KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK:
1.
2.
3.
4.
5.
(03)
(10)
(16)
(22)
(27)
1
1
3
3
4
4
5
5
5
5
5. HIPOTESIS..................................................................................................
6. KARAKTERISTIK DESAIN PENELITIAN............................................
a. Rantai kausal dan validitas logika ..........................................................
b. Pengendalian Variabel Extraneous .........................................................
c. Validitas Internal ....................................................................................
d. Validitas Eksternal...................................................................................
e. Pengumpulan data dan analisis data........................................................
f. Uji statistic...............................................................................................
g. Kosistensi antara masalah penelitian, hipotesis, dan analisis data..........
h. Konsistensi hasil pengujian dan simpulan..............................................
i. Implikasi kebijakan ................................................................................
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
1. RINGKASAN
a. Latar Belakang Fenomena yang Diuji dalam Penelitian
Penelitian ini menguji apakah perusahaan yang akan memperoleh manfaat dari
bantuan impor (misalnya, kenaikan tarif dan pengurangan kuota), sehingga perusahaan
berusaha untuk menurunkan laba melalui manajemen laba selama investigasi bantuan
impor oleh Komisi Perdagangan Internasional (ITC) Amerika Serikat. Penentuan bantuan
impor oleh ITC didasarkan pada beberapa faktor yang telah ditentukan dalam tindakan
perdagangan federal, termasuk profitabilitas industri. Penggunaan angka akuntansi dalam
peraturan bantuan impor memberikan insentif bagi manajer untuk mengelola laba dalam
rangka meningkatkan kemungkinan memperoleh bantuan impor dan/atau meningkatkan
jumlah bantuan yang diberikan.
Studi manajemen laba biasanya menguji situasi di mana semua pihak memiliki
insentif untuk memonitor secara sempurna (menyesuaikan) angka akuntansi untuk
manipulasi, investigasi bantuan impor memberikan motif tertentu untuk manajemen laba
yang tidak disediakan dalam studi manajemen laba lainnya. Bantuan impor adalah
transfer kekayaan dari sekelompok diffuse loser (konsumen) kepada sekelompok
concentrated winner (semua pihak kontraktor lain dari produsen dalam negeri yang
menerima bantuan impor). Konsumen tidak memonitor manajemen laba seefektif
pengujian konsumen dalam penelitian lain karena kerugian kepada konsumen lebih kecil,
dan kepentingan mereka lebih beragam, daripada pihak kontrakting yang diperiksa dalam
studi ini.. Selain itu, wawancara regulator ITC menunjukkan bahwa ITC tidak
menyesuaikan data keuangan untuk prosedur akuntansi yang digunakan atau untuk
keputusan akrual yang dibuat oleh perusahaan.
Penelitian ini mendokumentasikan penggunaan angka akuntansi dalam program
pemerintahan federal sebagai dasar untuk transfer kekayaan (misalnya bantuan impor).
Estimasi komponen diskresionari total akrual digunakan sebagai pengukuran manajemen
laba dibandingkan komponen diskresionari akrual tunggal (seperti yang digunakan
McNichols dan Wilson, 1988). Model firm specific expectations dikembangkan untuk
estimasi akrual normal (nondiskrisionari). Model estimasi mengontrol pengaruh kondisi
ekonomi pada level akrual. Analisis cross-sectional digunakan untuk menguji apakah
estimasi diskresionari akrual (residu dari estimasi model ekspektasi) cenderung
melakukan income decreasing selama periode investigasi bantuan impor.
