Latar belakang
Seiring perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun
ke tahun, serta kesadaran akan arti pentingnya peningkatan mengkonsumsi gizi
dalam kehidupan, disamping itu meningkatnya kebutuhan akan masyarakat
terhadap konsumsi telur yang terus menigkat untuk dapat memberikan zat bagi
tubuh untuk mempertahankan hidup,selain itu telur mengandunag protein yang
tinggi dan energi yanag dibutuhkan oleh tubuh dalam menjalankan aktifitas
kehidupan
Disamping itu telur merupakan suatu jenis bahan makanan yang sangat
populer dikalangan masyarakat yang bermanfaat sebagai sumber protein hewani.
Hampir semua lapisan masyarakat dapat mengkonsumsi telur sebagai sumber
protein hewani karena telur merupakan salah satu bentuk makanan yang mudah
diperoleh dan mudah dalam pengelolahannya,sehingga telur merupakan jenis
bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan dikonsumsi masyarakat
Fakta ini menunjukkan usaha ternak ayam ras petelur,merupakan jenis unggas
yang memiliki peluang pasar luas, disampig itu ternak ini mudah ditangani dengan
modal yang lebih kecil dibandingkan dengan hewan besar lainya seperti, sapi,
kerbau, dan kambing. Secara ekonomis, usaha ternak ayam ras petelur memiliki
prospek yang menguntungkan karena peermintaan jumlah konsumsi telur yang
selalu lebih tinggi daripada tingkat produksi telur,serta memiliki peluang pasar
yang besar yang lebih potensial dan usaha yang mampu bertahan saat krisis
ekonomi terjadi.
Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
PEMBAHASAN
A. Aspek Ekonomi dan Pemasaran
1. Permintaan
2
3. Harga
Harga merupakan salah satu variabel yang harus dikendalikan secara
benar, karena harga akan sangat berpengaruh terhadap beberapa aspek kegiatan
perusahan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang
ingin dicapai oleh perusahaan.
Dengan demikian, harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi
permintaan pasarnya. Harga juga dapat mempengaruhi posisi persaingan
perusahaan dan juga mempengaruhi market share-nya. Bagi perusahaan, harga
tersebut akan memberikan hasil dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan
keuntungan bersih. Pemasaran telur yang paling penting adalah pihak produsen
memiliki kekuatan menentukan harga secara layak. Harga jual telur banyak
ditentukan oleh mutu telur. Semakin baik mutu telur yang dihasilkan, semakin
tinggi harga penjualan telur yang akan diterima. Harga untuk produk yang pada
umumnya dijual menggunakan satuan kilogram ini ditentukan berdasarkan harga
di pasaran pada umumnya.
4. Persaingan dan peluang pasar
Usaha peternakan ayam ras petelur mengarah pada bentuk usaha industri
skala menengah dan besar. Berbeda dengan ayam ras pedaging, kebebasan untuk
masuk dan keluar dalam sistem pasar ayam ras petelur relatif lebih terbatas.
Pelaku dalam bisnis ayam ras petelur umumnya kelompok lebih mapan dengan
modal cukup, dalam bentuk usaha mandiri. Perkembangan jumlah pelaku relatif
lambat karena memerlukan persiapan yang lebih matang dan modal lebih besar.
Minat masyarakat luas menangani usaha ternak ayam ras petelur relatif rendah
termasuk melalui kemitraan dengan pengusaha, tidak seperti ayam ras pedaging.
Investasi yang cukup besar, jangka waktu yang lama, dan memerlukan ketelitian
dan ketekunan lebih tinggi pada usaha ayam ras petelur menyebabkan daya tarik
untuk peternak rakyat rendah. Oleh karena itu persaingan dalam bisnis ayam ras
petelur yang terjadi adalah antar pelaku perusahaan skala menengah atau antar
perusahaan integrated di wilayah tertentu, sedangkan persaingan antara pelaku
skala menengah dan perusahaan integrated jarang terjadi karena biasanya
perusahaan integrated skala besar menjalin hubungan kerjasama dengan peternak
menengah.
