Anda di halaman 1dari 19

ciri umum protista yang pertama adalah mereka bersifat eukariotik dan melakukan

resfirasi secara aerobik.

Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa membentuk koloni. Ada juga yang multi
seluler terdiri dari banyak sel. Protista multi seluler memiliki tubuh yang sederhana
tanpa jaringan tersepesialisasi.

Protista kebanyakan hidup di perairan. Sebagian protista hidup bebas tetapi ada juga
yang bersimbiosis dengan organisme lain.

Bergerak aktif seperti hewan dan berklorofil seperti tumbuhan serta mempunyai siklus
hidup dan refroduksi yang mirip dengan jamur.

Sebagian besar protista memiliki mitokondria.

Mereka bisa menjadi parasit bagi organisme lain.

2. Ciri-Ciri Protista
Ada beberapa ciri-ciri pada protista yang dibagai menjadi tiga, yaitu:

Protista Menyerupai Jamur

Protista Menyerupai Hewan

Protista Menyerupai Tumbuhan

Protista Menyerupai Jamur


Protista Menyerupai Jamur ialah jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora. Jamur
parasit adalah jamur air pengurai uniseluler (bersel satu) yang hidup di perairan. Sementara
jamur predator atau fagosit yaitu jamur lendir yang hidu menyerupai Amoeba. Sel-sel jamur
lendir juga merupakan kumpulan sel-sel yang bermigrasi bersama-sama dan membentuk
struktur seperti spora.
Sebagai pengurai, jamur akan mengeluarkan enzim. Enzim ini mencegah atau merombak
senyawa organik yang dihasilkan organisme lain kemudian jamur menyerap produk
rombakan tersebut.
Jamur Air (Oomycota)
Jamur air memiliki 580 tipe yang diketahui merupakan kunci utama pengurai saproba pada
habitat perairan. Kebanyakan spesies jamur air hidup bebas dan mendapatkan nutrisi dari
sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau dan aliran air. Beberapa jamur air hidup di dalam
jaringan yang mati pada tumbuhan. Beberapa janis jamur air juga parasit pada organisme
akuatik, misalnya Saprotegnia. Saprotegina hidup menempel pada tubuh ikan atau hewan air

lainnya. Saprotegina berbentuk seperti lapisan selaput.


Beberapa jamur air yang lain adalah Patogen pada tanaman, misalnya, jamur putih tumbuh
bergerombol pada buah anggur yang disebabkan oleh Plasmopora Viticola. Contoh lain ialah
penyakit busuk kayu pada kentang dan tomat yang disebabkan oleh jamur air.
Jamur air dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, jamur ini
akan menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium akan dihasilkan sporaspora berflagel (zoospora). Ketika zoospora matang, zoospora jauth di tempat yang sesuai,
zoospora akan berkecambah dan tumbuh menjadi miselium baru.
Reproduksi secara seksual terjadi dengan penyatuan gamet jantan dan betina. Gamet
dihasilakn oleh hifa yang berdiferensiasi. Gamet jantan dihasilkan oleh anteridium dan gamet
betina dihasilkan oleh oogonium. Penyatuan gamet jantan dan betina menghasilkan zigot
diploid yang berkembang menjadi spora berdinding tebal. Saat spora berkecambah akan
dihasilkan miselium baru.
Jamur Lendir (Myxomycota)
Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebeas pada bagian siklus hidupnya.
Sel-sel yang hidup bebas ini disebut dengan amoeboid, karena memiliki bentuk seperti
Amoeba. Seperti Amoeba yang sesungguhnya, jamur lendir merupakan predator fagosit.
Disebut demikian karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora dan berbagai
komponen organik.
Saat kondisi makanan jamur lendir kurang, sel-sel yang kelaparan bergabung membentuk
massa yang berlendir. Massa berlendir ini bermingrasi ke lingkungan baru yang dapat
mendukung pertumbuhannya. pergerakan massa tersebut dihasilkan dari gabungan kontraksi
masing-masing sel tunggal.

Protista Menyerupai Hewan


Sekitar 65 ribu jenis Protista yang menyerupai hewan atau lebih dikenal dengan istilah
Protozoa telah dikenali dan dinamai dengan disebut Protista meyerupai hewan karena
uniseluler, hoterotrofik dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk serta struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron. Bentuk sel Protozoa
sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa
memiliki alat gerak berupa pseudopodia, silia atau flagelum. Beberapa kelompok Protozoa
memiliki cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vokuola makanan, vokuola
kontraktil dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran

makanan dan gas.


