Regula Falsi
Regula Falsi
A. LISTING PROGRAM
#include<stdio.h>
#include<math.h>
float f(float x);
float a,b,e,xr; //a=batas bawah, b=batas atas, e=toleransi error, xr=rumus biseksi
int kond,i,N;//kond=kondisi, i=iterasi, N=Nilai Iterasi Maksimum
void main()
{
printf("
*****Ikhsan*****\n\n");
printf("Masukkan nilai batas bawah
scanf("%f",&a);
printf("Masukkan nilai batas atas
scanf("%f",&b);
printf("Masukkan nilai toleransi error
scanf("%f",&e);
printf("Masukkan nilai Iterasi Maksimum
scanf("%d",&N);
= ");
= ");
= ");
= ");
if(f(a)*f(b)>0)
printf("Tidak ada akarnya\n");
else
{
kond=1;
i=0;
while(kond==1)
{
i=i+1;
xr = (f(b)*a-f(a)*b)/(f(b)-f(a));
if(fabs (f(xr))<e || i>N)
kond=0;
else
{
if(f(a)*f(xr)<0)
{
b=xr;
}
else
{
a=xr;
}
}
printf("Iterasi Ke-%d\n",i);
printf("Maka akarnya = %f, F(%f)=%f\n",xr,xr,f(xr));
}
}
}
float f(float x)
{return(exp(-x)-x);
}
B. OUTPUT
1. e
= 0.1
Jumlah Iterasi = 1
2.
3.
e
Jumlah Iterasi
= 0.01
=2
= 0.001
Jumlah Iterasi = 3
4.
e
Jumlah Iterasi
= 0.0001
=4
TABEL 2
A. LISTING PROGRAM
#include<stdio.h>
#include<math.h>
float f(float x);
float a,b,e,xr; //a=batas bawah, b=batas atas, e=toleransi error, xr=rumus
biseksi
int kond,i,N;//kond=kondisi, i=iterasi, N=Nilai Iterasi Maksimum
void main()
{
printf("
*****Ikhsan*****\n\n");
printf("Masukkan nilai batas bawah
scanf("%f",&a);
printf("Masukkan nilai batas atas
scanf("%f",&b);
printf("Masukkan nilai toleransi error
scanf("%g",&e);
printf("Masukkan nilai Iterasi Maksimum
scanf("%d",&N);
= ");
= ");
= ");
= ");
if(f(a)*f(b)>0)
printf("Tidak ada akarnya\n");
else
{
kond=1;
i=0;
while(kond==1)
{
i=i+1;
xr = (f(b)*a-f(a)*b)/(f(b)-f(a));
if(fabs (f(xr))<e || i>N)
kond=0;
else
{
if(f(a)*f(xr)<0)
{
b=xr;
}
else
{
a=xr;
}
}
printf("Iterasi Ke-%d\n",i);
printf("Maka akarnya = %g, F(%g)=%g\n",xr,xr,f(xr));
}
}
}
float f(float x)
{return(exp(-x)-x);
}
B. OUTPUT PROGRAM
1. a = 0
b=1
2.
a = 0.25
b = 0.75
3. a = 0.5
b = 0.75
4. a = 0.5
b = 0.6
V . ANALISA DATA
Pada
percobaan
Metode
Numerik
kali
ini
adalah
mengenai
mendapatkan
suatu
akar-akar
dalam
suatu
persamaan
maka
-4
-4
atau iterasi yang kita masukkan pada program. Nantinya dapat kita lihat
bahwa apabila dimasukkan data yang sama hanya saja Toleransi errornya
berbeda maka Jumlah Iterasi akan berbeda.
Sehingga dengan menggunakan metode regulafalsi maka akan lebih
cepat mencari akar-akarnya, pada output program terlihat bahwa iterasi
yang dilakukan berturut-turut dari 1,2,3,dan 4.
VI . KESIMPULAN
1. Metode Regula Falsi digunakan dengan memanfaatkan kemiringan dan
selisih tinggi dari 2 titik batas range.
-4
3. Toleransi error yang berbeda maka nantinya output dari jumlah iterasiya
akan berbeda pula.
4. Metode Regula Falsi lebih cepat dalam mencari akar-akar dari persamaan
karena dengan memanfaatkan selisih dari 2 titik range saja.