Alasan anggota staf di ITC menunjukkan bahwa industri alas kaki adalah
kandidat utama untuk dimasukkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Industri
alas kaki awalnya memohon penyelidikan bantuan impor pada tahun 1984. Akhir tahun
tersebut, ITC memutuskan bahwa industri alas kaki tidak sedang merugi. Salah satu
alasan untuk temuan ini adalah fakta bahwa industri alas kaki relatif menguntungkan
pada periode terakhir. Kemudian, penurunan tiba-tiba dan dramatis dalam profitabilitas
industri alas kaki menyebabkan beberapa anggota staf di ITC bertanya-tanya apakah para
manajer dari perusahaan-perusahaan telah mengambil langkah-langkah sengaja untuk
mengurangi laba yang dilaporkan selama periode penyelidikan kedua. Anggota staf ITC
tidak percaya bahwa industri alas kaki adalah satu-satunya kasus di mana manajer
mungkin sengaja mengurangi keuntungan selama investigasi bantuan impor; sebaliknya,
mereka percaya bahwa hal tersebut menggambarkan kasus yang jelas di mana
pengurangan keuntungan yang disengaja adalah hal yang mungkin dilakukan.
ITC menggunakan laporan laba yang memberikan insentif bagi manajer untuk
membuat pilihan akuntansi yang meningkatkan injury perusahaan. Dengan demikian,
manajer dapat meningkatkan probabilitas untuk mendapatkan bantuan impor yang
diinginkan dan/atau meningkatkan jumlah bantuan yang diberikan. Oleh karena itu,
hubungan antara angka akuntansi dan penentuan injury dapat mengakibatkan pilihan
akuntansi manajer memiliki konsekuensi ekonomi (yaitu, transfer kekayaan dari
konsumen kepada produsen dalam negeri karena bantuan impor).
Jenis penyelidikan bantuan impor juga dapat mempengaruhi insentif manajer
untuk mengelola pendapatan selama investigasi bantuan impor. Manajer mungkin
memiliki insentif yang lebih besar untuk mengelola pendapatan dalam penyelidikan
klausul umum (pasal 201) daripada di antidumping atau countervailing. Lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penyelidikan ITC tergantung pada jenis
penyelidikan. ITC harus menyelesaikan penyelidikan klausul umum dalam waktu enam
bulan setelah pengajuan petisi. Dalam antidumping dan countervailing, ITC harus
menyelesaikan penyelidikan mereka dalam waktu 120 hari setelah penentuan afirmatif
awal (dumping atau subsidi) atau 45 hari setelah penentuan akhir afirmatif oleh Menteri
Perdagangan.
b. Penelitian-penelitian sebelumnya
2
Penelitian ini memfokuskan pada total akrual sebagai sumber dari manajemen
laba. Lebih khusus, akrual diskresioner digunakan sebagai ukuran manipulasi laba oleh
manajer selama penyelidikan bantuan impor. Studi sebelumnya seperti DeAngelo (1986),
Healy (1985), dan McNichols dan Wilson (1988), yang juga menggunakan beberapa
jenis ukuran akrual diskresioner, membahas partisi total acruals menjadi komponen
diskresioner dan nondiscresionari. Porsi diskresioner total akrual yang digunakan dalam
penelitian ini untuk menangkap manajemen laba daripada porsi discretionari akun akrual
tunggal (seperti yang digunakan dalam McNichols dan Wilson (1988)) karena total
akrual seharunya menangkap porsi yang lebih besar dari manipulasi manajer.
c. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
Dalam konteks perlindungan impor, hipotesis penurunan laba kemungkinan lebih
kuat karena hasil dari perlindungan impor ini akan dinikmati pula oleh manajer dan
kreditor. Terdapat pula kemungkinan adanya free-rider, yaitu perusahaan dalam industri
yang sama tidak melakukan manajemen laba karena ITC memberikan perlindungan
kepada semua perusahaan dalam industri. Hal lain yang juga mengurangi kemungkinan
adanya penurunan laba adalah adanya perusahaan yang tidak mampu melakukannya
karena masalah kondisi keuangan yang kurang baik atau karena insentif bonus manajer
lebih kuat daripada insentif perlindungan impor.
Manipulasi laba akan dideteksi berdasarkan komponen diskresioner dari total
akrual. Penggunaan total akrual didasarkan atas pertimbangan bahwa pos yang
diperhatikan oleh ITC adalah laba sebelum pajak, yang tentunya dipengaruhi oleh
seluruh akrual pada berbagai pos laporan keuangan. Akrual diskresioner yang diuji
adalah residual dalam model estimasi akrual yang digunakan. Jadi, hipotesis akan diuji
dengan melihat residual estimasi akrual diskresioner pada periode 0 dan 1 (periode 0
adalah tahun rampungnya penyelidikan ITC).
Pengujian hipotesis manajemen laba didasarkan model eskpektasi spesifik
perusahaan yang digunakan untuk memperkirakan total akrual normal. Model ini
memungkinkan untuk perubahan akrual nondiscretionari yang disebabkan oleh
perubahan kondisi ekonomi. Model ekspektasi ini merupakan upaya untuk memperbaiki
langkah-langkah dari total akrual diskresioner digunakan dalam penelitian sebelumnya,
khususnya model time-series yang dikembangkan untuk memperkirakan total akrual
nondiscresionari dan tes cross-sectional dari hipotesis manajemen laba yang diterapkan
untuk menghasilkan pengurkuran akrual diskresioner.
3
Manajemen Laba
Kajian Empiris:
DeAngelo (1986),
Healy (1985),
McNichols dan Wilson (1988)
Kaplan (1985)
Rumusan Masalah
Hipotesis
Uji Statistik
Hasil Penelitian
Manajer perusahaan dalam negeri yang akan mendapat manfaat dari perlindungan
impor membuat pilihan akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan selama
periode penyelidikan ITC dibandingkan dengan periode non penyelidikan.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa manajer membuat income decreasing
2. MOTIVASI PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah perusahaan yang akan mendapat
manfaat dari bantuan impor (misalnya, kenaikan tarif dan pengurangan kuota) mencoba
untuk menurunkan laba melalui manajemen laba selama investigasi bantuan impor oleh
Komisi Perdagangan Internasional (ITC) Amerika Serikat. Penggunaan angka akuntansi
dalam peraturan bantuan impor memberikan insentif bagi manajer untuk mengelola laba
dalam rangka meningkatkan kemungkinan memperoleh bantuan impor dan/atau
meningkatkan jumlah bantuan diberikan.
3. MASALAH PENELITIAN
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah perusahaan yang mendapat manfaat
dari bantuan impor mencoba untuk menurunkan laba melalui manajemen laba selama
investigasi bantuan impor oleh ITC melalui estimasi akrual diskresioner?
4. LANDASAN TEORI
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori akuntansi positif.
Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) menyajikan beberapa hipotesis
berkenaan dengan perilaku manajemen yang mengubah metode akuntansi dengan alasan
tertentu. Perusahaan memiliki insentif untuk melakukan manipulasi
laba karena
mengasumsikan bahwa ITC tidak akan menyesuaikan laporan yang disampaikan untuk
menghilangkan dampak manipulasi laba tersebut. Asumsi ini dikonfirmasi oleh hasil
wawancara peneliti dengan ITC.
5. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H1 : Manajer perusahaan dalam negeri yang akan mendapat manfaat dari perlindungan
impor membuat pilihan akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan selama
periode penyelidikan ITC dibandingkan dengan periode non penyelidikan.
6. KARAKTERISTIK DESAIN PENELITIAN
a. Rantai kausal dan validitas logika
Penelitian ini telah menunjukkan rantai kausalitas dan validitas logika yang baik,
yaitu
menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Terdapat rantai kausal yang baik antara
5
tujuan penelitian, perumusan hipotesis dan hasil penelitian. Penelitian ini juga telah
menjelaskan teori, penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini
sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hipotesis bahwa manajer
perusahaan dalam negeri akan mendapat manfaat dari perlindungan impor membuat
pilihan akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan. Sehingga validitas logika
peneltian baik.
