan dan meningkatkan kualitas hasil
analisa biaya, maka perlu diranya dibentuk tim khusus di rumah sakit yang terdiri dari
perwakilan masing-masing unit kerja dibawah koordinasi sebuah unit manajemen yang ditunjuk.
Perlunya melibatkan unit-unit kerja dimaksudkan supaya hasil analisa dapat sesuai dengan
karakteristik pelayanan dan perkembangan unit-unit kerja.
RSUD untuk pengembangan ke depan perlu melakukan arahan-arahan guna
restrukturisasi dan re-engineering di bidang keuangan. Restrukturisasi di bidang keuangan perlu
segera dilakukan mengingat rumahsakit harus segera melakukan transisi dari lembaga yang
bermuatan birokratik ke arah lembaga yang lebih bersifat mandiri/swadana/usaha/bisnis. Nilainilai keterbukaan dan profesionalisme harus mulai dikembangkan. Nilai-nilai ini penting untuk
mendukung Rumahsakit dalam mengimplementasikan BLUD dan menghadapi berbagai
kemungkinan di masa depan. Retrukturisasi juga mencakup paradigma bahwa Rumahsakit
adalah lembaga usaha yang dikelola secara efisien.
Re-engineeringdi bidang keuangan berupa perombakan proses atau jalur yang tidak
perlu harus segera dilaksanakan guna menciptakan efisiensi, aktivitas yang tidak menambah
nilai perlu direduksi. Hal ini berguna untuk mendukung standarisasi proses menuju kepada
pelayanan prima.

B. PENUTUP
RSUD M. Zein Painan saat ini merupakan Badan Layanan Umum Daerah
sebagai lembaga yang lebih bersifat mandiri. Hal ini perlu di dukung stamina yang baik dan
mapan di bidang keuangan dan Rumahsakit harus mulai mempersiapkan strategi keuangan
yang terencana, salah satunya dengan analisis biaya pelayanan berdasar unit cost sebagai
usulan pola tarif baru yang lebih akurat. Adanya dokumen analisa ini diharapkan mampu
memberikan

gambaran

mengenai

rancangan

unit

cost

berdasar

jenis

pemeriksaan/pelayanan yang ada dan informasi biaya di masing-masing instalasi sehingga

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

57

di peroleh pedoman dan dasar untuk pengambilan keputusan strategik secara cepat dan
evidance based. Dan hal ini akan memberi arah pengembangan ke depan.

Analisis Biaya Pelayanan (Penghitungan Unit Cost) RSUD M. Zein Painan Tahun 2015

58

Anda mungkin juga menyukai