Definisi Operasional
3.9.1.
Subjek Penelitian
Semua pengunjung balai pengobatan umum Pusat Kesehatan Masyarakat
Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada hari
Selasa, 19 Juli 2016 sampai hari Jumat, 22 Juli 2016, berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan. Pengunjung yang dimaksud adalah pasien yang berobat ke balai
pengobatan umum Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Kota Bambu Selatan,
Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada hari penelitian dilaksanakan.
3.9.2.
Obesitas
3.9.2.1. Definisi
Obesitas adalah keadaan dimana terdapat penumpukan jumlah yang
abnormal atau berlebihan dari lemak yang dapat berdampak buruk bagi
kesehatan.31
3.9.2.2. Alat Ukur
Indeks Massa Tubuh/Body Mass Index (IMT/BMI) adalah cara
pengukuran berat-per-tinggi yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan
seseorang sebagai kelebihan berat badan dan obesitas. IMT adalah berat badan
seseorang dalam kilogram dibagi oleh kuadrat dari tinggi orang tersebut dalam
satuan meter (kg/m2). IMT diatas 25 kg/m2 dikatakan sebagai kelebihan berat
badan dan IMT diatas 30 kg/m2 disebut sebagai obesitas.31
Alat ukur berat badan yang digunakan adalah timbangan berat badan
37 | P a g e
o Microtoise diletakkan pada dinding yang berada pada permukaan yang rata
dan keras.
o Subjek penelitian diminta untuk melepaskan alas kaki dan penutup kepala
(bila ada).
o Subjek penelitian berdiri tepat dibawah microtoise.
o Subjek penelitian diminta berdiri tegak namun santai tidak tegang,
pandangan lurus ke depan, kedua lengan disamping dengan tangan
menghadap paha.
o Pastikan kepala, punggung, bokong dan tumit menempel pada dinding.
o Menurunkan microtoise sampai puncak kepala (menekan rambut) dalam
keadaan tegak lurus.
o Tinggi badan dicatat dalam sentimeter (cm) dengan ketelitian 0.1 cm.
Kemudian hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan dimasukkan ke dalam
rumus:
m
Tinggi Badan
Berat Badan(kg)
38 | P a g e
Kategori
Koding
Tidak obesitas
Obesitas
: Kategorik Nominal.
3.9.3.
3.9.3.1.
Definisi
Kadar asam urat darah adalah jumlah kadar asam urat dalam darah kapiler
teruji dengan strip kemudian terbaca oleh angka yang diukur dengan
menggunakan alat Autocheck Digital asam urat yang dinyatakan dalam satuan
mg/dL.32
3.9.3.2.
Alat Ukur
Alat ukur tes asam urat menggunakan alat Autocheck Digital kadar asam
urat yang sudah dikalibrasi. Terdiri dari blood lancet, pen lancet, alcohol swab,
strip asam urat, dan alat Autocheck Digital. Karakteristik alatnya, yaitu
3.9.3.3.
Prinsip
Sampel Uji
Waktu Pengukuran
Kisaran Hasil
Volume Darah
Memori
: Elektrokimia Biosensor
: Darah Kapiler Ujung Jari
: 15 detik
: 3-20 mg/dL
: 1 L
: 50 hasil terbaru
Cara Ukur
o Siapkan alat Autocheck Digital kadar asam urat.
39 | P a g e
Hasil Ukur
Hasil ukur yang didapatkan adalah hasil pengukuran kadar asam urat
menggunakan alat Autocheck Digital dalam satuan mg/dL.
3.9.3.5.
Skala Ukur
Skala Ukur
3.9.4.
: Numerik Interval.
Usia
3.9.4.1.
Definisi
Usia subjek penelitian adalah usia dari awal kelahiran sampai pada hari
penelitian dilakukan dalam tahun. Usia di data berdasarkan usia yang tercantum
pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi yang sudah memilikinya atau
menggunakan Kartu Keluarga (KK).33
3.9.4.2.
Alat Ukur
40 | P a g e
Cara Ukur
Untuk mengukur usia dihitung dari tanggal dilakukannya penelitian
dikurangi tanggal yang tertera pada pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun
Kartu Keluarga (KK) dalam tahun.
3.9.4.4.
Hasil Ukur
Hasil ukur yang didapatkan untuk usia adalah dalam tahun, dengan pembagian:34
<30 tahun
30 tahun
Kategorik
Koding
Dewasa
Lansia
2
Skala Ukur
3.9.5.
3.9.4.5.
Skala Ukur
: Kategorik Ordinal.
Jenis Kelamin
3.9.5.1. Definisi
Perbedaan seks yang di dapat sejak lahir yang membedakan laki-laki dan
perempuan baik dari sifat jasmani ataupun rohani.35
41 | P a g e
Perempuan
Laki-laki
Kategori
Koding
Perempuan
Laki-laki
1
2
: Kategorik Nominal.