Vokuola Makanan ialah vokuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Vokuola
makanan terbentuk dari proses makan sel dengan cara menelan oleh setiap bagian membran
sel atau melalui sitostama (mulut sel). Zar-zat makanan hasil cernaan dalam vokuola ke luar
sel melalui membran plasma. Vokuola Kontraktil ialah vokuola yang berfungsi untuk
mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membran sel serta mengatur
kadar air dalam sel. Vokuola kontraktil merupakan vokuola yang selalu mengembang dan
mengempis. Inti sel berfungis mengatur aktivitas sel.
Cara Hidup
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain dan sampah
organisme. Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah
bakteri di alam.
Habitat
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagai besar Protozoa
hidup bebas di laut atau di air tawar, misalnya di selokan, kolam atau sungai. Jenis lainnya
ada yang hidup di tanah. Beberapa kelompok Protozoa yang hidup dalam tubuh hewan dan
manusia dengan cara bersimbiosis.
Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Protozoa berperan penting
dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa yaitu pemangsa bakteri. Protozoa
yang menguntungkan bagi manusia antara lain:

Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencairan daya


minyak, gas, alam dan mineral.

Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang
dapat digunakan sebagai bahan penggosok.

Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit antara lain:

Entamoeba histolytica, penyebab disentri.

Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.

Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing
dan kuda.

Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.

Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit parasit pada alat kelamin wanita dan
saluran kelamin laki-laki.

Balantidium coli, penyebab diare.

Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis.

Plasmadium, penyebab penyakit malaria.

Protista Menyerupai Tumbuhan


Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang disebut juga dengan alga
(Algae). Ganggang ialah istilah yang pernah digunakan untuk menyebutkan segala tumbuhan
air sederhana.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh ganggang meliputi ukuran dan bentuk, serta struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ganggang memiliki ukuran beranega ragam, dari yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, sampai yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Ganggang mikroskopik ada yang
berukuran 25 um, contohna Navicula. Ganggang makroskopik ada yang berukuran mencapai
panjang 50 m, contohnya Macrocystis.
Struktur tubuh yang berupa talus menyebabkan ganggang dikelompokkan juga dalam
Thallophyta.
Struktur dan Fungsi Tubuh
Ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler terdiri dari sel atau sel-sel yang intinya
diselubungi membran. Sel gangang memiliki kloroplas. Kloroplas merupakan organel
plastida yang mengandung zat warna (pigmen). Bentuk kloroplas ganggang bervariasi, ada
yang berbentuk bulat, seperti mangkuk, sabuk, cakram atau diskoid, jala dan spiral.
Cara Hidup dan Habitat
Ganggang mampu melakukan fotosintesis, yaitu membuat makanannya sendiri dari bahanbahan anorganik dengan bantuan cahaya matahari. Pada ganggang berbentuk talus,
penyerapan air dan mineral serta proses forosintesis dilakukan oleh sel-sel seluruh tubuhnya.
Kemampuan melakukan fotosintesis menjadikan ganggang tergolong organisme fotoautotrof.
3. 1. Oomycota (Jamur air)
Kelompok jamur yang memiliki dinding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat.
Reproduksi vegetatif dengan zoospora, yaitu spora berflagel dua yang mampu bergerak
bebas. Sementara itu reproduksi secara generatif dengan pertemuan gamet jantan dan betina,
lalu membentuk zigot berdinding tebal kemudian mengalami periode istirahat membentuk
oospora. Fase hidup hasil reproduksi generatif ini lebih panjang bila dibanding dengan fase
vegetatif.

2. Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)


Ciri yang dimiliki jamur ini adalah tubuh yang bersekat, ada yang bersel satu, dan ada yang
bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya sama dengan myxomycota, demikian juga untuk
reproduksi generatifnya. Hal yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak
menguntungkan, plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk
tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi.

3. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)


Jamur lendir plasmodial (aselular) hidup sebagai dekomposer yang melakukan
fagosit terhadap materi tumbuhan di hutan atau lahan pertanian. Pada kondisi
lingkungan yang tidak nyaman, plasmodium (massa sitoplasma tunggal yang
tidak dibagi oleh membrane dan mengandung banyak nukleus) membentuk
banyak sporangium penghasil spora. Kumpulan sporangia akan membentuk
tubuh buah. Spora akan tumbuh saat kelembaban lingkungan di sekitarnya telah
memungkinkan. Contoh jamur lendir plasmodial adalah Physarum

4. Protista mirip jamur yang bersifat saprofit memiliki peranan sebagai pengurai zat

organik menjadi zat anorganik contohnya pada Fuligo spetica

Protista mirip jamur yang bersifat parasit pada makhluk yang masih hidup. Contohnya
Saprolegnia sp yang memberikan penyakit pada ikan

5. 1. Rhizopoda

Rhizopoda adalah protozoa yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat
geraknya. Kaki semu tersebut berasal dari sitoplasma yang menjulur. Pseudopodia juga
berfungsi untuk memangsa makanan. Beberapa jenis rhizopoda memiliki cangkang yang
terbuat dari kalsium karbonat dan silika. Contoh rhizopoda adalah Amoeba sp. Berikut adalah
ciri-ciri rhizopoda:
1. Alat gerak pseudopodia (kaki semu)
2. Pembelahan biner

3. Bentuk sel tidak tetap


4. Bersifat heterotrof
5. Dapat berubah menjadi kista saat kondisi lingkungan tidak memadai sehingga tidak
aktif dan dapat aktif kembali

2. Ciliata

Ciliata adalah protozoa yang menggunakan rambut getar (silia) sebagai alat geraknya. Silia
terdapat di seluruh permukaan sel dan juga berfungsi sebagai alat bantu menggerakan
makanan ke sitostoma.Contoh cilliata adalah Paramecium sp. Berikut adalah ciri-ciri ciliata:
1. Alat gerak berupa silia (bulu getar)
2. Memiliki dua inti sel (makronukleus dan mikronukleus)
3. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
4. Reproduksi s3ksual dengan konjugasi
5. Memiliki trikokis
6. Bersifat heterotrof

3. Flagellata

Flagellata adalah protozoa yang menggunakan bulu cambuk (flagelum) sebagai alat
geraknya. Umumnya flagellata memiliki dua flagelum yaitu di depan dan di belakang.
Contoh flagellata adalah Trypanosoma gambiense. Berikut adalah ciri-ciri flagellata:
1. Alat gerak berupa flagelum (bulu cambuk)
2. Reproduksi as3ksual dengan pembelahan biner
3. Hidup di air, bersimbiosis, atau menjadi parasit di dalam tubuh hewan

4. Sporozoa

Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup
sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia. Contoh sporozoa adalah Plasmodium sp.
Berikut adalah ciri-ciri sporozoa:
1. Tidak memiliki alat gerak
2. Pembelahan ganda
3. Tidak memiliki vakuola kontraktil
4. Memiliki daur hidup kompleks

5. Dapat bereproduksi secara s3ksual maupun as3ksual


6. Memiliki spora
7. Daur hidup Plasmodium ada dua, yaitu:
(a) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium melakukan reproduksi secara
seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet,
kemudian bersatu dan membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Di
dalam dinding usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet ookista sporozoit,
kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan
spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
(b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah
manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan
membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit
akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan
membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan
menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit
menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan
racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi
demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk
(pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk,
demikian seterusnya.

Ciri-Ciri Ganggang (Alga)


Ganggang (alga) memiliki karakteristik/ciri-ciri umum antara lain sebagai berikut...

Organisme eukariotik

Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)

Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya,

Mempunyai pirenoid

Menyimpan cadangan makanan

Bersifat uniseluler/multiseluler

Memiliki dinding sel/tidak

Soliter/berkoloni

Bergerak/tidak bergerak

Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan


seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami.

Metagenesis atau tidak

Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen

Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuh
berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta

Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab. Menempel di
bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai
(epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).

Klasifikasi Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya


Ganggang (Alga) diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan, yang dibedakan menjadi
enam filum antara lain sebagai berikut...
1. Euglenoid (Euglenophyta) (Alga Hijau Terang)
Euglenoid berasal dari bahasa Yunani dari kata eu yang berarti sejati, dan gleen yang berarti
mata. Euglenoid adalah ganggang (alga) uniseluler dengan bintik mata yang berwarna merah
(stigma), dan tidak berdinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif seperti hewan,
tetapi berklorofil dan berfotosintetis seperti tumbuhan. Saat ini teridentifikasi terdapat sekitar
1.000 spesies Euglenoid. salah satu speises yang terkenal Euglenoid adalah euglena viridis.
Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil
tersimpan dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Ciri-Ciri Euglenoid

Bersifat uniseluler

Memiliki bintik mata yang berwarna merah (stigma),

Tidak berdinding sel,

Mempunyai flagela,

Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan

Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta pigmen karoten.

Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit
peternakan yang mengandung kotoran hewan.

Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.

Pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu.

2. Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang Pirang)


Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang berarti emas. Chrysophyta
(ganggang keemasan/alga keemasan) adalah ganggang yang memiliki pigmen dominan
derivat yang berupa xantofil (kuning), dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan fukosantin
(cokelat). Chrysophyta bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan juga multiseluler. Ada
Chrysophyta yang memiliki flagela, dan ada juga tidak memiliki flagela, Chrysophyta dengan
berdinding sel mengandung hemiselulosa, pektin, atau silika. Chrysophyta menyimpan
cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Habitatnya di air tawar dan air laut.
Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof. Namun sebagian spesies ada mampu
menyerap senyawa organik terlarut (miksotrofik) atau menelan partikel makanan dan bakteri
dengan menjulurkan pseudopodianya.
Ciri-Ciri Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan)
Berpigmen dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning) dan pigmen dengan klorofil a,
c, dan fukosantin (cokelat).

Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler

Berflagela dan tidak berflagela

Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau silika.

Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau lemak

Habitat di air tawar dan air laut.

Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian menyerap senyawa organik


terlaruk (miksotrofik)

Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau lembaran

Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan
Bacilloriophyceae. antara lain sebagai berikut...
a. Xanthophyceae
Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen klorofil dan xantofil.
Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak
inti). Xanthophyceae bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara
vegetatif terjadi dengan membentuk zoospora yang akan tumbuh menjadi filamen baru.
Sedangkan reproduksisecara generatif adalah membentu anteridium dengan menghasilkan
spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi fertilisasi, akan dihasilkan
zigospora selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria.
b. Chrysophyceae
Chrysophyceae berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil dan karoten.
Cadangan makanan disimpan dengan bentuk karbohidrat dan minyak. Tubuhnya terdiri dari
satu sel dan hidup secara soliter/koloni. Contohnya ganggang Syanura yang hidup berkoloni,
sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup secara soliter. Sel tubuhnya berbentuk
mirip dengan bola dan berflagela.
c. Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)

Bacillariophuceae berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang artinya batang kecil
sedangkan phykos adalah alga. Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler, berwarna
kuning kecokelatan, dan mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari campuran bahan
organik dan silika.
loading...
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api)
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api atau ganggang api.
Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat)
di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan
Dinoflagellata yang berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang berarti berputar dan flagel
yang berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populagi
Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman
air laut. Di musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan
terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi Ganggang
api (Pyrrophyta) melimpah (blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di laut.
Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api)

Bersifat uniseluler

Sel-sel yang mengandung fosfor.

Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi serta
kedalaman air laut.

Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi asimietri

Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah
yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan yang
satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum)
melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan.

Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma

Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa

4. Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)


Chlorophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu hijau. Chlorophyta
(Ganggang hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan pigmen dominan klorofil a
dan klorofil b, serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning).
Klorofil b adalah jenis klorofil yang terdapat di tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang
lain, kecuali Chlorophyta dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dari selulosa.
Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, minya, dan protein.
Ciri-Ciri Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)

Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b serta
pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning).

Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler.

Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak aktif

Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau seperti tumbuhan tingkat


tinggi.

Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan membelah diri,
menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi secara seksual adalah
dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan dengan gamet betina.

Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar.

Sebagian jenis hidup di laut sebagai fitoplankton.

Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh tumbuhan
atau hewan.

Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukarotik.

5. Phaeophyta (Ganggang/Alga Cokelat)


Phaeophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios yang berarti cokelat.
Phaeophyta adalah jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna cokelat karena mengandung
pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil
c, dan xantofil. Phaeophyta menyimpan cadangan makanan berupa minyak lamianrin.
Dinding selnya mengandung pektin dan asam alginat. Phaophyta merupakan ganggang
multiseluler dengan bentuk benang atau talus yang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Mereka
melekat di batuan dengan bantuan holdfast atua mengapung karena memiliki alat pelampung
yang terdapat dekat blade.
Ciri-Ciri Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Alga Cokelat)

Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.

Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak bercabang

Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan


ada juga yang berbentuk b enang

Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah tempat menyimpan cadangan


makanan.

Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan lapisan luar dari
gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan bagian luar sel terdapat algin (asam
alginat)

Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan jaringan
transportasi tumbuhan darat

6. Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)

Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang berarti merah. Rhodophyta
adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen dominan fikobilin yang terdiri dari
fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan
karoten. Pigme fikoerritrin dan fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam
bentuk menangkap glombang cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh klorofil.
Rhodophyta hidup di laut yang berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut
dengan kedalaman sedang berwarna merah cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal
berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit.
Ciri-Ciri Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)

Umumnya bersifat multiseluler,

Berbenuk benang atau lembaran

Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin dan ada juga yang
mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina.

Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar)

Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan pembentukan aplanospora


(spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan reproduksi seksual adalah pembuahan
sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium.

Reproduksi Ganggang/Alga
Ganggang (Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara yakni seksual dan aseksual.
Reproduksisecara aseksual melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora.
Sedangkan secara seksual melalui isogami dan oogami antara lain sebagai berikut...
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada alga
bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya
bereproduksi secara fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecah koloni dengan beberapa
bagian.
Selain dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan
pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan
bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora
merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan
tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan isogami
dan oogami.
Tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya
dapat bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan dengan mengalami
dormansi. maka disebut dengan zigospora

Sedangkan untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina.
Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet
jantan berukuran kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah
namun mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan oospora.
Reproduksi
Spirogyra dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Pada reproduksi aseksual, filamen mengalami fragmentasi sehingga terbentuk banyak
filamen.
Filamen ini kemudian mengalami mitosis yang tumbuh dan berkembang menjadi filamen
dewasa.
Selain secara aseksual, Spirogyra juga mampu bereproduksi secara seksual yang disebut
sebagai konjugasi.
Terdapat dua macam konjugasi Spirogyra yaitu scalariform dan lateral.
Pada konjugasi scalariform, dua filamen berposisi secara berdampingan.
Berikutnya akan muncul tonjolan yang kemudian saling bersentuhan.
Dinding sel tengah akan terbuka (terlarut) sehingga mengarah pada pembentukan tabung
konjugasi.
Akibatnya, sebuah kanal konjugasi terbentuk dimana protoplas dari satu sel (mengandung
gamet jantan) akan berpindah ke sel lain (mengandung gamet betina) sehingga terbentuk
zigot diploid.
Berbeda dengan konjugasi scalariform, konjugasi lateral terjadi pada filamen yang sama.
Pada konjugasi lateral, dua sel dalam filamen yang sama mengalami fertilisasi untuk
kemudian membentuk zigot.
Zigot kemudian berubah menjadi zigospora yang memiliki dinding sel pelindung.
Siklus Hidup
Sel dewasa Spirogyra disebut sebagai haploid. Jadi, kumpulan sel-sel silindris berbentuk
filamen sebenarnya adalah haploid.
Setelah pembuahan, zigospora dilepaskan ke lingkungan sekitarnya yang berada dalam
kondisi tidak aktif (dorman) terutama pada lingkungan yang tidak sesuai.

Saat berada di lingkungan yang menguntungkan, zigospora mengalami meiosis,


menghasilkan empat sel haploid.
Satu sel kemudian tumbuh menjadi filamen Spirogyra baru.
Jika tumbuh secara tak terkendali, Spirogyra sering dianggap sebagai gulma pada kolam dan
danau.[
Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai
berikut.
a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan
sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya.
Dapat dikatakan bahwa
pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan
produsen bagi hewan-hewan air lainnya.
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang
mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang
mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental
produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).
c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen
kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata),
pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental
es krim).
d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang
keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat
berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri
kaca, dan bahan isolasi.
Manfaat alga (ganggang) dalam kehidupan sehari hari antara lain :
A. Peranan ganggang coklat (Phaeophyta)
Dimanfaatkan sebagai industry makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari
ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep,
pembersih gigi, lotion dank rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan
nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
B. Peran ganggang merah (Rodophyta)
Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.misalnya eucheuma
spinosum , selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media
pertumbuhan bakteri.
C. Peranan ganggang keemasan (Crysophyta)
Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit,
membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan
piringan hitam.
D. Peranan ganggang hijau (Clorophyta)
Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan
alternative, misalnya Spirulina sp.
Beberapa spesies ganggang hijau biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi)
nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae

Indra : Hi, Anya. Have you seen The Conjuring movie?


