PEMBAHASAN
EKSPANSI DAN SUKSESI USAHA
A. Ekspansi Usaha
Ekspansi usaha merupakan langkah penting yang perlu dilakukan
entrepreneur setelah usaha yang diluncurkannya berjalan dan memiliki pasar yang
jelas maka langkah selanjutnya dan hal ini merupakan bagian dari impian seorang
entrepreneur adalah melakukan pengembangan usahanya melalui aktivitas
ekspansi usaha. Melalui ekspansi usaha diharapkan dapat meningkatkan
keuntungan atau profit yang diperoleh oleh entrepreneur. Beberapa strategi yang
dapat diterapkan entrepreneur dalam melakukan ekspansi usaha sebagai berikut:
1. Strategi Penetrasi Pasar
Strategi yang mengeksploitasi pasar saat ini dengan menggunakan produk
yang dimiliki perusahaan merupakan strategi penetrasi pasar. Strategi ini
dilaksanakan diantaranya dengan mempengaruhi pelanggan saat ini agar mau
membeli lebih banyak. Usaha ini dapat dilakukan melalui program komunikasi
pemasaran diantaranya dengan member insentif terhadap pelanggan yang
membeli lebih banyak.
Peritel besar di Indonesia sering memberikan intensif berupa tambahan
produk yang sama, produk lain, voucher belanja, ataupun diskon bagi pelanggan
yang membeli dalam kualitas tertentu. Cara lain adalah dengan pembelajaran
konsumen (consumen learning) mengenai penggunaan baru dari produk yang
ditawarkan. Semua usaha ini dilakukan agar pelanggan bersedia menggunakan
produk yang sama lebih banyak lagi.
2. Strategi Pengembangan Pasar
Entrepreneur dapat meningkatkan penjualan produknya dengan melakukan
ekspansi pasar. Strategi pesaing, mempengaruhi pengguna potensial agar bersedia
menggunakan produk perusahaan, memasarkan produk ke wilayah lain yang
selama ini belum dilirik melalui pengembangan jaringan distribusi yang lebih luas
cakupannya.
Untuk melakukan pengembangan pasar maka terdapat beberapa langkah
yang harus dilakukan seorang entrepreneur. Langkah-langkah tersebut adalah:
a. Segmentasi Pasar
Terdapat berbagai tekanan terhadap sukses yang dapat berasal dari dalam
atau luar perusahaan. Tekanan dari dalam berasal anggota keluarga dan karyawan
bukan keluarga. Tekanan yang berasal dari anggota keluarga timbul karena adanya
anggota keluarga yang menginginkan tetap mengelola operasi usaha atau bahkan
meningkatkan pengendalian atas manajemen usaha. Tekanan yang berasal dari
karyawan bukan keluarga timbul karena adanya karyawan yang memiliki niat
pribadi misalnya menginginkan bagian kepemilikan (saham) dari usaha tersebut.
Tekanan dari luar perusahaan berasal dari anggota keluarga dan elemen
bukan keluarga. Meski anggota keluarga tidak memainkan peran dalam usaha
tetapi mereka memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa mereka mewarisi
operasi perusahaan. Mereka menekan manajer pemilik untuk mencapai tujuannya.
Elemen bukan keluarga meliputi faktor-faktor lingkungan eksternal. Salah
satunya adalah pesaing yang terus mengubah strategi dan memaksa manajer dan
pemilik untuk menyesuaikan pasarnya. Faktor lain adalah pelanggan, teknologi
dan pengembangan produk baru. Faktor-faktor ini secara terus menerus berubah
dan memaksa snterpreneur untuk merespon.
Agar suksesi usaha dapat berjalan dengan sukses, maka entrepreneur harus
memperhatikan 5 aspek penting sebagaimana dijelaskan Wijanto (2009) sebagai
berikut:
1. Waktu
Semakin dini entrepreneur merencanakan suksesi usaha, maka akan
semakin bagus kemungkinan untuk memperoleh orang yang tepat
(suksesor). Masalah terbesar yang dihadapi entrepreneur adalah kejadian
yang memaksa tindakan segera dan hasil dalam situasi yang tidak tepat
untuk menemukan penggantian terbaik.
2. Tipe usaha
Beberapa entrepreneur mudah diganti sedangkan yang lainnya tidak.
Semua ditentukan oleh tipe usaha. Seseorang entrepreneur dengan jenjang
yang luas dan pengetahuan teknologinya yang tinggi akan sangat sulit
dicari penggantinya. Sebaliknya entrepreneur yang menjalankan operasi
yang membutuhkan keahlian minimum akan lebih mudah untuk digantikan
tanpa kesulitan berarti.
3. Kapabilitas manajer
Entrepreneur yang memiliki keterampilan teknologi tinggi dibarengi
dengan pemahaman atas pemasaran akan lebih bernilai daripada
entrepreneur dengan keterampilan tinggi tetapi tidak dibekali pemahaman
atas pemasaran.
4. Visi entrepreneur