Parson (1946): Menurut parson bahwa pengertian penelitian adalah pencarian atas
sesuatu (inkuiri) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini
dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
John (1949): Pengertian penelitian menurut John bahwa arti penelitian adalah
pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan
antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum tertentu.
Woody (1972): Pengertian penelitian menurut woody adalah suatu metode untuk
menemukan sebuah pemikiran kritis. Penelitian meliputi pemberian definisi dan
redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara,
membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hatihati atas semua kesimpulan yang diambil untuk menentukan apakah kesimpulan
tersebut cocok dengan hipotesis.
Donald Ary (1982): Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan
pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi
yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hill Way: Menurut Hill Way, pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang
bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas
masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut.
Winarno Surachmand: Pengertian penelitian menurut Winarno Surachamnd adalah
kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru yang bersumber dari primerprimer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umu, serta
mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki
Soetrisno Hadi: Menurut Soetrisno hadi bahwa pengertian penelitian adalah usaha
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Sikap dan Cara Berpikir Seorang peneliti
Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan
prosedur dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan
seorang peneliti adalah sebagai berikut..
Sika-Sikap Seorang Penelliti
1. Objektif
Seorag peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang
ada. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja
sesuai atas apa yang ada di data yang diperoleh di lapangan dan tidak
memasukkan pendapat pribadi yang dapat mengurangi dari keabsahan hasil
penelitiannya (tidak boleh subjektif).
2. Kompeten
1.
a.
b.
2.
Jenis-Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi,
dan analisis & jenis data.
Penelitian Menurut Tujuan
Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami
masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan
pengembangan ilmu.
Penelitian Menurut Metode.
a.
Penelitian Survey adalah Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil,
tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis
maupun psikologis.
b.
Penelitian Eksperimen Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
independennya dimanipulasi oleh peneliti.
c.
Penelitian Evaluasi, Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah
ditetapkan.
d.
Penelitian Sejarah, Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung
dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara
sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh,
sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
3.
c.
Penelitian Asosiatif/Hubungan, Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun
suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
d.
Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis Jenis data dan analisisnya dalam penelitian
dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).
Menurut buku Metode Penelitian Sosial ( Berbagai Alternatif Pendekatan ) yang
ditulis oleh Bagong Suyanto dan Sutinah, jenis penelitian yang dicantumkan hanya
ada dua. Jenis penelitian tersebut adalah :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan data berupa angka. Di dalam penelitian kuantitatif
terdapat tiga tipe analisis , yaitu:
a. Analisis utama / primer ( primary analysis ) : merupakan analisis asli yang
dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik. Dengan
kata lain analisis primer adalah suatu analisis yang mempertimbangkan data /
informasi utama yang diperoleh dalam suatu penelitian.
b. Analisis sekunder atau analisis data sekunder ( secondary analysis ) : merupakan
suatu analisis tentang temuan-temuan yang ada dari peneliti lain yang mungkin
menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus. Dengan kata lain, analisis ini
memfokuskan pada data yang telah dikumpulkan/disusun dan dianalisis serta
melakukan suatu analisis kedua atau ketiga kalinya.
c. Meta-analysis : yaitu suatu analisis tentang data atau informasi yang telah
dikumpulkan/ disusun dan dianalisis dari beberapa studi.
2. Penelitian Kualitatif
Merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata kata lisan
maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.
Penelitian kualitatif memiliki karakteristik khusus, antara lain :
a. Bersifat induktif : yaitu berdasar pada prosedur logika yang berawal dari proposisi
khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir pada suatu kesimpulan hipotesis
yang bersifat umum.
b. Melihat pada setting dan manusia sebagai satu kesatuan, yaitu mempelajari
manusia dalam konteks dan situasi dimana mereka berada.
c. Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka sendiri ( sudut pandang
yang diteliti )
Penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti memeriksa bahan-bahan yang telah
ditulis oleh orang lain. Kegiatan peneliti ini ialah membaca seluruh dokumen baik
yang diterbitkan secara resmi ataupun yang terdapat diseluruh bahan cetakan,
micro film, micro fisch, pita rekaman, atau sumber-sumber lain yang telah
dikumpulkan oleh orang lain.
-manfaat :
teoritis :,berkaitan dengan penyusunan konsep konsep
praktis :dapat dimanfaatkan secara langsung
8.landasan teori
9.hipotesis: dugaan atau jawaban sementara
Hal 185
A.
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli
atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer,
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus (focus grup discussion FGD) dan penyebaran kuesioner.
2.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam
menentukan teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.
1.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah
dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah
gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
2.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik
perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk
mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu
sebagai berikut:
1.
Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya:
1)
2)
3)
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan
bulat (bukan bilangan pecahan).
5. Tahap Pengolahan Data
1. Pemeriksaan/validasi data lapangan dan editing
Data yang diperoleh dari kegiaan pengumpulan data, perlu diperiksa dan dijaga
konsistensi antara data yang satu dengan data yang lainnya dalam sebuah
kuesioner. Kegiatan memeriksa dan menjaga konsistensi disebut sebagai kegiatan
editing yang memeriksa apakah data tersebut layak atau valid untuk dilanjutkan
kemudian.
Validasi harus dilakukan dengan memperhatikan dengan seksama secara ajeg,
misalnya permasalahan perbedaan intepretasi dari pertanyaan dan jawaban
responden: Misalnya Seorang wanita ditanyakan berapa jumlah anak Ibu? dan
kemudian jawabannya adalah tiga orang, ternyata bahwa anak yang dilahirkan
adalah dua orang dan satu orang adalah anak bawaan suami. Dengan
memperhatikan maksud dari pertanyaan maka peneliti sebaiknya menyusun
pertanyaan berapa jumlah anak yang ibu lahirkan? Contoh lain adalah, kepada
seorang wanita ditanyakan berapa usianya dan ia menjawab 30 tahun, kemudian
ketika ditanya berapa usia anak pertama wanita tersebut, ia menjawab 19 tahun,
maka perlu divalidasi mungkinkah wanita tersebut melahirkan pada usia 11 tahun?
2. Pemberian kode (coding)
Tahap pemberian kode atau disebut dengan coding, adalah tahap selanjutnya
setelah validasi dan editing dilaksanakan. Dari setiap jawaban (variabel) yang
terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner, pedoman wawancara, lembar
observasi dan sebagainya) perlu dikategorisasikan terlebih dahulu dengan
melakukan pemberian kode dengan simbol angka. Untuk jawaban tidak tahu, atau
tidak memberi jawaban perlu diberikan simbol-simbol angka yang khusus. Dengan
angka-angka tersebut maka data lebih mudah diolah, dihitung dan dianalisis.
Berdasarkan data lapangan peneliti menyusun pedoman pengkodean (book code).
Pedoman ini memuat semua variabel yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Hal ini memudahkan peneliti atau petugas lain untuk memberikan kode
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam book code tersebut. Misalnya untuk
jawaban tidak tahu diberikan angka 8, 88, atau 888; untuk jawaban yang
dilewati tidak berlaku/ pertanyaanyang dilewati bagi responden tersebut, maka
diberikan kode 9, 99, atau 999. Dan untuk pertanyaan yang tidak ada
jawabannya diberikan angka o. Pemberian kode dilakukan dapat langsung pada
kuesioner di sisi kanan dan atau dengan lembar kode (code sheet).
3. Pemasukan data (data entry)
Berdasarkan kuesioner yang sudah diedit dan divalidasi, atau dengan lembar kode
(code sheet), langkah berikutnya adalah pemasukan data. Pemasukan data dapat
dilakukan secara manual, atau secara komputerisasi karena jumlah variabel dan
respondennya yang banyak.
4. Pengolahan
Dengan berkembangnya teknologi pengolahan data dapat dilakukan dengan
menggunakan program SPSS atau SAS.
-
Analisis data
Dengan melihat sifat data yang diolah, maka analisis dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yakni: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif pada dasarnya berarti penyorotan terhadap masalah serta usaha
pemecahannya yang dilakukan dengan upaya yang banyak didasarkan pada pengukuran.
Dalam hal ini, obyek penelitian dipecah ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi
sedemikian rupa. Kemudian ditarik suatu generalisasi yang seluas mungkin ruang lingkupnya.
Penelitian kuantitatif menggunakan alat-alat matematika dan statistika yang rumit sehingga
terkesan canggih.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis,
yaitu apa yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan,
dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang utuh.
Judul tulisan
2.
Abstrak
3.
Pendahuluan
4.
5.
Hasil
6.
Pembahasan
7.
8.
Daftar pustaka
Namun secara lebih lengkap, laporan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu:
1.
Bagian pembuka.
2.
Bagian inti.
3.
Bagian penutup.
1.
BAGIAN PEMBUKA
Menurut arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lebih lengkap
harus mengandung komponen-komponen berikut ini:
a.
Judul
b.
Halaman judul
c.
Halaman pengesahan
d.
Halaman penerimaan
e.
Kata pengantar
f.
Abstrak
g.
Daftar isi
h.
Daftar tabel
i.
j.
Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya ilmiah. Dalam judul karya
ilmiah harus menampilkan fakta yang ingin diungkapkan,jelas, positif, singkat, khas,
serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan.
Halaman judul diletakkan sesudah halamaan depan atau cover.pada halaman ini
umumnya terdapat judul,penuliis, dan penerbit. Selanjutnya halaman judul diikuti
oleh pengesahan.
Kata pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum kepada
pembaca tentanng latar belakang konteks penelitian. Pada bagian ini penulis juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporannya.
Abstrak digunakan untuk menyampaikan gambaran singkat mengenai latar
belakang, metode, serta temuan hasil penelitian.
2.
BAGIAN INTI
a.
Pendahuluan
c.
Metodologi Penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada
motodologi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai
pendekatan atau desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode
pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.
Uraian mengenai pendekatan atau desain penelitian pada umumnya
menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian kualitatif atau kuantitatif, sensus/survey, cross-section atau time-series,
eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau
pendekatan umum lainnya.
Populasi menerangkan mengenai kolompok target yang menjadi sasaran dalam
generalisasi temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang
kelompok wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian.
Pembahasan tentang metode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya
merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan
bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta metode
analisis.
Misalnya, apakah data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner/daftar
pertanyaan, wawancara atau observasi langsung.
Hal yang tidak kalah penting lagi dalam bagian metodologi penelitian adalah
uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang telah
dilakukan. Misalnya: keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontaminasi data
(apabila penelitian eksperimental), serta keterbatasan waktu dan dana penelitian.
d.
Hasil dan pembahasan merupakan inti dari sebuah laporan penelitian. Pada
bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis data
serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Secara umum, bagian ini menekankan tiga hal, yaitu:
1.
2.
Hasil analisis pokoknyang berhubungan dengan tujuan dan
pernyataan/hipotesis penelitian
3.
Pembahasan mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan
penelitian terdahulu yang di sajikan dalam bagian kajian pustaka dan kerangka
teori.
e.
Bagian ini merupakan bagian akhir dalam dari laporan penelitian. Effendi
(1991) mengemukakan bahwa simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis
dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di lakukan.
Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran
(1,2,3,4,5 dan seterusnya) ataupun secara naratif. tapi untuk lebih baiknya,
penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan paragraph.
Setelah simpulan, pada bagian ini juga dipaparkan pula saran-saran yang
berkaitan dengan jenis penelitian lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran
lain yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana mengatasi hambatanhambatan yang telah dialami ooleh penulisdalam penelitian yang telah dilakukan.
3.
BAGIAN PENUTUP
Bagian ini tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian
lengkap adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya, terdiri dari:
a) Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh
penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
1.
Nama penulis
2.
Tahun terbit
3.
Judul pustaka
4.
Tempat terbit
5.
Nama penerbit
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara
alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya
mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar dari association
of American phychology (APA). Contohnya:
Belawati, T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.
Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
b)
Lampiran
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian, seperti
kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah
dipaparkan dalam bagian inti laporan.
c)
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat dalam pada laporan. Effendi
(1991) mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau indeks harus berkelompok
berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan. Penulisan indeks
pada umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari istilah atau kata-kata
khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. Penulisan indeks disusun
berdasarkan nama atau subjek secara alpabetikal.