Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RESPIRASI
Dosen Pengampu:
Erda Muhartati, M.Si
Oleh:
1. Romy
140384205042
2. Chandra Shimastuti
1403842050
3. Nurafikah
1403842050
4. Nurul Hakamah
1403842050
5. Lita Agustina
1403842050
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga alhamdulillah kami berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul Respirasi ini pada waktunya.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang terhormat :
1.
Ibu Erda Muhartati selaku dosen pengampu mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2.
3.
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Tanjungpinang, 13 Mei 2016
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengertian sehari-hari, bernafas diartikan sebagai proses pertukaran gas
di paru-paru.Tetapi secara biologis, pengertian respirasi tidaklah demikian. Pernafasan
lebih diartikan sebagai proses pembongkaran atau pembakaran suatu zat sumber energi
di dalam sel-sel tubuh untuk memperoleh energi. Zat makanan yang mengandung
sumber tenaga paling utama adalah karbohidrat.
Untuk mempertahankan kehidupannya, tumbuhan perlu mempunyai suatu
penyediaan energy yang saling berkesinambungan. Energi-energi tersebut diperoleh dari
energy kimia yang terbentuk dalam suatu molekul organik yang telah disintesis oleh
fotosintesis. Suatu proses pelepasan energi yang menyediakan energi untuk keperluan
tersebut disebut dengan respirasi.
Untuk itu, dalam makalah ini penulis akan membahas lebih lanjut tentang
proses-proses yang terjadi dalam respirasi sel tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud respirasi?
2. Bagaimanakah proses respirasi pada tumbuhan?
3. Apa sajakah Substrat dan enzim dalam proses respirasi?
4. Bagaimanakah tahapan respirasi aerob dan anaerob?
5. Apakah perbedaan respirasi aerob dan anaerob?
6. Apa manfaat respirasi pada tumbuhan?
7. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi?
8. Apa sajakah zat penghambat repirasi?
9. Apa fungsi proses respirasi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Respirasi
Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga
diartikan sebagai reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi. Energi
ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis (anabolisme),
gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi
adealah energi kimia dalam bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH
dan FADH). Respirasi juga menghasilkan karbondioksida yang berperan pada
keseimbangan karbon di alam.
Respirasi pada tumbuhan berlangsung siang dan malam karena cahaya bukan
merupakan syarat. Jadi proses respirasi selalu berlangsung sepanjang waktu selama
tumbuhan hidup.
2.2 Proses Respirasi
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan
karbondioksida untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. Senyawa organik
merupakan bahan bakar respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan produk limbah
respirasi seperti karbon dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas
sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. Lihat Gambar 6. Energi (ATP) yang diperoleh
dari proses respirasi, akan digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan.
Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
Senyawa organik + oksigen > karbon dioksida + air + energy
Respirasi
aerob
adalah
reaksi
katabolisme
yang
membutuhkan
suasana aerobik sehingga dibutuhkan oksigen, dan reaksi ini menghasilkan energi
dalam jumlah besar. Energi ini dihasilkan dan disimpan dalam bentuk energi kimia yang
siap digunakan, yaitu ATP. Pelepasan gugus posfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan,
transportasi, gerak, reproduksi, dll. Reaksi respirasi aerob secara sederhana adalah :
C6H12O6 + 6O2
6CO2 + 6H2O
Gambar. 3 Glikolisis
2. Siklus Krebs
Siklus Krebs diawali dengan masuknya Asetil CoA (beratom C2) yang bereaksi
dengan asam oksaloasetat(beratom C4) menghasilkan Asam Sitrat (beratom C6).
Secara bertahap Asam sitrat melepaskan 2 atom C nya sehingga kembali menjadi asam
oksaloasetat(beratom C4), peristiwa ini diikuti dengan reaksi reduksi (pelepasan
elektron & ion hidrogen) oleh NAD+dan FAD+ menghasilkan 2 molekul NADH2, 2
molekul FADH2, dan 2 molekul ATP. Dari seluruh rangkaian peristiwa siklus Krebs
dihasilkan : 4 molekul CO2, 6 molekul NADH2 , 2 molekul FADH2, dan 2 molekul
ATP.
3. Transpor elektron
Tahap akhir dari respirasi aerob adalah sistem transpor elektron sering
disebut
juga
sistem
(enzim)sitokrom
oksidase atau
sistem rantai
pernapasan yang berlangsung pada krista dalam mitokondria. Pada tahap ini
melibatkan donor elektron, akseptor elektron, dan reaksi reduksi dan oksidasi
(redoks). Donor elektron adalah senyawa yang dihasilkan selama tahap
glikolisis maupun siklus Krebs dan berpotensi untuk melepaskan elektron,
yaitu NADH2 dan FADH2.
10
11
enzimalkohol
terjadi
Fermentasi asam laktat : Pada sel hewan (juga manusia) terutama pada sel-sel
otot yang bekerja keras , energi yang tersedia tidaklah seimbang dengan
kecepatan pemanfaatan energi karena kadar O2 yang tersedia tidak mencukupi
untuk kegiatan respirasi aerob (reaksi yang membutuhkan oksigen). Proses
fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam
piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami
degradasi molekul (secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat
12
dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan energi dan asam
laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat ditulis sebagai berikut.
