Anda di halaman 1dari 8

Peran Motivasi Turis dalam

Destinasi Wisata yang di Kunjungi

DISUSUN OLEH :
JUSTINUS LANDI BARARUALLO
2013.023.001

PROGRAM STUDI HOSPITALITY FIABIKOM


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan suku bangsa, adat istiadat
maupun kebudayaan dari masing-masing daerah. Keanekaragaman budaya tersebut tentunya
menguntungkan bagi Indonesia karena dapat dikembangkan menjadi daerah pariwisata yang
menarik sehingga mampu menjadi sumber pendapatan negara. Karena daya tarik wisata
merupakan salah satu kebutuhan sekunder manusia yang sangat diminati dengan berbagai alasan
diantaranya adalah sebagai sarana rekreasi, relaksasi, keingintahuan, mencari pengalaman,
sensasi, kekaguman, pendidikan, kenikmatan, nostalgia, keindahan dan beberapa alasan lain,
membuat orang untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk menikmati berbagai
produk pariwisata dan fasilitas yang tersedia pada daya tarik wisata tersebut. Dalam kehidupan
nasional segi positif pariwisata adalah kemungkinan tumbuhnya berbagai industri yang
membawa kemakmuran kepada rakyatnya, yang berarti dapat mengangkat mereka dalam
kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Sedangkan dalam kehidupan internasional
pariwisata memberikan kesempatan yang amat luas terhadap terbentuknya pengertian bersama
antar bangsa- bangsa di dunia, yang menimbulkan rasa kebersamaan dan keinginan untuk
bersahabat dan memelihara perdamaian terlepas dari perbedaan sistem sosial, ekonomi dan
politik.
Salah satu yang menarik di Indonesia yaitu Budayanya itu sendiri. Budaya di Indonesia
beragam macam bentuk dan rupanya. Soelaiman Soemardi dan Selo Soemardjan menerangkan
bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu
kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di
masyarakat. ( 1989:186 )
Festival Budaya Daerah, khususnya yang daerah yang penduduknya sudah berbaur
dengan berbagai budaya yang baru, sering menekankan aspek kebersamaan, kenangan dan unsur
ekonomi. Perayaan menawarkan rasa memiliki untuk kelompok daerah yang berkontribusi
terhadap kelompok. Festival memberikan hiburan, yang sangat penting bagi masyarakat. Festival
daerah lebih banyak yang fokus pada topik budaya atau etnis berusaha menginformasikan kepada

anggota masyarakat tentang tradisi mereka; keterlibatan orang tua berbagi cerita dan pengalaman
menyediakan sarana untuk persatuan di antara keluarga. Salah satu festival budaya yang terkenal
ialah Festival hari Waisak di Candi Borobudur.
Asal festival budaya ini sudah ada sejak lama. Waisak itu juga memiliki arti sendiri.
Waisak atau Vaikha dalam bahasa Sansekerta adalah peringatan tiga peristiwa paling penting
dalam kehidupan sang Buddha Gautama Siddharta yang dikenal sebagai Tri Suci Waisak.
Festival di Candi Borobudur ini merupakan salah satu festival budaya yang bisa menarik turis
lokal maupn mancanegara. Oka. A. Yoeti mendefinisikan jenis-jenis pariwisata menjadi;
Adventure (petualangan), nature-based (wisata alam), Wildlife (wisata kehidupan liar), dan
ecotourism (wisata pecinta lingkungan hidup) sebagai golongan ke pariwisataan alam(2008).
Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa seseorang atau sekelompok orang yang berwisata
menuju tempat wisata yang dituju berdasarkan kebutuhan/ motivasi apa yang mendorong
seseorang untuk berwisata. Motivasi berwisata dapat didefinisikan sebagai penggabungan secara
global jaringan-jaringan biologi dan kekuatana alam yang memberi nilai dan arah dalam
pilihan berwisata, perilaku dan pengalaman dalam berwisata (Pearce, Morrison & Rutledge,
1998). Untuk itulah dengan adanya turis yang berdatangan ke Festival budaya hari Waisak di
Candi Borobudur munculah produk-produk kerajinan lokal yang dijual warga sekitar untuk
menarik wisatawan membeli produk yang ditawarkan. Produk-produk tersebut berupa daya tarik
wisata (pesona alam dan buatan), budaya (seni pertunjukan, adat istiadat, cindera mata, dsb),
pendidikan (museum), penyelenggaraan eventserta beberapa produk lain yang dapat mendukung
seperti perilaku-perilaku masa lalu yang masih kental dilakukan dalam kehidupan masyarakat,
misalnya seperti kegiatan bergotong-royong di bidang pertanian, kesenian khas daerah seperti
jatilan dan topeng ireng, dan sebagainya.
Dilansir di media kompas yang mengatakan bahwa Sebanyak 20.000 umat Buddha dari
18 negara akan menghadiri puncak perayaan Waisak 2559 BE/2015 di Candi Borobudur,
Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/6) malam. Umat dari
negara asing yang datang, antara lain, berasal dari Tibet, Thailand, dan Tiongkok.Ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Magelang merupakan daerah yang mempunyai potensi yang
tinggi dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Magelang baik
wisatawan lokal maupun wisatawan yang berasal dari mancanegara. Dengan banyaknya daya

tarik wisata di Kabupaten Magelang, terutama daya tarik wisata yaitu Candi Borobudur yang
terkenal akan kemegahan, keagungan, keindahan dan keunikan arsitektur Candi Borobudur, yang
dibalut dengan nilai-nilai penting dari sisi agama, budaya, dan sejarah, tentunya akan sangat
berpengaruh positif terhadap perkembangangan sosial ekonomi didaerah tersebut karena dapat
menarik wisatawan. Candi Borobudur tentunya mampu menjadi magnet bagi wisatawan
domestik dan wisatawan mancanegara dengan keindahannya.
Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung akan menambah pendapatan daerah dan
pendapatan negara serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal disekitar
kawasan wiasta tersebut. Apalagi jika musim liburan tiba, tentunya akan membuat daya tarik
wisata Candi Borobudur ramai pengunjung, terutama para wisatawan domestik dari seluruh
wilayah Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang perlu penulis teliti dan analisis lebuh lanjut yaitu :
i.
ii.

Bagaimana budaya bisa meningkatkan brand positif bagi pariwisata di Indonesia?


Apa motivasi seseorang mengunjungi suatu destinasi wisata?

C. TUJUAN

Mengetahui bahwa budaya Indonesia dapat meningkatkan brand positif pariwisata di

Indonesia.
Mengetahui motivasi seseorang mengunjungi destinasi wisata.
Mengetahui kontribusi industri pariwisata Candi Borobudur, terhadap kesejahteraan
ekonomi masyarakat sekitar daya tarik wisata.

D. MANFAAT

Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada masyarakat tentang


kontribusi industri pariwisata yang ada di Candi Borobudur, serta menanamkan nilai kepada
peneliti pentingnya budaya sebagai daya tarik wisatawan asing yang datang berkunjung ke
Indonesia khusus nya ke Candi Borobudur.

Manfaat Praktis

Penelitian ini mempengaruhi bukan hanya untuk peneliti semata tetapi juga untuk
pengembangan kegiatan masyarakat terhadap kesejahteraan sosial ekonomi disekitar Candi
Borobudur yang diharapkan mampu memberikan saran bagi masyarakat setempat dalam
memanfaatkan industri pariwisata di daerah Borobudur.

BAB II

LANDASAN TEORI
Pada sub-bab ini, peneliti membahas faktor-faktor apa saja yang timbul dari diri wisatawan
saat mengunjungi suatu destinasi wisata. Wisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Asal mula orang
berwisata sudah ada sejak jaman dulu. Jaman dulu hanya orang-orang kaya saja yang dapat
berwisata ke suatu daerah, akan tetapi jaman sudah berubah dan seakarang semua orang dari
segala kalangan sudah dapat berwisata. Hal ini terjadi bukan hanya di negara-negara maju saja,
akan tetapi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang dalam industri pariwasata, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah
satu cara untuk mencapai investasi terbesar di bidang pariwisata, untuk itulah banyak sekali
jenis-jenis wisata yang ada di Indonesia.
Menurut Pendit (1994), ada beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal antara lain:

Wisata Budaya
Perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup
seseorang dengan cara mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negri,
mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka,

kebudayaan dan seni mereka.


Wisata Kesehatan
Perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan
tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan berisitirahat baginya dalam arti

jasmani dan rohani.


Wisata Olahraga
Wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau
memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga disuatu

tempat atau negara.


Wisata Alam
Perjalanan ini merupakan perjalanan wisata yang menantang adrenalin wisatawan untuk
berkunjung ke cagar alam, pegunungan serta beberapa destinasi wisata di alam terbuka.
Seorang yang berkunjung ke suatu tempat destinasi wisata disebut juga sebagai
wisatawan. ( Oka A. Yoeti : 2008:12). Seseorang yang berkunjung kesuatu destinasi wisata
dikarenakan kebutuhan dari wisatawan itu sendiri. Menurut Maslow dalam buku Motivation dan

personality New York: Harper dan Row, 1954, hal 57-67) ada 5 alasan mengapa seseorang ingin
melakukan suatu kegiatan :

Kebutuhan Fisiologis ( Rasa lapar, rasa haus dan sebagainya)


Kebutuhan rasa aman ( merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan akan penghargaan ( berprestasi, berkompeten dan mendapatkan dukungan

serta pengakuan
Kebutuhan aktualisasi diri ( kebutuhan kognitif : mengetahui, memahami, dan
menjelajahi serta mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)

Bila seseorang ingin berwisata kesuatu destinasi budaya tidak terpenuhi, pemenuhan
kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi
akan menjadi kurang. Untuk itulah kebutuhan-kebutuhan yang sudah ada didalam diri seorang
wisatawan yang ingin berlibur terlihat dari destinasi wisata yang dipilih.

Daftar Pustaka:

Soemardjan, Selo dan Soelaiman Soemardi. (1974). Setangkai Bunga Sosiologi.


Jakarta: Rajawali Press

Oka. A. Yoeti. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, cetakan kedua: PT.

Pradnya Paramita
Pendit, I Nyoman, S. 1999. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Cetakan:

Keenam ( Edisi Revisi ). Jakarta: PT Pradnya Paramita.


Maslow, Abraham. (2003). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: Midas Surya
Grafindo

Sumber lain :
Kompas edisi bulan Juni hari Selasa tanggal 6 tahun 2016, Jumlah wisatawan asing dan
lokal yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Anda mungkin juga menyukai