Anda di halaman 1dari 3

13

1. Memberi nasihat dengan perasaan cinta dan kelembutan. Nasihat orang-orang yang penuh kelembutan dan kasih
sayang mudah diterima dan mampumerubah kehidupan manusia.
2. Menggunakan gaya bahasa yang halus dan baik. QS Ali Imran: 159,
Makadisebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras
lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka,dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu
.
Kemudian apabila kamutelah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allahmenyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya
.

3. Meninggalkan gaya bahasa yang kasar dan tidak baik, karena akanmengakibatkan penolakan dan menyakiti perasaan.
Metode para nabi dalamdakwah adalah kasih sayang dan kelembutan. QS AlAraf: 59,
Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekalikali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamutidak menyembah Allah), Aku takut
kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)
.4. Pemberi nasihat harus menyesuaikan diri dengan aspek tempat, waktu, danmateri (serta audiens

pen.).5. Menyampaikan hal-hal yang utama, pokok, dan penting. QS Lukman: 17-18,

Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dancegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apayang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia(karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri
.
Hal pertama yang disampaikan Lukman adalah akidah (pokok agama), laluibadah, lalu akhlak, dan akhirnya soal
kemasyrakatan. Demikian pula yang dilakukanNabi Muhammad di Makkah dan Madinah.Terkait dengan poin keempat
di atas, seorang pendidik harus menyiapkanbahan pelajaran sebelum pembelajaran, sehingga penjelasannya fokus

tidakmelebar dan mengulang-ulang materi sebelumnya

dan siswa memperoleh sesuatuyang baru. Pendidik juga harus datang dan mengakhiri pelajaran tepat waktu.Kedisiplinan
guru merupakan bagian proses pendidikan yang besar peranannya bagiperkembangan siswa. Guru yang sering terlambat
masuk kelas atau mengakhiripelajaran sebelum waktunya, tidak akan efektif dalam mengajar, karena siswaterlanjur
memberikan stigma negatif baginya.Untuk menutup pembahasan mengenai metode pendidikan ini, saya kutipkan
uraian Abdullah Nashih Ulwan (2005: 533),
Betapa indahnya seorang ayah dan ibuberkumpul bersama anak-anaknya di sore hari. Pertemuan mereka diisi
denganhikmah dan pengajaran. Kadang dengan menyampaikan kisah, kadang nasihat, lainwaktu dengan pembacaan
syair, lain kali dengan mendengarkan bacaan, kadang
14
dengan perlombaan. Demikianlah, mereka memakai metode yang beragam,
sehingga anak terbentuk jiwa dan akhlaknya.
C. Kesimpulan
Demikianlah beberapa metode pendidikan dalam Islam. Hal ini menunjukkanbahwa cara menyampaikan ilmu dan
pendidikan sangat bervariasi. Oleh karena itu,para pendidik harus menguasai metode pendidikan dan tidak boleh putus asa
dalammendidik. Tidak ada metode yang lebih baik dari metode yang lainnya. Setiapmetode memiliki pengaruhnya

masing-masing. Yang perlu diperhatikan pendidikadalah kemampuannya memilih metode yang sesuai dengan materi dan
situasi saatpendidikan berlangsung, juga fasilitas yang tersedia.Pemilihan metode yang tepat akan menentukan
keberhasilan pendidikan,menyenangkan dan tidaknya proses pendidikan. Penerapan metode yang kurangtepat membuat
proses pembelajaran dan pendidikan akan terasa membosankan,sehingga siswa sulit menerima pelajaran. Bahkan materi
yang mudah akan terasasulit. Mendidik dengan cara salah sering menimbulkan penolakan. Sebaliknya,ketepatan memilih
metode akan membuat transfer ilmu dan sikap terasa mudah danmenyenangkan.Karena itu, seorang pendidik harus sering
berlatih dan berlatih, praktik danpraktik, disamping menguasai metodologi pengajaran dan pendidikan secara
teoritis.Keterbatasan fasilitas sekolah

yang sering terjadi

tidak boleh menghambatkreatifitas guru dalam menyampaikan metode tertentu yang menyenangkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abrasyi, Al-, M. Athiyah,
Rh Al-Tarbiyah wa AlTalm
, (Kairo: Isa Al-Babi An-Nalabi& Co., t.th.).
Ahmad, Saad Mursa
,
Tathawwur Al-Fikry Al-Tarbawy
,
(Kairo: Matabi Sabjal Al
- Arabi, 1975). Ajami, Al-, Muhammad Abdussalam,
Al-Tarbiyah al-Islmiyah: Al-Ushl wa Al-Tathbqt
, (Riyadh: Dr Al-Nsyir Al-Daul, 2006), Cet. I.Chunaimah, Abd Ar-Rahmah,
Trkh AlJamah Al
-Islmiyah
, (Tatwan Maroko: Dar AtTibaat, 1952)
.Dakar, Abdul Ghani,
Abu Hanifah, dalam
Min Alm
Al-Tarbiyah AlArabiyah
Al-Islmiyah
, (Beirut: Maktabah al-Tarbiyah al
Araby Liduali al-Khalij,1988).Majid, Al, Abdul Aziz. 1956.
Al-Qishshah f Al-Tarbiyah; Ushluh Al-Nafsiyah,Tathawwuruh, Mdatuh wa Tharqatu Sardih
. Mesir: Darul Maarif.
Nahlawi, Al-, Abdurrahman,
Mauidzat Al
-Qulb: Durs wa Mawqif TarbawiyyahHayyat min Al-Qurn wa Al-Sunnah
, (Suriah: Dr Al-Fikr, 2001 M./ 1422 H.)
Said, M. M. M. Al
-Aslb Almah f Al
Tadrs, dalam
Basyir, Al-, Muhammad

Muzammil, dan Muhammad Malik Muhammad Said,


Madkhal Il Al-Manhij wa Thuruq Al-Tadrs,
(Riyadh: Dr Al-Liwi Linnasyr wa AlTauz, 1995 M./
1416 H.), Cet. II.Syarhan, Jamal bin Abdul Aziz,
Al-Mursyid f Thuruq Al-Tadrs
;
Irsydt Taujhiyat
wa Nashih Tarbawiyat Lilmuallim wa Al
Muallimat wa Al
-Ustdz AlJmi
,
(Riyadh: Jamiah Al
Malik Suud, 20
03).Thabari, Al-, Ibnu Jarir,
Al-Tafsr Al-Thabar
, (Beirut: Dar Al-Fikr, 1978).
Ulwan,
Abdullah Nashih,
Tarbiyat Al-Auld
, (Kairo, Mesir: Dar Al-Salam, 2005), JilidII, Cet. 40Zamakhsyari, Al-,
Tafsr Al-Kasysyf
, (Dar al-Kitab alAraby, t
.th.)

Anda mungkin juga menyukai