Anda di halaman 1dari 7

TOPIK I

MENGHITUNG BIAYA PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penggunaan tenaga listrik merupakan suatu kebutuhan atau
tuntutan hidup yang tidak dapat dipisahkan dalam menunjang segala
aktivitas sehari-hari. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat
populasi penduduk di Indonesia yang semakin tinggi maka permintaan
akan energi listrik juga meningkat. Umumnya listrik diperoleh dari
mengubah energi kinetik melalui generator menjadi listrik. Energi
kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang
dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil atau bisa juga dari
aliran air atau dari aliran udara. Intinya adalah energi listrik dihasilkan
dari pengubahan sumber energi lain.
Sistem pembangkit listrik di Indonesia sebagaian besar
menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber panas yaitu
diantaraya, batu bara, minyak, listrik, dan lainnya. Indonesia
merupakan negeri kepulauan yang terletak dalam ring of fire (cincin
gunung api) yang memiliki sumber panas bumi yang melimpah dimana
sekitar 40% panas bumi di dunia berada di Indonesia. Namun sebagian
besar panas bumi di Indonesia memiliki kualitas uap yang kurang baik
dimana masih mengandung air (40% air dan 60% uap), temperatur
antara 90 - 160 dan tekanan rendah dibawah 3 bar.
Di lain sisi, perkembangan teknologi yang terjadi mulai
memunculkan beban listrik baru yang memiliki karakteristik elektris
yang baru pula. Hal ini mempengaruhi sistem tenaga listrik yang
digunakan untuk menyuplai energi listrik ke konsumen. Salah satu
pengaruhnya adalah pada permasalah kualitas duya listrik yang
dihantarkan. Penyedia jasa listrik, dalam hal ini PLN harus dapat

menyesuaikan sistem tenaga listrik yang digunakan dengan tetap


memperhatikan kualitas daya listrik yang dihantarkan ke konsumen.
PLN adalah sebuah instansi negara yang melayani masyarakat
dalam menggunakan listrik. Oleh karena itu, PLN sebagai perusahaan
yang diberi kewenangan untuk mengelola energi listik harus
memberikan pelayanan yang baik, dalam hal pemenuhan kebutuhan
energi listrik, menjamin keamanan, kenyamanan dan kehandalan
pengoprasiannya baik masa sekarang maupun dimasa yang akan
datang.
2. Tujuan
Tujuan dari percobaan Topik I Menghitung Biaya Penggunaan
Energi Listrik antara lain:
a. Memprediksi konsumsi energi listrik yang digunakan.
b. Memprediksi biaya penggunaan energi listrik.
c. Membandingkan dengan tagihan dari PLN.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum topik I Menghitung Biaya Penggunaan Energi
Listrik dilaksanakan pada hari Minggu, 23 November 2014 pada pukul
10.00 11.00 WIB bertempat di Desa Klitik RT. 02 RW. 03,
Karangtengah, Sragen.
B. Tinjauan Pustaka
Tenaga listrik merupakan suatu bentuk energi yang diperoleh tidak
langsung dari alam, melainkan melalui generator-generator yang harus
terlebih dahulu dibuat. Tenaga listrik tidak mudah dapat disimpan dalam
jumlah-jumlah yang besar, dan karena itu jumlah konsumsinya pada
dasarnya adalah produksi dikurangi kerugian-kerugian. Di dalam
penyediaan tenaga listrik dapat dibedakan secara jelas tiga fungsi yaitu
pembangkitan, transmisi atau penghantaran, dan distribusi (Kadir, 1992).
Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti PLTA,
PLTU, PLTG, dan PLTD yang kemudian disalurkan melalui saluran
transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh step up
transformator yang ada di pusat listrik. Setelah tenaga listrik disalurkan
melalui saluran transmisi maka sampailah tenaga listrik ke Gardu Induk
(GI) untuk diturunkan tegangannya melalui step down transformator

menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer. Jaringan


setelah keluar dari GI biasa disebut sebagai jaringan distribusi, sedangkan
jaringan antara Pusat Listrik dengan GI disebut jaringan transmisi
(Marsudi, 2006).
Energi listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan,
mendinginkan, ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan
mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Satuan daya =
Joule/sekon sering disebut sebagai watt. Satuan energi juga dapat
dinyatakan dalam watt-jam atau Wh.
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J
1 KWh = 1000 Wh = 3600 Kj
Tarif listrik yang disediakan oleh PLN untuk pelanggan rumah tangga
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu golongan tarif R1 dengan daya
sebesar 250 - 2.200 VA untuk golongan rumah tangga kecil, R2 dengan
daya 2.201 6.600 VA untuk golongan rumah tangga menengah, dan R3
dengan daya >6.601 VA untuk golonga rumah tangga besar. Dalam biaya
listrik terdapat 2 jenis biaya, yaitu biaya beban dan pemakaian. Biaya
beban adalah biaya yang harus dibayar per bulan untuk setiap sambungan
1000 VA. Sementara biaya pemakaian adalah biaya untuk setiap kWh
listrik yang digunakan (Widjayanti, 2007).
Didalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban listrik yaitu
beban listrik linier dan beban listrik nonlinier. Beban listrik linier adalah
beban yang tidak mempengaruhi karakteristik dari tegangan dan arus.
Beban linier merupakan beban yang mengeluarkan bentuk gelombang
yang berbentuk linier, dimana arus yang mengalir sebanding dengan
hambatan dan perubahan tegangan. Sedangkan beban listrik nonlinier
adalah beban yang mempengaruhi karakteristik dari tegangan dan arus,
sehingga bentuk gelombang arus berbeda dengan bentuk gelombang
tegangan (Cahyani et al., 2014).
Rangkaian listrik merupakan bagian dari ilmu pengetahuan tentang
kelistrikan dan kemagnetan secara keseluruhan. Dalam suatu rangkaian

listrik, besar kuat arus listrik atau aliran-aliran muatan listrik dibatasi oleh
suatu komponen listrik yang disebut hambatan listrik. Komponen listrik
yang khusus dibuat untuk menghasilkan hambatan listrik disebut resistor.
Dalam rangkaian rumit, resistor digunakan untuk membatasi kuat arus
listrik dan beda potensial pada nilai tertentu sehingga komponenkomponen listrik lainnya dalam rangkaian dapat berfungsi dengan baik
(Mursalin, 2013).
Menurut Topayung (2011), hubungan antara beda potensial dan
kekuatan arus listrik yang mengalir menurut Hukum Ohm yaitu:
I=

V
R

Dimana I merupakan kuat arus listrik (Ampere), V merupakan beda


potensial (Volt) dan R merupakan tahanan listrik atau hambatan listrik
(ohm).
Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang
melalui suatu luasan penampang lintang. Jika

merupakan besarnya

muatan listrik yang mengalir melalui penampang lintang A dalam waktu


t , maka arus adalah

I=

Dimana satuan SI untuk

Q
t

adalah Coulomb dan

dalam detik.

Arah arus dianggap searah dengan aliran muatan positif dan elektron
bergerak dalam arah yang berlawanan dengan arah arus (Tipler, 1996).
Dalam rangkaian listrik, daya dan energi merupakan suatu besaran
yang penting. Daya listrik didefinisikan sebagai laju energi yang diberikan
dalam suatu tegangan yang di aliri oleh arus listrik. Secara matematis daya
listrik dapat ditulis sebagai berikut:
P = V.I

Dengan P dalam satuan watt. Energi merupakan kemampuan suatu benda


dalam melakukan usaha. Jumlah energi yang diberikan sama dengan usaha
yang dilakukan dimana usaha merupakan jumlah energi yang diperlukan
untuk memindahkan muatan q melintasi beda potensial V. Satuan untuk
usaha adalah kilowatt jam (kWh). Jika gaya melakukan usaha sebesar
1000 J/s (daya 1 kW), maka dalam waktu 1 jam, gaya itu akan melakukan
usaha sebanyak 1 kWh (Bueche, 1992).
Medan listrik adalah suatu daerah (ruang) di sekitar muatan yang
masih dipengaruhi oleh gaya elektrik. Oleh Michael Faraday medan listrik
digambarkan sebagai vektor garis medan listrik yang keluar dari muatan
positif dan masuk ke muatan negatif. Kuat medan listrik yang semakin
besar digambarkan dengan garis medan yang semakin rapat. Kuat medan
listrik (E) di sebuah titik adalah gaya per satuan muatan yang dialami oleh
sebuah muatan di titik tersebut. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
E=

F
q

(Dachlan et al., 2008).


C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Lampu
b. TV
c. Kulkas
d. Kipas Angin
e. Sanyo
f. Setrika
g. Mesin Cuci
h. Rice Cooker
i. Microwave
2. Bahan
a. Struk pembayaran
3. Cara Kerja
a. Menghitung prediksi konsumsi energi listrik yang digunakan

b. Menghitung daya dan waktu dengan cara menjumlahkan masingmasing alat rumah tangga (daya dan waktu setiap hari) kemudian
dikalikan satu bulannya yaitu 30
c. Menghitung konsumsi energi listrik dengan mengalikan daya
(watt) dengan banyaknya waktu yang diperlukan kemudian dibagi
dengan 1000 untuk mendaatkan satuan kWH.
d. Membandingkan antara prediksi biaya penggunaan energi listrik
dengan struk pembayaran listrik PLN selama 3 bulan berturutturut.

DAFTAR ISI

Bueche, Frederick J. 1992. Teori dan Soal-Soal Fisika Edisi Kedelapan. Erlangga.
Jakarta.
Cahyani, Arfinn., Soeprapto, dan Soemarwanto. 2014. Studi Analisis Pengaruh
Harmonisa Beban Nonlinier Rumah Tangga Terhadap Hasil Penunjukan
kWh Meter Digital Satu Fasa. Teknik Elektro Universitas Brawijaya.
Dachlan, Harry S., Moch. Dhofir, dan Vico Fernanda. 2008. Pengaruh Sudut
Keruncingan Dan DiameterFinial Franklin Terhadap Distribusi Medan
Listrik Dan Tingkat Tegangan Tembus. Jurnal EECCIS. Vol. 02, No. 01.
Kadir, Abdul. 1992. Pengantar Teknik Tenaga Listrik. LP3ES. Jakarta.

Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Mursalin. 2013. Model Remediasi Miskonsepsi Materi Rangkaian Listrik Dengan
Pendekatan Simulasi PhET. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol. 09:
1-7.
Tipler, Paul A. 1996. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Erlangga. Jakarta.
Topayung, Daud. 2011. Pengaruh Arus Listrik Dan Waktu Proses Terhadap
Ketebalan Dan Massa Lapisan Yang Terbentuk Pada Proses
Elektroplating Pelat Baja. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 11, No. 01.
Widjayanti. 2007. Profil Konsums Energi Listrik Pada Hunian Rumah Tinggal
Studi Kasus Rumah Desain Minimalis Ditinjau Dari Aspek Pencahayaan
Buatan. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman. Vol. 06, No.
02.

Anda mungkin juga menyukai