Selain persaingan pasar produksi, persaingan yang terjadi antar perusahaan
integrated adalah dalam merebut peluang kerjasama dengan peternak menengah.
Berbagai strain dengan keunggulan masing-masing yang ditawarkan oleh
perusahaan besar merupakan salah satu siasat yang dilakukan perusahaan
integrated meraih sebanyak mungkin mitra perusahaan skala menengah. Selain itu
masing-masing perusahaan integrated melakukan berbagai terobosan dengan
memberikan berbagai kemudahan bagi pengusaha menengah. Kerjasama dengan
pengusaha
menengah
bagi
perusahaan
integrated
dirasakan
sangat
hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam
meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang
terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga
terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur dapat memberikan
keuntungan yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu.
Penggunaan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu
dengan menunggu pembeli datang ke tempat penyimpanan hasil produksi adalah
metode yang dipandang menuntungkan, karena metode ini akan meminimalisir
kerusakan yang terjadi pada hasil peternakan, sehingga akan menjamin kualitas
mutu telur yang telah diproduksi.
6. Kendala dan hambatan aspek pemasaran
Menghadapi pasar yang semakin mengglobal, persaingan yang kemungkinan
datang berasal dari negara lain, sehingga perlu diwaspadai.
Pola konsumsi masyarakat sering fluktuatif harus selalu diantisipasi secermat
mungkin.
Teknologi pemeliharaan ayam petelur memerlukan upaya sebaik-baiknya
dalam hal menjaga standar kebutuhan pakan baik kuantitas maupun kualitas,
cahaya dan suasana lingkungan.
Usaha ayam ras petelur dituntut untuk selalu menghasilkan produk yang
diinginkan konsumen dalam hal warna, ukuran dan kualitas bahkan bentuk
kemasan yang sesuai dengan tuntutan selera masyarakat.
Adanya persaingan global, maka tuntutan untuk berproduksi dengan harga
yang lebih murah juga menjadi keharusan, sehingga perlu diantisipasi melalui
penerapan atau pengenalan teknologi (pakan, obat-obatan dan peralatan) yang
efisien.
maupun penyakit metabolisme lainnya. Selain ketinggian tempat, sumber air dan
tipe tanah, memilih lokasi harus mempertimbangkan
kelembapan lokasi.
Disamping itu, syarat mutlak lainnya adalah tersedia sumber air yang cukup. Jenis
tanah yang dipilih adalah yang mudah menyerap air seperti tanah berpasir.
Kelembapan idela untuk ayam sekitar 50-70%. Kelembapan ini akan
membantu perkembangan bulu akan semakin baik. Lingkungan dengan
kelembapan rendah akan menyebabkan perkembangan dan bentuk bulu menjadi
jelek. Sebaliknya kelembapan tinggi akan menyebabkan masalah seperti kadar
amoniak yang tinggi diikuti masalah gangguan pernafasan.Lokasi yang ideal
memang akan memudahkan dan menguntungkan peternak dalam bisnis ayam
petelur. Tetapi jangan melupakan harga tanah.
Pemilihan tempat peternakan ayam petelur yang dipilih yaitu dekat dengan
akses jalan sehingga memudahkan pemasaran, serta dekat dengan sumber air dan
diusahakan peternakan berada jauh dari pemukiman penduduk setempat
3. Spesifikasi mesin dan peralatan
Mengenai bahan dan peralatan dalam pemeliharaan, disiapkan peralatan
berupa kandang ayam berupa kandang baterai, tempat makan dan minum indukan
yang telah dirancang pada kandang, alat angkut ketika panen, tempat untuk
mencampur makannan ayam, dan tempat penyimpanan telur ayam sementara.
Dalam hal ini, peralatan-peralatan tersebut dianggarkan tergabung dalam kandang
ayam. Juga disediakan gudang dsebagai tempat pakan dan ruangan penanganan
telur, baik yang akan ditetaskan atau yang akan dipasarkan, peralatan sanitasi dan
vaksin serta obat-obatan. Peralatan lain yang terkait dengan penenganan, yaitu
biosecurity seperti cattle pack, sepatu boot, masker dan helm
Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang mungkin saja terjadi
ketika proyek tersebut dimulai.
