Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli

Parson (1946): Menurut parson bahwa pengertian penelitian adalah pencarian atas
sesuatu (inkuiri) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini
dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
John (1949): Pengertian penelitian menurut John bahwa arti penelitian adalah
pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan
antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum tertentu.
Woody (1972): Pengertian penelitian menurut woody adalah suatu metode untuk
menemukan sebuah pemikiran kritis. Penelitian meliputi pemberian definisi dan
redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara,
membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hatihati atas semua kesimpulan yang diambil untuk menentukan apakah kesimpulan
tersebut cocok dengan hipotesis.
Donald Ary (1982): Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan
pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi
yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hill Way: Menurut Hill Way, pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang
bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Winarno Surachmand: Pengertian penelitian menurut Winarno Surachamnd adalah
kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru yang bersumber dari primerprimer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umu, serta
mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki
Soetrisno Hadi: Menurut Soetrisno hadi bahwa pengertian penelitian adalah usaha
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Sikap dan Cara Berpikir Seorang peneliti
Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan
prosedur dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan
seorang peneliti adalah sebagai berikut..
Sika-Sikap Seorang Penelliti
1. Objektif
Seorag peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang
ada. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja
sesuai atas apa yang ada di data yang diperoleh di lapangan dan tidak
memasukkan pendapat pribadi yang dapat mengurangi dari keabsahan hasil
penelitiannya (tidak boleh subjektif).
2. Kompeten

Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan


penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu
3. Faktual
Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan
berdasarkan observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak.
Selain itu, seorang peneliti juga diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung
tugas-tugas mereka. Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah
sebagai berikut..
Cara Berpikir Seorang Peneliti
1. Berpikir Skeptis
Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat
mendukung suatu pernyataan (tidak mudah percaya)
2. Berpikir analisi
Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
3. Berpikir kritis
Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara
yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.
Syarat-Syarat Penelitian
Adapun tiga syarat terpenting dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut...
1. Sistematis, dilaksanakan berdasarkan pola tertentu dari hal yang paling
sederhana hingga yang kompleks dengan tatanan yang tepat sampai dengan
tercapainya tujuan yang efektif dan efisien.
2. Terencana, dilaksanakan karena terdapat unsur kesenjangan dan sebelumnya
sudah terkonsep langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah, maksudnya adalah mulai dari awal hingga sampai akhir
kegiatan penelitian mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan atau
ditetapkan yaitu dengan prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut..
1. Eksloratif (penjajagan) adalah penelitian yang tujuan untuk menemukan suatu
pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
2. Verifikatif (pengujian) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk melakukan
pengujian terhadap teori ataupun hasil penelitian sebelumnya, sehingga dapat
diperoleh hasil yang dapat menggugurkan atau memperkuat teori atau hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Development (pengembangan) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan, menggali dan memperluas lebih dalam mengenai suatu masalah
atau teori kelimuan untuk menjadi

Kriteria-Kriteria Seorang Peneliti


Menurut Whitney (1960), bahwa ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh
seorang peneliti antara lain sebagai berikut..
1. Daya nalar
Seorang peneliti harus memiliki daya nalar yang tinggi, yaitu dapat memberi alasan
dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun secara deduktif
2. Orisnalitas
Seorang peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan kreatif. Peneliti harus
cemerlang, mempunyai inisiatif yang terencana, serta harus penuh dengan ide yang
rasional dan menghindari peniruan atau jiplakan.
3. Daya ingat
Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis,
serta dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta
4. Kewaspadaan
Peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan
yang terjadi atas suatu variabel atau sifat suatu fenomena. Dia harus sigap dan
mempunyai penglihatan yang tajam, serta tanggap (responsif) terhadap segala
perubahan dan kelainan. Ini penting agar dia bisa dengan cepat mengantisipasi
dampa faktor lain itu terhadap penelitiannya.
5. Akurat
Peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta perhitungan yang akurat,
tajam serta beraturan.
6. Konsentrasi
Seorang peneliti harus memiliki kekuatan untuk berkonsentrasi yang tinggi,
kemauan yang besar, dan tidak cepat merasa bosan.
7. Dapat bekerja sama
Seorang peneliti harus memiliki sifat kooperatif sehingga dapat bekerja sama
dengan siapapun, serta harus mempunyai keinginan untuk bertemansecara
intelektual dan dapat bekerja secara berkelompok (team work). Ini menunjuk pada
adanya sifat kepemimpinan pada diri si peneliti.
8. Kesehatan
Seorang peneliti harus sehat, baikt jiwa maupun fisiknya. selain itu, dia juga harus
stabil, sabar, dan penuh vitalitas. Kesehatan ini diperlukan agar penelitian dapat
berlangsung lancar dan mencapai hasil yang maksimal.
9. Semangat
Peneliti harus memiliki semangat yang besar untuk meneliti. Peneliti juga harus
memiliki daya cipta serta hasrat yang tinggi.
10. Pandangan moral
Seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual kejujuran moral, beriman,
dan dapat dipercaya.

Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (hal 162)

1.
a.
b.

2.

Jenis-Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi,
dan analisis & jenis data.
Penelitian Menurut Tujuan
Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami
masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan
pengembangan ilmu.
Penelitian Menurut Metode.
a.
Penelitian Survey adalah Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil,
tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis
maupun psikologis.
b.
Penelitian Eksperimen Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
independennya dimanipulasi oleh peneliti.
c.
Penelitian Evaluasi, Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah
ditetapkan.
d.
Penelitian Sejarah, Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung
dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara
sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh,
sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.

3.

Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi


Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi
adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
a.
Penelitian Deskriptif, Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
penghubungan dengan variabel yang lain.
b.
Penelitian Komparatif, Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari
satu, atau dalam waktu yang berbeda.

c.
Penelitian Asosiatif/Hubungan, Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun
suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
d.
Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis Jenis data dan analisisnya dalam penelitian
dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).
Menurut buku Metode Penelitian Sosial ( Berbagai Alternatif Pendekatan ) yang
ditulis oleh Bagong Suyanto dan Sutinah, jenis penelitian yang dicantumkan hanya
ada dua. Jenis penelitian tersebut adalah :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan data berupa angka. Di dalam penelitian kuantitatif
terdapat tiga tipe analisis , yaitu:
a. Analisis utama / primer ( primary analysis ) : merupakan analisis asli yang
dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik. Dengan
kata lain analisis primer adalah suatu analisis yang mempertimbangkan data /
informasi utama yang diperoleh dalam suatu penelitian.
b. Analisis sekunder atau analisis data sekunder ( secondary analysis ) : merupakan
suatu analisis tentang temuan-temuan yang ada dari peneliti lain yang mungkin
menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus. Dengan kata lain, analisis ini
memfokuskan pada data yang telah dikumpulkan/disusun dan dianalisis serta
melakukan suatu analisis kedua atau ketiga kalinya.
c. Meta-analysis : yaitu suatu analisis tentang data atau informasi yang telah
dikumpulkan/ disusun dan dianalisis dari beberapa studi.
2. Penelitian Kualitatif
Merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata kata lisan
maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.
Penelitian kualitatif memiliki karakteristik khusus, antara lain :
a. Bersifat induktif : yaitu berdasar pada prosedur logika yang berawal dari proposisi
khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir pada suatu kesimpulan hipotesis
yang bersifat umum.
b. Melihat pada setting dan manusia sebagai satu kesatuan, yaitu mempelajari
manusia dalam konteks dan situasi dimana mereka berada.
c. Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka sendiri ( sudut pandang
yang diteliti )

d. Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian.


e. Menekankan pada validitas data sehingga ditekankan pada dunia empiris.
f. Bersifat humanistis: yaitu memahami secara pribadi orang yang diteliti dan ikut
mengalami apa yang dialami orang yang diteliti dalam kehidupan sehari-hari.
g. Semua aspek kehidupan sosial dan manusia dianggap berharga dan penting
untuk dipahami karena dianggap bersifat spesifik dan unik.
Dilihat dari lokasi atau tempat dimana penelitian dilakukan
1. Penelitian Kancah ( field research )
Penelitian ini dilakukan di suatu wilayah geografi tertentu dimana peniliti terjun
langsung ke masyarakat melihat apa yang terjadi. Biasanya dengan pengamatan,
wawancara, atau kuesioner yang dia berikan kepada responden.
2.

