Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR


MASA KANAK-KANAK AKHIR

Dosen Pengampu : Dr. Asep Supena M.Psi

Disusun Oleh :
Febria Rahmi - 7526150287

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak (late Childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba
saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir masa kanak-kanak
ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pridadi dan penyesuaian sosial.
Permulaan akhir masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu, hal
ini wajib untuk anak berusia enam tahun. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan
perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami
situasi prasekolah selama setahun. Sementara menyesuaikan diri dengan tuntudan dan
harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang; anak
mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja sama.
Masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat
mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi juga perubahan
fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan
perilaku dengan menjelang berakhirnya periode ini dan anak mempersiapkan diri, secara fisik
dan pesikologis, untuk memasuki masa remaja. Perubahan fisik yang terjadi menjelang
berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan ketidakseimbangan di mana pola kehidupan
yang sudah terbiasa menjadi tergangnu dan anak selama beberapa saat merasa terganggu
sampai tercapainya penyesuaian diri terhadap perubahan ini.
Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat secara tepat diketahui, tetapi orang tidak dapat
mengetahui secara tepat kapan periode ini berakhir karena kematangan seksual yaitu
kriteria yang digunakan untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan masa remaja
timbulnya tidak selalu pada usia yang sama.
Ini disebabkan perbedaan dalam kematangan seksual anak laki-laki dan anak
perempuan. Dengan demikain, ada anak yang mengalami masa kanak-kanak yang lebih lama
dan ada pula yang lebih singkat. Bagi rata-rata anak perempuan masa akhir kanak-kanak
berlangsung antara enam sampai tiga belas tahun, suatu rentang tujuh tahun; bagi anak lakilaki berlangsung antara enam sampai enam belas tahun, rentang delapan tahun.

BAB II
KAJIAN
Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai
tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Permulaan masa akhir kanak-kanak
ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian anak, hal ini merupakan
perubahan besar dalam pola kehidupan anak. Sementara mrnyesuaikan diri dengan tuntutan
dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaaan tidak seimbang;
anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja sama.
Masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi setiap anak sehingga dapat
mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan prilaku.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi perubahan fisik
yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan
prilaku untuk memasuki masa remaja. Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya
masa kanak-kanak menimbulkan keadaan ketidakseimbangan dimana pola kehidupan yang
sudah terbiasa menjadi terganggu sampai tercapainya penyesuaian diri terhadap perubahan
ini.
Akhir masa kanak-kanak secara tepat dapat diketahui, tetapi orang tidak dapat
mengetahui secara tepat kapan periode ini berakhir karena kematangan seksual. Yaitu criteria
yang digunakan untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan masa remaja-timbuknya tidak
selalu pada usia yang sama. Ini disebabkan perbedaaan dalam kematangan seksual anak lakilaki dan anak perempuan.
A. Ciri-ciri akhir masa kanak-kanak
1. Label yang digunakan oleh orang tua
Bagi banyak orang tua, akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan-suatu
masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan anak lebih banyak dipengaruhi oleh
teman-teman sebaya disbanding orang tua atau keluarga.
2. Label yang digunakan untuk para pendidik
Para pendidik melabelkanakhir masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Para pendidik
juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan berprestasi.
3. Label yang digunakan ahli psikologi
Bagi ahli psikologi, masa akhir kanak-kanak adalah usia berkelompok, usia penyesuaian diri,
usia kreatif, serta usia bermain.
B. Label perkembangan akhir masa kanak-kanak
Untuk memperoleh tempat di dalam kelompok social, anak yang lebih besar harus
menyelesaikan pelbagai tugas dalam perkembangan. Kegagalan dalam pelaksanaannya

mengakibatkan pola prilaku yang tidak matang, sehingga sulit diterima oleh kelompok
teman-temannya dan tidak mampu menyamai teman-teman sebayanya yang sudah menguasai
tugas-tugas perkembangan tersebut.
Penguasaan tugas tugas perkembangan tidak lagi sepenuhnya menjadi tanggung
jawab orangtua seperti tahun-tahun prasekolah. Sekarang penguasaan ini juga menjadi
tanggung jawab guru-guru dan sebagian kecil menjadi tanggung jawab kelompok temantemannya.
Kematangan seksual anak laki-laki lebih lambat dari anak perempuan, sehingga masa
kanak-kanak yang dialami lebih lama.
C. PERKEMBANGAN FISIK PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK
1. Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas
tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
2. Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 pon per
tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki
85,5 pon.
3. Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah
besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi
lebih besar dan lebih berbentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi
lebih panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan tangan
dan kaki dengan lambat tumbuh membesar.
4. Kesederhanaan
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanakkanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya
perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman
tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.
5. Pebandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada
jaringan otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang
berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot sedangkan
pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat
jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.
6. Gigi

Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi
tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
D. Bahaya Fisik Pada Akhir Masa Kanak-kanak
Sebagai akibat dari adanya teknologi medis baru untuk mendiagnosis, mencegah dan
merawat pelbagai penyakit, maka tingkat kematina selama akhir masa kanak-kanak tidak
sesering seperti masa lampau, namun kecelakaan masih tetap menyebabkan kematian pada
anak di periode ini.
Meskipun banyak bahaya fisik dari tahun-tahun sebelumnya terus berlangsung sampai
pada masa akhir anak-anak, namun akibatnya pada keadaan fisik anak tidak hebat
sebelumnya. Di bawah ini dibahas bahaya fisik yang utama.
1. Penyakit
Karena vaksin terhadap sebagian besar penyakit anak-anak sekarang mudah didapat,
maka penyakit yang diderita anak-anak terutama adalah selesma dan gangguan-ganguan
pencernaan, yang jarang menimbulkan akibat fisik yang lama. Penyakit menggangu
keseimbangan tubuh yang menjadikan anak mudah marah, menuntut dan sulit. Kalau
penyakitnya berlangsung lama, maka anak tertinggal dalam pelajaran disekolah dan dalam
ketrampilan bermain. Orang tua mengeluh tentang bertambahnya tugas dan biaya akibat
penyakit anak.
Beberapa penyakit merupakan penyakit hayalan atau palsu. Cepat atau lambat anak
belajar bahwa kalau ia sakit, anak tidak perlu melaksanakan tugas-tugas, tidak dikenakan
disiplin yang ketat dan memperoleh lebih banyak perhatian dari pada biasanya. Dengan
demikian anak berpura-pura sakit untuk menghindari tugas atau situasi yang kurang
menyenangkan. Bilamana cara ini berhasil, anak akan mengulanginya lagi dan menjadikan
dasar bagi kecendrungan penyakit hayalan.
2. Kegemukan
Kegemukan pada anak yang lebih besar dapat disebabkan karena kondisi kelenjar, tetapi
disebabkan kebanyakan makan, terutama kebanyakan karbohidrat. Apapun penyebabnya,
kegemukan merupakan bahaya fisik tidak saja bagi kesehatan, misalnya anak akan cenderung
menderita diabetes, dalam sosialisainya anak gemuk sulit mengikuti kegiatan bermain
sehingga kehilangan kesempatan untuk mencapai ketrampilan-ketrampilan yang penting
untuk keberhasilan sosial. Di samping itu teman-teman sering menggangu dan mengejek
dengan menyebut gendut atau sebutan-sebutan lain yang membuat anak merasa rendah diri.
3. Bentuk Tubuh Yang Tidak Sesuai
Anak perempuan yang bentuk tubuhnya kelaki-lakian dan anak laki-laki yang
penampilan fisiknya seperti perempuan sering dicemooh oleh teman-teman dan dikasihani
oleh orang-orang dewasa. Akibatnya, penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosisal cenderung
memburuk, terlebih lagi anak laki-laki. Sebaliknya bentuk tubuh yang sesuai dengan seksnya

