I.
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan simulasi pengendalian kontinyu menggunakan kapasitif probes
2. Memahami mekanisme pengendalian kontinyu
3. Mencetak grafik pengendalian dan menjelaskan grafik tersebut
II.
III.
DASAR TEORI
Pengontrol Proporsional
Pengontrol proposional memiliki keluaran yang sebanding atau proposional dengan
besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang di inginkan dengan harga aktualnya).
Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa keluaran pengontrol proporsional merupakan
perkalian antara konstanta proporsional dengan masukannya. Perubahan pada sinyal masukan
akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengeluarkan output sinyal sebesar konstanta
pengalinya.
Pengontrol proporsional memiliki 2 parameter, pita proporsional (Propotional Band) dan
konstanta proporsional. Daerah kerja kontroler efektif dicerminkan oleh pita proporsional
sedangkan konstanta proporsional menunjukan nilai faktor penguatan sinyal terhadap sinyal
kesalahan Kp. Hubungan antara pita proporsional (PB) dengan konstanta proporsional (Kp)
ditunjukkan secara persentasi oleh persamaan berikut:
PB = 100/ Kp
P = Kp.Ep + Po
Pengontrol Derivative
Keluaran pengontrol Derivative memiliki sifat seperti halnya suatu operasi differensial.
Perubahan yang mendadak pada masukan pengontrol, akan mengakibatkan perubahan yang
sangat besar dan cepat
Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran pengontrol juga tidak
mengalami perubahan, sedangkan apabila sinyal masukan berubah mendadak dan menaik
(berbentuk fungsi step), keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impuls. Jika sinyal masukan
berubah naik secara perlahan (fungsi ramp), keluarannya justru merupakan fungsi step yang
besar magnitudnya sangat dipengaruhi oleh kecepatan naik dari fungsi ramp dan faktor konstanta
diferensialnya.
Karakteristik pengontrol derivative adalah sebagai berikut:
1. Pengontrol ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada
masukannya (berupa sinyal kesalahan).
2. Jika sinyal kesalahan berubah terhadap waktu, maka keluaran yang dihasilkan pengontrol
tergantung pada nilai Td dan laju perubahan sinyal kesalahan. (Powel, 1994, 184).
3. Pengontrol derivative mempunyai suatu karakter untuk mendahului, sehingga pengontrol
ini dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum pembangkit kesalahan menjadi
sangat besar. Jadi pengontrol derivative dapat mengantisipasi pembangkit kesalahan,
memberikan aksi yang bersifat korektif, dan cenderung meningkatkan stabilitas sistem.
diinginkan
seperti
pada
Evaporator-evaporator
hydrocarbon.
Differensial transmitter elekrtik merupakan sensor yang dipergunakan untuk mengukur
besarnya tinggi permukaan cairan (Level pada tangki) sebagai alat untuk dapat di baca ke
controller hingga ke pengaturan akhir. Setiap proses selalu mempunyai keadaan yang sedang
berlangsung. Agar keadaan yang diinginkan sama dengan keadaan yang berlangsung maka
pengontrolan harus dilakukan dengan memerlukan suatu alat pengukuran. Adapun gambaran
permasalahan yang di peroleh sebelum merancang instrumentasi pengukur besarnya tinggi
permukaan cairan (Level pada tangki) dalam tangki dengan menggunakan diferensial transmitter
elektrik dan keterpasangan instrumentasi pengukuran pada posisi masing-masing. Guna
mendapat ketelitian atau keakuratan dalam memberikan hasil yang diinginkan.
IV.
PROSEDUR KERJA
1. Menghidupkan alat dengan memutar MAIN SWITCH ke posisi ON.
2. Menghidupkan komputer dan menghubungkan antara level control unit dengan komputer
menggunakan kabel USB yang tersedia
3. Menjalankan program DIDATEC CONTROL pada layar desktop dengan mengklik 2x
menggunakan mouse
4. Menghidupkan pompa dan mengatur debit 1600L/jam
5. Mengatur USB port di monitor ke COM 3 dan mengubah set point menjadi 4
6. Memasukkan harga proporsional band 50% Integral time 1 dan derivatif time 1