Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum merupakan penyakit yang
mengerikan. Banyak orang yang merasa putus harapan dengan kehidupannya setelah
terdiagnosis kanker. Kanker merupakan satu kelompok penyakit yang dicirikan dengan
pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dan menyebar secara tidak normal. Jika persebarannya
tidak dikontrol, kanker dapat menyebabkan kematian American Cancer Society (ACS) 2011
Kanker menurut World Health Organization (WHO), kanker adalah istilah umum
untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh.
Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma.
Ada banyak jenis kanker di dunia salah satunya adalah kanker payudara. World Health
Organization (WHO) melaporkan kanker payudara merupakan kanker yang paling umum
diderita oleh perempuan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Jumlah kasus
kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker serviks yang paling banyak
diderita wanita di dunia. Survei yang dilakukan WHO menyatakan 8 - 9 persen wanita
mengalami kanker payudara (WHO,2013). Setiap tahun lebih dari 250.000 atau setiap jam
terdapat 28 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 atau
setiap jam terdapat 19 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Amerika Serikat. Selain itu
menurut National Cancer Institute (NCI), wanita yang menderita kanker payudara terdapat
perkiraan kasus baru 232.340 wanita sedangkan kasus kematian akibat kanker payudara
sejumlah 39.620 wanita (NCI,2013). Di Indonesia, kanker payudara kini menjadi pembunuh
nomor satu.Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 100 penderita baru per100.000 penduduk
yang ada di Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2010). Berdasarkan Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS), kanker payudara menempati urutan pertama pasien rawat inap di seluruh RS di
Indonesia (16,85%), disusul kanker leher Rahim (11,78%). Kanker payudara menyerang
wanita muda atau dewasa dengan penderita terbanyak berusia 40 hingga 49 tahun yang dating
dengan kondisi stadium lanjut (Kementerian Kesehatan, 2010).
Hingga saat ini, lebih dari 60% kasus baru yang terjadi setiap tahunnya di seluruh
dunia terjadi di Afrika, Asia serta Amerika Tengah dan Selatan. Wilayah tersebut

menyumbang sebanyak 70% kematian kanker dunia (IARC, 2012). Dalam data WHO tahun
2008, Asia Tenggara menyumbang 725.600 kasus dan 501.000 meninggal dunia akibat kanker
(ACS, 2011)
World Health Organization (2013) memperkirakan angka kematian akibat kanker
akan meningkat secara signifikan, sekitar 13,1 juta kematian per tahun diseluruh dunia
pada

tahun 2030. Jumlah tersebut 70% berada di negara berpenghasilan rendah

dan

menengah seperti Indonesia.


Kasus kanker di Indonesia berdasarkan penelitian dari Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013, menyatakan prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1,4 per 1.000
orang. Provinsi Bali merupakan provinsi dengan prevalensi kanker tertinggi ketiga setelah DI
Yogyakarta dan jawa tengah sebesar dan jawa tengah sebesar 2 per 1000 penduduk. Bila dilihat
dari kaakteristik jenis kelamin penderita kanker di Indonesia, perempuan sebesar 2,2 per 1000
penduduk dan laki-laki sebesar 0,6 per 1000 penduduk (Riskesdas, 2013).
Permasalahan yang sering terjadi di Indonesia pada penyakit kanker, hampir 70%
penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium sudah lanjut yaitu stadium IIBIV (Yayasan Kanker Indonesia (YKI), 2013). Hal ini menimbulkan permasalahan yang
kompleks bagi pasien kanker, baik dari segi fungsi fisik, fungsi kognitif dan fungsi sosial
(Murjic, dkk., 2012 dalam Sari, 2014). Penderita kanker akan mengalami tekanan psikologis
paska terdiagnosa kanker. Tekanan yang sering kali muncul adalah kecemasan, insomnia, sulit
berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan merasa putus asa yang berlebihan, hingga hilangnya
semangat hidup.
Pengobatan pada pasien kangker tekadang membuat pasien tersebut menjadi putus asa
dimana pengobatan pada pasien kangker dapat menimbulkan beberapa efek samping pada
dirinya. proses terapi atau pengobatn yang berlangsung lama dan sangat berat pada pasien
kanker membutuhkan sarana pendukung sosial untuk mendukung kepatuhan terapi. Sumber
dukungan sosial yang utama berupa keluarga, yaitu dari pasangan, saudara dan orang tua
(Plant, Moore, Richardson, Cornwall, Medina dan Ream, 2011)
Dukungan keluarga pada pasein kanker yang menjalani terapi akan menimbulkan
pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis. Seseorang yang mendapatkan
dukungan keluarga merasa diperhatikan, disayangi, merasa berharga dapat berbagi beban,

percaya diri dan menumbuhkan harapan sehingga mampu menangkal atau mengurangi stres
(Grant, Sun, Fujinami, Sidhu, Otis, Juarez, et al., 2013)

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Adakah hubungan antara Family Support dengan Quality Of Life pada pasien kanker
payudara di RSUP Sanglah Kota Denpasar Bali ?.
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. Variabel yang diteliti
Variabel bebas

: Family support

Variabel terikat

: Quality Of Life pada pasien kanker payudara

2. Subjek / Responden
Subjek dalam penelitian ini adalah seluaruh pasien kanker payudara di RSUP Sanglah kota
Denpasar Bali
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Kota denpasar Bali
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian meliputi:
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara Family Support dengan Quality Of Life pasien kanker
payudara di RSUP Sanglah kota Denpasar Bali.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya Family Support pasien kanker payudara di RSUP Sanglah kota Denpasar
Bali.

b. Diketahuinya Quality Of Life pada pasien kanker payudara di RSUP Sanglah kota
Denpasar Bali

E. MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis
antara lain:
1.

Manfaat secara teoritis


Manfaat penelitian secara teoritis adalah dapat memperkaya literatur ilmiah terkait
topik Hubungan Family support dengan Quality Of Life khususnya pada pasien kanker
payudara.

2.

Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana belajar dalam kegiatan penelitian dan hasilnya
diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya. Khususnya yang berhubungan
dengan Family Support dengan Quality Of Life pasien kanker payudara.
b. Bagi Ilmu Keperawatan
Sebagai salah satu sumber bantuan studi ilmu keperawatan khususnya dan kesehatan
masyarakat umumnya.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai data dasar dan pedoman untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.

F. KEASLIAN PENELITIAN
1. Mardina, Dkk (2013) dengan judul hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup
penderita kanker servik di RSUD Prof. dr. Margono soekarjo purwekerto penelitian ini di
lakukan menggunakan Jenis penelitian korelasional

dengan

rancangan

cross sectional.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker servik di RSUD

Prof.

dr.

Margono Soekarjo Purwokerto yang kebetulan ada saat penelitian dilakukan. Sampel
diambil sebanyak 23 pasien kanker servik, dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan
data mengacu pada kuisioner. Analisa data secara univariat, bivariat (Spearman rank). Hasil
penelitian yang di peroleh adalah adanya hubungan antara mekanisme koping dengan kualitas
hidup pada penderita kanker servik ( p value 0,009 > = 0,05) nilai korelasi Spearman rank
(0,533). Perbedaan pada penelitian ini adalah pada variable bebas (family support) tempat
penelitian, jumblah sampel yang akan di gunakan dan sample yang akan di teliti. Sedangkan
Persamaannya adalah variable terikat yaitu kualitas hidup pada pasien kanker, instrument
penelitian yang akan di gunakan yaitu berupa kuesioner.
2. Utami, Dkk (2013) hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan kemoterapi
pada pasien kanker serviks di rsud dr. Moewardi. Penelitian ini di lakukan menggunakan
penelitian analitik, dengan rancangan cross sectional. Untuk Mengetahui hubungan
dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan kemoterapi pada pasien kanker serviks di
RSUD Dr. Moewardi. Penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan
sampel menggunakan teknik

purposive sampling dengan jumlah sampel 95 responden

sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa


bivariat yaitu Kendall Tau. Hasil penelitian dari uji Bivariate dengan Kendall Tau
membuktikan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
kemoterapi pasien kanker serviks dibuktikan dengan nilai z hitung (4,63) > z tabel (1,96)
atau nilai p: 0,000 < 0,05. Perbedaan pada penelitian ini adalah pada variable terikat (quality
of life) tempat penelitian, jumblah sampel yang akan di gunakan dan sample yang akan di
teliti. Sedangkan Persamaannya adalah variable bebas yaitu (family support), instrument
penelitian yang akan di gunakan yaitu berupa kuesioner.
3.

Cahyani, Dkk (2016) Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan


Kualitas Hidup pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang Menjalani Hemodialisis di
RSD dr. Soebandi Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pasien CKD yang menjalani terapi
hemodialisis di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian menggunakan Cross Sectional Design

dengan jumlah responden sebanyak 30 orang dan dilakukan pada bulan November 2015.
Tingkat kecemasan responden diukur menggunakan kuesioner HARS dan penilaian kualitas
hidup menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Dari hasil penelitian didapatkan responden
dengan kecemasan ringan sebesar 16,67% (10% dengan kualitas hidup baik dan 6,67%
dengan kualitas hidup buruk), responden dengan kecemasan sedang sebesar 40% (10%
dengan kualitas hidup baik dan 30% dengan kualitas hidup buruk), dan responden dengan
kecemasan berat sebesar 43,33% dengan kualitas hidup buruk. Uji korelasi Spearman
menunjukkan signifikansi (p) sebesar 0,00 dengan koefisien korelasi (r) -0,517. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan
kualitas hidup pada pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis di RSD dr.
Soebandi Jember. Kesamaan penelitian ini adalah variable teikat kualitas hidup, instrument
penelitian yang akan di gunakan yaitu kuesioner dan pebedaan pada vaiabel bebas (quality of
life) tempat penelitian, jumlah sample yang akan digunakan dan sample yang akan di teliti.
4.

Husni, dkk (2015) hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup


pasien kanker payudara di instalasi

rawat inap bedah rsup dr. Mohammad hoesin

palembang tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental
sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang menjalani
rawat inap di IRNA Bedah RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, berjumlah 32
responden dengan rerata umur 50,83 tahun (9,066). Penelitian

ini bertujuan

untuk

mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara. Hasil penelitian didapatkan 75% responden yang memiliki dukungan keluarga
kurang baik. Dan yang memiliki kualitas hidup kurang baik sebanyak 53,1% responden.
Hasil dari uji Chi Square, didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dengan (p = 0,013).
Kesamaan penelitian ini adalah pada variable bebas (dukungan keluarga) instrument
penelitian yang digunakan yaitu kuesione dan perbedaan nya terletak pada variable teikat
(quality of life) tempat penelitian, jumlah sample yang akan digunakan dan sample yang
akan di teliti.

Anda mungkin juga menyukai