Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa membentuk koloni. Ada juga yang multi
seluler terdiri dari banyak sel. Protista multi seluler memiliki tubuh yang sederhana
tanpa jaringan tersepesialisasi.
Protista kebanyakan hidup di perairan. Sebagian protista hidup bebas tetapi ada juga
yang bersimbiosis dengan organisme lain.
Bergerak aktif seperti hewan dan berklorofil seperti tumbuhan serta mempunyai siklus
hidup dan refroduksi yang mirip dengan jamur.
2. Ciri-Ciri Protista
Ada beberapa ciri-ciri pada protista yang dibagai menjadi tiga, yaitu:
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang
dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit antara lain:
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing
dan kuda.
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit parasit pada alat kelamin wanita dan
saluran kelamin laki-laki.
4. Protista mirip jamur yang bersifat saprofit memiliki peranan sebagai pengurai zat
Protista mirip jamur yang bersifat parasit pada makhluk yang masih hidup. Contohnya
Saprolegnia sp yang memberikan penyakit pada ikan
5. 1. Rhizopoda
Rhizopoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat
geraknya. Kaki semu tersebut berasal dari sitoplasma yang menjulur. Pseudopodia juga
berfungsi untuk memangsa makanan. Beberapa jenis rhizopoda memiliki cangkang yang
terbuat dari kalsium karbonat dan silika. Contoh rhizopoda adalah Amoeba sp. Berikut adalah
ciri-ciri rhizopoda:
1. Alat gerak pseudopodia (kaki semu)
2. Pembelahan biner
2. Ciliata
Ciliata adalah protozoa yang menggunakan rambut getar (silia) sebagai alat geraknya. Silia
terdapat di seluruh permukaan sel dan juga berfungsi sebagai alat bantu menggerakan
makanan ke sitostoma.Contoh cilliata adalah Paramecium sp. Berikut adalah ciri-ciri ciliata:
1. Alat gerak berupa silia (bulu getar)
2. Memiliki dua inti sel (makronukleus dan mikronukleus)
3. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
4. Reproduksi s3ksual dengan konjugasi
5. Memiliki trikokis
6. Bersifat heterotrof
3. Flagellata
Flagellata adalah protozoa yang menggunakan bulu cambuk (flagelum) sebagai alat
geraknya. Umumnya flagellata memiliki dua flagelum yaitu di depan dan di belakang.
Contoh flagellata adalah Trypanosoma gambiense. Berikut adalah ciri-ciri flagellata:
1. Alat gerak berupa flagelum (bulu cambuk)
2. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
3. Hidup di air, bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan
4. Sporozoa
Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup
sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Contoh sporozoa adalah Plasmodium sp.
Berikut adalah ciri-ciri sporozoa:
1. Tidak memiliki alat gerak
2. Pembelahan ganda
3. Tidak memiliki vakuola kontraktil
4. Memiliki daur hidup kompleks
Organisme eukariotik
Mempunyai pirenoid
Bersifat uniseluler/multiseluler
Soliter/berkoloni
Bergerak/tidak bergerak
Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh
berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Menempel di
bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
Bersifat uniseluler
Mempunyai flagela,
Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit
peternakan yang mengandung kotoran hewan.
Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan
Bacilloriophyceae. antara lain sebagai berikut...
a. Xanthophyceae
Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen klorofil dan xantofil.
Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak
inti). Xanthophyceae bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara
vegetatif terjadi dengan membentuk zoospora yang akan tumbuh menjadi filamen baru.
Sedangkan reproduksisecara generatif adalah membentu anteridium dengan menghasilkan
spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi fertilisasi, akan dihasilkan
zigospora selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria.
b. Chrysophyceae
Chrysophyceae berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil dan karoten.
Cadangan makanan disimpan dengan bentuk karbohidrat dan minyak. Tubuhnya terdiri dari
satu sel dan hidup secara soliter/koloni. Contohnya ganggang Syanura yang hidup berkoloni,
sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup secara soliter. Sel tubuhnya berbentuk
mirip dengan bola dan berflagela.
c. Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)
Bacillariophuceae berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang artinya batang kecil
sedangkan phykos adalah alga. Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler, berwarna
kuning kecokelatan, dan mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari campuran bahan
organik dan silika.
loading...
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api)
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api atau ganggang api.
Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat)
di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan
Dinoflagellata yang berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang berarti berputar dan flagel
yang berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populagi
Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman
air laut. Di musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan
terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi Ganggang
api (Pyrrophyta) melimpah (blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di laut.
Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api)
Bersifat uniseluler
Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi serta
kedalaman air laut.
Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah
yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan yang
satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum)
melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan.
Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b serta
pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning).
Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan membelah diri,
menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi secara seksual adalah
dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan dengan gamet betina.
Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh tumbuhan
atau hewan.
Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan lapisan luar dari
gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan bagian luar sel terdapat algin (asam
alginat)
Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan jaringan
transportasi tumbuhan darat
Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang berarti merah. Rhodophyta
adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen dominan fikobilin yang terdiri dari
fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan
karoten. Pigme fikoerritrin dan fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam
bentuk menangkap glombang cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh klorofil.
Rhodophyta hidup di laut yang berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut
dengan kedalaman sedang berwarna merah cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal
berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit.
Ciri-Ciri Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)
Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin dan ada juga yang
mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina.
Reproduksi Ganggang/Alga
Ganggang (Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara yakni seksual dan aseksual.
Reproduksisecara aseksual melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora.
Sedangkan secara seksual melalui isogami dan oogami antara lain sebagai berikut...
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada alga
bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya
bereproduksi secara fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecah koloni dengan beberapa
bagian.
Selain dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan
pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan
bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora
merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan
tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan isogami
dan oogami.
Tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya
dapat bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan dengan mengalami
dormansi. maka disebut dengan zigospora
Sedangkan untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina.
Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet
jantan berukuran kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah
namun mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan oospora.
Reproduksi
Spirogyra dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Pada reproduksi aseksual, filamen mengalami fragmentasi sehingga terbentuk banyak
filamen.
Filamen ini kemudian mengalami mitosis yang tumbuh dan berkembang menjadi filamen
dewasa.
Selain secara aseksual, Spirogyra juga mampu bereproduksi secara seksual yang disebut
sebagai konjugasi.
Terdapat dua macam konjugasi Spirogyra yaitu scalariform dan lateral.
Pada konjugasi scalariform, dua filamen berposisi secara berdampingan.
Berikutnya akan muncul tonjolan yang kemudian saling bersentuhan.
Dinding sel tengah akan terbuka (terlarut) sehingga mengarah pada pembentukan tabung
konjugasi.
Akibatnya, sebuah kanal konjugasi terbentuk dimana protoplas dari satu sel (mengandung
gamet jantan) akan berpindah ke sel lain (mengandung gamet betina) sehingga terbentuk
zigot diploid.
Berbeda dengan konjugasi scalariform, konjugasi lateral terjadi pada filamen yang sama.
Pada konjugasi lateral, dua sel dalam filamen yang sama mengalami fertilisasi untuk
kemudian membentuk zigot.
Zigot kemudian berubah menjadi zigospora yang memiliki dinding sel pelindung.
Siklus Hidup
Sel dewasa Spirogyra disebut sebagai haploid. Jadi, kumpulan sel-sel silindris berbentuk
filamen sebenarnya adalah haploid.
Setelah pembuahan, zigospora dilepaskan ke lingkungan sekitarnya yang berada dalam
kondisi tidak aktif (dorman) terutama pada lingkungan yang tidak sesuai.
viewing angles 176' for both horizontal and vertical viewing angles. Its high image brightness
of 450 cd/m2 ensures bright and vivid images even near windows, doors or other light
sources.
This HDTV features an elegant black cabinet and includes a table stand which can be easily
removed for wall mounting applications. An Enhanced Color Filter uses finer points to
achieve higher throughput, enabling deeper colors and higher contrast ratio.
It also includes PC Input for conveniently turning your TV into a PC monitor.
With all these features loaded into a single television
The LC32SB21U will provide you the high definition viewing experience that you have
always longed for.
Starting price : $ 749.00
Instant saving: $ 280.00
Subtotal
: $ 469.00
Dongeng legenda dari Sumatra Barat berbahasa Inggris tentang Danau
Maninjau - The Legend of Danau Maninjau.. Selamat Membaca..
Long ago, in an area in west sumatra, there is a very active volcano
named Mount Tinjau. In one village at the foot of Tinjau's brothers lived
ten people consisting of nine men and one woman. Ordinary citizens
about their call Bujang Sembilan. These ten brothers are Kukuban,
Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang,Bayang, and the
youngest man named Kaciak. While their brother the youngest was a girl
named Siti Rasani, nicknamed Sani. Both their parents died long ago, so
Kukuban as the eldest son became the head of household. All decisions in
his hand.