b. Pengendalian Variabel Extraneous
Pengendalian dilakukan melalui kriteria pemilihan sampel yaitu mengeluarkan
obyek yang tidak memenuhi kriteria dan mengambil obyek yang memenuhi kriteria
untuk diikutkan dalam sampel penelitian. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini
ialah (a) kepemilikan asing; (b) bantuan yang bertentangan (importir); (c) Divisi / anak
perusahaan di baris lain bisnis; (d) terlalu sedikit pengamatan time-series kurang dari 14
tahun); dan (e) perusahaan yang sangat beragam. Karena adanya kriteria tersebut, maka
tes empiris didasarkan pada sampel yang dihasilkan dari 23 perusahaan dari lima
industri.
c. Validitas Internal
Validitas internal dari penelitian ini cukup baik karena teori yang digunakan telah
sesuai yaitu Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory). Teori ini menyajikan
beberapa hipotesis berkenaan dengan perilaku manajemen yang mengubah metode
akuntansi dengan alasan tertentu. Perusahaan memiliki insentif untuk melakukan
manipulasi laba karena mengasumsikan bahwa ITC tidak akan menyesuaikan laporan
yang disampaikan untuk menghilangkan dampak manipulasi laba tersebut.
d. Validitas Ekstenal
Penelitian ini mempunyai validitas eksternal yang baik karena dalam pemilihan
sampelnya digunakan purposive sampling yaitu terdapat beberapa kriteria sampel yang
harus dipenuhi untuk menghindari adanya bias. Penelitian ini dilakukan pada lima
industri termasuk dalam sampel: mobil, baja karbon, stainless steel, tembaga, dan alas
kaki. Sehingga, hasil dari penelitian ini dapat digeneralisasi terkait dengan perlindungan
perusahaan.
e. Pengumpulan dan analisis data
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima industry, yaitu:
mobil, baja karbon, stainless steel, tembaga, dan alas kaki. Data laporan keuangan
tahunan perusahaan yang digunakan untuk membangun sebuah proxy untuk manajemen
laba. Data untuk keseluruhan operasi yang digunakan bukan data segmen karena data
segmen tidak memberikan informasi yang cukup untuk menghitung perkiraan
manajemen laba perusahaan. Penelitian ini memfokuskan pada total akrual sebagai
sumber dari manajemen laba. Lebih khusus, akrual diskresioner digunakan sebagai
ukuran laba manipulasi manajer selama penyelidikan bantuan impor. Porsi diskresioner
total akrual yang digunakan dalam penelitian ini untuk memprediksi manajemen laba
daripada porsi discretionary account akrual tunggal (seperti yang digunakan dalam
McNichols dan Wilson 1988]) karena total akrual harus menangkap porsi yang lebih
besar dari manipulasi manajer. Ukuran akrual ini tidak termasuk akrual terkait dengan
pajak penghasilan karena ITC mendasarkan evaluasi pada laba sebelum pajak.
f. Uji Statistik
Uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi. Selain itu,
juga dilakukan uji asumsi klasik dengan Durbin-Watson (autokorelasi) serta Scatter plot
(heteroskedastisitas). Serta menggunakan Wilcoxon test yang mengungkapkan bahwa
akrual diskresioner untuk tahun 0 secara signifikan kurang dari nol, dengan tingkat
signifikansi 0,001. Data industri disajikan dalam rangka memberikan beberapa informasi
tentang hubungan antara variabel keuangan dan keputusan ITC.
g. Kosistensi antara masalah penelitian, hipotesis, dan analisis data
Masalah penelitian mempunyai konsistensi dengan hipotesis penelitian dan
metoda yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini.
h. Konsistensi hasil pengujian dan simpulan
Hasil pengujian pada penelitian ini konsisten dengan simpulan penelitian dan
telah sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan.
i. Implikasi kebijakan
Selain menyediakan
investigasi bantuan impor, hasil penelitian ini mungkin berguna untuk regulator di ITC. ITC
bisa mendapatkan manfaat dengan memperhatikan bukti yang diberikan di sini bahwa
7