Anda di halaman 1dari 3

Nama : Moh. Fadel Ammar P.

NIM

: 152 904 1033

Kelas : PTIK 03 / 2015


M.K

: Perkembangan Peserta Didik

Judul : Perkembangan hubungan interpersonal peserta didik

Hubungan dengan Keluarga


Keluarga merupakan unit social yang terkecil yang memiliki peranan penting dan
menjadi dasar bagi perkembangan psikososial anak dalam konteks social yang lebih luas.
Beberapa peneliti tentang perkembangan anak remaja mengatakan bahwa pencapaian
otonomi psikologis merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting dari masa
remaja. Terdapat perbedaan mengenai tipe lingkungan keluarga yang lebih kondusif bagi
perkembangan otonomi remaja.
Para ahli perkembang mulai menjelajahi pera keterikatan yang aman dengan orang tua
terhadap perkembagan remaja. Keterkaitan dengan orang tua pada masa remaja dapat
membantu kompetensi social dan kesejahteraan sosialnya, seperti tercermin dalam cirri-ciri
harga diri, penyesuaian, emosional, dan kesehatan fisik.
Hubungan dengan Teman Sebaya
Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktifitas yang banyak menyita waktu
selama masa pertengahan dan akhir anak-anak. Anak usia 6-7 tahun, kelompok teman sebaya
tidak lebih dari kelompok bermain, kelompok ini terbentuk secara spontan. Anak usia 9 tahun
kelompok-kelompok menjadi lebih formal.
Dari pertanyaan yang diajukan para peneliti menyusun sebuah sosiogram, yaitu suatu
diagram yang menggambarkan interaksi anggota suatu kelompok atau bagaimana perasaan
masing-masing anak dalam sutu kelompok terhadap anak-anak lain.

Persahabatan
Friendship (persahabatan) merupakan karakteristik lain dari pola hubungan anak usia
sekolah dengan teman sebayanya. Persahabatan lebih dari sekedar teman biasa. Menurut
Santrock (1998), karakteristik yang paling umum dari persahabatan adalah keakraban dan
kesamaan. Keakraban ini menjadi dasar bagi relasi anak dengan sahabat.
Persahabatan memainkan peranan yang penting dalam perkembangan psikososial anak
(Rubin, 1980) diantaranya :
o Sahabat memberi kesempatan kepada anak untuk mempelajari keterampilanketerampilan tertentu.
o Persahabatan memungkinkan anak untuk membandingkan dirinya dengan individu
lain, karena anak biasanya menilai dirinya berdasarkan perbandingan dengan anak
lain.
o Persahabatan mendorong munculnya rasa memiliki terhadap kelompok.
Anak-anak usia 8 tahun, terutama anak perempuan, biasanya memiliki beberapa teman dari
sejumlah kegiatan yang berbeda. Pada anak usia 10 tahun mulai memperhatikan kuailitas
hubungan persahabatannya. Mereka sudah lebeh terampil bersosialisasi, sudah dapat
menghargai nilai kedekatan serta ketergantungan satu sama lain. Tiga tahap perkembangan
gagasan anak tentang persahabatan menurur Hetherington dan Parke (1999), yaitu :
1.

Reward-cost stage (7-8 tahun)

2.

Normative stage (10-11 tahun)

3.

Emphatic stage (11-13 tahun)

Hubungan dengan Sekolah


Sekolah mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan anak. Anak
anak dan remaja. Hampir sepertiga waktunya remaja berada di sekolah. Menurut Santrock
(1998), berbagai peristiwa hidup yang dialami oleh remaja selama berada di sekolah tersebut
sangat mungkin mempengaruhi perkembangannya, seperti perkembangan identitasnya,
keyakinan terhadap kompetensi diri sendiri, gambaran hidup dan kesempatan berkarier,
hubungan-hubungan social, batasan mengenai bagaimana system social yang ada di luar
lingkup keluarga berfungsi.

Sekolah memainkan peranan penting bagi perkembangan anak, anak dihadapkan pada
sejumlah tugas dan keharusan untuk mengikuti sejumlah aturan yang membatasi perilaku,
perasaan dan sikap mereka.

Anda mungkin juga menyukai