Manajemen dalam pendirian usaha tentunya membutuhkan barang,
keuangan dan tenaga yang baik agar hasil yang di harapkan dapat dicapai.
Sebelum melakukan pengelolaan usaha, perlu di sampaikan bentuk organisasi dari
perusahaan, sehingga banyak orang terlibat yang telah mengetahui tuga masingmasing. Mengenai kebutuhan tenaga kerja adalah beberapa orang dengan jam
kerja dari jam 06.00-12.00 dan 13.00-06.00 dan tiap orang mempunyai tugas
masing-masing didalam struktur organisasi/ kelembagaan yang telah dibuat.
2. Struktur organisasi/kelembagaan
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unitunit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa
adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda
yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan
10
= Rp. 5.000.000,= Rp. 600.000,= Rp. 650.000,= Rp. 800.000,= Rp. 7.050.000,-
11
usaha, jenis usaha, serta ketersediaan barang dan bahan yang diperlukan untuk
melaksanakan bisnis tersebut. Modal untuk bisnis pullet terdiri atas:
a) Modal investasi yaitu penyediaan sarana usaha yang bersifat fisik seperti sewa
tanah, pembuatan kandang, perizinan dll.
b) Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai semua kegiatan
usaha, seperti pembelian DOC, pakan, obat dll.
Modal dapat diperoleh dengan cara, masing-masing memiliki keunggulan
maupun kekurangannya terutama dilihat dari sesikonya. Cara memperoleh modal
tersebut antara lain:
a) Modal pribadi. Yaitu modal yang digunakan untuk usaha peternakan
seluruhnya berasal dari peternak. Resiko dari usaha ini ditanggung sepenuhnya
oleh pribadi.
b) Modal pinjaman (bisa dari bank maupun lainnya). Bank merupakan lembaga
keuangan yang bisa memberikan bantuan modal dalam bentuk kredit dengan
bunga tertentu.
12
bisa menarik keuntungan sesuai perjanjian yang telah disepakati dan pengusaha
dapat memulai usaha dengan modal dari investor tersebut.
3. Analisis arus kas
Arus pengeluaran pada kondisi pengembangan sama dengan kondisi awal yang
terdiri dari dua bagian yaitu biaya investasi dan biaya operasional yang dibagi
menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
melaksanakan pengembangan bisnisnya sebesar Rp 25.000.000,00. Biaya investasi ini
dikeluarkan dalam penambahan kandang layer baru untuk ayam sebanyak dua kandang dan
beberapa peralatan yang digunakan dalam produksi ketika pengembangan berjalan.
Sedangkan biaya operasional yang dikeluarkan dalam melakukan pengembangannya usahanya
dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap sebesar Rp 7.050.000,00.
Pada biaya tetap tidak terjadi perubahan yang sangat besar dikarenakan
tidak adanya perubahan tenaga kerja dan variabel lain yang digunakan. Perubahan terjadi pada
biaya penyusutan yang diakibatkan berubahnya nilai investasi serta berubanya
nilai insentif. DLF tidak menambah tenaga kerja pada saat melakukan
pengembangan. Perusahaan hanya memberikan insentif tambahan kepada pekerja yang
melakukan pekrjaan tambahan.
Selain biaya tetap perubahan biaya juga terjadi pada biaya variabel, perubahan yang
terjadi diakibatkan berubahnya jumlah kuantitas setiap variabel yang digunakan pada saat
produksi yang diakibatkan penambahan sebesar Rp 11.200.000,00 Perubahan
terbesar tampak pada biaya pakan. Karena pakan merupakan salah satu variabel utama
dalam proses produksi selain DOC.
4. Evaluasi profitabilitas dan perencanaan investasi
Analisis profitabilitas pada usaha peternakan, yakni menggambarkan
tentang kemampuan peternak dalam memperoleh keuntungan dari sejumlah modal
yang diinvestasikan dan atas besarnya biaya operasional yang digunakan untuk
13
14
15
6. Analisis sensivitas
Analisis sensivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui
akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja
system produksi dalam menghasilkan keuntungan.
Dengan melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi
dari perubahan- perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.
Alasan dilakukannya analisis sentivitas adalah untuk mengantisipasi adanya
perubahan-perubahan berikut : adanya cost overrn, yaitu kenaikan biaya-biaya,
seperti biaya konstruksi, biaya bahan baku, produksi, dsb. penurunan
produktivitas, dan mundurnya jadwal pelaksanaan proyek.
7. Kendala dan hambatan aspek
Masalah yang sering dihadapi perusahaan peternakan ayam petelur adalah
kurangnya penjualan karena perusahaan yang belum lama didirikan dimana belum
terlalu dikenal dikalangan masyarakat, dan musim panen yang belum menentu,
berbagai masalah lainnya yaitu beberapa perusahaan peternakan ayam petelur
berada jauh dari jalan dikarenakan mencari tempat yang jauh dari pemukiman,
sehingga saat membawa hasil produk ke agen pemasok biasanya terjadi
kerusakan, sehingga berdampak pada aspek keuntungan dan pendapatan
E. Aspek Sosial
1. Keadaan sosial ekonomi peternakan
Teori pertukaran menurut Blau lebih memperhatikan pada perangkatperangkat dimensi kekuasaan di dalam pertukaran sosial. Transaksi dan kekuasaan
adalah akibat dari pertukaran yang membentuk tekanan sosial sehingga harus
dipelajari dari dimensi pertukaran itu sendiri, dan bukan hanya dari sudut pandang
nilai dan konteks normatif sehingga dapat membatasi atau menguatkan studi
16
2. Analisis sosial
Telur sebagai sumber protein dengan segmentasi pasar seluruh lapisan
masyarakat dan ada kecendrungan dari waktu ke waktu permintaan telur selalu
meningkat karena adanya kebiasaan masyarakat kita yang gemar makan telur,
bahkan setiap ada perayaan hari besar selalu menghadirkan telur sebagai menu
lauk dalam hidangan mereka. Sikap masyarakat ini tentunya berimplikasi positif
pada perkembangan peternakan ayam ras petelur baik skala besar maupun skala
kecil.Kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai telur ayam ras
dari lapisan perkotaan hingga
17
masyarakat terhadap telur ayam ras fluktuatif, tetapi pada saat-saat tertentu
permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras sangat tinggi, misalnya untuk
keperluan hajatan, hari-hari besar dan sebagainya, karena adanya budaya dalam
masyarakat kita menjadikan telur sebagai lauk wajib setiap acara. Kecendrungan
ini merupakan peluang pasar buat peternakan ayam ras petelur baik untuk skala
besar maupun untuk skala kecil.
Dampak sosial keberadaan usaha peternakan ayam ras petelur pada
wilayah pemukiman menunjukkan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh
peternak ayam ras petelur yang berada pada pemukiman penduduk sudah
tergolong cukup baik (96% cukup baik, 4% kurang baik). Keberadaan usaha
peternakan ayam ras petelur belum memberikan dampak baik terhadap
masyarakat sekitarnya.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam melakukan analisis kelayakan suatu peternakan/ perusahaan
peternakan secara umum dan peternakan/perusahaan ayam petelur perlu
memperhatikan aspek-aspek kelayakan, sepeti: aspek ekonomi dan pemasaran,
aspek teknis dan produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek finansial dan
aspek sosial, yang mana akan menentukan keberhasilan usaha yang dilakukan.
18
Daftar Pustaka
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. PT. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Direktorat Jenderal Peternakan. 1994. Pembangunan Jangka Panjang Kedua
Peternakan. Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Kotler, P. 1991. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Erlangga. Jakarta.
Mila, F. 2011. Analisis Ekonomi Perusahaan Peternakan Ayam Petelur UD. Jaya
di Desa Bululawang Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Skripsi.
Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas
Brawijaya Malang.
Safril, Erman. 2012. Dampak Sosial Keberadaan Usaha Peternakan Ayam Ras
Petelur pada Wilayah Pemukiman di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Download www.scribd.com [30 November 2016].
19