membantu penyesuaian diri yang baik. (Biller dan Borstelmann, 1967) menjelaskan tentang
anak laki-laki sebagai berikut: Anak laki-laki yang tinggi dan tegap atau mesomorfik,
sekalipun tanpa dorongan orang tua akan mudah mencapai sukses dalam pelbagai aktivitas
maskulin sehingga dilihat ileh orang-orang lain dan dengan sendirinya belajar memandang
diri sendiri sebagai seorang yang sangat maskulin. Anak ektomorfik yang lemah dan anak
endomorfik yang gemuk pendek sulit meraih sukses sehingga tidak terlihat oleh orang-orang
lain dan belajar memandang diri sendiri sebagai tidak maskulin.
4. Kecelakaan
Sekalipun kecelakaan tidak meninggalkan bekas-bekas fisik, namun kecelakaan itu
dapat meninggalkan bekas pesikologis. Anak yang lebih besar sebagaimana halnya dengan
anak yang lebih muda, yang lebih sering mengalami kecelakaan biasanya lebih berhati-hati.
Keadaan ini dapat menyebabkan rasa takut terhadap semua kegiatan fisik dan dapat meluas
ke bidang-bidang perilaku lain. Kalau ini terjadi maka dapat berkembang menjadi rasa malu
yang mempengaruhi hubungan sosial, pekerjaan sekolah dan kepribadian (Block, 1975).
5. Ketidakmampuan Fisik
Kebanyakan ketidakmampuan fisik merupakan akibat dari kecelakaan, jadi lebih
banyak terdapat pada anak laki-laki daripada perempuan, besarnya pengaruh dari akibat ini
bergantung pada derajat ketikamampuan dan pada cara perlakuan teman-teman, terutama
teman-teman sebaya. Ada teman-teman yang menunjukan belas kasihan dan memperhatikan
anak cacat, tetapi ada pula yang mengabaikan, menolak bahkan mencemooh. (Waldrop, Bell
dan Goerin, 1976) Kebanyakan anak menjadi terhambat dan merasa canggung di dalam
situasi-situasi sosial, sehingga penyesuaian sosial menjadi buruk dan ini selanjutnya
mempengaruhi penyesuaian pribadi.
6. Kecanggungan
Kalau anak mulai membanding-bandingkan diri dengan teman-teman seusia, ia sering
mendapatkan bahwa kecanggungan dan kekakuan menghalanginya untuk melakukan apa
yang dilakukan oleh teman-teman. Akibatnya, anak mulai memandang diri kurang dari
teman-temanya sebaya dan bernasib buruk.
7. Kesederhanaan
Banyak anak-anak yang sederhana relatif kurang memperdulikan penampilan mereka
kecuali kalu keadaannya sangat tidak menarik sehingga menimbulkan komentar yang kurang
menyenangkan dati teman-teman atau menyebabkan penolakan oleh teman-teman. (Clifford,
1975) menunjukan bahwa di sekolah anak menarik mempunyai banyak keuntungan
daripada anak yang tidak menarik.
Daya tarik fisik juga penting dalam sistuasi sosial. Secara keseluruhan, anak yang
menarik lebih disukai oleh teman-teman seusia dari pada anak yang kurang menarik dan
cenderung lebih sering dipilih sebagai pemimpin. Daya tarik fisik sangat penting bagi yang

mobilitas geografis dan sosialnya tinggi, karena dapat memberi kesan pertama yang baik
daripada anak yang kurang menarik, dan hal ini menimbulkan dukungan sosial.
E. KETERAMPILAN AKHIR MASA KANAK-KANAK
Pada permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah besar
keterampilan yang mereka pelajari selama bertahun-tahun di prasekolah. Keterampilan yang
dipelajari oleh anak-anak yang lebih besar sebagian bergantung pada lingkungan, sebagian
pada kesempatan untuk belajar, sebagian pada bentuk tubuh, sebagian lagi bergantung pada
apa yang sedang digemari oleh teman-teman sebaya.
Keterampilan akhir masa kanak-kanak dapat dibagi kedalam 4 kategori:
1. keterampilan menolong diri sendiri
2. keterampilan menolong orang lain
3. keterampilan sekolah
4. keterampilan bermain
F. KEMAJUAN BERBICARA
Dengan meluasnya cakrawala social anak-anak, anak menemukan bahwa berbicara
merupakan sarana penting untuk memperoleh tempat didalam kelompok. Hal ini membuat
dorongan yang kuat untuk berbicara lebih baik, dorongan untuk memperbaiki kemampuannya
berbicara, dan yang lebih penting anak mengetahui bahwa inti komunikasi adalah bahwa ia
mampu mengerti apa yang dikatakan oranglain.
Bantuan untuk memperbaiki pembicaraan pada akhir masa kanak-kanak berasal dari 4
sumber. Pertama orangtua dari kelompok social ekonomi menengah ke atas merasa bahwa
berbicara sangat penting sehingga mereka memacu anak-anak mereka untuk berbicara lebih
baik. Kedua radio dan televisi memberikan contoh yang baik bagi pembicaraan anak-anak
yang lebih besar sebagaimana halnya bagi anak-anak selama tahun-tahun prasekolah. Ketiga
setelah anak belajar membaca, ia mngenambah kosakata dan terbiasa dengan bentuk kalimat
yang benar. Dan keempat setelah anak mulai sekolah, kata-kata yang salah ucap dan arti-arti
yang salah biasanya cepat diperbaiki oleh guru.
Bidang-bidang yang mengalami kemajuan:
1. Penambahan kosakata
Kosakata khusus pada akhir masa kanak-kanak:
a. Kosa kata etiket

