Anda di halaman 1dari 18

GEOLOGI BATUBARA

PERTEMUAN VI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA

PETROGRAFI BATUBARA
Jenis batubara sebagai dasar klasifikasi petrografi
batubara yang meliputi berbagai penyusun
batubara dengan proses kejadian yang berbeda
Beda (Cook, 1982).
Petrologi organik memberikan dasar untuk
pemahaman genesa, sifat-sifat, dan arti penting
unsur organik di dalam batubara. Pendekatan
empirik, kimiawi, dan fisika merupakan metode
dasar di dalam pengetahuan genesa batubara.

Komposisi batubara dipengaruhi oleh lingkungan


pengendapan dan komunitas pembentuk gambut.
Didalam batubara memiliki komponen yang
disebut maseral (maceral). Maseral merupakan
material dari tumbuhan pembentuk batubara.
Maseral batubara analog dgn mineral pd batuan,
perbedaan mineral dicirikan dgn komposisi kimia dan
sistem krital, pd maseral sgt berfariasi dr komposisi
kimianya dan sifat fisiknya tdk kristalin (stach 1982)

Bahan dasar pembentuk


batubara yg hanya bisa di lihat
dgn petrografi:
Vitrinite
Liptinite

Material organik

Inertinite

Mineral mater

Material Anorganik

Kandungan Coal Original

Vitrinite
Vitrinit yaitu berasal dari jaringan kayu dan kulit
kayu, dan itu bisa dilihat dibawah mikroskop,
Vitrinit pada mikroskop berwarna merah orange
dalam cahaya tembus (reflected), dan dalam
cahaya fluorencence terliha sangat lemah.
Vitrinite adalah bahan utama penyusun
batubara di Indonesia (>80%).

Liptinite (Exinite)
Liptinite berasal dari senyawa yang bersifat resin
atau berlemak diantaranya kulit ari, spora dan
tepung sari, juga berasal dari badannya
Ganggang. dilihat dibawah mikroskop berwarna
kuning sampai kuning muda dalam cahaya
tembus, abu-abu tua dalam cahaya pantul.

Inertinite
Inertinite berasal dari susunan yang sama denga
vitrinite dan liptinite tetapi dengan proses dasar
yang berbeda. Kelompok ini berasal dari
tumbuhan yang sudah terbakar dan sebagian
besar berasal dari proses oksidasi maseral lainya
(dexarboxylaction) yang disebabkan oleh bakteri
dan jamur. Terlihat dibawah mikroskopberwarna
coklat sampai opak.

Selain dari kandunga pembentuk batubara, di


dalam analisa meseral didapat juga mineral
matter (mineral penyerta/pengotor) pada
Batubara.

Mengidentifikasi Coal

Pyrite
Sclerotinite (inertinite)

Detrovitrinite (vitrinite)

Pyrite
Detrovitrinite (vitrinite)

Sclerotinite (inertinite)

Pyrite

Fusinite (inertinite)

Detrovitrinite
Detrovitrinite (vitrinite)

Hasil Plotting Pengaruh Air Tanah (GWI) dan Vegetasi indek (VI)
terhadap model lingkungan pengendapan (Calder, 1991).

Hasil Plotting Nilai Gelifikasi (GI) dan Tingkat Pengawetan struktur


jaringan Batubara (TPI) terhadap model lingkungan pengendapan
(Diessel, 1986), faciesnya telmatic hingga limnic-telmatic

Dari hasil analisa maseral yg di dapat , maka


akan mendapatkan kesimpulan:
1. Untuk menentukan lingkungan pengendapan
batubara didasarkan pada sifatnya.

2. Menetukan tingkat kelembapan yang terjadi


pada saat proses pembatu baraan.
3. Jenis tumbuhan pembentuk batubara.

Anda mungkin juga menyukai