Anda di halaman 1dari 6

1

ANALISIS KELELAHAN AKIBAT


ALIRAN INTERNAL DAN BEBAN
EKSTERNAL PADA PIPA BAWAH LAUT
YANG MENGALAMI FREESPAN
Hilman Syarif , Yoyok Setyo H. , J.J. Soedjono
Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: yoyoksetyo@oe.its.ac.id

Abstrak Aliran eksternal dan internal fluida dalam pipa yang


dapat menyebabkan vibrasi sehingga berakibat pada kelelahan
pada pipa bawah laut telah selesai dianalisis. Analisis dilakukan
dengan mempertimbangkan variasi flowrates aliran internal
fluida serta panjang freespan. Freespan pipa bawah laut yang
digunakan dalam analisis ini adalah yang tidak memenuhi kriteria
screening kelelahan menurut DNV RP F-105. Berdasarkan hasil
screening, panjang freespan yang harus dilakukan analisis
kelelahan lebih lanjut adalah freespan dengan panjang 13 meter
atau lebih. Kemudian dipilih tiga freespan yang tidak memenuhi
kriteria screening kelelahan, yaitu freespan dengan panjang 23
meter, 30 meter, dan 36 meter. Selanjutnya menghitung tegangan
pada freespan akibat variasi beban pressure akibat fluida yang
mengalir di dalam pipa dan arus yang mengenai pipa. Pressure
tersebut didapat dari output software CFD. Pada hasil analisis ini
didapatkan bahwa peningkatan flowrates pada inlet berbanding
lurus dengan pressure yang dihasilkan oleh fluida sehingga
tegangan yang dihasilkan juga bertambah besar. Semakin besar
tegangan yang dialami freespan, umur kelelahannya akan
semakin kecil. Sehingga bisa disimpulkan semakin besar flowrates
semakin kecil umur kelelahan freespan pipa bawah laut..
Kata KunciFreespan, aliran internal, aliran eksternal,
flowrates, umur kelelahan.

I. PENDAHULUAN
Kegagalan pada pipa bawah laut dapat berdampak besar bagi
lingkungan maupun perusahaan sebagai pemilik pipa bawah
laut tersebut. Bagi lingkungan, dapat menyebabkan
pencemaran, sedangkan bagi perusahaan sendiri akan
mengakibatkan kerugian yang cukup besar karena hidrokarbon
yang ditransportasikan mengalami kebocoran. Salah satu
penyebab kegagalan adalah karena vibrasi atau getaran yang
dapat menyebabkan kelelahan.
Getaran pada pipa bawah laut merupakan hal yang pasti
terjadi. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah apakah getaran
tersebut bisa menyebabkan umur kelelahan pipa bawah laut
semakin pendek sehingga menyebabkan pipa bawah laut bisa
mengalami kegagalan dalam waktu yang relatif singkat.
Getaran pada pipa bawah laut sendiri bisa diakibatkan oleh
aliran internal dan eksternal fluida pada pipa.
[1] mengatakan bahwa kenaikan jumlah flowrates fluida

yang mengalir dalam pipa berbanding lurus dengan tekanan


yang ditimbulkan oleh fluida. Sehingga semakin besar tekanan
fluida yang bekerja pada pipa, maka getaran yang dialami pipa
juga semakin besar. Kemudian untuk aliran eksternal pipa yang
disebabkan oleh arus laut, VIV merupakan penyebab utama
terjadinya getaran. VIV memberikan dampak yang cukup besar
dan dapat menyebabkan kekuatan struktur menjadi lemah
secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat [2].
Sehingga, dalam analisis ini akan ditinjau pengaruh flowrates
dan panjang freespan terhadap umur kelelahan freespan pipa
bawah laut.
II. URAIAN PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
Tahap awal dalam pengerjaan yang dilakukan untuk
menyelesaikan penelitian ini adalah melakukan pengumpulan
data. Data yang digunakan pada tugas akhir ini merupakan data
pipa milik SANTOS yang berada di Maleo Field. Berikut ini
merupakan data pipa da data lingkungan yang digunakan dalam
analisis ini.
Parameter
Diameter Luar
Tebal Pipa

Tabel 1.
Data pipa.
Unit
mm
mm

Material

SMYS
SMTS
Young Modulus
Poison Ratio
Steel Density
Content density
Content Spesific Gravity
Coefficient of Thermal
Expansion
Pipeline Service
Design Pressure
Hydrotest Pressure (1.25 x
Design Pressure)
Maximum
Inlet
Temperature

Mpa
Mpa
Mpa
kg/m3
kg/m3

Deskripsi
355.6 (14 inch)
14.3
API 5L Grade X65 PSL 2
CS
448
531
2.07 x 105
0.3
7850
85
1.021

/ oC

1.17 x 10-5

psig

Gas
2000 (2014.7 psi)

psig

2500

49

2
velocity.
Tabel 2.
Data corrosion coating
Data

Unit

Bahan

Tebal Corrosion Coating

mm

Apabila salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka harus


dilakukan analisis kelelahan lebih lanjut.

Deskripsi
Asphalt Enamel
4.5

Corrosion Coating Density

kg/m

1300

Corrosion Coating Cutback

mm

150

Tabel 3.
Data corrosion coating
Data

Unit

Deskripsi

Tebal Concrete Coating

mm

30

Concrete Coating Density

kg/m

2800

Corrosion Coating Cutback

mm

225

Parameter
Height, Hmax
Period, Tmax
Height, Hs
Period, Ts
at 90% Water depth
at 100% Water depth

Tabel 4.
Data arus dan gelombang
Return Period (Tahun)
Unit
1
20
100
Max. Individual Wave
m
5.83
8.55
9.34
sec
11.71
14.25
14.90
Significant Wave
m
3.24
4.75
5.19
sec.
9.01
10.96
11.46
Current Speed
m/s
0.52
0.55
0.62
m/s
0.49
0.49
0.49

C. Analisis Aliran Fluida di Dalam Pipa


Analisis fluida di dalam pipa ini digunakan untuk
menentukan besar tekanan yang ditimbulkan oleh fluida
terhadap dinding pipa. Analisis ini menggunakan bantuan
software CFD untuk memodelkan aliran. Dalam pemodelan ini
boundary condition yang digunakan adalah inlet, outlet, dan
wall. Inlet digunakan sebagai arah masuknya fluida. Outlet
digunakan sebagai arah keluarnya fluida. Dan wall digunakan
sebagi dinding dari pipa.
Setelah pemodelan selesai dilakukan, langkah selanjutnya
adalah validasi pemodelan dengan menggunakan output hasil
pemodelan yang berupa tekanan dibandingkan dengan hasil
perhitungan LOF (Likelihood of Failure). Pemodelan dikatakan
berhasil jika selisih tekanan fluida hasil pemodelan dengan
LOF kurang dari 5%.
D. Analisis Aliran Fluida di Luar Pipa
Analisis aliran fluida di luar piapa ini digunakan untuk
mengetahui tekanan fluida yang di akibatkan oleh arus yang
mngenai pipa. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan software CFD. Pemodelan dilakukan dengan
emnggunakan boundary condition yang berupa inlet, outlet,
serta wall. Berikut ini adalah tampilan pemodelan
menggunakan software CFD.

B. Perhitungan Screening Kriteria Kelelahan


Perhitungan screening kriteria kelelahan di sini digunakan
untuk menentukan panjang span yang harus dilakukan analisis
lebih lanjut umur kelelahannya. Perhitungan screening kriteria
kelelahan ini berdasarkan arah gerakan in-line dan cross-flow.
Berikut adalah persamaan yang digunakan untuk melakukan
screening kriteria kelelahan berdasarkan [3].
Untuk kondisi in-line
,

(1)

dengan , merupakan frekuensi natural kondisi in-line,


merupakan kriteria screening kondisi in-line, ,
merupakan kecepatan arus dengan periode ulang 100 tahun,
nilai in-line onset untuk reduced velocity,
,
merupakan diameter luar pipa, merupakan panjang span,
merupakan rasio aliran arus.
Untuk kondisi cross-flow
,

,
,

dengan
flow,
,
,

(2)

merupakan frekuensi natural kondisi crossmerupakan kriteria screening kondisi cross-flow,


nilai cross-flow onset untuk reduced velocity,
nilai kala ulang 1 tahun untuk wave induced
,

Gambar. 1. Pemodelan aliran fluida di luar pipa menggunakan software CFD.

