Disusun Oleh:
Kelompok A4
Tutor : dr.H. Yan Effendi Hasyim, DAHK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
karunianya, kami dapat menyelesaikan laporan tutorial sekenario B dengan baik. Laporan ini
bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial pada bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya. Kami sebagai tim penulis laporan ini tidak lupa mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini. Laporan ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik para pembaca sangat berguna bagi revisi
tim penulis.
Team
Penulis
Tn. M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, sejak
lima bulan yang lalu, teraba ada benjolan dileher kanan sebesar telur puyuh, benjolan
tidak nyeri, badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah berkeringat, nafsu
makan menurun, berat badan masih normal. Sejak 4 bulan yang lalu timbul benjolan di
leher sebelah kiri sebesar telur puyuh sedangkan benjolan sebelah kanan leher semakin
membesar yaitu sebesar telur ayam. Berat badan menurun 6 kg dalam 2 bulan terakhir.
Tn.M berobat ke dokter umum, di beri obat juga dilakukan pemeriksaan darah dan
rontgent dada, namun benjolan tidak mengecil dan malah membesar. Sejak satu bulan
yang lalu Tn.M mengeluhkan sakit menelan dan sulit menelan, akhirnya Tn.M berobat
kebagian penyakit dalam dan dirawat.
Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada, riwayat
sakit kepala tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada. Tn.M sering
memelihara binatang seperti kucing dan juga makan makanan yang di bakar seperti sate.
Tn.M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan. Riwayat keluarga tidak ada penyakit
seperti ini, ibu Tn.M menderita karsinoma payudara.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80
kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu 36,8 0C, tinggi badan 165 cm, berat badan
42 kg
Keadaan spesifik:
Kepala: Konjugntiva pucat (-), ikterik (-)
Mulut: Stomatitis (-), faring hiperemis (-), tumor (-)
Leher: JVP(5-2) cmH20
benjolan pada leher kanan: ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobile
Benjolan pada leher kiri: ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobile
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfa di aksila (-)
Paru: Dalam batas normal
Jantung: Dalam batas normal
Abdomen: Dalam batas normal
Ekstremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Ekstremitas inferior: pembesaran kelenjar limfa inguinal (-)
Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin Hb: 10,2 gr%, WBC: 8.000/mm3, hitung jenis: 0/5/6//70/18/1; LED:
60mm/jam. Kimia darah: ureum 50 mg/dL, kreatinin: 1,4 mg/dL, asam urat: 8,5 mg/dL,
LDH 55 U/L
B. Klarifikasi Istilah
No
ISTILAH
KLARIFIKASI ISTILAH
.
1
Batuk lama
Jamu-jamuan
yang
diracik
dengan
Karsinoma payudara
jamu tersebut
Tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara
termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan
penunjangnya yang tumbuh secara infiltrative,
Konjungtiva
melapisi
Ikterik
kelembaban mata
Gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada
kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk
Stomatitis
Faring hiperemis
Tumor
Kelenjar limfe
10
LDH
11
Kreatinin
12
Ureum
melalui ginjal
Hasil akhir metabolisme protein berasal dari
asam amino yang telah dipindah amonianya
didalam
hati
dan
mencapai
ginjal,
dan
ayam
sejak lima bulan yang lalu, teraba ada benjolan dileher kanan sebesar telur puyuh,
benjolan tidak nyeri, badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah
berkeringat, nafsu makan menurun, berat badan masih normal..
3. Tn.M berobat ke dokter umum, di beri obat juga dilakukan pemeriksaan darah dan
rontgent dada, nmun benjolan tidak mengecil dan malah membesar
4. Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada, riwayat sakit
kepala tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada.
5. Tn.M sering memelihara binatang seperti kucing dan juga senang makanan yang di
bakar seperti sate. Tn.M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan.
6. Riwayat keluarga tidak ada penyakit seperti ini, ibu Tn.M menderita karsinoma
payudara.
7. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80
kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu 36,8 0C, tinggi badan 165 cm, berat badan
42 kg
8. Keadaan spesifik:
Kepala: Konjugntiva pucat (-), ikterik (-)
Mulut: Stomatitis (-), faring hiperemis (-), tumor (-)
Leher: JVP(5-2) cmH20
benjolan pada leher kanan: ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobile
Benjolan pada leher kiri: ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobile
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfa di aksila (-)
Paru: Dalam batas normal
Jantung: Dalam batas normal
Abdomen: Dalam batas normal
Ekstremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Ekstremitas inferior: pembesaran kelenjar limfa inguinal (-)
9. Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin Hb: 10,2 gr%, WBC: 8.000/mm3, hitung jenis: 0/5/6//70/18/1; LED:
60mm/jam. Kimia darah: ureum 50 mg/dL, kreatinin: 1,4 mg/dL, asam urat: 8,5 mg/dL,
LDH 55 U/L
Analisis Masalah
1. Tn. M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, berobat ke
bagian penyakit dalam dan dirawat karena mengeluhkan sakit menelan dan sulit
menelan, sejak 1 bulan yang lalu. (VVV)
a. bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan pada kasus? Taufik, kiki,
sarah
b. bagaimana penyebab dan mekanisme dari sakit dan sulit menelan pada kasus?
(patofisiologi) cingcing, kiki, ceknyim
c. mengapa keluhan sakit menelan dan sulit menelan baru dirasakan 1 bulan yng
lalu? Yeyi, jeslyn, aufar
2. riwayat perjaanan penyakt: (VV)
ayam
sejak lima bulan yang lalu, teraba ada benjolan dileher kanan sebesar telur puyuh,
benjolan tidak nyeri, badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah
6. Riwayat keluarga tidak ada penyakit seperti ini, ibu Tn.M menderita karsinoma
payudara. (VV)
a. apa hubungan ibu Tn.M menderita karsinoma payudara dengan keluhan yang
dialami Tn.M? aufar, ria, taufik
7. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80
kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu 36,8 0C, tinggi badan 165 cm, berat
badan 42 kg
a. apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormal dari periksaan fisik?sarah,
kiki, yeyi
8. Keadaan spesifik:
Kepala: Konjugntiva pucat (-), ikterik (-)
Mulut: Stomatitis (-), faring hiperemis (-), tumor (-)
Leher: JVP(5-2) cmH20
Benjolan pada leher kanan: ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobile
Benjolan pada leher kiri: ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobile
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfa di aksila (-)
Paru: Dalam batas normal
Jantung: Dalam batas normal
Abdomen: Dalam batas normal
Ekstremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Ekstremitas inferior: pembesaran kelenjar limfa inguinal (-)
a. apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormal dari keadaan spesifik? aufar,
arma, cingcing
b. bagaimana cara pemeriksaan kelenjar getah bening? Ceknyim, jeslyn, ria
9. Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin Hb: 10,2 gr%, WBC: 8.000/mm3, hitung jenis: 0/5/6//70/18/1; LED:
60mm/jam. Kimia darah: ureum 50 mg/dL, kreatinin: 1,4 mg/dL, asam urat: 8,5
mg/dL, LDH 55 U/L
a. apa interpretasi
dan
bagaimana
mekanisme
abnormal
dari
periksaan
Hipotesis
Tn.M laki-laki 40 tahun, bekerja sebagai buruh bangunan mengeluh timbul benjolan di
leher yang merupakan pembesaran kelenjar limfonodus karena keganasan
LI
1. anatomi dan fisiologi kelenjar limfe taufik,sarah, kiki, yeyi, aufar
2. limfoma arma, cingcing, ceknyim, jeslyn, ria
terlambat
atau
tidak