PENDAHULUAN
Pengenalan dan penanganan awal dari cedera traktus genitourinari bawah
pada anak setelah trauma dapat mencegah morbiditas yang signifikan. Cedera
uretra dan kandung kemih pada anak merupakan hal yang paling sering
berhubungan dengan fraktur pelvis dari trauma tumpul kendaraan bermotor.
Mekanisme cedera lain termasuk straddle injury, trauma penetrasi, dan cedera
iatrogenik (misalnya selama kateterisasi kandung kemih). Insidensi dari cedera
traktus genitourinari bawah dilaporkan berkisar dari 7% sampai 28% diantara
pasien dewasa dengan fraktur pelvis. Pada anak yang mengalami cedera,
insidensinya lebih rendah, berkisar dari 0,9% sampai 8%.(1)
Uretrografi dan sistografi retrograd merupakan prosedur diagnostik yang
digunakan untuk evaluasi traktus genitourinari bawah setelah cedera traumatik.
Sejarah dari sistografi retrograd dikenal sejak awal abad ke-20. Pada tahun 1905,
teknik sistografi retrograd dan pielografi menggunakan Kollargol, preparat silver,
dikenalkan oleh Volecker dan Von Lichentnerg. Sejak pengenalan mereka, teknik
ini telah tersedia secara luas, dibantu oleh perkembangan agen kontras iodinasi
yang lebih aman.(1)
Pencitraan uretra dengan uretrografi retrograd pada laki-laki dan sistografi
pada perempuan merupakan evaluasi inisial yang direkomendasikan untuk suspek
cedera uretra. Sensitivitas dan spesifisitas uretrografi tinggi pada laki-laki.
Sebaliknya, sistografi dapat melalaikan cedera uretra atau bladder neck pada
wanita.(2)
Pada retrograde urethrography (RUG) dan voiding cystourethrography
(VCUG), diagnosis akurat dari adanya striktur, jumlah, lokasi, derajat, dan
panjang striktur merupakan hal terpenting dalam merencanakan terapi yang
sesuai. Uretrografi konvensional dilakukan dibawah fluoroskopi dengan panggul
miring dan penis agak diregangkan. Gambaran oblik yang inadekuat akan
mengabaikan panjang striktur yang sebenarnya. VCUG merupakan pemeriksaan
yang sangat penting untuk menilai uretra posterior, tingkat proksimal dari
stenosis, dan fungsional yang signifikan.(3)
Kepopuleran dan kegunaan diagnostik dari computed tomography (CT)
dalam evaluasi pasien dengan trauma meningkat. Tetapi, CT sendiri tidak dapat
menggantikan uretrografi retrograd dan/atau sistografi dalam evaluasi lengkap
dari cedera traktus genitourinari bawah.(1)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi
a. Buli-buli(4)
Buli-buli atau vesika urinaria adalah organ berongga yang terdiri atas
3 lapis otot detrusor yang saling beranyaman, yakni (1) terletak paling
dalam adalah otot longitudinal, (2) di tengah merupakan otot sirkuler,
dan (3) paling luar merupakan otot longitudinal. Mukosa buli-buli
terdiri atas sel transisional yang sama seperti pada mukosa pelvis
renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada dasar buli-buli kedua muara
ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang
disebut trigonum buli-buli.
Secara anatomis, buli-buli terdiri atas 3 permukaan, yaitu (1)
permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum, (2)
dua
permukaan
inferiolateral,
dan
(3)
permukaan
posterior.
2. Definisi
a. Urethrography
Pemeriksaan/pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras,
menggunakan sinar X untuk melihat struktur dan kelainan pada uretra.
Bahan kontras dimasukkan langsung melalui meatus uretra eksterna
melalui klem Broadny yang dijepitkan pada glans penis. Biasa
dilakukan pada laki-laki dan jarang pada wanita. Pada wanita biasanya
dilakukan untuk melihat divertikel atau fistula yang sukar ditemukan
pada pemeriksaan langsung.(4,5)
Uretrografi retrograd dinamik adalah radiografi dari uretra yang
didistensikan oleh pemberian perlahan kontras melalui kateter.(6)
b. Cystography
Pencitraan buli-buli dengan memakai kontras. Foto ini dapat
dikerjakan dengan beberapa cara, antara lain: (1) melalui foto PIV, (2)
memasukkan kontras melalui kateter uretra langsung ke buli-buli, dan
(3) memasukkan kontras melalui kateter sistostomi atau melalui
pungsi suprapubik. Tujuan pemeriksaan yaitu untuk menampilkan
struktur kandung kemih, struktur infravesika dan organ sekitarnya.(4,5)
Sistografi
konvensional
merupakan
teknik
yang
baik
dalam
suprapubik,
atau
dengan
needle
puncture.
Voiding
cystourethrography (VCUG) merupakan radiografi kontras dari bulibuli dan uretra selama mikturisi spontan.(6)
Voiding cystourethrography berlanjut menjadi gold standar untuk
evaluasi pencitraan anak dengan infeksi traktus urinari, uretra lakilaki, kondisi fungsional buli-buli dan dalam mendeteksi refluks
vesikoureteral. Meskipun radionuklida dan menambah kontras USG
sistografi memiliki peran dalam skrining dan follow-up dari kondisi
menetap, evaluasi inisial dari tampilan fungsi dan anatomi tampak
paling baik oleh voiding cystourethrography.(7)
Teknik CT sistografi tipikal terdiri dari scan aksial 5 mm setelah
distensi buli-buli dengan larutan iodin 4% sebagai agen kontras
positif. Udara atau karbon dioksida digunakan untuk distensi buli-buli,
tetapi komplikasi potensial dari udara adalah embolisme udara.
Pencitraan pada kedua posisi supinasi dan pronasi penting ketika
menggunakan gas untuk mendeteksi tumor lain yang dilapisi dengan
cairan.(7)
3. Indikasi & Kontraindikasi
a. Uretrografi(5)
Indikasi
Kongenital: divertikel, striktura, duplikasi, uretra tambahan
Striktura: akibat radang, trauma
Fistula: urethritis gonorea, iatrogenik, keganasan/peradangan
rectum
pencitraan;
reseptor
balon
(folley)/tanpa
balon,
ukuran
10
11
dikeluarkan,
dan
voiding
cystography
dilakukan
dengan
fluoroskopi. Refluks tekanan tinggi, ekstravasasi buli-buli, atau smallnecked diverticulum mungkin tidak dapat terlihat sampai berkemih
diperoleh. Pada pasien wanita, radiografi proyeksi AP dari uretra adalah
adekuat. Pada pasien pria, voiding film harus diperoleh dalam posisi oblik
45O, jadi seluruh panjang dari uretra dapat ditunjukkan. Beberapa film
harus dipusatkan pada buli-buli, terutama ketika dicurigai adanya refluks
vesikoureteral.(9)
CT Cystography(12)
CT cystography merupakan pemeriksaan CT khusus pada buli-buli dimana
agen kontras iodinisasi secara langsung diadministrasikan dibawah
gravitasi ke dalam buli-buli melalui kateter Foley.
Indikasi termasuk:
a.
b.
c.
d.
Trauma
Pembentukan fistula antara buli-buli dan organ yang berdekatan
Kebocoran postoperatif
Neoplasma
12
mengecil
Trauma: segmen yang mengalami trauma tampak lebih pendek dan
13
14
15
16
17
18
19
20
21
KESIMPULAN
1. Sistografi
adalah
pencitraan
buli-buli
dengan
memakai
kontras.
DAFTAR PUSTAKA
1. King, C., Henretig, F.M., King, B.R., Loiselle, J.M., Ruddy, R.M., dan
Wiley, J.F. 2008. Textbook of Pediatric Emergency Procedures. Lippincott
Williams & Wilkins: Philadelphia.
2. Hanno, P.M., Guzzo, T.J., Malkowicz, B., dan Wein, A.J. 2014. Penn
Clinical Manual of Urology 2nd edition. Elsevier Saunders: Philadelphia.
22
3. Brandes, S.B., dan Morey, A.F. 2014. Advanced Male Urethral and
Genital Reconstructive Surgery 2nd edition. Humana Press Springer: New
York.
4. Purnomo, B. 2014. Dasar-Dasar Urologi edisi ketiga. Sagung Seto:
Jakarta.
5. Malueka, R.G. 2011. Radiologi Diagnostik. Pustaka Cendekia Press:
Yogyakarta.
6. Zagoria, R.J., Dyer, R., dan Brady, C. 2016. Genitourinary Imaging: The
Requisites 3rd edition. Elsevier: Philadelphia.
7. Skucas, J. 2006. Advanced Imaging of the Abdomen. Springer: London.
8. Danhert, W. 2011. Radiology Review Manual 7th edition. Lippincott
Williams & Wilkins: Philadelphia.
9. Dunnick, N.R, Sandler, C.M., dan Newhouse, J.H. 2013. Textbook of
Uroradiology 5th edition. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia.
10. Callaway, W.J. 2016. Mosbys Comprehensive Review of Radiography 7 th
edition. Elsevier: Missouri.
11. Yachia, D. 2007. Text Atlas of Penile Surgery. CRC Press: Florida.
12. DeMaio, D.N. 2011. Mosbys Exam Review for Computed Tomography 2nd
edition. Mosby Elsevier: Missouri.
13. Wessels, H., dan McAninch, J.W. 2005. Urological Emergencies: A
Practical Guide. Humana Press: New Jersey.
14. Jafri, S.Z., Diokno, A.C., dan Amendola, M.A. 2012. Lower Genitourinary
Radiology: Imaging and Intervention. Springer: New York.
23