E. Analisis Tegangan Pipa


Setelah didapatkan tekanan akibat aliran fluida di dalam dan
di luar pipa, selanjutnya mencari tegangan yang diakibatkan
oleh fluida tersebut. Analisis ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan software finite element. Pada pemodelan
ini pipa dimodelkan dengan tumpuan pin-roll. Berikut adalah
tampilan pemodelan pipa mengunakan software finite element.

Panjang Span Efektif (m)

4.50E+01
4.00E+01
3.50E+01
3.00E+01
2.50E+01
2.00E+01
1.50E+01
1.00E+01
5.00E+00
0.00E+00
0

10

20

30

Panjang Span Aktual (m)

Gambar. 2. Pemodelan pipa menggunakan software finite element.

40
In Line
Cross Flow

(3)

Gambar. 3. Grafik hasil perhitungan panjang span efektif.

NaturalFrequency(Hz)

F. Analisis Umur Kelelahan


Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan
analisis kelelahan akibat aliran fluida di dalam dan di luar pipa.
Kelelahan sendiri adalah perubahan struktural permanen yang
lokal dan progresif yang terjadi pada material yang dikenai
tegangan fluktuatif di beberapa titik atau banyak titik dan
kemungkinan berujung pada retak atau patah setelah
mengalami beberapa fluktuasi tegangan [4]. Perhitungan umur
kelelahan biasanya di dasarkan pada hukum Palmgren-Miner.
Berikut adalah persamaan dari hukum Palmgren-Miner.

9.00E+00
8.00E+00
7.00E+00
6.00E+00
5.00E+00
4.00E+00
3.00E+00
2.00E+00
1.00E+00
0.00E+00
0

dengan
merupakan banyaknya siklus tegangan,
merupakan banyaknya siklus yang dibutuhkan untuk terjadi
kegagalan. Nilai dari
diperoleh dari kurva S-N. Kurva S-N
merupakan garis rata-rata sebaran data yang diturunkan dengan
pendekatan regresi. Persamaan dari kurva S-N adalah sebagai
berikut [5].
log

(4)

dengan A merupakan konstanta yang di dapatkan dari [5], S


merupakan rentang tegangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melalui tahap pengolahan data, maka akan diperoleh
hasil serta pembahasannya.
A. Analisis Freespan
Setelah dilakukan perhitungan terhadap freespan
berdasarakan [3] dapat diketahui jika semakin panjang span
aktual, panjang span efektif juga semakin besar. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 3. Selain mempengaruhi panjang span
efektif, panjang span aktual juga mempengaruhi hasil dari
frekuensi natural yang didapatkan. Semakin panjang span
aktual, frekuensi natural baik untuk kondisi in-line maupun
cross-flow semakin kecil, ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Semakin kecil frekuensi natural pipa, maka pipa tersebut
lebih mudah mengalami resonansi, akibatnya pipa lebih mudah
mengalami kelelehan. Berdasarkan perhitungan, panjang span
yang tidak memenuhi kriteria screening kelelahan adalah span
dengan panjang 13 meter hingga span dengan panjang 36
meter.

10

20

30

Panjang Span Aktual (m)

40
In Line
Cross flow

Gambar. 4. Grafik hasil perhitungan frekuensi natual pipa.

Setelah diketahui panjang span yang tidak memenuhi kriteria


screening kelelahan, kemudian dipilih 3 span yang tidak
memenuhi kriteria tersebut untuk dianalisis lebih lanjut.
Panjang span yang dipilih adalah 23 meter, 30 meter, dan 36
meter.
B. Analisis Fluida di Dalam Pipa
Analisis fluida di dalam pipa dilakukan dengan
menggunakan bantuan software CFD. Berikut ini adalah hasil
pemodelan fluida di dalam pipa.

Gambar. 5. Hasil pemodelan fluida di dalam pipa.