Penelitian Kepustakaan ( library research )

Penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti memeriksa bahan-bahan yang telah
ditulis oleh orang lain. Kegiatan peneliti ini ialah membaca seluruh dokumen baik
yang diterbitkan secara resmi ataupun yang terdapat diseluruh bahan cetakan,
micro film, micro fisch, pita rekaman, atau sumber-sumber lain yang telah
dikumpulkan oleh orang lain.

Sebuah rancangan penelitian yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai


berikut.
1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus
tersusun dalam urutan yang logis.
2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsurunsur dalam rancangan
penelitian.
3. Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan.
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian yang terangkum dalam
tahapan-tahapan berikut ini.
1. Menentukan permasalahan yang akan diteliti.
2. Menentukan topik penelitian.:
h al dalam menentukan topic : harus sesuai dgn minat peneliti
Bisa di teliti,ketersediaan data,kegunaan
praktis untuk diteliti
3.studi pendahuluan : dasar penelitian ,harus mencamtumkan penelitian
sebelumnya untuk menghindari duplikasi penelitian,
4.latar belakang:mengapa peneliti memilih topic
5.rumusan masalah : yang ingin diketahui dalam melakukan penelitian
6.pertanyaan penelitian:apa yang ditanyakan

7.tujuan dan manfaat:


- tujuan :dalam kalimat pernyataan

-manfaat :
teoritis :,berkaitan dengan penyusunan konsep konsep
praktis :dapat dimanfaatkan secara langsung
8.landasan teori
9.hipotesis: dugaan atau jawaban sementara
Hal 185

A.

Data Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis


yaitu data primer dan data sekunder.
1.

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli
atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus (focus grup discussion FGD) dan penyebaran kuesioner.

2.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam
menentukan teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.

B. Data Berdasarkan Sifatnya


Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis
yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang
berbentuk angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara
mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data
kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.

1.

Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah
dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah
gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
2.

Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik
perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk
mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu
sebagai berikut:
1.

Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:
1)

Jumlah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan XXX sebanyak 20.

2)

Jumlah siswa laki-laki di SD YYY sebanyak 67 orang.

3)

Jumlah penduduk di Kabupaten ZZZ sebanyak 246.867 orang.

Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan
bulat (bukan bilangan pecahan).
5. Tahap Pengolahan Data
1. Pemeriksaan/validasi data lapangan dan editing
Data yang diperoleh dari kegiaan pengumpulan data, perlu diperiksa dan dijaga
konsistensi antara data yang satu dengan data yang lainnya dalam sebuah
kuesioner. Kegiatan memeriksa dan menjaga konsistensi disebut sebagai kegiatan
editing yang memeriksa apakah data tersebut layak atau valid untuk dilanjutkan
kemudian.
Validasi harus dilakukan dengan memperhatikan dengan seksama secara ajeg,
misalnya permasalahan perbedaan intepretasi dari pertanyaan dan jawaban
responden: Misalnya Seorang wanita ditanyakan berapa jumlah anak Ibu? dan
kemudian jawabannya adalah tiga orang, ternyata bahwa anak yang dilahirkan
adalah dua orang dan satu orang adalah anak bawaan suami. Dengan
memperhatikan maksud dari pertanyaan maka peneliti sebaiknya menyusun
pertanyaan berapa jumlah anak yang ibu lahirkan? Contoh lain adalah, kepada
seorang wanita ditanyakan berapa usianya dan ia menjawab 30 tahun, kemudian

ketika ditanya berapa usia anak pertama wanita tersebut, ia menjawab 19 tahun,
maka perlu divalidasi mungkinkah wanita tersebut melahirkan pada usia 11 tahun?
2. Pemberian kode (coding)
Tahap pemberian kode atau disebut dengan coding, adalah tahap selanjutnya
setelah validasi dan editing dilaksanakan. Dari setiap jawaban (variabel) yang
terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner, pedoman wawancara, lembar
observasi dan sebagainya) perlu dikategorisasikan terlebih dahulu dengan
melakukan pemberian kode dengan simbol angka. Untuk jawaban tidak tahu, atau
tidak memberi jawaban perlu diberikan simbol-simbol angka yang khusus. Dengan
angka-angka tersebut maka data lebih mudah diolah, dihitung dan dianalisis.
Berdasarkan data lapangan peneliti menyusun pedoman pengkodean (book code).
Pedoman ini memuat semua variabel yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Hal ini memudahkan peneliti atau petugas lain untuk memberikan kode
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam book code tersebut. Misalnya untuk
jawaban tidak tahu diberikan angka 8, 88, atau 888; untuk jawaban yang
dilewati tidak berlaku/ pertanyaanyang dilewati bagi responden tersebut, maka
diberikan kode 9, 99, atau 999. Dan untuk pertanyaan yang tidak ada
jawabannya diberikan angka o. Pemberian kode dilakukan dapat langsung pada
kuesioner di sisi kanan dan atau dengan lembar kode (code sheet).
3. Pemasukan data (data entry)
Berdasarkan kuesioner yang sudah diedit dan divalidasi, atau dengan lembar kode
(code sheet), langkah berikutnya adalah pemasukan data. Pemasukan data dapat
dilakukan secara manual, atau secara komputerisasi karena jumlah variabel dan
respondennya yang banyak.

4. Pengolahan
Dengan berkembangnya teknologi pengolahan data dapat dilakukan dengan
menggunakan program SPSS atau SAS.
-

Analisis data

Dengan melihat sifat data yang diolah, maka analisis dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yakni: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif pada dasarnya berarti penyorotan terhadap masalah serta usaha
pemecahannya yang dilakukan dengan upaya yang banyak didasarkan pada pengukuran.
Dalam hal ini, obyek penelitian dipecah ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi
sedemikian rupa. Kemudian ditarik suatu generalisasi yang seluas mungkin ruang lingkupnya.
Penelitian kuantitatif menggunakan alat-alat matematika dan statistika yang rumit sehingga
terkesan canggih.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis,
yaitu apa yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan,
dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang utuh.

Syarat laporan penelitian


1.laporan untuk siapa dibuat
2 bahasa resmi
3.

A. Pengertian Laporan Penelitian.


Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara
peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang
berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut (wardani,1997).
Beberapa penulis (turk & kirkman, 1982, britowidjoyo,1985: arifin,
1987;indriati,2001), mengemukan bahwa unsur-unsur dari laporan penelitian
adalah:
1.

Judul tulisan

2.

Abstrak

3.

Pendahuluan

4.

Bahan dan metode penelitian

5.

Hasil

6.

Pembahasan

7.

Simpulan dan saran

8.

Daftar pustaka

Namun secara lebih lengkap, laporan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu:
1.

Bagian pembuka.

2.

Bagian inti.

3.

Bagian penutup.

1.

BAGIAN PEMBUKA

Menurut arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lebih lengkap
harus mengandung komponen-komponen berikut ini:
a.

Judul

b.

Halaman judul

c.

Halaman pengesahan

d.

Halaman penerimaan

e.

Kata pengantar

f.

Abstrak

g.

Daftar isi

h.

Daftar tabel

i.

Daftar grafik, bagan, atau skema.

j.

Daftar singkatan dan lambing.

Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya ilmiah. Dalam judul karya
ilmiah harus menampilkan fakta yang ingin diungkapkan,jelas, positif, singkat, khas,
serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan.

Halaman judul diletakkan sesudah halamaan depan atau cover.pada halaman ini
umumnya terdapat judul,penuliis, dan penerbit. Selanjutnya halaman judul diikuti
oleh pengesahan.
Kata pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum kepada
pembaca tentanng latar belakang konteks penelitian. Pada bagian ini penulis juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporannya.
Abstrak digunakan untuk menyampaikan gambaran singkat mengenai latar
belakang, metode, serta temuan hasil penelitian.

2.

BAGIAN INTI

Pada bagian inti seluruh komponen pendahuluan, ka[enjelasastaka dan kerangka


teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran
disajikan secara lengkap.

a.

Pendahuluan

Secara umum bagian pendahuluan harus secara lengkap mengumakakan


tentang latar belakang, ruang lingkup/pembatasan dan rumusan masalah, tujuan
dan pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau hipotesis.
Dalam latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga hal, yakni:
1)
Penalaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang
relevan dengan masalah yang ingin diteliti.
2)
Penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting
untuk dipelajari.
3)
Manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi
dal praktek.
Rumusan atau formulasi tujuan penelitian dapat beruupa pernyataan atau
hipotesis.Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya
hubungan antara 2 atau lebih variable/fenomena yang diteliti.

b. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori

kajian pustaka merupakan bagian penting ysng mengungkapkan teori-teori


serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama
atau serupa.
Dalam sebuah laporan penelitian, seperti tesis atau disertasi biasanya disusun
suatu kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau tujuan pustaka yang telah
dilakukan. Kerangka teori merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari
sudut mana permasalahan ditinjau yang nantinya dijabarkan menjadi berbagai
variable penelitian.

c.

Metodologi Penelitian

Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada
motodologi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai
pendekatan atau desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode
pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.
Uraian mengenai pendekatan atau desain penelitian pada umumnya
menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian kualitatif atau kuantitatif, sensus/survey, cross-section atau time-series,
eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau
pendekatan umum lainnya.
Populasi menerangkan mengenai kolompok target yang menjadi sasaran dalam
generalisasi temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang
kelompok wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian.
Pembahasan tentang metode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya
merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan
bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta metode
analisis.
Misalnya, apakah data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner/daftar
pertanyaan, wawancara atau observasi langsung.
Hal yang tidak kalah penting lagi dalam bagian metodologi penelitian adalah
uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang telah
dilakukan. Misalnya: keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontaminasi data
(apabila penelitian eksperimental), serta keterbatasan waktu dan dana penelitian.

d.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan inti dari sebuah laporan penelitian. Pada
bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis data

serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Secara umum, bagian ini menekankan tiga hal, yaitu:
1.

Hasil analisis lengkap

2.
Hasil analisis pokoknyang berhubungan dengan tujuan dan
pernyataan/hipotesis penelitian
3.
Pembahasan mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan
penelitian terdahulu yang di sajikan dalam bagian kajian pustaka dan kerangka
teori.

e.

Simpulan dan Saran

Bagian ini merupakan bagian akhir dalam dari laporan penelitian. Effendi
(1991) mengemukakan bahwa simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis
dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di lakukan.
Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran
(1,2,3,4,5 dan seterusnya) ataupun secara naratif. tapi untuk lebih baiknya,
penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan paragraph.
Setelah simpulan, pada bagian ini juga dipaparkan pula saran-saran yang
berkaitan dengan jenis penelitian lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran
lain yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana mengatasi hambatanhambatan yang telah dialami ooleh penulisdalam penelitian yang telah dilakukan.

3.

BAGIAN PENUTUP

Bagian ini tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian
lengkap adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya, terdiri dari:

a) Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh
penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:

1.

Nama penulis

2.

Tahun terbit

3.

Judul pustaka

4.

Tempat terbit

5.

Nama penerbit

Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara
alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya
mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar dari association
of American phychology (APA). Contohnya:
Belawati, T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.
Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
b)

Lampiran

Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian, seperti
kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah
dipaparkan dalam bagian inti laporan.
c)

Daftar indeks atau glosarium.

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat dalam pada laporan. Effendi
(1991) mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau indeks harus berkelompok
berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan. Penulisan indeks
pada umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari istilah atau kata-kata
khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. Penulisan indeks disusun
berdasarkan nama atau subjek secara alpabetikal.

Anda mungkin juga menyukai