Anya : Hi, Indra. I have not seen that movie. Why?
Indra : Would you like to see The Conjuring movie with me tonight?
Anya : Unfortunately. I cant because I am scared horror movie.
Indra : Okay if you are scared horror movie. Shall we come to fireworks party in the
downtown?
Anya : When it happen?
Indra : Tonight, dear. How?
Anya : Really?
Indra : Yeah, if you can.
Anya : With pleasure, Ndra. I like fireworks very much.
Indra : Okay, I will pick you up at 8 pm.
Anya : Thank you, Ndra.

Contoh Advertisement Text (Iklan Teks) Electronics


Experience splendid image quality and true to life viewing experience with the 32"
LC32SB21 U 720p LCD HDTV from Sharp"'.
This apliance features a Dynamic Contrast Ratio of 7500:1, fast response time and wide

viewing angles 176' for both horizontal and vertical viewing angles. Its high image brightness
of 450 cd/m2 ensures bright and vivid images even near windows, doors or other light
sources.
This HDTV features an elegant black cabinet and includes a table stand which can be easily
removed for wall mounting applications. An Enhanced Color Filter uses finer points to
achieve higher throughput, enabling deeper colors and higher contrast ratio.
It also includes PC Input for conveniently turning your TV into a PC monitor.
With all these features loaded into a single television
The LC32SB21U will provide you the high definition viewing experience that you have
always longed for.
Starting price : $ 749.00
Instant saving: $ 280.00
Subtotal
: $ 469.00
Dongeng legenda dari Sumatra Barat berbahasa Inggris tentang Danau
Maninjau - The Legend of Danau Maninjau.. Selamat Membaca..
Long ago, in an area in west sumatra, there is a very active volcano
named Mount Tinjau. In one village at the foot of Tinjau's brothers lived
ten people consisting of nine men and one woman. Ordinary citizens
about their call Bujang Sembilan. These ten brothers are Kukuban,
Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang,Bayang, and the
youngest man named Kaciak. While their brother the youngest was a girl
named Siti Rasani, nicknamed Sani. Both their parents died long ago, so
Kukuban as the eldest son became the head of household. All decisions in
his hand.

Tenth brothers lived in a house of their parents' heritage. To make ends


meet, they worked on farms large enough legacy of their parents. They
are very skilled at farming, because they diligently to help his father and
mother when they were alive. In addition, they are also guided by their
uncle named Datuk Limbatang, which they called Engku familiar.
Datuk Limbatang is a mamak in the village and has a son named Giran.
As a mamak, Datuk Limbatang have great responsibility to educate and
watched the life of its citizens, including the nephew's tenth man. For
that, every other day, he visited the house Kukuban brothers to teach
them farming skills and various customs procedures for the area. Not
infrequently Datuk Limbatang also took his wife and son to participate
with him.

Indahnya Danau Maninjau


On one day, when Datuk Limbatang with his wife and visited the house of
Bujang Sembilan, Sani accidentally exchanged Giran. Apparently, both
boys and girls are equally placed liver. Sani was invited to meet Giran in a
field on the riverbank. With hearts pounding, Giran even express his
feelings to Sani.
Datuk Limbatang wanted to marry his son with Sani. But the elder brother
Sani, Kukuban, did not agree because Giran has been embarrass him in
the martial arts arena. But eventually Datuk Limbatang not force.
One day, Giran found treat wounds in the thigh Sani. But people think
they do custom distortion. Sani and Garin brought to court. They try to
convince citizens that they did not do anything.
After that, of the second Giran lifted his hand to the sky and praying. "My
God! Please hear and grant our prayers. If we were really guilty, destroy
our bodies in the water hot crater of this mountain. However, if we are not
guilty, this mountain letuskanlah and curses Bujang Sembilan to fish!"
It turned out that prayer was answered. Sani and Giran jump down and
submerged in the water crater. Mountain erupted, Bujang Sembilan into
fish. Over time the crater of Mount View expanded and formed a lake
which we now know as Lake Maninjau
Sumber ENGLISHINDO.COM Referensi Belajar Bahasa Inggris Online:
http://www.englishindo.com/2012/02/legenda-danau-maninjau-bahasainggris.html#ixzz4RDrKd4mg

Anda mungkin juga menyukai