4
pemodelan, tekanan yang ditimbulkan adalah 31.0143 Pa.
Flowrates
(MMscfd)
75
85
95
105
120

Tabel 5.
Tekanan fluida di dalam pipa
Tekanan Fluida
v2
(Pa)
(Pa)
526.7807
519.5091
676.6875
667.2806
844.5118
833.5236
1031.355
1018.238
1345.006
1329.943

% Selisih
1.3804
1.3464
1.3011
1.2718
1.1199

D. Analisis Tegangan pada Pipa


Analisis teganganpada pipa dilakukan dengan menggunakan
bantuan dari software finite element. Berikut ini adalah hasil
dari pemodelan pembebanan pada pipa dengan menggunakan
softare finite element.

Dari tabel di atas terlihat tekanan fluida yang terjadi pada


pipa akan naik seiring dengan kenaikan flowrates pada inlet.
Selain itu hasil dari pemodelan dengan software CFD tidak jauh
berbeda dengan hasil perhitungan manual dengan
menggunakan metode LOF, yaitu mempunyai selisih kurang
dari 2%.

Fluid Pressure [Pa]

Fluid Pressure vs Flowrates


1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700
600
500

Gambar. 8. Hasil analisis tegangan pada pipa.

Dari Gambar 8 diketahui jika tegangan yang terbesar terjadi


pada bagian ujung pipa yang memiliki tumpuan berupa pin.
Untuk tegangan yang terjadi akibat adanya pembebanan dapat
dilihat pada Tabel 6.

60

80

100

120

140

Panjang Span
(m)

Flowrates [MMscfd]
23
Gambar. 6. Grafik hubungan tekanan fluida dengan flowrates.

C. Analisis Fluida di Luar Pipa


Setelah dilakukan pemodelan dengan software CFD, berikut
ini adalah hasil dari pemodelannya.

30

36

Tabel 6.
Tekanan fluida di dalam pipa
Kecepatan Arus
Flowrates
(m/s)
(MMscfd)
75
85
0.7488
95
105
120
75
85
0.7488
95
105
120
75
85
0.7488
95
105
120

Tegangan (Pa)
1585800
1586200
1586500
1586900
1587600
2681200
2681500
2681900
2682300
2683000
3844600
3844900
3845300
3845700
3846400

Dari hasil pemodelan di atas, dapat diketahui, jika semakin


besar flowrates, tegangan yang dialami pipa juga akan semakin
besar. Kemudian dari hasi tersebut juga dapat diketahui bahwa
semakin panjang span, tegangan pipa juga semakin besar.
Untuk mempermudah memahami hasil pemodelan tersebut
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar. 7. Hasil analisis fluida di luar pipa.

Dari Gambar 7 di atas dapat di lihat, jika di daerah beakang


pipa mulai terjadi pelepasan vortex atau yang biasa disebut
vortex shedding. Vortex sendiri merupakan penyebab utama
terjadinya kelelahan pada pipa. Fenomena vortex tersebut dapat
menimbulkan gaya tersendiri pada pipa. Gaya yang diakibatkan
oleh vortex tersebut menimbulkan tekanan. Berdasarkan hasil

Panjang Span 23 Meter


Panjang Span
(m)

Tegngan Ekivalen (Pa)

1588000
1587500

23

1587000
1586500
1586000

30

1585500
60

70

80

90

100

110

120

130

Flowrates (MMscfd)
36

Gambar. 9. Grafik hubungan antara tegangan dan flowrates pada span 23 meter
dan arus 0.7488 m/s.

Tlife (tahun)
1609.800383
1609.799693
1609.798407
1609.796045
1609.789707
332.845386
332.845357
332.845302
332.845201
332.844930
112.853475
112.853469
112.853459
112.853445
112.853414

Berdasarkan hasil terlihat jika umur kelelahan freespan


mengalami penrunan sering dengan meningkatnya flowrates
aliran internal fluida dalam pipa. Tetapi penurunan umur
kelelahan yang diakibatkan oleh adanya variasi flowrates aliran
internal fluida di dalam pipa tidak signifikan. Sehingga
pengaruh akibat aliran internal fluida di dalam pipa dapat
diabaikan. Sedangkan dengan variasi panjang span, penurunan
umur kelelahan yang terjadi cukup besar. Semakin panjang
freespan yang terjadi, umur kelelahan pipa semakin kecil.

Hubungan Tegangan dengan Panjang Span


Tegangan Ekivalen (Pa)

Tabel 7.
Hasil perhitungan umur kelelahan
Flowrates
Tegangan
(MMscfd)
(Mpa)
75
1.5858
85
1.5862
95
1.5865
105
1.5869
120
1.5876
75
2.6812
85
2.6815
95
2.6819
105
2.6823
120
2.683
75
3.8446
85
3.8449
95
3.8453
105
3.8457
120
3.8464

5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
20

25

30

35

40

IV. KESIMPULAN

Panjang Span (m)


Gambar. 10. Grafik Hubungan Antara Tegangan dan Panjang Span pada 75
MMscfd dan Arus 0.7488 m/s.

E. Analisis Umur Kelelahan Pipa


Pada freesan pipa bawah laut, penyebab utama kelelahan
diakibatkan oleh adanya vortex induced vibration. Untuk
menghitung umur kelelahan pada freespan pipa bawah laut
digunakan hokum Palmgreen-Miner dan kurva S-N. Asumsi
yang dipakai dalam analisis kelelahan ini adalah span telah
terjadi selama 20 tahun serta pipa dilas berbentuk simetris
dengan pengelasan root kuva F1. Pemilihan kurva F1 ini
dikarenakan dalam [DNV RP C-203] klasifikasi pengelasan
yang sering digunakan dalam pipeline dan risers adalah tipe F1.
Langkah pengerjaan umur kelelahan untuk pipa bawah laut
karena beban akibat flowrates fluida dalam pipa dan beban
eksternal akibat arus adalah dengan mengkombinasikan
kerusakan akibat kedua aliran tersebut. Berikut ini adalah hasil
perhitungan umur kelelahannya

Setelah melakukan analisis data dan pembahasan, maka


didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Perhitungan kriteria screening kelelahan menggunakan
DNV RP F-105 dan menghasilkan panjang span dengan
panjang mulai 13 meter tidak memenuhi kriteria screening
kelelahan sehingga harus dilakukan analisis kelelahan lebih
lanjut.
2. Pengaruh peningkatan flowrates terhadap tegangan yang
dialami oleh pipa yaitu semakin besar flowrates fluida yang
mengalir di dalam pipa, tegangan yang dialami pipa juga
semakin besar.
3. Semakin besar peningkatan flowrates umur kelelahan pipa
semakin kecil. Pengaruh flowrates fluida dalam pipa pada
umur kelelahan pipa sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
Sedangakan pengaruh panjang freespan pada penurunan
umur kelelahan pada pipa cukup besar.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu, memberikan motivasi, dan
semangat, khususnya kepada pihak Zee Engineering yang telah
mendukung dalam hal pengumpulan data sehingga studi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

Sentosa, V. M. 2009. Analisa Vibrasi Sistem Pipa Penyalur Gas-Liquid


(Multiphase) Untuk Meningkatkan Produktivitas Gas Total E&P

[2]

[3]
[4]
[5]
[6]

[7]
[8]

[9]
[10]

[11]

[12]
[13]

[14]
[15]
[16]

