Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PERSEBARAN HARGA TANAH DI KECAMATAN

BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI

Tujuan
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui kisaran harga tanah dan persebaran harga tanah
di Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Akuisisi Data
Waktu pengambilan data dilakukan selama 1 bulan yaitu terhitung sejak tanggal 1 September
2014 - 30 September 2014 secara online melalui website harian Radar Banyuwangi (Jawa Pos
Group). Adapun cakupan area yang terdata dalam analisis ini meliputi seluruh Kecamatan
Banyuwangi, yang terdiri atas 14 kelurahan yaitu Kelurahan Pengantigan, Singotrunan,
Lateng, Kampung Mandar, Kepatihan, Pandanrejo, Penganjuran, Karangrejo, Tukangkayu,
Kertosari, Kebalenan, Sobo, dan Pakis.

Analisis Harga Tanah


Hasil dari pengambilan data selama 1 bulan diringkas per-kelurahannya dan di rata-rata
kisaran harga tanahnya, sehingga diperolehlah data sebagai berikut :

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kisaran harga tanah di Kecamatan Banyuwangi
adalah dari harga Rp. 600.000 sampai Rp. 1.100.000 per meter2.
Adapun untuk penafsiran harga oleh pasar oleh penjual dan pembeli adalah dengan
mempertimbangkan beberapa aspek seperti :
Peluang investasi tanah
Aspek hukum
Cir-ciri tempat
Ciri-ciri lokal
Isu-isu lingkungan
Ciri-ciri pasar
Dilihat dari aspek-aspek tersebut diatas dapat dianalisis bahwa harga tanah yang berada di
kelurahan kebalenan dan penganjuran memiliki harga pasar yang lebih tinggi daripada yang
lain. Hal tersebut dapat dikarenakan ciri-ciri tanah di daerah tersebut adalah dekat dengan
pusat pemerintahan kecamatan dan kabupaten. Ciri-ciri pasar daerah tersebut juga
menunjukkan bahwa reputasi daerah tersebut cukup bagus dan lingkungannya aman.
Permintaan dan penawaran di daerah tersebut cukup tinggi sehingga tidak heran apabila harga

tanah di sekitar juga cukup tinggi. Aspek-aspek hukum yang juga menentukan adalah hak-hak
yang melekat pada tanah tersebut, umumnya sudah bersertifikat hak milik bahkan telah ada
juga yang memiliki hak guna bangunan.
Berbagai aspek lain yang turut menunjang harga pasar yang tinggi adalah jenis investasi,
yakni bagaimana prosedur pembayaran untuk pembelian tanah tersebut yang mempermudah
pembeli. Aspek ciri-ciri lahan yang menyangkut bentuk dan ukuran yang luas, kestabilan
tanah yang tidak rawan longsor, bencana serta pencemaran. Selain itu ciri-ciri lokal seperti
kemudahan akses, tersedianya sarana transportasi, dan kondisi jalan yang bebas macet dapat
membuat harga suatu tanah berbeda jauh dengan yang lain. Tidak ketinggalan isu-isu
lingkungan seperti terdapatnya bangunan yang dilindungi, tanaman yang dilindungi, dan sifat
kedaerahan yang ada di daerah sekitar tanah tersebut juga dapat menjadi nilai jual tersendiri
bagi tanah.
Sedangkan daerah kelurahan kampung melayu memiliki harga pasaran yang paling rendah
diantara daerah lain di kecamatan banyuwangi. Hal ini karena ciri-ciri tanah di daerah tersebut
keberadaannya cukup jauh dengan pusat pemerintahan. Selain itu keamanan daerah tersebut
juga mengkhawatirkan.
Beberapa kriteria yang menyebabkan rendahnya harga suatu tanah dibandingkan dengan
tanah yang lainnya adalah dari aspek keterjangkauannya yang sulit bahkan sulit sarana
transportasi, aspek hukum dimana hak atas tanah masih perlu diurus, ukuran dan luas tanah
yang tidak terlalu besar, kondisi investasi yang tidak memungkinkan di daerah sekitar tanah
itu berada, dan faktor dari tanah itu sendiri yang rawan bencana serta tidak stabil struktur
geologi tanahnya.
Banyak aspek yang mempengaruhi harga jual tanah di suatu daerah, untuk itu diperlukan
kejelian dan kecermatan daripada pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi agar tidak
merugikan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai