Anda di halaman 1dari 29

Pengambilan Sampel,

Transport, dan Penyimpanan

I MAG Wirasuta

Perlakuan pra-analisis
Untuk mendapatkan hasil yang valid,
dalam melakukan analisis toksikologi
perlu:
mengenali:
sifat dan stabilitas dari analit,
Sifat matrik sampel
Kondisi dimana analisis dilakukan

Pendukumentasian dengan lengkap


riwayat dari sampel (sumber, tatacara
pengambilan sampel, penyimpanan, dan
penampilan (organoleptis dari sampel)

Variasi biologi:
Memberikan variasi/pengaruh pada hasil
analisis
Variabel biologis
Pengambilan sampel pada kasus Post-mortem
tidak selalu menggambarkan kondisi pada saat
kematian, karena setelah kematian terjadi
perubahan sifat biologis (sel) yang mungkin
berakibat pada redistribusi analit di dalam
tibuh korban:
Penurunan permeabilitas sel dapat
menyebabkan difusi analit dari saluran cerna
ke sistem sistemik atau sebaliknya
Difusi analit dari jaringan ke cairan
ekstraselular di luar organ

Variabel yang berpengaruh pada


sampel klinik
Variabel

Contoh Pengaruhnya

i) Phisiologi:
Age

Markers of bone turnover such as collagen cross-linkages are


increased in childhood

Sex

Sex hormones

Body weight

Urinary creatinine increases with muscle mass

Recent food
intake

Plasma glucose, triglycerides, and so on, increase after a


normal meal. May delay and/or reduce absorption of some
drugs, but increase absorption of others

Diet

Malnutrition or fasting will reduce serum albumin, urea, and


phosphate, amongst other parameters

Circardian
Variation

Some analytes (e.g. cortisol, iron) show diurnal changes in


plasma concentration

Menstrual
cycle

Plasma concentrations of leutinizing hormone (LH), follicle


stimulating hormone (FSH), oestradiol and progesterone vary
with the cycle

Variabel yang berpengaruh pada


sampel klinik
Variabel

Contoh Pengaruhnya

i) Phisiologi:
Pregnancy

Plasma concentrations of human chorionic gonadotropin (HCG),


oestradiol, and other biochemicals vary throughout pregnancy

Psychological
changes

Venepuncture or hospitalization may increase plasma


concentrations of stressrelated compounds such as
catecholamines

Physiological
changes

Posture may affect measurements such as plasma aldosterone


and albumin. Exercise can change the blood concentrations of
compounds such as lactate

Drugs

Drug treatment may alter concentrations of some plasma


constituents even in apparently healthy subjects (e.g.
trimethoprim increases serum creatinine)

Variabel yang berpengaruh pada


sampel klinik
Variabel

Contoh Pengaruhnya

(ii) Sample/analyte variations


Incorrect
specimen

Value differences between plasma and serum, venous and


arterial blood, random and 24 h urine samples (e.g. potassium
higher in serum than in plasma)

Incorrect
collection

The absence of an appropriate enzyme inhibitor may allow


continued enzyme action such as catabolism of glucose or
neuropeptides.
Failure to acidify urine will decrease urinary catecholamines.
Collection into EDTA will decrease plasma calcium.
Contamination with ethanol, 2-propanol, or other alcohol used
as a disinfectant prior to venepuncture may invalidate ethanol
assay

Haemolysis

Red cell lysis may lead to changes in plasma constituents,


particularly potassium, phosphate, and some enzymes and may
interfere with the analytical method

Cellular
contamination

The presence of platelets following incorrect centrifugation will


apparently raiseplasma serotonin

Variabel yang berpengaruh pada


sampel klinik
Variabel

Contoh Pengaruhnya

(ii) Sample/analyte variations


Incorrect/excess
ive storage

Some compounds may oxidize even when frozen [e.g.


formation of adrenochrome from 5-hydroxyindoleacetic acid (5HIAA)], or be subject to bacterial degradation (e.g. amino acids
in acidified urine)

Collection during
infusion

Collection near to an infusion site will give misleading


concentrations of the compound being infused or dilute other
blood constituents

Drug treatment

Drugs or metabolites may interfere in the assay

Penerokan dan Sampel klinik


Kesehatan dan keamanan
menghindari infeksi/penularan penyakit dari
pasien ke analist
diperlukan pelatihan kusus bagi analis dalam
hal sample handling

Jenis sampel klinik


darah dan cairannya
cairan tubuh lainnya selain darah
cairan ekskresi/residu
sampel klinik lainnya

Darah
Darah arterial:
harus diambil oleh dokter/perawat yang
berngalaman (pengambilan relativ berbahaya)

Darah vena
umumnya dari pembuluh vena di lengan atas
biasa dikerjakan dengan tube-vacum
beberapa analit basa lemah (seperti trisiklik
antidipresan, paraquat) dapat terikat pada glas,
agar tidak terjadi hemolisis, jika darah diterok
dengan syring, sebaiknya jarum suntik dilepas
ketika mengeluarkan darah dari spuit menuju vial,
dan dibiarkan darah mengalir dengan lambat

Jenis sampel klinik


Blood and related fluids
Blood (whole blood): darah total:
pengambilan darah dilengkapi dengan antikoagulan, dicampur
dengan darah, kemudian dibekukan (dibawah -20 oC) untuk
tujuan merusak sel sebelum melakukan analisis

Sel darah:
sel darah merah dan sel darah putih

Plasma
bagian cairan dari darah

Serum
cairan kuning muda yang diperoleh ketika darah dibiarkan
membeku (komposisinya umumnya sama seperti plasma tanpa
fibrinogen dan faktor2 pembekuan darah

Cerebrospinal fluid (plasma ultra-filtrasi)


cairan plasma ultrafiltrasi yang mennyelimuti CNS,

Cord blood
darah yang diperoleh dari umbilical cord (tali pusar)

Jenis sampel klinik


Blood fluids other blood
Amniotic fluid (cairan ketuban)
Aqueous humour:
cairan yang berada diruang antara cornea dan iris mata

Breast milk
Gastric aspirate
Lymph
Peritonial fluid
Saliva
Semen
Synovial fluid
Tears
Vaginal fluid
Vitreous humours
the transparent, viscous fluid contained behaind the lens in the
eye

Jenis sampel klinik


Exxretory fluids/residues

Bile (empedu)
Exhaled (expired) air:
umumnya mengandung sedikit oksigen
dan lebih dominan CO2, uap air, dan
metabolit-volatile

Feaces
Sweat
Urine

Jenis sampel klinik


Other samples

organ
rambut
nasal swabs
oral fluid
isi perut
Muntahan

Tatacara pengambilan sampel toksikologi

Penyimpanan dan pengawetan sampel


Sampel disimpan dalam wadah (botol) yang
tertutup rapat, dilack (sealed) untuk mencegah
tumpah/bocornya sampel.
Disimpan dalam tas plastik yang terpisah
Setiap wadah harus dilengkapi dengan identitas
yang jelas

Secara umum sampel biologi harus disimpan pada


suhu 4 oC sebelum diserahkan ke Lab
kecuali (padatan yang tidak mudah rusak, spt:
rambut, kuku)

Cairan biologi yang disimpan dalam waktu lama


umumnya disimpan di bawah suhu 20 oC.
pada kondisi ini biasanya analit dan materi biologi
berada dalam keadaan stabil

Tatacara pengambilan sampel toksikologi

Pengambilan sampel dikerjakan oleh yang


berkompeten, dengan tatacara yang sudah ditetapkan
dalam prosedur
Sampel ditempatkan dalam wadah yang tepat untuk:
menjaga orisinalitas
mencegah kontaminasi antar sampel
mencegah kontaminasi/pengambilan analit oleh wadah
pelabelan sampel dilakukan untuk mencegah tertukarnya
sampel (menjaga Chain of costudy)

Penyimpanan sampel meliputi:


penyimpanan sampel dari tempat sampling menuju lab
penyimpanan sampel di Laboratorium
bertujuan untuk mencegah terjadinya penguraian analit /
matrik sampel yang dapat menggangu proses analisis
atau memberikan hasil analisis yang kurang tepat

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
Persyaratan penerimaan barang bukti
A. Persyaratan administrasi
surat permintaan pemeriksaan dari penyidik POLRI atau dari
dokter forensik (tanggal dari LP sampai permintaan tidak lebih
dari tujuh hari dan tanda tangan penyidik minimal Kanit/Kepala
Unit) jika berita acara penyitaan lebih dari satu maka surat
permintaan harus ada dan sesuai untuk masing-masing barang
bukti, sesuai nama.
laporan polisi dari satuan kepolisian yang menangani kasus
secara terinci, tidak ada coretan, stempel asli.
berita acara penyitaan barang bukti, stempel asli
berita acara penyisihan (penyisihan sebagian barang bukti
yang dikirim ke laboratorium) dan pengambilan barang bukti
berita acara pembungkusan harus sesuai dengan barang bukti
yang dikirim dan penyegelan barang bukti dari penyidik
berita acara penahanan (asli, ditandatangani oleh tersangka)
laporan kemajuan dilengkapi bila barang bukti berupa cairan
tubuh.
berita acara pengambilan sampel urine atau darah

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
Persyaratan penerimaan barang bukti
persyaratan teknis (bukan Materi biologi)
surat permintaan pemeriksaan dari penyidik POLRI atau dari barang
bukti sesuai rincian tercantum berita acara pembungkusan /
penyegelan.
berupa tanaman lengkap/bagian dari tanaman (daun, bunga, biji),
semua dikirim ke laboratorium
Bila berupa sediaan Farmasi (tablet, kapsul, ampul), maka BB
dikelompokkan sesuai dengan bentuk sediaan dan sesuai dengan
nama obat
Bila berupa wadah sediaan farmasi (botol, vial, usahakan yang masih
ada sisa obat jangan dibuang)
Bila berupa peralatan medis atau bahan-bahan sisa penggunaan
(spuit, sisa puntung rokok, abu rokok ), BB dikumpulkan secara
terpisah.
Bila berupa larutan dari satu wadah, jika memungkinkan pipet 10 mL
sampel untuk pemeriksaan; bila dari beberapa wadah, kelompokkan
menurut nomor lot atau karakteristik yang sama, ambil dengan
rumus :Sampel = jumlah total wadah dalam satu karakteristik, dari
setiap wadah ambil 10 mL.

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
Persyaratan penerimaan barang bukti
B. persyaratan teknis (Materi biologi)
Pengambilan urin minimal 50 mL dalam 1 botol dan langsung
disimpan dalam kulkas ( 4C) sedangkan untuk sampel darah
paling sedikit 10 mL atau serum 5 mL untuk setiap jenis
pemeriksaan.
Urin ditampung dalam pot urin disposible dari bahan yang tidak
mudah pecah dan tidak bereaksi dengan sampel urine / inert,
hindari wadah plastik dan tutup karet karena senyawa non polar
mudah diabsorpsi oleh bahan tersebut.
Pengambilan darah sebaiknya minta bantuan tenaga
medis/dokter atau para medis/mantri kesehatan
Sampel darah dalam tube diberi anti koagulan/ Na sitrat
Wadah tempat spesimen harus tertutup baik, tersegel dan
pastikan tidak bocor. Beri label yang harus menempel pada
wadah urine tidak pada tutupnya serta pastikan integritas
sampel.

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
Persyaratan penerimaan barang bukti
persyaratan teknis (Materi biologi)
Label berisikan informasi paling sedikit meliputi:
*
*
*
*
*

register barang bukti


:
Nama
:
Tanggal dan waktu pengambilan sampel :
Nama petugas pendamping pengambilan sampel/supervisi:
Jenis sampel:

Pengambilan sampel harus di supervisi dan disaksikan oleh petugas yang


berwenang serta terlatih.
Kebutuhan fasilitas kamar mandi/WC untuk tujuan pengambilan urin
harus sudah disediakan sebelum pengambilan urin
Ruangan untuk pengambilan sampel terutama urin harus diperiksa
apakah terdapat zat/barang yang dapat mengurangi validitas hasil
pemeriksaan. Hasil yang tidak tepat juga dimungkinkan bila ada
penambahan zat-zat tertentu pada sampel misalnya dengan
menambahkan cuka, asam askorbat, jus lemon/jeruk nipis,
deterjen/sabun, garam dapur, tetes mata/hidung, pemanis (sakarin),
pemutih pakaian; atau juga dengan cara minum banyak, penggunaan
diuretik, penambahan air pada sampel atau mengganti dengan sampel
lain.

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
Persyaratan penerimaan barang bukti
Pengemasan barang bukti :
BB dikemas dalam wadah yang baik, tidak bocor dan
tersusun rapi serta dibungkus dengan baik dan berlak
segel. Label sampel harus dipasang di wadah bukan di
tutup wadah sampel. Ini akan mencegah
perubahan/penukaran label secara sengaja atau tidak.
Permintaan pemeriksaan untuk mendukung penyidikan
harus diajukan oleh penyidik dari instansi yang berwenang.
Yang dimaksud dengan instansi yang berwenang adalah :
Polri
POM TNI
PPNS

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
Pengiriman barang bukti :
Darah dan Urin : jangka waktu setelah pengambilan
sampel darah/urin sampai dengan diterima di
laboratorium haruslah tidak melebihi 24 jam,
sampel disimpan dalam suhu dingin / 0C atau
dalam termos dingin yang diberi ice pack selama
pengiriman.

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
2.Penanganan Barang Bukti Di Laboratorium
(Pra Analisis)
Petugas laboratorium yang menerima barang
bukti adalah petugas yang ditunjuk khusus dan
telah mengerti prosedur penerimaan barang bukti.
Pengecekan persyaratan penerimaan barang bukti
(persyaratan teknis dan administrasi)
Registrasi barang bukti
Dokumentasi barang bukti (foto), sebelum dan
sesudah barang bukti dibuka pembungkusnya
Simpan barang bukti di dalam lemari pendingin
(freezer), apabila analisis tertunda belum sempat
dianalisis segera.
Penyisihan barang bukti sebelum dilakukan
analisis
Analisis barang bukti
Interpretasi hasil analisis

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Penyidikan
2.Penanganan Barang Bukti Di Laboratorium (Pra
Analisis) (lanjutan)
Membuat berita acara pemeriksaan laboratorium
kriminalistik.
Kerahasiaan hasil pemeriksaan
Setiap informasi tentang donor sampel dan hasil analisis
harus tetap terjaga kerahasiaannya. Laporan harus
diberikan hanya kepada petugas yang berwenang.
Keamanan tenaga laboratorium
Semua petugas yang berkaitan dengan pengambilan,
pengiriman dan terutama pemeriksaan sampel harus
mengetahui dan mentaati prosedur keamanan kerja
seperti pemakaian sarung tangan dan alat perlindungan
diri lain terutama dengan adanya penyakit seperti
hepatitis dan AIDS.
Laporan Pemeriksaan pada Permintaan Kepentingan
Penyidikan & Penegakan Hukum

PERSYARATAN ADMINISTRASI
DAN TEKNIS
Diagnosis & Terapi
Ada komunikasi yang baik antara tenaga
medis/dokter dengan analis laboratorium.
Tenaga medis memberi informasi yang mengenai
riwayat keracunan pasien, zat toksik yang dicurigai,
permintaan pemeriksaan laboratorium yang lengkap
untuk keperluan administrasi.

Tenaga medis memberi sampel yang adekuat


untuk dianalisis dan mengambil sampel dengan
cara yang benar.
Pengiriman sampel harus dilakukan segera dan
dokter harus memastikan dipastikan bahwa
sampel telah diambil secara benar.

Anda mungkin juga menyukai