C. Akibat
Menarik diri
Mekanisme terjadinya masalah :
Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya, individu dengan harga diri rendah
akan merasa tidak mampu , tidak berdaya, pesimis dapat menghadapi kehidupan, dan tidak
percaya pada diri sendiri. Untuk menutup rasa tidak mampu individu akan banyak diam,
menyendiri, tidak berkomunikasi dan menarik diri dari kehidupan sosial.
III. A. Pohon Masalah
Gangguan isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Koping individu tidak efektif
B. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu di Kaji
1. Isolasi sosial : menarik diri
Data yang perlu dikaji
a. Lebih banyak diam
b. Lebih suka menyendiri/ hubungan interpersonal kurang
c. Personal hygiene kurang
d. Merasa tidak nyaman diantara orang
e. Tidak cukupnya ketrampilan sosial
f. Berkurangnya frekwensi, jumlah dan spontanitas dalam berkomunikasi
2. Gangguan konsep diri harga diri rendah
Data yang perlu dikaji
a. Perasaan rendah diri
b. Pikiran mengarah
c. Mengkritik diri sendiri
d. Kurang terlibat dalam hubungan sosial
e. Meremehkan kekuatan/ kemampuan diri
f. Menyalahkan diri sendiri
g. Perasaan putus asa dan tidak berdaya.
3. Koping individu tidak efektif
a. Masalah yang di hadapi pasien (sumber koping)
b. Strategi dalam menghadapi masalah
c. Status emosi pasien
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan interaksi sosial ; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
2. Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektif.
V. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 2 : Gangguan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
TUM : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki.
a. Kriteria hasil :
2.1. Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- kemampuan yang dimiliki
- aspek positif keluarga
mbak dan saya harap mbak mau bekerja sama dengan saya, kalau boleh saya tahu apa yang
terjaadi di rumah sehingga mbak sampai dibawa kemari ?"
c. Kontrak
"Mbak bagaimana kalau hari ini kita bincang-bincang tentang kemampuan yang mbak miliki, di
mana kita ngobrol mbak ? berapa lama ? baiklah bagaimana kalau kta nanti ngobrol di taman
selama + 15 menit.
3. Fase Kerja
"Nah, coba mbak cari kemampuan yang bisa mbak lakukan selama sebelum sakit. Baik, apalagi
mbak ?"
"Bagus sekali ternyata mbak memiliki kemampuan yang banyak sekali."
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
"Apa yang mbak rasakan setelah kita bincang-bincang selama 15 menit tadi ?"
"Bisa mbak ulangi lagi apa yang telah kita bicarakan tadi ?"
b. Rencana tindak lanjut
"Setelah ini kita akan berbicara mengenai kemampuan yang masih bisa mbak gunakan selama
sakit."
c. Kontrak
"Baiklah mbak, waktu kita sudah habis bagaimana kalau kita cukupkan sampai di sini, kira-kira
jam berapa kita bertemu lagi ? tempatnya di mana ?"
"Baiklah mbak bagaimana kalau kita bertemu lagi jam 11 selama + 20 menit."
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien lebih suka menyendiri, banyak diam, kurang berkomunikasi dengan teman-temannya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan interaksi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3. Tujuan Khusus
Tuk 3 : klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
Tuk 4 : klien dapat ( menetapkan ) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
Tuk 5 : klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.
4. Tindakan Keperawatan
1. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.
b. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya
2. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.
- Kegiatan mandiri
- Kegiatan dengan bantuan sebagian
- Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
c. Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan .
3. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
a. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan tentang kemungkinan melaksanakan di rumah
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
"Selamat pagi mbak, mbak masih ingat dengan saya. Coba sebutkan nama saya, bagus ternyata
mbak masih ingat."
b. Evaluasi/ validasi
"Mbak kelihatan cantik dan segar hari ini, bagaimana perasaan mbak hari ini ?"
c. Kontrak
"Kemarin kita sudah berbicaara mengenai kemampuan yang mbak miliki selama sebelum sakit,
nah sekarang sesuai dengan janji kita, bagaimana kalau kita mulai pembicaraan kita mengenai
kemampuan yang bisa mbak lakukan selama sakit atau di rumah sakit ini, di mana kita bicara
nanti mbak ? Bagaimana kalau kita bicara di ruang tamu + 30 menit.
