Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ratna Silvia Devvy Anggrainy

NIM

: 135020301111012

Kelas : Praktikum Audit cc

1. Tugas utama dari masing-masing posisi tim perikatan audit :


a) Partner in charge:
Menyetujui perikatan audit
Mengepalai tim yang melakukan perikatan audit
Pengambilan keputusan selama audit berlangsung
Menandatangani surat penugasan audit
b) Manajaer :
Menyusun prosedur dan program audit
Membuat reviev hasil audit
Melakukan evaluasi terhadap kinerja auditor senior maupun staf auditor,
c) Senior Auditor
Melaksanakan prosedur dan program audit yang disusun oleh manajer
Mengawasi kinerja staf auditor
Mereview hasil dari program auditan staf auditor
Melakukan prosedur utama dalam audit
d) Staf Auditor
Menjalankan prosedur dan program audit secara langsung dilapangan
Melakukan prosedur utama dalam audit,
Mengumpulkan dan mengevaluasi kecukupan bukti audit, sesuai dengan
program audit.
Menyusun kelengkapan kertas kerja.
Melakukan konsultasi dengan supervisor maupun manager.
Mengusulkan koreksi-koreksi atas temuan-temuan audit
2. Tujuan Partner in charge : Sebagai kepala tim yang akan melakukan perikatan audit
Tujuan consulting patner : Sebagai pemberi rekomendasi dan review laporan audit.
Menurut saya, rotasi partner untuk setiap klien adalah hal yang penting.Hal ini dilakukan
untuk menjaga independensi auditor. Jika auditor terus menangani klien yang sama, maka
akan ada kecenderungan hubungan istimewa atau dengan kata lain ikatan emosi sehingga
auditor tidak memberikan hasi audit yang sesuai. Dalam PMK No 17/PMK.01/2008
tentang Jasa Akuntan Publik, pada pasal 3 disebutkan bahwa akuntan publik dapat
menangani klien yang sama paling lama 3 tahun berturut-turut dan KAP selama paling

lama 6 tahun berturut-turut. Dalam SOX Seksi 203 juga disebutkan bahwa partner-incharge hanya boleh mengaudit klien yang sama selama lima tahun berturut-turut.
Walaupun berbeda dalam jumlah tahun, tapi satu hal yang sama adalah adanya batasan
masa perikatan. Adanya rotasi ini diharapkan mampu meningkatkan independensi auditor
dan bisa sebagai upaya pencegahan kecurangan laporan audit.Rotasi juga mengurangi
ketergantungan auditor terhadap klien, begitu pula sebaliknya.
3. Menurut saya, kegiatan marketing tersebut tidak bertentangan dengan prinsip
independensi selama tidak menciderai citra profesi. Disebutkan dalam Etika Profesi
Nomor 500 Seksi 502 Tahun 2000 bahwa Kantor Akuntan Publik dalam menjalankan
prakteknya, diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi
pemasaran, dan kegiatan pemasaran lainnya, sepanjang hal tersebut tidak merendahkan
citra profesi. Pemasaran melalui iklan oleh KAP masih sesuai dengan aturan karena
hanya memngiklankan jasa yang diberikan dan memberikan informasi mengenai
perubahan akuntansi dan perpajakan. Selanjutnya, untuk penunjukan auditor khusus
dapat dilakukan sepanjang tersedia sumber dayanya agar bisa fokus.
4. Manfaat KAP besar mengakuisisi KAP kecil:
Mengembangkan pangsa pasar. KAP kecil biasanya memiliki klien yang cukup
banyak dan tersebar di wilayah yang belum dijangkau oleh KAP besar. Jika

diakuisisi, maka klien KAP kecil akan menjadi klien KAP besar.
KAP besar bisa memahami proses bisnis dan audit unit bisnis kecil atau UMKM.
Biasanya unit bisnis ini ditangani oleh KAP kecil.Dengan adanya akuisisi,

diharapkan KAP besar dan mengakomodir kebutuhan setiap jenis bisnis yang ada.
Manfaat akuisisi bagi KAP menengah ke bawah (KAP Adi Susilo dan Rekan):
Meningkatkan nama KAP. Dengan akusisi oleh KAP besar, maka nama KAP akan
mengikuti KAP besar. Hal ini membuat masyarakat lebih mengenal dan bisa

meningkatkan kepercayaan atas jasa yang diberikan.


KAP besar selalu update dengan standar terbaru dan mengharuskan penggunaan
standar yang sama dalam setiap perwakilan KAP-nya. Dengan adanya standarisasi

ini, KAP kecil dapat menjadi lebih baik.


Menurut saya, semua bentuk penggabungan usaha akan berjalan dengan baik selama ada
kesepakatan antara dua belah pihak di awal untuk menjalankan setiap perjanjian yang ada
dan tentunya ada kemauan untuk maju dan menjadi lebih baik.
5. Menurut saya, hal ini dapat menimbulkan masalah karena individu tidak memiliki
kemampuan dan pengalaman audit yang memadai jika berpindah-pindah. Jika dalam

prosesnya tidak maksimal, maka kualitas laporan audit tentu rendah dan menjadi tak
dipercaya. Ini dapat merusak kredibilitas auditor dan KAP itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai