Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKSPLORASI GAYA BERAT

DAN MAGNETIK

Disusun Oleh:
Kiki Kartika Dewi
3713100011
Kelas B

Dosen Pengampu:
Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si.

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015

1. Perbedaan B dan H
No
1.

Total Induksi Magnet (B)


Induksi magnetik (B) adalah jumlahan
antara medan yang diakibatkan oleh
kuat medan magnetik luar (H) dan

kuat medan magnetik luar (H)


Didefinisikan sebagai kuat medan magnetik
luar (H)

2.

efek magnetisasi (M)


Dipengaruhi oleh induksi magnetic

Dipengaruhi oleh medan magnet regional

3.
4.

bumi dan induksi magnetic batuan.


98% jumlahnya di bumi
Tidak dipengaruhi H

(bumi).
2% jumlahnya di bumi
Dipengaruhi B

Persamaan B dan H
a. Merupakan sebuah vector
b. Besarnya dipengaruhi oleh permeabilitas magnetic

2. Cara menentukan suseptibilitas ferromagnetik


Suseptibilitas Batuan Harga suseptibilitas (k) ini sangat penting di dalam pencarian benda
anomali karena sifat ferromagnetik untuk setiap jenis mineral dan batuan yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Nilai (k) pada batuan semakin besar jika dalam batuan tersebut semakin
banyak dijumpai mineral-mineral bersifat magnetik. Berdasarkan nilai (k) dibagi menjadi
kelompok-kelompok jenis material dan batuan penyusun litologi bumi, yaitu;
Suseptibilitas untuk Ferromagnetik ditentukan oleh Hukum Curie Weiss.

Keterangan:
c = Konstanta Curie
Tc = Suhu Curie; suhu yang memisahkan antara Ferromagnetik dengan non Ferromagnetik.

3. Cara menghitung suseptibilitas


Suseptibilitas magnetik dipengaruhi oleh jenis mineral magnetik, bentuk dan ukuran
butir mineral magnetik, intensitas mineral magnetik dan distribusi mineral magnetik.
Biasanya sampel diekstrak diuji dengan SEM untuk menggambarkan bentuk dan ukuran bulir
sampel sehingga dapat dikarakterisasi suseptibilitas magnetik dan kestabilan remanen
magnetik. Ukuran butir mineral magnetik semakin menurun maka suseptibilitas magnetik
akan semakin meningkat.
Suseptibilitas magnetik suatu bahan dipengaruhi oleh jenis mineral magnetik dan
konsentrasinya di dalam batuan. Adanya nilai suseptibilitas magnetik yang bervariasi dalam
setiap sampel menandakan adanya berbagai macam mineral magnetik yang terkandung dalam
setiap sampel. Suseptibilitas magnetik adalah ukuran dasar bagaimana sifat kemagnetan suatu
bahan yang merupakan sifat magnet bahan yang ditunjukkan dengan adanya respon terhadap
induksi medan magnet yang merupakan rasio antara magnetisasi dengan intensitas medan
magnet. Dengan mengetahui nilai suseptibilitas magnetik suatu bahan, maka dapat diketahui
sifat-sifat magnetik lain dari bahan tersebut. Suseptibilitas magnetik sebagian besar material
tergantung pada temperatur, tetapi beberapa material (feromagnetik dan ferrite) tergantung
pada H. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

0 adalah permeabilitas ruang hampa 1,256 gauss.cm/Ampere. Logam feromagnetik


memiliki permeabilitas magnetik sangat tinggi, mineral dan batuan memiliki suseptibilitas
kecil dan permeabilitas magnetik 1. Untuk bahan paramagnetik, m berupa bilangan
positif kecil yang bergantung pada temperatur. Untuk bahan diamagnetik,

m berupa

konstanta negatif kecil yang tidak bergantung pada temperatur. Persamaan (2.8) dan (2.9)
tidak terlalu berguna untuk bahan feromagnetik karena m bergantung pada B0 dan pada
keadaan pemagnetan bahan itu sebelumnya. Untuk medan magnet, H, yang berjenis solenoida
bisa diketahui dengan persamaan
H = N x I/L
Dimana N adalah jumlah kumparan solenoida, I adalah arus yang megalir, dan L adalah
panjang solenoida. Semua bahan dapat diklasifikasikan jenis kemagnetannya menjadi lima
kategori

yaitu

ferromagnetik,

paramagnetik,

diamagnetik,

antiferromagnetik,

dan

ferrimagnetik [Barsoum, 1997]. Semuanya dibedakan dari keteraturan arah domain pada
bahan magnet tersebut.
Suseptibilitas medan magnet (daya tembus medan magnet) per satuan volume didefinisikan :

Pengaruh Struktur Batuan dengan Suseptibilitas


Pengaruh dari struktur batuan dengan sifat kemagnetan
adalah fenomena dari anisotropi magnetic
1 (suseptibilitas maksimum),
2 (suseptibilitas menengah),
3 (suseptibilitas minimum)
Suseptibilitas rata rata
K=

K 1+ K 2+ K 3
3

Anda mungkin juga menyukai