Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Praktek Klinik Kebidanan Komunitas adalah lanjutan dari praktek klinik
kebidanan sebelumnya dimana kompetensi atau ketrampilan yang harus
dicapai tidak hanya pemecahan masalah melalui pendekatan secara individu
di klinik tetapi pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak melalui
pendekatan baik individu, kelompok dan masyarakat.
Asuhan kebidanan komunitas meliputi askeb ibu hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir, bayi balita, kegawat daruratan obstetric dan neonatus,
kesehatn reproduksi serta pelayanan kontrasepsi, penggerakan peran serta
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.
Praktek kebidanan komunitas pada semester IV ini, kami ditempatkan di
Desa Jimbung, Kalikotes, Klaten yang merupakan wilayah kerja Puskesmas
Kalikotes. Lahan yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan ini yaitu
dukuh Jimbung Guo dan dukuh Sorobojan.

Desa Jimbung terbagi menjadi 28 RW yang terdiri dari 106 RT. Adapun
batas wilayah Desa Jimbung adalah :

1.

Sebelah utara
Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan.
Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah
Desa Glodogan, Kecamatan Klaten Selatan.
Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes

2. Sebelah selatan
Desa Kadibolo, Kecamatan Wedi
Desa Sembung, Kecamatan Wedi
Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi

3. Sebelah barat
Desa Kajoran, Kecamatan Klaten Selatan
4. Sebelah timur
Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.
Desa Jimbung mempunyai penduduk sebanyak 13.033

jiwa, dengan

jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki 6.388 jiwa dan perempuan 6.645
jiwa. Sebagian besar penduduk di Desa Jimbung bekerja sebagai buruh.
Masyarakat di Desa Jimbung ini sudah bersifat pedesaan. Hal ini terlihat
dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,gaya hidup dan pengetahuan. Agama
yang mereka peluk pun beragam, sebagian besar masyarakat memeluk agama
Islam.
Desa jimbung mempunyai sarana kesehatan antara lain PKD dan
Puskesmas Pembantu. Kegiatan masyarakat Desa Jimbung dalam upaya
peningkatan kesehatan antara lain posyandu balita, senam lansia, di samping
itu juga ada kegiatan sosial seperti PKK, Dasa Wisma, pengajian,tabulin,
pertemuan bapak-bapak RT maupun RW, pertemuan kader , pertemuan
karang taruna.
B.

TUJUAN PRAKTEK KOMUNITAS


Tujuan dari praktek komunitas ini adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan Asuhan Kebidanan secara komprehensif dan mandiri
kepada wanita sepanjang siklus kehidupan, neonatus, bayi, balita, baik
yang normal, maupun bermasalah.
2. Melaksanakan tugas menejerial institusi kebidanan di komunitas, meliputi:

Mampu melakukan pengkajian dan tabulasi pada ibu WUS, PUS, ibu
hamil, bayi baru lahir, balita, maupun lansia

Mampu melakukan analisa data dalam lungkup WUS, PUS, ibu hamil,
bayi baru lahir, balita, maupun lansia

Mampu melakukan musyawarah masyarakat desa dan penentuan


prioritas masalah terutama yang menyangkut KIA

Mampu melakukan intervensi atau tindakan penanganan masalah


prioritas mengenai KIA.

e
C.

Mampu melakukan evaluasi dari setiap kegiatan.

MANFAAT PRAKTEK PKL-PKMD


1.

Manfaat Bagi Mahasiswa


a. Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada masyarakat desa (asuhan komunitas) secara mandiri.
b. Mampu menerapkan teori yang telah diperoleh ke dalam masyarakat
secara langsung melalui pemberian pelayanan kebidanan yang
komprehensif
c. Mampu menggunakan keterampilan yang telah didapat dari institusi
untuk memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat.
d. Menggunakan waktu Praktek Kerja Lapangan untuk memperoleh
kepengetahuan mengenai pelayanan kebidanan komunitas.
e. Dan juga sebagai pengalaman kerja awal untuk mahasiswa sebelum
masuk langsung ke dunia kerja yang nyata dan wadah untuk

menjalin kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dengan


pihak instansi terkait.
2.

Manfaat Bagi Perguruan Tinggi


a. Denga pel;aksanaan praktek kerja lapangan perguruan tinggi mampu
meningkatkan hubungan kemitraan dengan perussahaan atau
instansi.
b. Mampu mengembangkan program kemitraan lainnya seperti
pertukaran tenaga ahli.
c. Mampu merelevansikan kurikulum mata kuliah dengan kebutuhan
dunia kerja.

3.

Manfaat Bagi Perusahaan atau Instansi


a. Dengan pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) diharapkan
perusahaan mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan
perguruan tinggi.
b. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki mahasiswa
peserta praktek kerja lapangan sehingga akan lebih mudah untuk
perencanaan peningkatan di bidang sumber daya manusia.
c. Dan sebagai wadah penyerapan kebutuhan akan tenaga kesehatan
pada umumnya, bidan pada khususnya.

D.

KOMPETENSI PRAKTEK PKL-PKMD


a. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas di desa.
b. Mengelola program KIA/KB
c. Peningkatan peran serta masyarakat

d. Menjalankan tugas tambahan bidan


e. Upaya promosi, prevensi (pendidikan kesehatan) pada wanita
sepanjang daur kehidupan wanita dalam konteks kebidanan
komunitas (bayi, balita, remaja, hamil, bersalin, nifas, usia lanjut).
E.

WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan praktek komunitas dilaksanakan pada tanggal 15 - 25 November
2011.

F.

TEMPAT
Praktek komunitas dilaksanakan di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes
Kabupaten Klaten wilayah Kerja Puskesmas Kalikotes.

G.

KEGIATAN
1. Jadwal kegiatan praktek komunitas
Tabel 1.1 Jadwal kegiatan PKL
KEGIATAN
Persiapan PKL
Pembukaan dan Orientasi
Pendataan
Tabulasi dan Analisa Data
Persiapan MMD
MMD
Intervensi dan Pembinaan KK Binaan
Evaluasi
Penutupan

WAKTU
3 November 2011
15 November 2011
16 November 2011
16 17 November 2011
17 November 2011
18 November 2011
19 23 Nonember 2011
24 November 2011
25 November 2011

BAB II
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A.

PEMBEKALAN
Praktek Kerja Lapangan diawali dengan kegiatan pembekalan
mahasiswa berupa pengarahan pengarahan baik teknis maupun mata kuliah
yang dilaksanakan pada tanggal 15 - 25 November 2011 di kampus III
Poltekkes Surakarta. Di mulai dengan pengarahan Kebijakan Institusi
Pendidikan tentang pelaksanaan PKL dan PKMD oleh Ketua Jurusan
Kebidanan Poltekkes Surakarta, Ibu Emy Suryani, M.Mid., dilanjutkan
pengarahan tentang gambaran pelaksanaan PKL dan PKMD oleh Ibu Endang
Suwanti, S.Si.T., S.Pd., M.Kes.
Pada tanggal 03 November 2011 mahasiswa diberi pengarahan dari
dosen mata kuliah komunitas berupa penyampaian materi komunitas oleh
R.D. Rahayu, S.Si.T., dilanjutkan pembekalan Proses Pelaksanaan PKL dan
PKMD oleh Sumantri APP, M.Kes., serta pembekalan persiapan PKL oleh
Suroso, S.Pd, M.Kes.
Setelah mendapatkan pembekalan dari institusi, kemudian mahasiswa
mendapatkan pengarahan dari DKK dan dari lahan. Di awali dengan
pembekalan dari DKK Klaten tentang Kebijakan Dinas Kesehatan terhadap
Pelayanan KIA oleh dr. Limawan. Pengarahan dari kepala Puskesmas
Kalikotes tentang Kebijakan Puskesmas terhadap Pelayanan KIA.

Pembekalan dari lahan atau Desa Jimbung disampaikan oleh Kepala


Desa Jimbung Bapak Sumarno tentang gambaran wilayah desa, kemudian
pembekalan dari bidan desa Jimbung tentang Program Kerja bidan desa serta
cakupan dan target pelayanan KIA.
Rangkaian acara pembekalan dihadiri oleh seluruh mahasiswa
semester IV Jurusan Kebidanan Progsus Poltekkes Surakarta.
Absensi terlampir.
B.

PEMBUKAAN
Acara pembukaan praktek PKL PKMD merupakan salah satu simbol
bahwa mahasiswa telah resmi diserahkan oleh pihak jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Surakarta kepada Desa Jimbung sebagai lahan Praktek
Kebidanan Komunitas. Acara pembukaan ini dapat lebih mengakrabkan
mahasiswa praktek dengan warga Jimbung.
Acara pembukaan dilaksanakan pada tanggal 15 November 2011 pada
pukul 13.00 15.00 WIB bertempat di Balai Desa Jimbung kecamatan
Kalikotes.
Jalannya acara pembukaan praktek PKL PKMD jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Surakarta adalah sebagai berikut :
1.

Pembukaan, yang dimulai dengan menyanyikan lagu Mars hidup Sehat


dan pembacaan doa bersama.

2.

Sambutan Ketua Jurusan Kebidanan sekaligus sebagai penanggungjawab


pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Surakarta, Ibu Emy Suryani M.Mid

Sambutan berisi ucapan terimakasih dan pemaparan maksud dan tujuan


kegiatan mahasiswa PKL serta sambutan berisi pengenalan identitas
institusi pendidikan, simbolisasi kata-kata penyerahan mahasiswa PKL,
serta pesan-pesan bagi mahasiswa selama pelaksanaan kegiatan PKL.
3.

Penerimaan mahasiswa PKL PKMD jurusan Kebidanan Politeknik


Kesehatan Surakarta oleh Camat Kecamatan Kalikotes oleh Ibu Sri
Wahyuni, SH, M.Hum sekaligus pemberian sambutan.
Sambutan berisi kata-kata penerimaan,

ucapan selamat datang dan

semoga sukses bagi terlaksananya kegiatan.


4.

Penandatanganan berita acara serah terima mahasiswa PKL oleh Direktur


Politeknik Kesehatan Surakarta yang diwakili oleh Emy Suryani, M.Mid
dan Camat Kecamatan Kalikotes yang diwakili oleh Ibu Sukemi.

5.

Penutupan acara dengan pembacaan doa bersama.


Acara

pembukaan berlangsung lancar sesuai dengan susunan acara.

Pembukaan ini diikuti 80 peserta yang terdiri dari :


1.

Perwakilan dari Camat kecamatan Kalikotes

2.

Perwakilan dari Kepala Puskesmas Kalikotes

3.

Perwakilan dari Koramil Jimbung

4.

Perwakilan Kapolsek Jimbung

5.

Bidan Desa Kalikotes

6.

Perangkat desa, yang meliputi Kepala desa, Sekdes, Kadus, Ketua RW,
dan ketua RT.

7.

Ibu ibu kader posyandu dukuh jimbung guo dan sorobojan.

8.

Ketua Jurusan Kebidanan dan dosen pembimbing

9.

Mahasiswa ekstensi semester VI jurusan DII Kebidanan Progsus


Politeknik Kesehatan Surakarta

Daftar hadir acara pembukaan terlampir.


C.

ORIENTASI
1.

Pendahuluan kegiatan orientasi


Mahasiswa PKL PKMD wajib mengetahui / mengenal wilayah
kerjanya sebelum melakukan kegiatan kegiatan di desa Jimbung,
Kalikotes. Pengenalan ini berkaitan dengan batas batas wilayah pada
setiap daerah serta banyaknya jumlah kepala keluarga yang berada di
masing masing RW khususnya dan kepala keluarga di desa Jimbung
umumnya. Dengan adanya orientasi terlebih dahulu, mahasiswa akan
lebih mudah dalam melaksanakan rencana kegiatan kegiatan yang telah
tersusun.

2.

Pelaksanaan Kegiatan Orientasi


Kegiatan orientasi dilaksanakan pada tanggal 15 November 2011
pukul 13.00 15.00 WIB berlokasi di wilayah desa Jimbung, Kalikotes.
Adapun proses orientasi dibagi dalam 7 kelompok dengan 1 pembimbing
pada masing masing kelompok. Pembagian kelompok dalam orientasi
desa Baturan yaitu :

10

Tabel 2.1 Jadwal perencanaan wilayah kerja


Kelompok
Kelompok I

Wilayah Orientasi
RW 19

Pembimbing
Ketua RW 19

Kelompok II

RW 21

Ketua RW 21

Kelompok III

RW 22

Ketua RW 22

Kelompok IV

RW 23

Ketua RW 23

Kelompok V

RW 15

Ketua RW 15

Kelompok VI

RW 16

Ketua RW 16

Kelompok VII

RW 20

Ketua RW 20

Setiap pembimbing mengenalkan mahasiswa pada masing masing


daerah pendataan. Selain itu, mahasiswa juga dikenalkan kepada
pengurus RW maupun RT masing masing.
3. Kesimpulan Kegiatan Orientasi
Kesimpulan dari kegiatan orientasi ini adalah supaya mahasiswa dapat
mengetahui daerah pendataanya dengan tepat dan jumlah kepala keluarga
(KK) yang berada di setiap RW. Orientasi selesai pada pukul 16.00 WIB
kemudian isoma dilanjutkan pendataan pada masing masing RW
dimulaim pada pukul 17.00 WIB.
D.

PENDATAAN DENGAN METODE SURVEY MAWAS DIRI (SMD)


1. Kegiatan Pendataan
a. Pendahuluan Kegiatan Pendataan
Setelah melakukan orientasi, kami mengadakan pendataan ke
rumah-rumah penduduk. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui keadaan seluruh keluarga, khususnya yang berhubungan
dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), sehingga akan mempermudah
dalam melakukan penjaringan masalah.
11

Kegiatan pendataan ini meliputi pengumpulan data dengan cara


survey secara langsung. Dilanjutkan dengan tabulasi data, yaitu suatu
proses pengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu yang bertujuan
untuk mempermudah dalam menyajikan dan menganalisa data. Data
hasil tabulasi tersebut dianalisa untuk menentukan permasalahan
kesehatan yang sedang dialami masyarakat berdasarkan kesenjangan
data yang telah diperoleh, kemudian menentukan prioritas masalah
yang akan direncanakan penyelesaiannya.
Menindaklanjuti hasil pendataan dan analisa, maka dilaksanakan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Desa Jimbung. MMD adalah
sebuah kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa guna
melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menemukan
masalah dan menyelesaikannya.
Jenis data yang kami kumpulkan selama pendataan sesuai dengan
pertanyaan yang telah ditentukan dalam format Survey Mawas Diri
(SMD). Data data tersebut adalah sebagai berikut :
1) Identitas keluarga
a) Kepala keluarga
b) Anggota keluarga yang menempati rumah tersebut

12

2) Data KIA
a) Bayi (0-1 tahun) dan balita (1-5 tahun), meliputi;
Data imunisasi, data pertumbuhan dan penyakit yang pernah
diderita 3 bulan terakhir, data pemantauan perkembangan balita,
dan data pemberian ASI/PASI pada bayi dan balita.
b) Data remaja ( usia 10-22 tahun belum menikah)
Data usia, sudah haid/belum, keluhan saat haid, cara mengatasi
keluhan, mengkonsumsi NAPZA
c) Data Keluarga Berencana bagi yang sudah menikah/punya anak
dan bagi PUS
Data umur, jumlah anak, termasuk akseptor / tidak, jenis
kontrasepsi, lama pemakaian alat kontrasepsi, motivator ber-KB,
tempat KB, alas an ber-KB / tidak, keluhan saat ini
d) Data kehamilan ( jika saat ini hamil)
Data G P A, usia kehamilan, frekuensi ANC, tempat ANC,
mengkonsumsi tablet Fe / tidak, suntik TT / tidak, mengkonsumsi
vitamin A/tidak, memiliki KMS / tidak
e) Data kelahiran (12 bulan terakhir)
Data nama, usia kehamilan (abortus, premature, aterm, post
matur),

penolong, jenis persalinan, komplikasi persalinan,

kondisi bayi hidup / mati/ kelainan, kondisi ibu hidup / mati


f) Data Nifas (jika ada ibu nifas dalam kurun waktu 40 hari setelah
melahirkan dihitung saat pendataan)

13

Data nama, waktu persalinan, kondisi sekarang, keluhan, laktasi


lancar / tidak, involusio rahim lancar / tidak, keluhan, tempat
periksa, mengkonsumsi Fe dan vitamin A, frekuensi periksa
sampai dengan hari ini, keluhan.
g) Menopouse (khusus wanita berumur 49 tahun)
Data nama, umur, pola menstruasi ( teratur, tidak teratur,
berhenti), keluhan.
h) Lansia (jika ada anggota keluasga berumur 55 tahun)
Data nama, umur, jenis kelamin, keluhan, cara mengatasi keluhan,
kegiatan yang diikuti, kunjungan posyandu lansia
3) Data sosial dan Kemasyarakatan yang didikuti warga
4) Data organisasi dibidang kesehatan yang diikutiwarga
5) Data kebutuhan kesehatan dibidang KIA yang dirasakan dibutuhkan
oleh keluarga
Adapun format SMD tersebut, kami lampirkan.
b. Pelaksanaan Kegiatan Pendataan
Kegiatan pendataan tersebut dilakukan selama 2 hari, yaitu tanggal
16 17 November 2011 di Desa Jimbung, yang terbagi dalam 7 RW.
Pendataan tersebut dilakukan dengan cara survei secara langsung ke
rumah warga yang berdomisili di Desa Jimbung, Kalikotes, Klaten pada
saat dilakukan pendataan.

14

E. TABULASI
Setelah semua data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan
melakukan tabulasi data, yaitu dengan mengelompokkan data berdasarkan
kriteria tertentu. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 16 17 November
2011. Proses tabulasi ini dimulai dengan melakukan tabulasi data tiap RT dan
di lanjutkan di tingkat RW kemudian dilanjutkan tabulasi tiap dukuh, terakhir
ditabulasikan seluruhnya pada satu desa. Tabulasi dilakukan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan untuk kemudian dilakukan analisa data.
F. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Proses pengolahan dan analisa data dilaksanakan pada 16 17
November 2011. Analisa tersebut dilaksanakan dengan langkah-langkah :
1.

Mengkonversikan data-data tabulasi ke dalam bentuk grafik dan diagram


agar isi dari data lebih mudah dibaca.

2.

Menentukan masalah kesehatan yang sedang dialami.

3.

Menentukan prioritas masalah.

4.

Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan atau Plan of Action.


Adapun hasil dari proses pengolahan dan analisa data yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut :


1. Hasil Pendataan dan Pengolahan data
Dari rangkaian kegiatan pendataan menggunakan metode survey mawas
diri yang telah dilakukan mahasiswa selama 2 hari tersebut didapat
bermacam-macam

data

sesuai

kelompoknya.

Diantaranya

data

kependudukan, data KIA, data remaja, data Keluarga Berencana dan data

15

lansia. Data-data tersebut kemudian ditabulasikan ke dalam bentuk table


dan grafik untuk selanjutnya dilakukan analisa data. Adapun data-data
hasil SMD selengkapnya dapat dilihat pada lampiran II.
2. Hasil Analisa data senjang menurut Mahasiswa
a. Hasil pendataan berdasarkan SMD dan Tabulasi
Kegiatan pendataan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
yaitu selama 2 hari. Data yang kami peroleh tersebut telah kami lakukan
tabulasi. Tabel tabulasi data desa Jimbung dukuh Sorobojan dan
Jimbung Guo kami lampirkan pada lampiran no II.
b. Hasil analisa data oleh mahasiswa
Berdasarkan analisa data yang telah kami lakukan, diperoleh beberapa
kesenjangan data yang kami sajikan dalam bentuk diagram sebagai
berikut :
1)

Data Umur Ibu Hamil

Grafik 2.1 Umur Ibu Hamil


Analisa

: terdapat 27 % ibu hamil yang memiliki umur dalam


kategori beresiko yaitu < 20 tahun dan >35 tahun

16

2)

Data distribusi ibu hamil resiko tinggi

Grafik 2.2 ibu hamil resiko tinggi

3)

Analisa : jumlah ibu hamil resiko tinggi di Desa Jimbung adalah


7 ibu hamil dengan prosentase tertinggi adalah di RW
15 sebanyak 15%.
Data distribusi penyakit bayi dan balita 3 bulan terakhir

Grafik 2.3 Penyakit yang diderita bayi dan balita selama 3 bulan terakhir

Analisa

: Penyakit yang banyak di derita oleh bayi dan balita di


Desa Jimbung adalah batuk pilek sebanyak 77%

17

4)

Data status gizi balita

Grafik 2.4 Data status gizi balita


Analisa : Status gizi balita di Desa Jimbung sebagian besar
berstatus gizi baik dengan prosentase 96%, tetapi masih
ada 3% status gizi BGT dan 1% status gizi BGM.
5)

Data akseptor KB

Grafik 2.5 Akseptor KB


Analisa :

Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang belum


menjadi akseptor KB masih 41 % dari keseluruahan
jumlah (PUS).

18

6)

Data Alasan Tidak Mengikuti KB

Grafik 2.6 Alasan Tidak mengikuti KB


Analisa : Alasan masyarakat untuk tidak mengikuti KB masih ada
yang tidak dizinkan suami yaitu 2% hal ini menunjukkan
masih kurang peran serta suami dalam mendukung
program KB
7)

Data perilaku pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan

Grafik 2.7 perilaku pemberian ASI pada bayi umur 0-6 bulan
Analisa : Dari data yang diperoleh, pemberian ASI pada bayi usia 0
6 bulan yaitu 89% dan yang diberi ASI + PASI 11%

19

8)

Data lansia

Grafik 2.8 Jumlah Lansia


Analisa : Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah total Lansia di
Desa Jimbung adalah 251 jiwa. Jumlah umur harapan
hidup (umur >69th) cukup tinggi.
Berdasarkan hasil analisa tersebut, dapat kami simpulkan bahwa:
1) Masalah kesehatan di Desa Jimbung adalah sebagai berikut :
a) Masalah cakupan KB yang rendah
b) Bayi balita dengan BGM dan BGT
c) Pemberian ASI yang kurang tepat
d) Ibu hamil beresiko tinggi
e) Penyakit balita 3 bulan terakhir
2) Prioritas Masalah
Prioritas masalah yang kami ambil adalah empat urutan teratas yang
mungkin untuk dilaksanakan tindakan selama periode PKL. Prioritas
masalah yang kami tetapkan tersebut adalah sebagai berikut:

20

a) Ibu hamil beresiko tinggi


b) Bayi balita dengan BGM dan BGT
c) Masalah cakupan KB yang rendah
d) Pemberian ASI yang kurang tepat
3) Rencana Pelaksanaan Kegiatan atau Plan of Action ynag dirancang
oleh mahasiswa untuk penyelesaian prioritas masalah adalah :
Tabel 2.2 POA menurut mahasiswa
N
O

Prioritas
masalah

1.

Jumlah ibu
hamil
resiko
tinggi yang
masih
tinggi

2.

Bayi balita
dengan
BGM dan
BGT

3.

Cakupan
KB yang
masih
rendah
Perilaku
pemberian
ASI yang
masih
kurang
tepat pada
bayi usia 06 bulan

4.

Jenis Intervensi Sasaran

Waktu
/Tempat
Kegiatan
- KIE resiko

Ibu Saat
tinggi bagi
hamil
KK
ibu hamil
resiko
binaan
yang resiko
tinggi
Sabt
tinggi

Re
u, 19
- Penyuluhan
maja dan
Novemb
secara umum
tokoh
er 2011
pada remaja
masyara
kat
Penyuluh - ibu yang - minggu,
an tentang
mempuny 20/11/11
gizi balita
ai bayi dan jam 13.00
pemberia balita
(posyandu)
n contoh
PMT
- penyuluhan
PUS
Selasa, 22
KB
November
- safari KB
2011

Penanggun
g jawab

- KIE dan
penyuluhan
tentang ASI

Hardini,dkk

Ibu hamil 223


dan ibu
November
yang
2011
mempuny
ai bayi

21

Purwanti,
dkk

Luh Astiti,
dkk

Maryatun,
dkk

G. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DENGAN METODE MMD


Dari

data yang telah dipaparkan, mahasiswa dapat mengambil

kesimpulan bahwa yang menjadi prioritas masalah adalah :


1. Angka kejadian ibu hamil dengan resiko tinggi yang masih banyak
2. Balita dengan BGM dan BGT
3. Cakupan akseptor KB yang rendah
4. Pemberian ASI bagi bayi yang kurang tepat
5. Penyakit bayi dan balita
Selanjutnya dilaksanakan kegiatan MMD pada Jumat, 18 November
2011 di Balai Desa Jimbung dengan susunan acara sebagai berikut:
Tabel 2.3 Susunan Acara MMD
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Susunan Acara
Pengisian daftar hadir tamu
Pembukaan
Sambutan dari Kepala Puskesmas
Sambutan dari Kepala Desa
Sambutan dari Institusi
Acara inti MMD
Penyajian Data
Sesi Tanya jawab
Penentuan prioritas masalah dan POA
Kesimpulan
Penutup

Pukul
13.00 14.00
14.00 14.10
14.10 14.20
14.20 14.30
14.30 14.40
14.40 15.00
15.00 15.05
15.05 15.20
15.20 15.30
15.30 15.50
15.50 16.00

MMD telah dilaksanakan ddengan jumlah undangan 80 undangan dan


40 mahasiswa. Undangan yang hadir sejumlah 60 orang dan 40 orang
mahasiswa hadir seluruhnya. Keseluruhan acara berjalan dengan cukup lancar
dan memperoleh respon yang baik dari peserta kegiatan.

22

Dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) ini didapatkan


rumusan sebagai berikut :
1. Masalah kesehatan yang dialami warga desa
a. Cakupan akseptor KB yang rendah
b. Balita dengan BGM dan BGT
c. Pemberian ASI bagi bayi yang kurang tepat
d. Angka kejadian ibu hamil dengan resiko tinggi yang masih banyak
e. Penyakit bayi dan balita
2. Prioritas masalah
Prioritas masalah yang telah disepakati adalah empat urutan teratas yang
mungkin untuk dilaksanakan tindakan selama periode PKL. Prioritas
masalah yang kami tetapkan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Cakupan akseptor KB yang rendah
b. Balita dengan BGM dan BGT
c. Pemberian ASI bagi bayi yang kurang tepat
d. Angka kejadian ibu hamil dengan resiko tinggi yang masih banyak
3. Berikut hasil penyusunan perencanaan pelaksanaan kegiatan ( Plan of
Action ) dari empat masalah yang paling menjadi prioritas berdasarkan
hasil MMD :

23

Tabel 2.4 POA menurut masyarakat


N
O

Prioritas
masalah

Jenis
Intervensi

Sasaran

1.

Masalah
cakupan kb
yang
rendah

- Penyulu
han kb
- safari kb

2.

Bayi balita
dengan
bgm dan
bgt

3.

Pemberian
asi yang
kurang
tepat

4.

Ibu hamil
resiko
tinggi

Waktu
Sumber
/Tempat
Daya
Kegiatan
Selasa,
Mahasiswa,
22/11/2011
dosen
di sorobujan pembimbing,
rw 15
kader

PU
S yang
belum
mau ber
KB
Peny - ibu yang - minggu,
uluhan
mempuny 20/11/11 jam
tentang
ai bayi dan 13.00 di
gizi
balita
rumah bu
balita
suwarni
(posyandu)
pem
berian
contoh
PMT
Peny Ibu hamil
Pertemuan ibu
uluhan
TM 3 dan
hamil rabu, 23
tentang
ibu ibu
nov 2011 di
manfaat
yang
balai desa jam
asi dan
mempuny 10.00 wib
bahaya
ai bayi
pemberian usia
susu
kurang
formula
dari 6
bulan
Remaja Sabtu, 19 nov
Penyuluhan Karangtar 2011 di
pada remaja una Desa basecamp
karang
Jimbung mahasiswa pkl
taruna
tentang
reproduksi
remaja

24

Mahasiswa,d
osen
pembimbing,
kader

Mahasiswa,d
osen
pembimbing,
kader

Mahasiswa,d
osen
pembimbing

H.

PENANGANAN PRIORITAS MASALAH

1. Tindakan mengatasi prioritas masalah


a.

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja


Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dengan sasaran remaja karang
taruna desa Jimbung yang dilaksanakan disini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya remaja tentang
kesehatan reproduksi khususnya reproduksi pada perempuan sehingga
dapat menurunkan angka kejadian ibu hamil beresiko tinggi karena
factor umur dan jarak kehamilan di desa Jimbung.
Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja ini dilaksanakan pada :
Hari
Jam
Tempat

: Sabtu, 19 November 2011


: pukul 19.00 WIB
: di Posko mahasiswa PKL-PKMD dukuh sorobojan

Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dilakukan dengan :


Metode

: Ceramah dan tanya jawab dengan alat penyuluhan leaflet,


LCD dan laptop

Penyuluh : Arijanti, Sri Winarsih


Peserta

: 30 orang

Sasaran

: remaja karang taruna dan tokoh masyarakat

Peserta cukup antusias dengan materi yang disampaikan pembicara.


Ada 6 orang yang mengajukan pertanyaan dan pembicara telah
menjawab sesuai pertanyaan yang disampaikan oleh penanya.
25

b. Penyuluhan Gizi seimbang balita


Penyuluhan gizi seimbang balita dengan sasaran ibu-ibu kader dan ibuibu yang mempunyai balita yang dilaksanakan disini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang
balita, sehingga dapat menurunkan angka kejadian BGM dan BGT di
desa Jimbung.
Penyuluhan Gizi seimbang balita ini dilaksanakan pada :
Hari
Jam
Tempat

: Minggu, 20 November 2011


: pukul 13.00 WIB
: di Posyandu Mawar 12

Penyuluhan Gizi seimbang balita dilakukan dengan :


Metode

: Ceramah dan tanya jawab dengan alat penyuluhan


leaflet, LCD dan laptop

Penyuluh : Hardini, Wawik


Peserta

: 58 orang

Sasaran

: Ibu kader dan ibu yang mempunyai balita

Peserta cukup antusias dengan materi yang disampaikan pembicara.


Ada 4 orang yang mengajukan pertanyaan dan pembicara telah
menjawab sesuai pertanyaan yang disampaikan oleh penanya.
Penyuluhan tentang Gizi seimbang balita juga disampaikan bersamaan
dengan pemberian contoh PMT yang tepat.

26

c. Penyuluhan tentang KB
Penyuluhan tentang KB dengan sasaran pasangan usia subur (PUS)
yang dilakukan di sini bertujuan agar para pasangan usia subur
mengetahui dan memahami tentang pentingnya KB sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran ber KB pada pasangan usia subur di desa
Jimbung.
Penyuluhan KB ini dilaksanakan pada :
Hari
Jam
Tempat

: Selasa, 22 November 2011


: pukul 13.00 WIB
: di Balai Desa Jimbung

Penyuluhan KB dilakukan dengan :


Metode

: Diskusi kelompok, ceramah dan tanya jawab dengan alat


penyuluhan leaflet

Penyuluh : Sri Hartini


Peserta

: 22 orang

Sasaran

: Pasangan Usia Subur

Presensi

: terlampir

Peserta cukup antusias dengan materi yang disampaikan pembicara.


Ada 5 orang yang mengajukan pertanyaan dan pembicara telah
menjawab sesuai pertanyaan yang disampaikan oleh penanya.
d. Safari KB

27

Kegiatan Safari KB ini sebagai tindak lanjut dari permasalahan cakupan


akseptor KB yang masih rendah. Kegiatan ini diikuti oleh pasangan usia
subur di dukuh Sorobojan dan JimbungGuo desa Jimbung yang
bertujuan untuk memfasilitasi pasangan usia subur untuk ber KB dan
menaikkan angka cakupan akseptor KB di desa Jimbung khususnya
dukuh Sorobojan dan Jimbung Guo.
Pelaksanaan kegiatan :
Hari/Tanggal

: Selasa, 22 November 2011

Jam

: 13.00 wib

Tempat

: Balai Desa Jimbung

Peserta

: 22 orang

Sasaran

: Pasangan Usia Subur dukuh Sorobojan dan


Jimbung Guo

Evaluasi kegiatan safari KB :


1) Kegiatan safari KB sehat yang dipimpin oleh Maryatun dan di bantu
oleh rekan mahasiswa ini telah dilaksanakan pada hari Selasa 22
November 2011 berjalan dengan lancar. Mendapat respon positif dari
semua warga dukuh Sorobojan dan Jimbung Guo.
2) Alat kontrasepsi yang di sediakan meliputi implant, IUD, suntik, pil
dan kondom.
3) Daftar peserta terlampir
4) Undangan terlampir
e. Penyuluhan tentang ASI dan Bahaya Pemberian Susu Formula

28

Penyuluhan tentang ASI dan Bahaya Pemberian Susu Formula dengan


sasaran ibu-ibu hamil dan ibu kader yang dilakukan di sini bertujuan
agar para ibu hamil dan ibu kader mengetahui dan memahami tentang
pentingnya ASI dan bahaya pemberian susu formula pada bayi usia 0-6
bulan sehingga dapat memperbaiki perilaku pemberian ASI yang kurang
tepat dan meningkatkan perilaku baik dalam pemberian ASI.
Penyuluhan tentang ASI dan bahaya pemberian susu formula ini
dilaksanakan pada :
Hari

: Rabu, 23 November 2011

Jam

: pukul 10.00 WIB

Tempat

: di Balai Desa Jimbung

Penyuluhan KB dilakukan dengan :


Metode

: Diskusi kelompok, ceramah dan tanya jawab dengan alat


penyuluhan leaflet, LCD dan laptop

Penyuluh

: Wiwik, sutarti

Peserta

: 41 orang

Sasaran

: ibu hamil dan kader

Presensi

: terlampir

Peserta cukup antusias dengan materi yang disampaikan pembicara. Ada


4 orang yang mengajukan pertanyaan dan pembicara telah menjawab
sesuai pertanyaan yang disampaikan oleh penanya.
2. Tindakan Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
a.

Penyuluhan

29

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang


dilakukan

dengan

cara

menyebarkan

informasi,

menanamkan

kenyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti


tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya

dengan

kesehatan.

Penyuluhan

kesehatan

adalah

gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan


prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan di mana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup
sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan,
secara

perseorangan

maupun

secara

kelompok

dan

meminta

pertolongan (Effendy, 1998).


Berdasarkan banyaknya permintaan masyarakat dan kebutuhan
akan informasi tentang kesehatan maka Mahasiswa Politeknik
Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Semester IV Progsus Dinkes
Klaten mengadakan berbagai penyuluhan kesehatan selama kegiatan
Praktek Kerja Lapangan di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes,
Kabupaten Klaten.
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan ini dilaksanakan selama
Praktek Kerja Lapangan di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes
tanggal 15 - 25 November 2011, telah dilaksanakan beberapa kali
penyuluhan kesehatan yaitu :
1)

Penyuluhan Gizi Balita


Waktu

: Rabu, 16 November 2011, jam 15.00 wib

30

Tempat

: RW 23 Dukuh Kampak

Materi

: Gizi Seimbang pada Balita

Metode

: Ceramah, tanya jawab dengan alat penyuluhan


berupa leaflet

Penyuluh

a) Peserta

: 30 orang

b) Sasaran

: Ibu-ibu PKK RT

2)

Katarina Endah, Fathiyati Rohmah

Penyegaran kader dukuh Sorobojan dan Jimbung Guo


Pada kegiatan penyegaran kader ini mahasiswa menyampaikan
materi tentang desa siaga dimana sebelum dilakukan penyuluhan
terlebih dahulu dilakukan pre test dan setelah penyuluhan selesai
dilakukan post tes. Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari

: Rabu, 23 November 2011

Jam

: pukul 13.00 WIB

Tempat

: di Balai Desa Jimbung

Penyuluhan KB dilakukan dengan :


Metode

: Diskusi kelompok, ceramah dan tanya jawab


dengan alat penyuluhan leaflet, LCD dan laptop

Penyuluh

: K. Endah dan tim

Peserta

: 80 orang

Sasaran

: Kader desa Jimbung

Presensi

: terlampir

31

Hasil Evaluasi dari penyuluhan kesehatan yang telah terlaksana adalah


sebagai berikut :
1) Penyuluhan Gizi Balita di Dukuh Kampak
Selama dilakukan penyuluhan, peserta sangat antusias untuk
memperhatikan apa yang disampaikan oleh penyuluh. Peserta
banyak

mengajukan

pertanyaan

kepada

penyuluh.

Hal

ini

menunjukkan adanya umpan balik antara penyuluh dan peserta. Saat


dilakukan evaluasi, peserta dapat mengulang kembali apa yang
disampaikan penyuluh.
2) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar, peserta kooperatif dan
berpartisipasi aktif dalam penyuluhan. Materi penyuluhan sangat
diminati oleh peserta.
3) Penyuluhan Gizi Seimbang Balita di Posyandu dukuh Sorobujan
Peserta tertarik dan antusias terhadap penyuluhan yang diberikan.
Peserta kooperatif dan berpartisipasi aktif dalam penyuluhan.
Lampiran Satuan Acara Penyuluhan dan Leaflet
1)

Penyuluhan Gizi Balita

2)

Penyegaran kader

3)

Penyuluhan Kesehatan reproduksi remaja (Sex Pra Nikah)

b. Posyandu Balita

32

Posyandu balita merupakan salah satu forum komunikasi yang


dilakukan oleh ibu-ibu kader desa Jimbung untuk memantau
pertumbuhan bayi dan balita di wilayah tersebut. Posyandu balita ini
merupakan realisasi program yang sudah dilakukan sebelumnya. Tujuan
dari posyandu balita adalah mempercepat penurunan angka kematian
bayi dan balita, memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah
gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada
pemberian makanan tambahan (vitamin dan mineral) dan imunisasi.
Kegiatan posyandu balita ini dilaksanakan pada :
Hari

: Rabu

Tanggal

: 16 November 2011

Jam

: 09.30-11.30 WIB

Tempat

: Posyandu Purno

Kegiatan dipimpin oleh bidan desa Jimbung dan beberapa kader


didampingi oleh mahasiswa untuk membantu jalannya posyandu balita.
Pelayanan di posyandu terdiri dari lima meja yaitu meja 1 (pendaftaran
bayi dan balita), meja 2 (penimbangan bayi dan balita), meja 3
(pengisian KMS), meja 4 (pemberian makanan tambahan), dan meja 5
(imunisasi). Kegiatan berjalan dengan lancar dan masyarakat antusias
dengan posyandu balita yang dilakukan oleh mahasiswa Kebidanan
Progsus Poltekkes Surakarta.
Selain posyandu Purno tersebut mahasiswa juga mengikuti
kegiatan posyandu balita Mawar 12 dukuh Sorobujan pada :

33

Hari / Tanggal

: Minggu, 20 November 2011

Jam

: 09.30-11.30 WIB

Tempat

: Posyandu Mawar 12 dukuh Sorobojan

Serta posyandu terakhir yang diikuti mahasiswa yaitu posyandu


dukuh Jimbung Guo yang dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal

: Selasa, 22 November 2011

Jam

: 10.00 wib

Tempat

: Dukuh Jimbung Guo

Hasil evaluasi kegiatan ketiga Posyandu balita tersebut antar lain :


Kegiatan posyandu balita tentang pemantauan pertumbuhan bayi
dan balita berjalan dengan lancar, mahasiswa mengikuti dengan sangat
antusias yang dipimpin oleh bidan desa dan dibantu kader. Masyarakat
juga berperan aktif dalam mensukseskan jalannya posyandu balita ini
dengan ikut berpartisipasi.
Presensi terlampir.
I.

EVALUASI
Setelah penanganan prioritas masalah dilakukan dan kegiatan yang
menyangkut kebutuhan penduduk desa Jimbung selanjutnya dilaksanakan
evaluasi secara menyeluruh pada hari Kamis, 24 November 2011. Hasilnya
yaitu seluruh kegiatan telah terlaksana dengan baik dipimpin oleh koordinator
kelompok secara berkala dengan pembagian tugas kepada anggotanya serta
melakukan kolaborasi dengan pihak pihak terkait. Selanjutnya anggota

34

melaksanakan tugasnya masing masing hingga akhir kegiatan. Kegiatan


dapat tercapai sesuai perencanaan dan selesai tepat waktu.

J.

KELUARGA BINAAN

No

Nama

1.

Ajeng
Sulistyaningrum

Anik Dwi
Pujiyanti

Anna Rahayu

Judul
Seorang anak dengan
pemantauan tumbuh
kembang balita
Seorang ibu dengan post pemasangan AKDR

Intervensi
Test DDST
Pemeriksaan fisik
Konseling post
pemasangan AKDR

Seorang ibu G3P3A0 UK 21 minggu


Ari Dewi Wulan Seorang ibu belum ber KB Pertiwi

Penkes tanda bahaya


kehamilan
Penkes gizi kehamilan
KIE tentang KB

Arijanti

Edi Karyani

KIE tentang
menopause
KIE KB mantap

Fatkhiyati
Rohmah

Asuhan kebidanan pada ibu menopause


Seorang ibu G5P4A0
dengan KB pil dan koitus
interuptus
Seorang ibu hamil
trimester III

Florentina
Lastari

Seorang
ibu
dengan kurangnya
pengertian
tentang gizi seimbang
-

Gunaning
Sukmawati

10

Hardini

11.

Ismi
Sulistiyowati

Pasangan
usia
subur dengan anak 3 masih
menggunakan KB pil
Seorang G1P0A0 hamil
trimester III belum
mengetahui tentang
persiapan persalinan
Seorang ibu belum ber KB -

Penkes gizi seimbang


pada balita
Cara membuat
MPASI
KIE tentang KB
mantap

12

Katarina Endah Seorang ibu hamil dengan -

35

Penkes persiapan
persalinan

KIE tentang persiapan


persalinan
KIE tentang KB
Penkes ASI Eksklusif

Tri Windarti

trimester III

13

Kawit Wiji
Astuti

14

Kusminarti

15

Luh Astiti

Asuhan kebidanan ibu


hamil G2P1A0 UK 28+5
minggu
Seorang ibu P1A0
mempunyai anak 10 bulan
dan belum ber KB
Seorang ibu G1P0A0
dengan hamil normal

16

Lusia Endang
Pudyastiwi

17

Mamik Riyanti

18
19
20

Seorang ibu G5P4A0 belum KB

Seorang anak umur 2


tahun dengan pemantauan
tumbuh kembang balita
Mariyatun
Pasangan usia subur belum
ber KB
Murni Lestari
Pasangan usia subur belum
pernah ber KB
Nurul Fajariyah Seorang ibu G2P1A0 umur
Purwanti
27 tahun UK 20+2minggu

Penkes tentang FE
Penkes tentang nutrisi
ibu hamil
KIE tentang KB
Penkes ASI Eksklusif
Penkes tanda bahaya
kehamilan
Penyuluhan tentang
macam macam KB

Test DDST

KIE tentang KB

KIE tentang KB

KIE tentang tablet FE

21

Ori Divi Astati

Seorang ibu G2P1A0 umur 39 tahun UK 17+5minggu


dengan KEK

Penkes
hamil

22

Rini
Setiyaningsih

Seorang ibu
Primitua

Penkes tanda bahaya


kehamilan
Penkes tentang FE

hamil

G1 -

tentang ibu

23

Safitri

Seorang ibu yang tidak tahu tentang ASI Eksklusif

KIE tentang
Eksklusif

24

Selvy Meinasari

Seorang ibu dengan pasca kontrasepsi AKDR

Konseling AKDR

25

Sri Hartini

Seorang ibu menyusui yang belum tahu tentang


ASI Eksklusif

Penkes ASI Eksklusif

26

Sri Muntamah

Seorang ibu belum ber KB -

KIE tentang KB

27

Sri Purwanti

Seorang ibu hamil dengan kepatuhan minum FE

Penkes tentang tanda


bahaya kehamilan

36

ASI

Penkes tentang FE

28

Sri Wahyuni

Seorang ibu G3P2A0 umur 36 tahun dengan hamil


resiko tinggi

Penyuluhan
tanda
bahaya kehamilan

29

Sri Wardani

Seorang Ibu dengan DO KB

Motivasi KB mantap

30

Sri Winarsih

Seorang ibu umur 26 tahun P1A0 dengan belum ber


KB

KIE tentang KB

31

Sugisti Murni

Pasangan usia subur belum ber KB

KIE tentang KB

32

Sumarni

Seorang balita
status gizi BGT

Penkes gizi balita

33

Sutanti

Seorang ibu yang tidak mengetahui macam


imunisasi
dan
cara
menyusui yang benar

Penyuluhan tentang
macam macam
imunisasi dan cara
menyusui yang benar

34

Sutarti

Seorang ibu yang belum tahu tentang jampersal dan


manfaat FE

KIE tentang manfaat


FE dan kegunaan
jampersal

35

Suwarni

Seorang ibu hamil


trimester II

Penkes gizi ibu hamil

36

Vironica Retno Pasangan usia subur belum Wulandari


pernah ber KB

KIE tentang KB

37

Wawik Kisbyarti Seorang ibu umur 32 tahun P3A0 dengan belum ber
KB

Konseling KB

38

Wiwik Dwi
Maryani

Asuhan kebidanan pada Ibu hamil trimester III

KIE tanda
trimester III

39

Yani

Seorang balita dengan gizi kurang

KIE gizi seimbang

40

Yuliani

Seorang ibu G1P0A0 hamil trimester III

Penkes tanda bahaya


kehamilan trimester
III

37

dengan -

KIE tentang KB
bahaya

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 15 25
November 2011, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan yang
dilakukan berjalan sukses. Kegiatan tersebut antara lain dimulai dari
pendataan, tabulasi, analisa, dan dilanjutkan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
Adapun prioritas masalah yang diperoleh dari MMD adalah sebagai
berikut :
1. Masalah cakupan KB yang rendah
2. Bayi balita dengan BGM dan BGT
3. Pemberian ASI yang kurang tepat
4. Ibu hamil beresiko tinggi

Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diperoleh


rumusan prioritas masalah dan rencana penyelesaian permasalahan sebagai
berikut :
38

Setelah dilakukan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut,maka


diperoleh hasil peserta safari KB yang terdiri dari implant, IUD, suntik dan
pil berjumlah 22 orang. Pada penyuluhan gizi seimbang balita masyarakat
sangat antusias dan banyak mengajukan pertanyaan. Penyuluhan tentang ASI
dan bahaya pemberian susu formula dilakukan bersamaan dengan acara
tabullidiikuti oleh ibu hamil dan kader yang sangat antusias dan mengajukan
banyak pertanyaan. Kegiatan terakhir untukmenyelesaikan masalah ibu
hamilresiko tinggi adalah dengan mengadakan penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja. Dalam penyuluhan ini peserta aktif dan antusias serta
memberikan respon positif.
Seluruh kegiatan yang telah diprogramkan dapat berjalan dengan lancar
sesuai jadwal dan respon masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan juga
cukup baik.
B. SARAN
a. Bagi warga Dukuh Sorobojan dan Dukuh Jimbung Guo Desa Jimbung
diharapkan lebih aktif dalam melaksanakan program- program
kesehatan.
b. Warga Desa juga diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dalam
menemukan dan mengatasi masalah kesehatannya sendiri.
c. Bagi bidan desa diharapkan tetap aktif dalam menggerakkan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam program- program kesehatan.
d. Bagi koordinator posyandu diharapkan mengelola posyandu agar
tetap berjalan lancar di masyarakat.

39

e. Bagi kader kesehatan diharapkan melanjutkan dan menyampaikan


program- program

kesehatan kepada masyarakat khususnya yang

bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.

40

Anda mungkin juga menyukai