3.9.6.1. Definisi
Adanya hubungan darah seseorang dengan subjek penelitian, 35 yang
menderita kadar asam urat darah tinggi. Hubungan darah yang dimaksud adalah
orang tua, saudara kandung, dan kakek-nenek.
3.9.6.2.
Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.
3.9.6.3.
Cara Ukur
42 | P a g e
Hasil Ukur
Kategori
Koding
3.9.6.5.
Skala Ukur
Skala ukur
: Kategorik Nominal.
3.9.7.
Konsumsi Purin
3.9.7.1.
Definisi
Konsumsi purin adalah asupan purin dari makanan yang akan menambah
jumlah purin yang beredar di dalam tubuh. Purin adalah substansi yang secara
alamiah dapat ditemukan didalam tubuh dan dapat ditemukan pada makanan.
Purin kemudian dipecah didalam tubuh menjadi asam urat.37,38
3.9.7.2.
Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur konsumsi purin adalah kuesioner
3.9.7.3.
Cara Ukur
Subjek penelitian mengisi kuesioner makanan yang dikonsumsi selama
seminggu (7 hari) terdiri dari jenis, jumlah porsi per hari, dan frekuensi per
minggu. Porsi akan digunakan ukuran rumah tangga (URT), yang kemudian
dikonversi ke berat dan dicari jumlah kandungan purin (per 100 gram). Kemudian
akan digolongkan menurut kadar purinnya.39,40 Konsumsi yang dihitung adalah
konsumsi dalam 7 hari terakhir.41
43 | P a g e
3.9.7.4.
Hasil Ukur
o Konsumsi Purin Rendah , yaitu: <4200 mg/dL
o Konsumsi Purin Normal, yaitu: 4200-7000 mg/dL
o Konsumsi Purin Tinggi, yaitu: >7000 mg/dL
3.9.7.5.
Kategori
Koding
Skala Ukur
Skala ukur
3.9.8.
: Kategorik Ordinal.
Konsumsi Alkohol
3.9.8.1. Definisi
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau
etanol (C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung
karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.
Dari definisi ini terlihat jelas bahwa jenis alkohol yang diizinkan dalam minuman
beralkohol adalah etanol.42
3.9.8.2. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.
3.9.8.3. Cara Ukur
Cara ukur yang digunakan adalah dengan meminta subjek penelitian
mengingat dalam 1 minggu terakhir berapa kali konsumsi alkohol dan melakukan
pengisian pada pertanyaan kuesioner.43
3.9.8.4. Hasil Ukur
Kategori
Koding
Tidak Sering
Sering
: Kategorik Nominal.
Konsumsi Obat
Definisi
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit, mengurangi gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. 44 Pada
penelitian ini yang dimaksud obat adalah obat anti tuberkulosis yang terdiri dari
Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Etambutol, Streptomisin yang sedang
dikonsumsi subjek penelitian pada fase intensif 2 bulan pertama pengobatan. 18
Obat cisplatin, diazoxide, diuretk (hidroklrotiazid, furosemid), levodopa, metildopa, asam nikotinat, fenotiazin, dan theofilin, aspirin, azathioprin, clofibrat,
kortikosteroid, estrogen, guafenisin, manitol, warfarin
III.9.9.2.
Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara
III.9.9.3.
Cara Ukur
Cara ukur yang digunakan adalah meminta subjek penelitian mengisi
kuesioner dan menanyakan apakah subjek penelitian sedang menjalankan terapi
pengobatan tuberkulosis dan mengonsumsi obat hidroklorotiazid dan furosemide
(Lasix)
III.9.9.4.
Hasil Ukur
45 | P a g e
Konsumsi obat
Tidak mengkonsumsi obat
Kategori
Koding
0
1
: Kategorik Nominal.
Data
Pengolahan Data
Terhadap data data yang sudah dikumpulkan dilakukan pengolahan data
berupa proses editing, verifikasi, koding, dan tabulasi.
3.10.2.
Penyajian Data
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tekstular, tabular, dan
grafikal.
3.10.3.
Analisis Data
Data yang diperoleh telah dikumpulkan, diolah, disajikan lalu dianalisis
menggunakan program IBM SPSS Statistics Version 21.0.
3.10.4.
Interpretasi Data
Data dinterpretasikan secara deskriptif analitik antar variabel-variabel
yang telah ditentukan.
3.10.5.
Pelaporan Data
Data disusun dalam bentuk laporan penelitian. Selanjutnya akan
dipresentasikan di hadapan staf pengajar Program Pendidikan Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
46 | P a g e
Etika Penelitian
Persetujuan responden ditawarkan sebelumnya dalam bentuk informed
consent.
Kerahasian responden dalam penelitian akan dijunjung tinggi.
Selain menjaga kerahasiaannya, bentuk pertanyaan penelitian tidak akan
menyinggung perasaan responden.
47 | P a g e