PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir dan
anak
kemampuan
dan
kualitas
AKB
pelayanan
juga
kesehatan,
orang (5,7%), abortus 1 orang (0,4%), dan penyebab lain sebanyak 92 orang
(40%) (Dinas Kesehatan Provinsi Banten, 2013).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang pada
tahun 2014 jumlah kematian ibu sebesar 48 orang, yang banyak disebabkan
oleh perdarahan 12 orang (25%), retensio plasenta 1 orang (2,1%),
hipertensi dalam kehamilan 10 orang (20,8%), infeksi 5 orang (10,4%), dan
penyebab lain sebanyak 20 orang (41,7%) (Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang, 2014).
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan
42%, hipertensi dalam kehamilan atau preeklampsia/eklamsia 13%,
abortus 11%, infeksi 10%, partus lama/macet 9% dan penyebab lain
(15%) (SDKI, 2012). Kejadian preeklamsia/eklamsia paling banyak terjadi
pada ibu yang berusia 20-35 tahun (63%), dan 50% terjadi pada multipara
(Wendy, 2012). Preeklamsi merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria (Cunningham
dkk, 2005). Preeklampsia terjadi
pada umur
kehamilan diatas
20
oleh
perdarahan
14
orang
(40%),
hipertensi
dalam
genetik
diabetes
melitus
dan
hamil.
Pada beberapa
kasus,
bisa
menyebabkan
ibu hamil
kematian
obstetri,
umumnya
berkaitan
dengan
mencari
pertolongan,
terlambat mendapatkan
rujukan
khususnya rujukan
obstetri,
sehingga
Kompetensi
merupakan keseluruhan
pengetahuan,
yang
sehingga
kegiatan
kualitas
tenaga
kesehatan
untuk
kebidanan,
belum
operasional
untuk
terpencil.
Menyikapi tingginya kematian ibu di Indonesia, maka tantangan bagi
pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan yang berada di
lini paling depan, meningkatkan sarana dan prasarana di pusat layanan
kesehatan terutama Puskesmas maupun rumah sakit rujukan sehingga
kemunduran 50 tahun ke belakang di bidang kesehatan tidak terjadi lagi.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka penulis tertarik
untuk
melakukan
penelitian
yang
berjudul
Faktor-faktor
yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang diungkapkan dalam latar belakang diatas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor yang
berhubungan dengan ketepatan dalam merujuk pasien PEB di RSUD Berkah
Pandeglang Tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan ketepatan
dalam merujuk pasien PEB di RSUD Berkah Pandeglang Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ketepatan rujukan pasien
PEB, usia bidan, pengalaman kerja, pendidikan, pengetahuan
Institusi Pendidikan
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam proses belajar
mengajar yang berhubungan dengan partus lama sehingga dapat
bermanfaat sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, serta dapat
menjadi bahan informasi tambahan bagi para mahasiswa tentang PEB.
3.
Peneliti
Sebagai bahan referensi atau sumber data dasar dalam
pengembangan
penelitian
selanjutnya
dengan
mengembangkan