Anda di halaman 1dari 4

Abstrak.

Indonesia merupakan negara agraris yang masih mengandalkan pupuk


anorganik sebagai penyubur lahan pertanian. Salah satu contohnya yaitu pupuk urea.
Kebiasaan petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah yang menggunakan dosis 75-100 kg
pupuk urea per hektar lahan dalam 5-20 liter air telah melebihi konsentrasi urea sebesar 0.5
ppm. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan hendak mengestimasi batas toleransi bawang
merah (Aliium cepa L.) terhadap pemberian urea dalam media tumbuh. Tahapan pengerjaan
dilakukan selama 4 hari. Dimulai dari penumbuhan akar bawang merah, fiksasi fase mitosis,
pewarnaan kromosom, pengamatan, dan perhitungan indeks mitosis. Pada preparat akar
bawang merah (Aliium cepa L.) teramati semua tahapan mitosis yaitu profase, anafase,
metafase, dan telofase. Sementara itu, terdapat tren peningkatan indeks mitosis dari kelompok
perlakuan kontrol hingga konsentrasi urea yang lebih tinggi. Indeks mitosis dari kelompok
kontrol, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60% secara berturut-turut yaitu 16.25%, 17.62%, 25.52%,
10.37%, 7.96%, dan 5.83%. Akan tetapi, pada konsentrasi melebih 30% terdapat
kecenderungan penurunan indeks mitosis disertai adanya kemunculan aberasi kromosom.
Pada konsentrasi urea 40% teramati adanya aberasi kromosom jenis c-mitosis sedangkan
konsentrasi urea 50% teramati adanya aberasi kromosom jenis anaphase-bridge dan
mikronuklei. Adapun konsentrasi urea 60% teramati aberasi kromosom jenis sticky, binuklei,
dan mikronuklei. Dengan hasil pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa nilai ambang batas
toleransi bawang merah (Aliium cepa L.) terhadap penggunaan urea yaitu pada konsentrasi
urea 30% sedangkan nilai ambang batas kemunculan aberasi kromosom yaitu pada
konsentrasi 40%.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang masih mengandalkan pupuk
anorganik sebagai penyubur lahan pertanian. Salah satu contohnya yaitu
pupuk urea. Berdasarkan Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, penggunaan
pupuk urea oleh para petani di Indonesia mencapai 9.178.162 ton pada tahun
2015 (Sudaryanto, 2008). Bagi para petani bawang merah (Allium cepa L.)
yang berada di daerah Brebes khususnya menghabiskan 75-100 kg pupuk urea
per hektar untuk sekali masa panen (Rukmana, 2002) . Tidak ada patokan
khusus pemakaian konsentrasi pupuk urea tersebut bagi para petani bawang
merah. Hanya saja jika dikalkulasikan, kebiasaan petani bawang merah
menggunakan dosis 75-100 kg pupuk urea per hektar lahan dalam 5-20 liter
air telah melebihi konsentrasi urea sebesar 0.5 ppm.
Karena manfaat menyuburkan tanah yang dimilikinya, muncul anggapan
bahwa tanah yang lebih banyak diberi pupuk urea akan lebih subur. Namun
ketika dilakukan pemupukan berlebih, panen atau produksi justru menurun.
Ini berarti terdapat suatu ambang batas di mana kandungan urea dalam pupuk
masih memberikan manfaat. Penelitian yang dilakukan hendak mengestimasi
batas toleransi tumbuhan (bawang merah) terhadap pemberian urea dalam
media tumbuh.
Referensi:
Rukmana, R. (2002). Bawang Merah Brebes: Budidaya Dan Pengolahan Pasca
Panen. Yogyakarta: Kanisius
Sudaryanto, T. 2008. Proyeksi Penawan dan Permintaan serta Kebijakan
Pupuk Nasional Tahun 2009-2015. Bahan Sarasehan Nasional Pupuk dan
Pemupukan Menuju 2015. PSEKP. Bogor

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Apa pengaruh pemberian berbagai dosis urea terhadap tahapan mitosis
yang teramati?
1. Apa pengaruh pemberian berbagai dosis urea terhadap indeks mitosis

bawang putih (Allium sativum)?


2. Berapa estimasi nilai ambang batas dosis urea yang mampu ditoleransi

oleh bawang merah (Allium cepa L.)?


3. Pada konsentrasi berapakah teramati kemunculan gangguan atau aberasi

kromosom pada pemberian berbagai dosis urea?


Tujuan
Tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Menentukan tahapan mitosis yang teramati pada preparat akar bawang
merah (Allium cepa L.) di berbagai konsentrasi urea yang ditentukan.
Menentukan indeks mitosis bawang merah (Allium cepa L.) dari
pemberian dosis bawang merah.
1. Menentukan estimasi nilai ambang batas konsentrasi urea yang dapat

ditoleransi oleh bawang merah (Allium cepa L.)


2. Menentukan estimasi batas ambang kemunculan gangguan/aberasi

kromosom dari pemberian dosis urea.

Hipotesis
Hipotesis pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
1

Tahapan mitosis yang kemungkinan akan teramati yaitu profase, anafase,


metafase, dan telofase.

Semakin mendekati nilai ambang batas konsentrasi urea makan indeks


mitosis bawang merah (Allium cepa L.) akan semakin tinggi. Namun
demikian, apabila melebihi nilai ambang batas maka indeks mitosis
bawang merah (Allium cepa L.) akan semakin rendah.

Nilai ambang batas konsentrasi urea yaitu sebesar 30 %

Nilai ambang batas kemunculan gangguan atau aberasi kromosom yaitu


antara 30-40%.

Anda mungkin juga menyukai