Anda di halaman 1dari 9

KESETIMBANGAN KIMIA

Laju reaksi dijelaskan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk


pada reaksi kimia per satuan waktu. Laju reaksi tergantung pada
temperatur, tekanan, konsentrasi reaktan dan katalisator. Ekuilibrium
dinamis terjadi ketika laju reaksi langsung dan laju reaksi tidak langsung
adalah sama.

Jika v1> v2 akibat pengaruh dari faktor eksternal ekuilibrium bergeser ke


kanan, dan jika v12 seduah mendapat pengaruh dari faktor eksternal
maka ekuilibrium bergeser ke kiri.

Pengaruh Perubahan dalam Konsentrasi


Contoh dari reaksi reversibel adalah

A dan B adalah reaktan, C dan D adalah produk reaksi. v1 adalah


kecepatan reaksi langsung, v2 adalah kecepatan reaksi tidak langsung. a,
b, c, d adalah koefisien stoikiometri.

Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi dapat dijelaskan oleh Hukum Aksi
Massa. Pada temperatur konstan laju reaksi berbanding secara langsung
dengan produk konsentrasi reaktan. Hukum Aksi Massa menyatakan, jika
konsentrasi reaktan ditambah maka v1 meningkat dan ekuilibrium dinamis
bergerak ke kanan, dan jika konsentrasi produk reaksi ditambah, maka
v2 meningkat dan ekuilibrium dinamis bergerak ke kiri. Hanya komponen
dengan konsentrasi yang dapat dirubah mempengaruhi laju reaksi kimia
(gas (g) dan substansi larutan (aq)). Konsentrasi padat (s) dan cairan
murni tidak mempengaruhi laju reaksi.

Pengaruh Perubahan pada Temperatur


Reaksi eksotermis adalah sebuah reaksi kimia yang melepaskan energi
(H negatif, melepaskan energi). Reaksi endotermis adalah sebuah reaksi
kimia yang menyerap energi (H positif, menyerap energi).

Jika reaksi langsung adalah sebuah reaksi eksotermis, maka reaksi tidak
langsung adalah endotermis dan sebaliknya. Jika temperatur meningkat
maka laju reaksi endotermis juga meningkat, dan jika temperatur
menurun maka laju reaksi eksotermislah yang meningkat.

Contoh:

Jika terjadi peningkatan temperatur, laju reaksi endotermis meningkat dan


ekuilibrium bergerak ke kiri.

Pengaruh Perubahan pada Tekanan


Tekanan tidak berakibat secara langsung terhadap ekuilibrium dinamis,
namun dengan adanya perubahan tekanan maka akan ada perubahan
pada volume sistem karena molekul menjadi lebih sering bertumbukan
satu sama lain dan bereaksi bersama. Hal ini akan meningkatkan laju
reaksi.

Jadi, meningkatkan tekanan juga meningkatkan laju reaksi langsung dan


juga reaksi tidak langsung, namun ekuilibrium bergeser dengan jumlah
mol lebih besar. Perubahan pada tekanan tidak berpengaruh jika terdapat
angka mol yang sama di sisi kanan dan kiri reaksi. Meningkatkan tekanan
akan menghasilkan pergerakan reaksi ke sisi dengan mol gas lebih sedikit.

Mengurangi tekanan akan menghasilkan pergerakan reaksi ke sisi yang


memiliki mol gas lebih besar. .

Contoh:

Jika tekanan pada sistem meningkat dua kali, maka hal ini akan
meningkatkan laju reaksi langsung empat kali, dan meningkatkan laju
reaksi tidak langsung delapan kali .

Pengaruh Katalisator
Katalisator meningkatkan laju reaksi langsung dan juga meningkatkan laju
reaksi tidak langsung. Namun, katalisator tidak mempengaruhi ekuilibrium
dinamis.
Henri Le Chatelier adalah seseorang yang pertama kali mengemukakan
bagaimana sebuah perubahan pada konsentrasi, temperatur dan tekanan
mempengaruhi ekuilibrium dinamis. Menurut Azas Le Chatelier : Jika
sebuah perubahan kecil muncul dalam sistem pada ekuilibrium
dinamis, maka ekuilibrium akanbergeser untuk meminimalisir
dampak perubahan.

Perubahan pada Konsentrasi

Contoh:

JIka kita menambah konsentrasi H2, maka ekuilibrium bergerak ke kanan


karena sistem akan meminimalisir dampak perubahan (sebagaimana
disebutkan dalam Azas Le Chatelier). Jadi, H2bereaksi dengan J2 untuk
membentuk HJ dan meminimalisir peningkatan konsentrasi H2.

Jika kita menambahkan HJ, maka ekuilibrium bergeser ke kiri untuk


meminimalisir peningkatan konsentrasi HJ.

Perubahan pada Temperatur

Contoh:

Jika terdapat peningkatan pada temperatur, maka hal ini akan menggeser
ekuilibrium ke arah reaksi endotermis. Reaksi endotermis mengikat panas
dan pergeseran ekuilibrium ke arah reaksi endotermis akan meminimalisir
peningkatan pada temperatur. JIka temperatur menurun, maka ini akan
menggeser ekuilibrium ke arah reaksi eksotermis, karena reaksi
eksotermis melepaskan panas dan akan meminimalisir penurunan pada
temperatur.

Perubahan pada Tekanan

Contoh:

Volume gas dapat dikurangi dengan meningkatkan tekanan. Sebagai hasil


dari penurunan volume gas, tumbukan molekul menjadi lebih sering
terjadi dan bereaksi bersama. Hal ini akan menyebabkan peningkatan laju
reaksi. Jadi, perubahan pada tekanan membuat ekuilibrium bergeser
hanya pada reaksi kimia yang melibatkan gas. Ekuilibrium bergeser ke sisi
dengan angka mol lebih kecil, karena ia meminimalisir peningkatan pada
tekanan.

Pada contoh, peningkatan tekanan menggeser ekuilibrium ke kanan.


Perubahan tekanan tidak berpengaruh jika terdapat angka yang sama di
kiri dan kanan persamaan.

Katalisator

Katalisator tidak mempengaruhi ekuilibrium dinamis, karena mereka


meningkatkan laju reaksi langsung dan laju reaksi tidak langsung.
Reaksi kimia dapat dibagi menjadi satu arah (ireversibel) dan dua arah
(reversible). Reaksi kimia yang bergerak pada satu arah disebut reaksi
satu arah. Reaksi ini terjadi berkelanjutan sampai konsentrasi salah satu
reaktan mencapai angka nol.
Misalnya : Pembakaran merupakan reaksi satu arah. Ketika batubara telah
habis reaksi terhenti, atau pada saat oksigen menipis reaksi juga akan
terhenti.
Sejumlah besar reaksi terjadi secara simultan pada dua arah, dan reaksi
ini disebut reaksi reversibel (dua arah). Reaksi reversibel terdiri dari dua
reaksi:
a). reaksi langsung yang menunjukkan pembuatan produk dari reaktan
b). reaksi tidak langsung yang menunjukkan pembuatan reaktan awal dari
produknya

Contoh dari reaksi reversibel adalah:

A dan B adalah reaktan, C dan D adalah hasil (produk) dari reaksi,


v1 adalah kecepatan reaksi langsung, v2 adalah kecepatan reaksi tidak
langsung. a, b, c, d adalah koefisien stoikiometrik.
Pada awal reaksi, konsentrasi reaktan berada pada level maksimum dan
kecepatan reaksi kimia langsung (v1) berada pada posisi paling tinggi:

Jadi, pada awal reaksi v1>v2. Setelah waktu berjalan, terdapat perubahan
pada konsentrasi reaktan. Konsentrasi reaktan mengalami penurunan, dan
konsentrasi dari hasil reaksi justru meningkat. Oleh karena itu kecepatan
reaksi kimia langsung (v1) menurun dan kecepatan reaksi tidak langsung
mengalami peningkatan:

Ketika kecepatan reaksi langsung dan tidak langsung adalah sama, maka
terdapat ekuilibrium dinamis di dalam sistem.

Hukum aksi massa menjelaskan kebiasaan larutan pada ekuilibrium


dinamis. Pada temperatur konstan, laju reaksi berbanding setara
dengan hasil konsentrasi reaktan. Hukum aksi massa ditunjukkan
dalam persamaan berikut:

K adalah konstanta kesetimbangan dan dipengaruhi oleh keadaan reaktan


dan temperatur. Jika bilangan jumlah K lebih besar, maka lebih besar pula
konsentrasi hasil reaksi pada ekuilibrium.
Jika:
- K=1 dan kecepatan reaksi langsung dan tidak langsung adalah
sama.
- K>1, maka kecepatan reaksi langsung lebih tinggi daripada
kecepatan reaksi tidak langsung.
- K<1, maka kecepatan reaksi tidak langsung lebih tinggi daripada
kecepatan reaksi langsung.

Jika konstanta kesetimbangan memiliki bilangan kecil, maka reaksi akan


sulit terjadi.
Jika konstanta kesetimbangan memiliki bilangan besar, maka reaksi akan
terjadi lebih mudah.
Contoh dari reaksi reversibel adalah:

Ada dua bentuk konstanta ekuilibrium:

Kc menunjukkan besaran ekuilibrium yang merupakan konsentrasi


dalam mol/dm3.
Kp menunjukkan besaran ekuilibrium yang merupakan tekanan
sebagian (atm or Pa).

Kalkulasi atau penghitungan yang menggunakan konstanta ekuilibrium


akan dijelaskan melalui contoh.
Contoh 1:

Jika [H2]= 0.3 M, [J2]=0.07 M dan [HJ]= 0.02 M, maka apakah konstanta
ekuilibrium (Kc), untuk reaksi ini?
Jawaban:
Contoh umum untuk reaksi reversibel adalah

dan persamaan konstanta ekuilibrium adalah:

A dan B adalah reaktan, C dan D adalah produk reaksi, v1 adalah


kecepatan reaksi langsung, v2 adalah kecepatan reaksi tidak langsung. a,
b, c, d adalah koefisien stoikiometrik.
Persamaan konstanta ekuilibrium untuk reaksi di atas adalah:

Contoh 2:

Jika [CO]= 0.6 M, [C]=0.05 M dan [CO2]= 0.02 M, apakah konstanta


ekuilibrium (Kc), untuk reaksi ini?
Konsentrasi solid tidak mempengaruhi konstan ekuilibrium. Jadi,
persamaan konstanta ekuilibrium dalam reaksi ini adalah:

Contoh 3:
Jika tekanan sebagian untuk PN2=16 kPa, PO2=10.5 kPa, dan PNO2=13.9 kPa,
apakah konstanta ekuilibrium (Kp), untuk persamaan berikut?

Jawaban:
Contoh umum untuk reaksi reversibel adalah:

dan persamaan konstanta ekuilibrium adalah:

Jadi,
Hubungan antara Kc dan Kp adalah:

n - perbedaan antara jumlah mol reaktan dan produk reaksi.


T- temperatur dalam Kelvin (K)
Contoh:
Pada temperatur T=304.2 K, tekanan parsial PCO2=72,85 atm, hitunglah
Kc untuk persamaan berikut.

Contoh 5:
Hitunglah persen reaksi.

Jika [H2]=1 mmol/l dan [J2]=1 mmol/l, secara teori diprediksikan bahwa
2mmo/l HJ terbentuk pada reaksi ini, namun kenyataannya hasilnya
adalah 1.56mmol/l.
Jawaban:
jadi,
persen reaksi adalah korelasi antara hasil penghitungan produk pada
ekuilibrium dan hasil maksimum yang masuk akal dari produk.

Jika
Jika
Jika
Jika

persen
persen
persen
persen

reaksi
reaksi
reaksi
reaksi

<1% maka tidak ada reaksi.


>99% maka ini adalah reaksi satu arah ( ireversibel ).
<50%maka ekuilibrium bergeser ke arah reaktan.
>50% maka ekuilibrium bergeser ke arah produk.

Anda mungkin juga menyukai