Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM AUDITING

Oleh :

KELAS CC
Ratna Silvia Devvy Anggrainy

(135020301111012)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

KASUS 5
1. Agus kuncoro merupakan asisten presiden PT Maju makmur. berdasarkan PSA No. 7
seksi 326 paragraf 21 menyakan bahwa apabila bukti dapat diperoleh dari pihak
independen diluar perusahaan, untuk tujuan audit auditor independen, bukti tersebut
memberikan jaminan keandalan yang lebih daripada bukti yang diperoleh dari dalam
perusahaan itu sendiri. Maka hasil wawancara indah sanjaya dengan agus kuncoro
memiliki tingkat keandalan dan kompetensi yang lebih rendah dibandingkan dengan
bukti yang diperoleh dari luar perusahaan atau dari pengujian subtantif yang
dilakukan auditor terhadap bukti transaksi yang ada.
2. Contoh kecurangan yang dapat dilakukan :
Penjualan kredit secara fiktif
Ini dilakukan dengan meningkatkan nilai penjualan agar pegawai
mendapatkan insentif bonus yang tinggi. Hal ini menyebabkan jumlah piutang
usaha menjadi lebih besar dari yang sebenarnya dan tidak dapat

mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya.


Penggunaan metode yang tepat untuk mengelola piutang usaha
Ada 2 metode yaitu :
1) Metode pemindahan saldo piutang ke periode berikutnya
Dicontohkan bahwa pelanggan membayar senilai Rp 1000. Jumlah ini
tidak langsung dicatat dalam rekening pelanggan tersebut pada periode
sekarang dan saldo akan dipindahkan pada periode mendatang namun
dinayatakan lebih tinggi sebesar Rp 1000.
2) Metode faktur terbuka
Dicontohkan bahwa pelanggan A mengirim sebuah cek senilai Rp 3000
untuk pembayaran faktur terbuka dengan jumlah yang sama. Pelaku
yang curang tidak akan mencatat pembayaran tersebut pada periode
sekarang. Pelanggan B membayar Rp 6000. Namun dari Rp 6000
tersebut yang masuk hanya Rp 5000 pada faktur pelanggan B. Sisanya
akan digunakan untuk membayar pelanggan A. Dan saldo sebesar Rp

1000 akan dipindahkan dalam periode berikutnya.


3. Penjualan fiktif dilakukan atas dasar manipulasi oleh pihak tertentu yang memiliki
keinginan untuk melakukan kecurangan demi kepentingannya pribadi. Dengan
melakukan penjualan fiktif nilai piutang atau pendapatan dapat dimanipulasi dengan
tujuan untuk memenuhi target laba atau target penjualan sehingga mendapatkan bonus
yang tinggi.
4. Informasi yang diberikan oleh Agus Kuncoro yaitu :

Informasi mengenai umur piutang dan Buku Besar Piutang yang dihitung

hanya sekali dalam 1 tahun


Pihak yang mengotorisasi kebijakan kredit hanya Langgeng dan Bagian

Penjualan,
Komisi agen penjualan yang didasarkan atas penjualan yang telah dicapai
Laporan kredit tidak direview
Informasi yang gagal diberikan dan dapat menjadi masalah bagi auditor :
Langgeng Santoso memiliki kuasa penuh terkait pelanggan tertentu.
Pelanggan yang pernah melakukan keterlambatan pembayaran dan melampaui
jatuh tempo kredit, permintaan dari pelanggan akan dihentikan, kecuali
mendapat persetujuan dari Langgeng Santoso. Hal ini akan menimbulkan
kecurangan yang dapat terjadi karena Langgeng Santoso memiliki

kewenangan yang sepihak.


Mengenai kebijakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang tidak didasarkan
pada analisis yang jelas. Dalam mengaudit piutang tak tertagih auditor perlu
menelusuri nilai piutang tersebut, jika metode penghitungannya tidak jelas
maka akan mempersulit audit.

5. Pengujian efektivitas prosedur pengendalian bisa diabaikan jika, pengendalian


internal klien kondisinya benar-benar bagus dan berjalan efektif. Sehingga control risk
menjadi rendah dan detection risk tinggi. maka dengan itu kemungkinan terjadinya
kesalahan maupun kecurangan akan kecil.
6. Apabila risiko inheren dan risiko pengendalian tinggi maka risiko deteksi yang
ditetapkan auditor menjadi rendah karena risiko inheren dan risiko pengendalian
berbanding terbalik dengan risiko deteksi yang diharapkan. Agar salah saji material
ada pada penyajian laporan keuangan dapat terdeteksi oleh auditor, maka prosedur
yang dapat dilakukan auditor adalah meningkatkan pengujian substantif untuk menilai
kewajaran laporan keuangan serta saldo-saldo akun dalam laporan keuangan lebih
terperinci.
7. Konfirmasi adalah prosedur penting dalam pemeriksaan piutang yang bertujuan untuk
memastikan kebenaran saldo piutang yang tercantum. Konfirmasi positif maupun
negatif sebaiknya dilakukan pada kesempatan pertama setelah tanggal neraca. Tipe
konfirmasi ada 2 yaitu :
Konfirmasi positif
Auditor mengharapkan balasan dari pihak yang dikonfirmasi baik setuju
maupun tidak atas saldo yang dicantumkan pada surat konfirmasi. Jika

customer tidak menjawab konfirmasi positif, maka prosedur alternatif yang


dapat ditempuh adalah:
1. Subsequent cash receipts memeriksa penerimaan kas dan remittance
advices setelah tanggal konfirmasi.
2. Duplicate sales invoice memverifikasi invoice dan tanggal penagihan.
3. Shipping documents memeriksa dokumen pengangkutan untuk
memastikan bahwa pengiriman memang telah dilakukan.
4. Correspondence with the client melakukan korenspondensi dengan

klien.
Konfirmasi negatif
Auditor mengharapkan balasan dari pihak yang dikonfirmasi hanya apabila
pihak tersebut tidak setuju dengan saldo yang tertera pada surat konfirmasi
yang dikirim oleh auditor dan menerangkan alasannya. Ketiga kondisi berikut
harus terpenuhi apabila auditor ingin menggunakan konfirmasi negatif:
1. Accounts receivable sebagian besar terdiri dari saldo kecil untuk banyak
customers.
2. Kombinasi assessed control risk dan inherent risk bernilai rendah.
3. Recipients dari konfirmasi tampaknya akan memeriksa kebenaran saldo

yang dikonfirmasi
8. Konfirmasi piutang merupakan bagian dari prosedur audit yang sering dilakukan.
Bukti yang diperoleh dari pihak ketiga dapat dikatakan mimiliki keandalan dan
kompetensi yang tinggi dibandingkan dengan bukti yang diperoleh dari dalam entitas
yang diaudit. Oleh karena itu, terdapat anggapan bahwa auditor akan meminta
konfirmasi piutang usaha dalam suatu audit, kecuali jika terdapat salah satu dari
keadaan berikut ini:
Piutang usaha merupakan jumlah yang tidak material dalam laporan
keuangan.
Penggunaan konfirmasi akan tidak efektif.
9. Sisi debit piutang menunjukkan bahwa pelanggan melakukan suatu pembelian barang
dengan cara kredit. Berdasarkan alur yang ada pada pembahasan sebelumnya, angka
Rp22.400.000 seharusnya memiliki bukti yang berupa:
5 rangkap faktur penjualan yang dikeluarkan oleh divisi penjualan dan telah

diotorisasi oleh pihak-pihak berwenang


3 lembar bill of lading yang ada di perusahaan.
Posting buku besar yang dilakukan oleh Agus Kuncoro
Hasil konfirmasi yang dikirimkan auditor kepada pelanggan
Jurnal penjualan yang dilakukan oleh Ratih Wulandari dan catatan perusahaan
pada tanggal terkait.

10. Estimasi piutang tak tertagih pada kisaran 0, 7 % dari penjualan tersebut diperoleh
dari kebiasaan menggunakan angka tersebut dan itu menjadi kesepakatan sejak tahun
lalu tanpa melalui perhitungan yang rasional terhadap tarif estimasi piutang tak
tertagih. Harusnya estimasi tersebut tidak rasional karena pada perhitungan estimasi
piutang tak tertagih tidak memiliki dasar yang baik dalam menentukan estimasi
cadangan piutang. Selain itu taksiran akuntansi klien menimbulkan permasalahan bagi
auditor karena taksiran tersebut tidak mempertimbangkan umur piutang debitur.
Pengujian yang biasanya digunakan untuk menguatkan taksiran akuntansi adalah
subtantif tes terhadap akun piutang dengan melakukan vouching terhadap bukti,
pengujian terhadap umur piutang dan ketepatan pelunasan piutang oleh pelanggan.
Dengan demikian dapat diperoleh bukti memadai untuk penilaian terhadap seberapa
besar kemungkinan piutang menjadi tidak tertagih.
11. Sebaiknya rekomendasi Indah Sanjaya dilakukan per 31 Desember 2010, ini
dikarenakan tanggal 30 September 2010 telah dilakukan prosedur analitis terhadap
akun piutang dan ditemukan indikasi ketidakwajaran. Sehingga konfirmasi sebaiknya
dilakukan setelah prosedur analitis dilakukan untuk mengetahui saldo piutang yang
sebenarnya. Terkait dengan syarat kredit yang diajukan oleh PT maju Makmur yakni
pembayaran dilakukan maksimal 45 hari. Jika konfirmasi pada akhir tahun maka
dapat mencerminkan saldo yang sebenarnya karena batas pelunasan piutang yang
sudah jatuh tempo.
12. Menurut saya masih belum, ada beberapa keputusan desain sistem dan kewenangan
Agus Kuncoro masih memiliki kelemahan. Contohnya seperti update informasi yang
yang dilakukan setahun sekali dan bila dibutuhkan langsung diestimasi sendiri. Selain
itu penyelesaian komplain pelanggan pun juga tidak jelas. Mengenai persetujuan atas
daftar pelanggan potensial semestinya kurang tepat untuk diserahkan pada agen
penjualan karena dapat menimbulkan kecurangan. Sehingga PT Maju Makmur masih
perlu memperbaiki sistem, tanggungjawab dan wewenang masing-masing pegawai
dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai