Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia adalah penurunan konsentrasi hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel
darah merah per millimeter kubik.1 Anemia dapat disebabkan karena kurangnya
asupan nutrisi (defisiensi besi,asam folat dan vitamin B12), infeksi (infestasi
cacing) dan gangguan pada darah (hemoglobinopati).2
Menurut Depkes (2012), prevalensi kejadian anemia di dunia antara tahun
1993 sampai 2007 sebanyak 24,8% dari total penduduk dunia (hampir 2 milyar
penduduk dunia). Prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu hamil
50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja putri 10-18 tahun 57,1% dan usia 19-45 tahun
39,5%. Dari semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki resiko paling tinggi
untuk menderita anemia terutama remaja putri.
Sel darah merah mempunyai fungsi utama mengantarkan sejumlah oksigen
yang

memadai

untuk

memenuhi

kebutuhan

metabolisme

tubuh.Dalam

menentukan adanya anemia atau tidak, kebutuhan metabolisme oksigen dan


kompensasi kardiovaskular juga harus dipertimbangkan. Sel darah merah normal
beredar di sirkulasi selama lebih kurang 120 hari, setelah 120 hari sel darah merah
akan dihancurkan di sistem retikuloendotelial. Pada kondisi normal, proses
destruksi sel darah merah akan diimbangi dengan proses eritropoesis yang efektif
sedangkan pada anemia terjadi gangguan keseimbangan antara proses produksi
dan destruksi sel darah merah. Berdasarkan hal tersebut maka mekanisme
terjadinya anemia dapat dibagi menjadi dua, yaitu produksi sel darah merah yang

tidak efektif dan kehilangan sel darah merah atau proses destruksi yang berjalan
lebih cepat.3
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini membahas mengenai patogenesis dan pendekatan diagnosis
pada kondisi sesak nafas.
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami
patogenesis dan pendekatan pada kondisi anemia
1.4 Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan tinjauan pustaka yang merujuk kepada
berbagai literatur

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Anemia
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin darah dibawah kadar normal,
diukur per mm3 darah atau dengan volume sel darah merah per 100 mL darah.
Anemia terjadi karena terganggunya keseimbangan antara kehilangan darah ( pada
perdarahan atau destruksi) dan produksi darah (dorland,2012).

Daftar Pustaka
1. Lanzkowky P. Classification and Diagnosis of Anemia in Children. In:
Lanzkowky P, Willis K, editors. Manual of Pediatric Hematology and
Oncology.5thed, New York. 2011: p.29-41

2. Fleisher, Gary R, Ludwig, Stephen. In:Williams and Wilkins Textbook of


Pediatric Emergency Medicine. 2010: p.551-8

3. Hermiston M.L, Mentzer W.C. A practical approach to the evaluation of the


anemic child.PediatrClin N Am. 2002; 49: p.877-91
4. Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus kedokteran Dorland; edisi 28. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai