Anda di halaman 1dari 11

D.

Data Hasil Pengamatan


No

Besar Sudut Torsi ()

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Larutan Sampel
Akuades
Alkohol 75%
Alkohol 50%
Alkohol 25%
Larutan MgCl2 1,0M
Larutan MgCl2 0,5M
Larutan MgCl2 0,25M
Larutan MgCl2 0,1M
Larutan NaCl 1M
Larutan NaCl 0,5M
Larutan NaCl 0,25M
Larutan NaCl 0,1M

1
76,0
34,5
39,0
50,0
84,2
83,0
58,0
67,3
59,0
60,5
72,8
61,4

2
78,0
34,0
39,6
49,7
84,0
82,4
58,4
67,5
59,6
61,8
72,8
60,7

3
77,4
34,9
39,5
49,6
83,3
81,4
58,4
67,3
60,1
63,0
72,8
61,5

Rata-Rata
()
77,1
34,5
39,4
49,8
83,8
82,3
58,3
67,4
59,5
61,8
72,8
61,2

E. Pembahasan
Penentuan tegangan permukaan cairan dengan cara cincin Du Nouy
didasarkan dengan penentuan gaya yang diperlukan untuk menarik cincin Pt dari
permukaan cairan. Cincin digantungkan pada neraca torsi, kemudian ditarik dari
cairan dengan memutar kawat torsi.
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan dan menghasilkan data yang
dapat menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dan atau larutan. Untuk
menghitung tegangan permukaan masing-masing cairan dan larutan digunakan rumus
sebagai berikut :

=
0 0

Keterangan :
z

= tegangan permukaan cairan

0=tegangan permukaan air


=besar sudut putar cairan
0= besar sudut putar air murni

Diketahui:
Diameter cincin yang digunakan adalah 1 cm maka R = 0,5 cm , dan
22
= 7

Tegangan permukaan air adalah 2,69 dyne/cm.


Besar sudut putar air murni = 77,6

Perhitungan tegangan Air Murni secara praktikum dibanding teoritis, sudut torsi 77,1
:

77,1
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =207,4
=2,8

dyne
cm

dyne
cm

Perhitungan tegangan permukaan cairan dan larutan adalah sebagai berikut :


Alkohol 75% , sudut torsi 34,5 :

34,5
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =92,8

dyne
cm

=1,2

dyne
cm

Alkohol 50% , sudut torsi 39,4 :


39,4
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =105,9
=1,4

Alkohol 25% , sudut torsi 49,8 :


49,8
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6

dyne
cm

dyne
cm

77,6 =134,0
=1,7

dyne
cm

dyne
cm

Larutan MgCl2 1,0M, sudut torsi 83,8 :


83,8
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =225,4
=2,9

dyne
cm

dyne
cm

Larutan MgCl2 0,5M, sudut torsi 82,3 :


82,3
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =221,4

dyne
cm

=2,85

dyne
cm

77,6 =156,8

dyne
cm

Larutan MgCl2 0,25M, sudut torsi 58,3 :


58,3
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6

=2,0

dyne
cm

Larutan MgCl2 0,1M, sudut torsi 67,4 :


67,4
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =181,3
=2,3

Larutan NaCl 1M, sudut torsi 59,5 :

dyne
cm

dyne
cm

59,5
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =160,0
=2,1

dyne
cm

dyne
cm

Larutan NaCl 0,5M, sudut torsi 61,8 :


61,8
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =166,2

dyne
cm

=2,14

dyne
cm

77,6 =195,8

dyne
cm

Larutan NaCl 0,25M, sudut torsi 72,8 :


72,8
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6

=2,5

dyne
cm

Larutan NaCl 0,1M, sudut torsi 61,2 :


61,2
=
=
0 0 2,69dyne /cm 77,6
77,6 =164,6

dyne
cm

=2,12

dyne
cm

Hasil perhitungan dari masing-masing larutan adalah sebagai berikut:


No.
Larutan Sampel

1.

Akuades

2,8

2.

Alkohol 75%

1,2

3.

Alkohol 50%

1,4

4.

Alkohol 25%

1,7

5.

Larutan MgCl2 1,0M

2,9

dyne
)
cm

2,85

6.

Larutan MgCl2 0,5M

7.

Larutan MgCl2 0,25M

2,0

8.

Larutan MgCl2 0,1M

2,3

9.

Larutan NaCl 1M

2,1

10.

Larutan NaCl 0,5M

2,14

11.

Larutan NaCl 0,25M

2,5

12.

Larutan NaCl 0,1M

2,12

Pada data hasil perhitungan percobaan ditunjukkan bahwa tegangan


permukaan alkohol 25%>50%>75%. Hal terebut menunjukkan bahwa semakin
banyak zat terlarut maka akan menyebabkan semakin meningkatnya viskositas dan
tegangan permukaan akan semakin naik.
Bertambahnya konsentrasi larutan, juga berpengaruh pada tegangan
permukaan. Semakin tinggi konsentrasi maka tegangan permukaan suatu cairan akan
semakin tinggi. Namun pada hasil percobaan yang dilakukab terjadi penyimpngan,
yaitu pada larutan MgCl2 0,25M yang lebih kecil dari larutan MgCl2 0,1M. Begitu
pula pada larutan MgCl2, dimana konsentrasi 0,5M, 0,25M dan 0,1M justru memiliki
teganan permukaan yang harganya lebih besar dari larutan MgCl2 1M. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kesalahan praktikan dan juga alat viskosimeternya yang
tidak distandarisai dengan benar.
F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Semakin banyak zat terlarut maka akan menyebabkan semakin
meningkatnya viskositas dan tegangan permukaan akan semakin naik.
2. Pada sistem padat cair semakin tinggi konsentrasi larutan maka tegangan
permukaannya akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya
perubahan sifat suatu zat apabila ditambah zat lain ke dalam zat murninya.

Daftar Pustaka

Anief, Moh., (1993), Ilmu Meracik Obat, UGM Press, Yogyakarta, 129,130.
Atkins, P. W. 1994. Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Sumari, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II. Malang : FMIPA UM.

Lampiran
Jawaban Pertanyaan
1. Karena

mempunyai zat-zat terlarut yang dapat memengaruhi tegangan

permukaan, sedangkan cairan murni tidak memiliki zat-zat terlarut yang dapat
memengaruhi tegangan permukaan.
2. Mengukur tegangan permukaan dengan kapilaritas suatu zat.
3. Tegangan permukaan akan turun ketika suhu dinaikkan.

Lampiran

Pembakaran cicin Du
Nouy sebelum
digunakan

Penempatan cincin
Du Nouy tepat di
permukaan larutan

Penentuan sudut torsi

Anda mungkin juga menyukai