2CH3COCOOH ----------> 2CH3CHOHCOOH + 47 kka
asam piruvat asam laktat
Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang bekerja atau
berolahraga berat/keras. Akibat kekurangan oksigen menyebabkan asam piruvat yang
terbentuk dari tahapan glikolisis akan diuraikan menjadi asam laktat.yang menyebabkan
timbulnya rasa pegal-pegal setelah seseorang bekerja/berolahraga berat/keras.
2.6 Perbedaan Respirasi Anaerob dan Aerob
1. Respirasi Aerob
Memerlukan oksigen
2. Respirasi Anaerob
13
Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal ini
terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa di atas
terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi CO2 dan H2O.
Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya menjadi CO2 dan H2O,
sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik, terutama di dalam sel yang sedang
tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi sempurna beberapa
senyawa dalam proses respirasi dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan.
2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi
1. Subtrat
Respirasi bergantung pada tersedianya subtrat, dan tumbuhan dengan pesediaan
pati, fruktan dan gula yang rendah, laju respirasinya juga rendah. Tumbuhan yang
kekeurangan gula, jika diberi gula sering nyatanya menunjukan kenaikan respirasi.
Daun-daun yang terlindung dan yang terdapat di bagian yang lebih bawah biasanya
respirasinya lebih rendah dari pada daun yang terdapat di bagian lebih atas yang
terdedah pada tingkat cahaya lebih tinggi. Jika kekurangan bahan untuk respirasi sangat
ekstensif maka protein pun dapat dioksidasi.
2. Suhu
Respirasi seperti juga proses-proses reaksi ezimatis yang lain dipengaruhi oleh
suhu. Didalam batas-batas tertentu laju reaksi enzim kira-kira meningkat dua kali untuk
setiap kenaikan suhu 100C. Pada waktu suhu naik di atas350C trjadi penurunan
respirasi karena enzim-enzim yang diperlukan mulai mengalami denaturasi.
3. Oksigen
Suplai O2 mempengaruhi respirasi, tetap pengaruhnya sangat berbeda untuk
spesies tumbuhan yang berbeda dan malahan berbeda untuk organ-organ yang berbeda
dalam tumbuhan yang sama. Dalam jaringan yang lebih tebal dengan perbadingan
permukaan/volume rendah, difungsi O2 dari udara ke sitokrom oksidase dalam sel-sel
di sebelah dalam diperlambat sehingga laju respirasi rendah.
14
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka disimpulkan sebagai
berikut :
1. Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang
digunakan untuk aktivitas sel dan dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau
senyawa berenergi tinggi lainnya.
2. Kuosien Respirasi adalah cara mengukur konsumsi oksigen dan produksi
CO2 melalui perbandingan antara produksi CO2 dengan O2.
3. Respirasi secara umum terjadi pada 4 tahap yaitu glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs dan transpor elektron, dimana semuanya berlangsung di
mitokondria kecuali glikolisis.
4. Fermentasi merupakan proses yang berlangsung ketika tidak terdapat oksigen bagi
tumbuhan seperti ketika akar terendam air. Pada fermentasi alkohol, piruvat diubah
menjadi etanol dalam dua langkah. Langkah pertama melepaskan karbon dioksida
dari piruvat, yang diubah menjadi senyawa berkarbon dua, asetaldehida. Pada
langkah kedua asetaldehida direduksi menjadi etanol oleh NADH.
5. Respirasi antar atau intramolekul terjadi sama seperti pada proses fermentasi.
Respirasi anaerob pada tumbuhan disebut juga respirasi intramolekul, mengingat,
bahwa respirasi ini hanya terjadi di dalam molekul saja.
6. Lintasan Pentosa Fosfat (LPF) adalah lintasan reaksi yang berbeda dengan
glikolisis dan siklus Krebs karena terbentuk senyawa antara yang terdiri dari 5 atom
karbon.
7. Efisiensi respirasi adalah metode penghitungan laba ATP, yang mana jika dihitung
ATP total yang diperoleh dari oksidasi 1 mol glukosa adalah 36 ATP dengan
estimasi penghitungan diperoleh sekitar 40% energi potensial kimia dalam glukosa
di transfer ke ATP.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi terdiri dari faktor internal yaitu
jumlah plasma sel, jumlah substrat, umur dan tipe pertumbuhan. Faktor eksternal
17
yaitu suhu, kadar O2 di udara, kadar CO2 di udara, kadar air dalam jaringan, cahaya
dan luka stimulus mekanik.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh maka penulis
menyarankan :
1. Makalah ini dapat dijadikan proses pembelajaran khususnya dalam menambah
pengetahuan tentang respirasi pada tumbuhan.
2. Perlu adanya pengkajian lebih lanjut tentang proses-proses respirasi pada
tumbuhan
dan
diadakannya
percobaan
sederhana
18
yang
spesifik
untuk
DAFTAR PUSTAKA
19