Indonesie. Tugas Akhir Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh


Nopember, Surabaya.
Mathelin, L., Langre, E. 2005. Vortex-Induced Vibration and Waves
under Shear Flow with a Wake Oscilatior Model. European Journal of
Mechanics B/Fluids 24,478-490.
DNV RP F-105. 2006. Free Spanning Pipelines. Norwegia.
ASM International. 2005. Mechanics and Mechanisms of Fracture: An
Introduction. Amerika Serikat.
DNV RP C-203. 2011. Fatigue Design of Offshore Steel Structure.
Norwegia.
J. Wang, Fundamentals of erbium-doped fiber amplifiers arrays
(Periodical styleSubmitted for publication), IEEE J. Quantum
Electron., didaftarkan untuk dipublikasikan.
C. J. Kaufman, Rocky Mountain Research Lab., Boulder, CO, komunikasi
pribadi, (1995, May).
Y. Yorozu, M. Hirano, K. Oka, and Y. Tagawa, Studi elektron
spektroskopi pada media optik-pembesar dan antarmuka substrat plastik
(gaya jurnal terjemahan), IEEE Transl. J. Magn.Jpn., Vol. 2 (1987)
740741 [Dig. 9th Annu. Conf. Magnetics Japan (1982) 301].
M. Young, The Techincal Writers Handbook. Mill Valley, CA:
University Science (1989).
J. U. Duncombe, Infrared navigationPart I: An assessment of
feasibility (Periodical style), IEEE Trans. Electron Devices, Vol. ED-11
(1959, Jan.) 3439.
S. Chen, B. Mulgrew, and P. M. Grant, A clustering technique for digital
communications channel equalization using radial basis function
networks, IEEE Trans. Neural Networks, Vol. 4 (1993, Jul.) 570578.
R. W. Lucky, Automatic equalization for digital communication, Bell
Syst. Tech. J., Vol. 44, No. 4 (1965, Apr.) 547588.
S. P. Bingulac, On the compatibility of adaptive controllers (Published
Conference Proceedings style), in Proc. 4th Annu. Allerton Conf.
Circuits and Systems Theory, New York (1994) 816.
G. R. Faulhaber, Design of service systems with priority reservation, in
Conf. Rec. 1995 IEEE Int. Conf. Communications, 38.
W. D. Doyle, Magnetization reversal in films with biaxial anisotropy,
in 1987 Proc. INTERMAG Conf., 2.2-12.2-6.
G. W. Juette and L. E. Zeffanella, Radio noise currents n short sections
on bundle conductors (Presented Conference Paper style), presented at

[17]

[18]
[19]

[20]
[21]
[22]
[23]

[24]

[25]
[26]
[27]

[28]
[29]

[30]

the IEEE Summer power Meeting, Dallas, TX, Jun. 2227 (1990) Paper
90 SM 690-0 PWRS.
J. G. Kreifeldt, An analysis of surface-detected EMG as an amplitudemodulated noise, presented at the 1989 Int. Conf. Medicine and
Biological Engineering, Chicago, IL.
J. Williams, Narrow-band analyzer (Thesis or Dissertation style), Ph.D.
dissertation, Dept. Elect. Eng., Harvard Univ., Cambridge, MA (1993).
N. Kawasaki, Parametric study of thermal and chemical nonequilibrium
nozzle flow, M.S. thesis, Dept. Electron. Eng., Osaka Univ., Osaka,
Japan (1993).
J. P. Wilkinson, Nonlinear resonant circuit devices (Patent style), U.S.
Patent 3 624 12, July 16, (1990).
IEEE Criteria for Class IE Electric Systems (Standards style), IEEE
Standard 308 (1969).
Letter Symbols for Quantities, ANSI Standard Y10.5 (1968).
R. E. Haskell and C. T. Case, Transient signal propagation in lossless
isotropic plasmas (Report style), USAF Cambridge Res. Lab.,
Cambridge, MA Rep. ARCRL-66-234 (II) (1994), Vol. 2.
E. E. Reber, R. L. Michell, and C. J. Carter, Oxygen absorption in the
Earths atmosphere, Aerospace Corp., Los Angeles, CA, Tech. Rep. TR0200 (420-46)-3 (Nov. 1988).
(Handbook style) Transmission Systems for Communications, 3rd ed.,
Western Electric Co., Winston-Salem, NC (1985) 4460.
Motorola Semiconductor Data Manual, Motorola Semiconductor
Products Inc., Phoenix, AZ (1989).
(Basic Book/Monograph Online Sources) J. K. Author. (year, month,
day). Title (edition) [Type of medium]. Volume (issue). Available:
http://www.(URL)
J. Jones. (1991, May 10). Networks (2nd ed.) [Online]. Available:
http://www.atm.com
(Journal Online Sources style) K. Author. (year, month). Title. Journal
[Type of medium]. Volume(issue), paging if given.
Available:
http://www.(URL)
R. J. Vidmar. (1992, August). On the use of atmospheric plasmas as
electromagnetic reflectors. IEEE Trans. Plasma Sci. [Online]. 21(3). pp.
876880.
Available: http://www.halcyon.com/pub/journals/21ps03vidmar

Anda mungkin juga menyukai