PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dihasilkan.
e. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi
(pemerintah).
B. Jenis - jenis Pengawasan
Ada tiga jenis pengawasan manajerial yang berkembang pada organisasi
pemerintah di Indonesia, yaitu :
1. Pengawasan Fungsional (struktural)
Fungsi pengawasan ini melekat pada seseorang yang menjabat sebagai
pemimpin lembaga. Peranan setiap pimpinan adalah melakukan
pengawasan terhadap semua kegiatan staff yang ada di bawah
koordinasinya. Semakin tinggi tingkatan manajer maka semakin luas objek
dan aspek pengawasannya, terutama yag bersifat strartegis.
2. Pengawasan Publik
Pengawasan ini dilakukan oleh masyarakat terhadap jalannya
pembangunan pada umumnya. Biasanya dilakukan melalui media massa,
atau kotak pos 5000.
3. Pengawasan non Fungsional
Fungsi pengawasan yang sifatnya non Fungsional biasanya dilakukan oleh
badan-badan yang diberikan kewenangan untuk melakukan pengawasan
(fungsi sosial control) seperti DPR, Badan Pengawas Keuangan (BPK)
Negara, Badan Pengawas Keuangan dan Pembagunan (BPKP). Dan fungsi
inspektoral yang ada di masin g - masing departemen, baik di tingkat pusat
maupun tingkat provinsi.
C. Sifat dan Waktu Pengawasan
Sifat dan Waktu Pengawasan antara lain:
1. Preventive control adalah Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan
dilakukan untukmenghindari terjadi penyimpangan-penyimpangan
2. Represive control adalah Pengawasan yang dilakukan setelah terjadinya
kesalahan
3. Pengawasan saat proses dilakukan adalah jika terjadi kesalahan segera
diperbaiki.
4. Pengawasan berkala adalah pengawasan yang dilakukan secara berkala;
setiap bulan, setiap minggu.
ketiga
fungsi
manajemen
lainnya,
terutama
dengan
fungsi
staf dan hasilnya mudah diukur. Misalnya, tentang waktu dan tugas-tugas
pokok yang harus diselesaikan oleh staf dapat dipantau oleh pimpinan
sehingga dilaksanakan tepat pada waktunya,
b. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Tanpa pengawasan atau pengawasan
yang lemah berbagai penyalagunaan wewenang akan mudah terjadi.
c. Standar untuk kerja (standard of performance) harus dijelaskan kepada
semua staf. Karena kinerja staf akan terus dinilai oleh pemimpin sebagai
bahan pertimbangan untuk memberikan reward kepada mereka yang
dianggap mampu bekerja. Jika hal ini dapat dilaksanakan, staf akan lebih
meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmenya terhadap kegiatan
program sehingga pengawasan akan dapat dilakukan lebih objektif.
Dua jenis standar pengawasan :
a. Standar norma, standar ini dibuat berdasarkan pengalaman staf
2.
3.
4.
5.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tolok ukur (standar) yang
2.
3.
4.
5.
1. Pengamatan langsung
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12