Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Perencanaan ini. Adapun
maksud dari tugas ini untuk memenuhi Kerangka Acuan Kerja dalam kegiatan ini.
Laporan ini tidak akan terlaksana dan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak yang telah mendukung dalam penulisan tugas ini. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada semua untuk yang terkait dalam kegiatan ini.
Dalam laporan ini, diharap dapat digunakan sebagai pegangan dalam kegiatan ini.
Dan pada akhirnya, kami mengucapkan Terimakasih.
Penyusun
Middle Report
Ruas 099
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1
1.2
Perumusan Masalah.......................................................................................
1.3
Tujuan .........................................................................................................
1.4
Manfaat........................................................................................................
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
Middle Report
Ruas 099
Middle Report
Ruas 099
Untuk
meramalkan
jumlah
keadaan
pada
menggunakan persamaan :
F = P (1 + i ) n
..........Pers. 2.30
Keterangan :
F
= Faktor pertumbuhan
Middle Report
Ruas 099
saat
umur
rencana
dapat
Lb
1.
2.
3
4
5
6
7
8
8.16
9
10
11
12
13
14
15
16
2.205
4.409
6.614
8.818
11.023
13.228
15.432
17.637
18
19.841
22.046
24.251
26.455
28.66
30.864
33.069
35.276
Angka Ekivalen
Sumbu
Sumbu
tunggal
ganda
0,0002
0,0036
0,0003
0,0183
0,0016
0,0577
0,0050
0,1410
0,0121
0,2923
0,0251
0,5415
0,0466
0,9238
0,0794
10,000
0,0860
14,798
0,1273
22,555
0,1940
33,022
0,2840
46,770
0,4022
64,419
0,5540
86,647
0,7452
114,184
0,9820
147,815
12,712
Jumlah Jalur
(m)
1 jalur
2 jalur
3 jalur
4 jalur
5 jalur
6 jalur
Middle Report
Ruas 099
1
2
3
4
5
6
lajur
lajur
lajur
lajur
lajur
lajur
Kendaraan
Ringan
(Berat total <
5 ton)
1
2
Arah
Arah
1,00
1,00
0,60
0,50
0,40
0,40
0,30
0,25
0,20
Kendaraan
Berat
(Berat total >
5 ton)
1
2
Arah
Arah
1,00
1,00
0,75
0,50
0,50
0,475
0,450
0,425
0,400
Dimana :
J
= Jenis kendaraan
Lintas Ekivalen Akhir (LEA) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari sumbu
tunggal seberat 8,16 ton (18000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir
umur rencana. LEP dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
n
Dimana :
J = Jenis kendaraan
Middle Report
Ruas 099
UR
UR = Umur Rencana
Lintas Ekivalen Tengah (LET) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari sumbu
tunggal seberat 8,16 ton (18000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada
pertengahan umur rencana. LET dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
LET =
Dimana :
LEP + LEA
............Pers. 2.33
2
FP =
UR
10
...........Pers. 2.34
...........Pers. 2.35
Dimana :
LER
LET
FP
= Faktor Penyesuaian
UR
= Umur Rencana
Curah
Hujan
Iklim I
<900
mm/th
Kelandaian I
Kelandaian II Kelandaian III
(< 6%)
(6-10%)
(> 10%)
% Berat
% Berat
% Berat
kendaraan
kendaraan
Kendaraan
<30% >30% <30% >30% 30% >30%
0,5
11,5
1,0
1,5 2
1,5
22,5
1,5
22,5
2,0
2,5 3
2,5
3
3,5
Iklim
II
>900
mm/th
nilai CBR
Middle Report
Ruas 099
Penentuan indeks permuakaan ada dua macam yaitu indeks indeks permuakaan
awal pada umur rencana. (Ipo) dan indeks permuakaan pada akhir umur rencana (Ipt)
adalah sebagai berikut :
Indeks Permukaan Awal Umur Rencana (Ipo)
Dalam menentukan IP pada awal umur rencana perlu diperhatikan jenis lapis
permukaan jalan (kerataan/ kehalusan serta kekokohan) pada awal umur rencana.
Tabel 2.3 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)
Jenis Lapis
Perkerasaan
Roughness
(mm/Km)
Ipo
Laston
3,9 3,5
LASBUTAG
HRA
BURDA
BURTU
LAPEN
LATASBUM
BURAS
LATASIR
JALAN TANAH
JALAN KERIKIL
1000
> 1000
3,9 3,5
3,4 3,0
3,9 3,5
3,4 3,0
3,9 3,4
3,4 3,0
3,4 3,0
2,9 2,5
2,9 2,5
2,9 2,5
2,9 2,5
2,4
2,4
>
>
<
<
>
2000
2000
2000
2000
2000
2000
3000
3000
lokal
1,0-1,5
1,5
Klasifikasi Jalan
kolektor
Arteri
Tol
1,5
1,5 2,5 1,5 2,0
2,0
2,0
2,0 2,5
2,0 2,5
2,5
2,5
Middle Report
Ruas 099
0.28
0.26
0.24
0.23
0.19
0.15
0.13
0.15
0.13
0.14
0.13
0.12
Kekuatan bahan
MS
KT
CBR
2
(kg) (kg/cm ) (%)
744
590
454
340
744
590
454
340
340
340
590
454
340
22
18
22
18
0.13
0.12
0.10
0.10
Jenis bahan
LASTON
ASBUTON
HRA
Aspal Macadam
Lapen(mekanis)
Lapen (manual)
LASTON atas
Lapen(mekanis)
Lapen (manual)
Stabilitas tanah
dengan semen
Stabilisasi tanah
dengan kapur
100 Batu pecah (A)
80
Batu pecah (B)
60
Batu pecah (C)
70
Sirtu/Pitrum A
50
Sirtu/Pitrum B
30
Sirtu/Pitrum C
20 Tanah/Lempung
20
Kepasiran
Middle Report
Ruas 099
Tebal
Minimum
(cm)
5
Bahan
Lapisan pelindung :
(bursa/burtu/burda)
3.00
6.70
Lapen/Aspal
macadam, HRa,
Asbuton, Laston
6.71
7.49
7.5
Lapen/Aspal
macadam, HRa,
Asbuton, Laston
7.50
9.99
7.5
Asbuton, Laston
10
Laston
> 10
Middle Report
Ruas 099
9.99 12.14
> 12.25
Tebal
Minimum
Bahan
(cm)
15
Batu pecah, stabilisasi tanah
dengan semen, stabilisasi tanah
20*
dengan kapur.
Batu pecah, stabilisasi tanah
10
dengan semen, stabilisasi tanah
20
dengan kapur.
Laston atas
Batu pecah, stabilisasi tanah
15
dengan semen, stabilisasi tanah
20
dengan kapur, Pondasi macadam.
Laston atas
Batu pecah, stabilisasi tanah
25
dengan semen, stabilisasi tanah
dengan kapur, Pondasi macadam.
Lapen, Laston atas
Batu pecah, stabilisasi tanah
dengan semen, stabilisasi tanah
dengan kapur, Pondasi macada,
Laston atas.
Sumber : Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Analisa Komponen Bina Marga
1987, hal16
= a 1 .D 1 + a 2 .D 2 + a 3 .D 3
......Pers 2.38
Keterangan:
ITP
A 1,2,3
D 1,2,3
Middle Report
Ruas 099
Indeks Tebal Pekerasan (ITP) adalah suatu angka yang berhubungan dengan
penentuan tebal perkerasan jalan yang nilainya didapat dengan nomogram.
Middle Report
Ruas 099
(1.1)
= 5100 kend
2. Truck
(1.2h)
= 110 kend
1. Mobil penumpang
(1.1)
= 2 TON
2. Truck
(1.2h)
= 18,25 TON
a1 = 0,4
a2 = 0,14
a3 = 0,13
3.1
a. Mobil penumpang
b. Truck
Middle Report
Ruas 099
= 5622,75 kend
= 121,275 kend+
5744.025kend
3.2
3.3
= 5622,75 x (1+0,05)^8
= 121,275 x (1+0,05)^8
= 8307,363 kend
= 179,178 kend+
8486,54 Kend
Etunggal =
8.16
= 2 TON
(50 % 50%)
= 18,25 TON (34% 66%)
Etandem =
P
0.086 x
8.16
= 0,000226
Total
= 0,000452
b. Truck (1.2h)
= 18,25 TON (34% 66%)
18,25 (34% 66%) = roda depan 6,205 ton ; roda belakang 12,045 ton
Middle Report
Ruas 099
= 0,334354
= 4,747518
Total
= 5,081872
3.4
Menurut klasifikasi jalan arteri 4/2 D maka nilai koeffiesien distribusi kendaraannya
(c) adalah sebagai berikut
Lebar Lajur (m)
5,50
8,25
11,25
15,00
18,75
<
<
<
<
<
L<
L<
L<
L<
L<
L<
Jumlah
Lajur
5,50
8,25
11,25
15,00
18,75
22,00
1
2
3
4
5
6
1 arah
1,000
0,600
0,400
2 arah
1 arah
1,000
0,700
0,500
0,500
0,400
0,300
0,250
0,200
2 arah
0,500
0,475
0,450
0,425
0,400
=1
=1
3.5
Faktor Regional (FR) adalah faktor setempat yang menyangkut keadaan lapangan dan
iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung tanah dasar dan
perkerasan
Curah
Hujan
Iklim I
<900
mm/th
Iklim
II
>900
mm/th
Kelandaian I
Kelandaian II Kelandaian III
(< 6%)
(6-10%)
(> 10%)
% Berat
% Berat
% Berat
kendaraan
kendaraan
Kendaraan
<30% >30% <30% >30% 30% >30%
0,5
1 - 1,5
1,0
1,5 - 2
1,5
2 - 2,5
1,5
2 - 2,5
2,0
2,5 - 3
2,5
3 3,5
x 100%
= (121.275/5744.025)x 100%
= 2.1% < 30 %
b. LHR 8 (8 tahun)
x 100%
= (179.17/8486.54)x 100%
= 2.1% < 30 %
Jadi fr nya adalah 0,5
Middle Report
Ruas 099
3.6
Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi
pada permulaan umur rencana. Dihitung dengan menggunakan rumus :
LEP = LHR 0 xCxE
a. Mobil penumpang
b. Truck
= 2.54
=616.30+
618.84
Lintas Ekivalen Akhir (LEA) adalah jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari sumbu
tunggal seberat 8,16 ton (18000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir
umur rencana. LEP dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
LEA = LHR 0 (i+1)^nxCxE
a. Mobil penumpang
b. Truck
penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas ekivalen sumbu tunggal
seberat 8,16 ton (18000 lb) pada jalur rencana. LET dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
LER = LET FP
FR = UR/10
3.7
Middle Report
Ruas 099
Menentuka ipt
3.8
Mencari ITP
a. Mencari DDT dengan data CBR tanah dasar
Middle Report
Ruas 099
b. Mencari DDT dengan data CBR tanah lapis pondasi bawah sirtu kelas a CBR
70%
c. Mencari DDT dengan data CBR tanah lapis pondasi atas Batu pecah Kelas a
CBR 100%
Middle Report
Ruas 099
ITP 3
ITP 2
ITP 1
Middle Report
Ruas 099
= 7.53
= 3.65
= 1.6
= 0,4 d1
D1
Di pakai d1 = 4 cm
ITP 2
= a1.d1 + a2.d2
3.65
= 0,4 . 4 + 0,14 d2
D2
Di pakai d2 = 15 cm
ITP 3
= a1.d1 + a2.d2 + a3 . d3
7.53
D3
Di pakai d3 = 30 cm
Middle Report
Ruas 099
SURFACE
Prime Coat
a1, D1
AC-WC
BASE COURSE
Agregat Kelas A
SUB BASE
Sirtu Kelas A
a2, D2
CBR = CBR base
Ruas 099
D2=15cm
a3, D3
SUB GRADE
CBR = CBR subgrade
Middle Report
D1=4cm
D3=30cm