2. Fase Kerja
"Sekarang coba mbak ssebutkan kegiatan yang bisa mbak lakukan selama sakit."
"Baik, apalagi mbak ?"
"Mbak punya hobi apa ? memasak atau mungkin membuat ketrampilan ?"
"Nah ya itu tadi bisa mbak lakukan di rumah sakit ini, di sini tersedia fasilitas untuk mbak bisa
menggali kemampuan mbak ."
"Masih banyak kegiatan yang bisa mbak lakukan di sini sesuai dengan bakat dan kemampuan
mbak."
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
"Apa yang mbak rasakan setelah kita bincang-bincang selama 30 menit tadi ?"
"Bisa mbak ulangi lagi apa yang elah kita bicarakan tadi ?"
b. Rencana tindak lanjut
"Mulai saat ini coba mbak lakukan sedikit demi sedikit apa yang telah kita bicarakan tadi."
c. Kontrak
"Baiklah mbak, waktu kita sudah habis, bagaimana kalau kita cukupkan sampai di sini, kira-kira
jam berapa kita bertemu lagi ? tempatnya di mana ?"
LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
1. Definisi
Halusinasi adalah penyerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indra sesorang pasien
yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik, psikotik ataupun
histerik (Maramis, 1994).
Halusinasi adalah suatu penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indra
tanpa stimuli ekstern; persepsi palsu (Lubis, 1993).
3. Jenis-jenis halusinasi
Stuart dan Laria, 1998 membaginya seperti tabel berikut :
Jenis
Halusinasi
Prosentase
Pendengaran
(auditorik)
70 %
Karakteristik
Mendengar suara-suara atau kebisingan, paling
sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan
yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien bahkan sampai ke
percakapan lengkap antara 2 orang atau lebih
tentang orang yang mengalami halusinasi.
Penglihatan
(Visual)
20 %
Penghidu
(olfactory)
Pengecapan
(gustatory)
Perabaan
(tactile)
Kinesthetic
4. Fase-fase halisinasi
1. Comforting, Ansietas sedang : halusinasi menyenangkan
2. Condemning, Ansietas berat : halusinasi menjadi menjijikkan
3. Controling, Ansietas berat : Pengalaman sensori menjadi berkuasa
4. Consquering, Panik : Umumnya menjadi melebur dalam halusinasinya
5. Pohon masalah
PSP : Halusinasi
Pertemuan 1
1. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Menyendiri, bingung, lambat, kontak mata kurang, pembicaraan lambat dan diulang-ulang.
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan interaksi sosial :
3. TUK
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
1. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi mbak ? boleh kenalan ngaak ? nama saya suster Yenny, panggil saya mbak
Yenny ya !, saya Mahasiswa PSIK Unibraw Malang, saya yang akan merawat mbak
selama 2 minggu ini, mulai tanggal 27 s/d 8 November 2003 .
2. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan mbak sekarang ? Tidurnya bagaimana tadi malam ?.
3. Kontrak
Mbak nanti kita cerita-cerita kenapa mbak sampai dibawa kesini ? bersedia khan ?
nggak lama koq, kira-kira 10 menit saja, bersedia khan ?
2. Kerja
Mbak namanya siapa ? asalnya dari mana ? biasa dipanggil apa ? gimana perasaaanya hari
ini ? apakah ada yang membuat mbak bingung ? Mbak sekarang dimana ? dirumah ada siapa
saja ? anaknya dengan siapa ?
3. Terminasi
1. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasan mbak sekarang setelah bercakap-cakap dengan saya ?.
2. Evaluasi obyektif
Coba masih ingat nama saya ? terus coba sebutkan lagi kenapa mbak dibawa kesini ?
bagus sekali !.
3. Rencana tindak lanjut
Baiklah mbak karena waktu kita sudah habis kita sudahi sampai disini ya, besok kita
nomong-ngomong lagi ya ?
4. Kontrak
Besok kita ketemu lagi disini jam 08.00 WIB kita akan nobrol tentang mengapa mbak
dibawa kesini ? bersedia ? .
Pertemuan 2
Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Menyendiri, bingung, gerakan lambat, pembicaraan kurang dan diulang-ulang.
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan interaksi sosial : menarik diri b/d
3. TUK
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Rencana tindakan keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
Strategi Komunikasi
1. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi mbak ? masih ingat saya ? nama mbak Winarti khan ? sebenarnya mbak
Winarti sukanya dipanggil apa sih ?.
2. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan mbak Win sekarang ?.
3. Kontrak
Mbak Win, pagi ini sesuai dengan janji kita, kita akan ngobrol-ngobrol ya khan ? saya
harap mbak Win nanti akan banyak bercerita kepada saya, bagaimana ? tidak lama koq,
15 menit saja ?
2. Kerja
Mbak Win coba sih ceritakan kenapa mbak Win bisa sampai dibawa kesini ?, mbak Win
tahu tidak ini dimana ? Rumah sakit apa ?.
Bagaimana perasaan mbak Win selama disini ?.
3. Terminasi
1. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan mbak Win sekarang ?.
2. Evaluasi obyektif
Coba mbak Win sebutkan lagi kenapa mbak win dibawa kesini ? ya ada lagi ?.
3. Rencana Tindak lanjut
Baiklah mbak Win waktu kita sudah habis, besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang apa
yang dialami mbak Win sampai bisa terdengar suara-suara itu !.
4. Kontrak
Besok jam 08.00 WIB kita ketemu lagi ya ?, kita ngobrol dimana ? jangan lupa ya ?
Pertemuan 3
1. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Kontak mata baik, tertawa dan tersenyum, mengerti alur pembicaraan, mau menyapa.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan interaksi sosial : menarik diri b/d
3. TUK
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
4. Rencana tindakan keperawatan
2. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi mbak Win ? bagiamana tidurnya tadi malam ?.
2. Evaluasi/validasi
3. Kontrak
Mbak Win ..kita pagi ini ngobrol disini saja ya ?, jam 08.15 WIB s/d 09.00 WIB ya ?.
2. Kerja
Mbak Win selama ini apa sih yang mbak Win rasakan, mbak dengar suara-suara ya ? suarasuara apa sih ? berapa kali suara itu muncul dalam satu hari ? kapan suara-suara itu muncul ?
lalu apa yang mbak rasakan sewaktu suara-suara itu muncul ?.
3. Terminasi
1. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan mbak Win sekarang setelah tadi kita berbincang-bincang ?.
2. Evaluasi obyektif
Coba mbak Win sebutkan lagi suara-suara yang mbak dengar ?, jadi berapa kali ?.
Bagus sekali !.
3. Rencana tindak lanjut
Iyambak Win sudah bagus hari ini karena sudah bisa menceritakan kepada saya,
Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya ? coba nanti diingat lagi mungkin ada yang terlupa !.
4. Kontrak
Nanti jam 10.00 WIB kita ketemu lagi ya ?.
Pertemuan 4
1. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Mau diajak bicara, stimulus dari perawat dulu, kontak mata baik, sering bengong
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan interaksi sosial : menarik diri b/d
3. TUK
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
2. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat siang mbak Win kita ngomong-ngomong lagi yuk ?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaanya sekarang ?.
2. Kontrak
Mbak Win ..kita ngobrol disini saja ya ?, tidak lama koq 15 menit cukup, bersedia ?.
2. Kerja
Mbak Win masih dengar suara-suara ya ? suara-suaranya mbak kenal nggak ? apa sih
bunyinya suara-suara itu ? berapa kali suara itu muncul dalam satu hari ? kapan suara-suara
itu muncul ? lalu apa yang mbak rasakan sewaktu suara-suara itu muncul ?.
3. Terminasi
1. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan mbak Win sekarang setelah tadi kita berbincang-bincang ?.
2. Evaluasi obyektif
Coba mbak Win sebutkan lagi suara-suara yang mbak dengar ?, Bagus sekali !.
3. Rencana tindak lanjut
Iyambak Win sudah bagus hari ini karena sudah bisa menceritakan kepada saya,
kalau bisa ingat-ingat ya suara suara itu bunyinya apa dan kapan suara suara itu muncul !,
besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya ?
4. Kontrak
Besok jam 10.00 WIB kita ketemu lagi ya ? di ruang televisi ya ?.