e. kosa kata uang

b. Kosa kata warna

f. kosa kata waktu

c. Kosa kata bilangan

g. kosa kata rahasia

d. Kosa kata popular dan kata-kata makian


2. Pengucapan
3. Pembentukan kalimat
4. Kemajuan dalam pengertian
5. Isi pembicaraan
6. Banyak bicara
Pola emosi yang umum pada akhir masa kanak-kanak
Pola emosi yang umum pada akhir masa kanak-kanak sama dengan pada awal masa
kanak-kanak. Perbadaannya terletak pada jenis situasi yang membangkitkan emosi dan
bentuk ungkapannya.
Periode meningginya emosi
Pada akhir masa kanak-kanak, ada waktu dimana anak sering mengalami emosi yang
hebat. Karena emosi cenderung kurang menyenangkan, maka dalam periode ini meningginya
emosi menjadi periode ketidakseimbangan, yaitu saat dimana anak menjadi sulit dihadapi.
Meningkatnya emosi pada akhir masa kanak-kanak dapat disebabkan karena keadaan
fisik atau lingkungan. Keadaan lingkungan yang menyebabkan meningginya emosi juga
beragam dan serius.
Namun pada umumnya akhir masa kanak-kanak merupakan periode yang relative
tenang yang berlangsung sampai mulainya masa puber.
F. SIKAP DAN PERILAKU MORAL
Apabila awal masa kanak-kanak akan berakhir, konsep moral anak tidak lagi sesempit
dan sekhusus sebelumnya.
Menurut Piaget, anatara usia lima dan dua belas tahun konsep anak mengenai
keadilan sudah berubah. Pengertian yang kaku dank eras tentang benar dan salah, yang
dipelajari dari orangtua, menjadi berubah dan anak mulai memperhitungkan keadaan-keadaan
khusus di sekitar pelanggaran moral. Misalnya, bagi anak usia lima tahun, berbohong selalu
buruk, sedangkan anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi, berbohong
dibenarkan, dan oleh karena itu, berbohong tidak selalu buruk.
Kohlberg memperluas teori Piaget dan menamakan tingkat kedua dari perkembangan
moral akhir masa kanak-kanak sebagai tingkat moralitas konvensional atau moralitas dari
aturan-aturan dan penyesuaian konvensional. Dalam tahap pertama dari tingkat ini yang oleh
Kohlberg disebutkan moralitas anak baik, anak mengikuti peraturan untuk mengambil hati
orang lain dan untuk mempertahankan hubungan-hubungan yang baik. Dalam tahap kedua,
Kohlberg mengatakan bahwa kalu kelompok social menerima peraturan-peraturan yang

sesuai bagi semua anggota kelompok, ia harus menyesuaikan diri dengan peraturan untuk
menghindari penolakan kelompok dan celaan.
G. PERKEMBANGAN KODE MORAL
Pada masa akhir kanak-kanak seperti halnya awal masa remaja, kode moral sangat
dipengaruhi oleh standar moral dari kelompok dimana anak mengidentifikasikan diri. Ini
tidak berarti bahwa anak meninggalkan kode moral keluarga untuk mengikuti kode kelompok
tempat ia bergabung. Hal ini berarti, jika anak harus memilih, anak akan mengikuti standarstandar geng selama mereka bersama dengan geng sebagai sarana untuk mempertahankan
statusnya dalam geng.
Ketika anak mencapai akhir masa kanak-kanak, kode moral berangsur-angsur
memndekati kode moral dewasa. Dilaporkan bahwa anak yang mempunyai IQ tinggi
cenderung lebih matang dalam penilaian moral daripada anak yang tingkat kecerdasannya
lebih rendah, dan anak perempuan cenderung membentuk penilaian moral yang lebih matang
daripada anak laki-laki.
PERANAN DISIPLIN DALAM PERKEMBANGAN MORAL
Disiplin berperan penting dalam perkembangan kode moral. Meskipun anak
memerlukan disiplin, tetapi disiplin merupakan masalah yang serius bagi anak yang lebih
besar. Penggunaab secara berlanjutan teknik-teknik disiplin yang ternyata efektif ketika anak
masih kecil, cenderung menyebabkan kebencian pada anak yang lebih besar. Jika disiplin
dibutuhkan dalam perkembangan anak.

Kesimpulan
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai anak mencapai
kematangan seksual, yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas
tahun bagi anak laki-laki, oleh orang tua disebut sebgai usia yang menyulitkan, tidak
rapih atau usia bertengkar; oleh para pendidik disebut usia seolah dasar; dan oleh ahli
psikologi disebut sebagai usia berkelompok, usia penyesuaian, atau usia kreatif.
Pertumbuhan fisik yang lambat pada akhir masa kanak-kanak dipengaruhi oleh
kesehatan, gizi, immunisasi, seks, dan inteligensi. Bahaya fisik akhir masa kanak-kanak
antara lain kegemukan, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya, kecendrungan
mengalami kecelakaan, kecanggungan dan kesedehanaan. Bahaya psikologi yang baru
terutama adalah bahaya yang mempengaruhi penyesuaian sosial karena mengakibatkan
penilaian diri dan penilaian sosial yang kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai