Anda di halaman 1dari 35

PERANGKAT RPP FISIKA SMA

KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR


KELAS XI SEMESTER 1

Standar Kompetensi: 1.1 Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak
parabola dengan menggunakan vektor

Oleh :

Sri Ratnawati, S.Pd

SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


2012

Kata Pengantar
Puji syukur, alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas kemurahan-Nya,
sehingga Tim guru SMA N 2 Kota Bengkulu dapat menyelesaikan perangkat pembelajaran.
Perangkat ini dibuat dengan maksud agar dapat dijadikan bahan ajar mata pelajaran fisika dan
untuk merencanakan pembelajaran Fisika yang mendidik.
Perangkat ini dibuat sebagai acuan bagi para guru untuk melakukan peer-teaching,
microteaching dan implementasinya dalam pembelajaran nyata melalui kegiatan belajar
sehingga diperoleh hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif
Fisika meliputi produk dan proses, hasil belajar afektif terdiri dari perilaku berkarakter dan
keterampilan sosial, hasil belajar psikomotorik berupa keterampilan dalam melaksanakan
aktivitas kerja ilmiah. Dengan demikian perangkat pembelajaran ini merupakan contoh
perangkat RPP dan kelengkapannya yang melatihkan keterampilan berpikir, keterampilan
proses, keterampilan sosial, dan menumbuhkembangkan perilaku berkarakter. Perangkat ini
terdiri dari: silabus, RPP, LKS dan Kunci LKS, Tabel spesifikasi penilaian,: Penilaian Produk,
Penilaian Kinerja, Penilaian Diri, dan Penilaian Perilaku Berkarakter.
Mudah-mudahan perangkat ini memberikan kemudahan bagi guru Fisika dalam
mengelola pembelajaran sehingga memberikan ruang yang amat luas bagi peserta didiknya
untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan proses, keterampilan sosial, dan
mewujudkan perilaku berkarakter.

Bengkulu, Nopember 2012


Tim Penyusun

Sri Ratnawati, S.Pd

Daftar Isi

halaman
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

i
ii

Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LKS-01: LKS Prior Knowledge

10

LKS-02: LKS Percobaan

12

LP-01: Penilaian Produk

17

LP-02A: Penilaian Kinerja

18

LP-02B: Penilaian Kinerja

19

LP-03: Penilaian Afektif

20

Kunci LKS-01: Prior Knowledge

22

Kunci LKS-02: Percobaan

23

Kunci LP-01: Penilaian Produk

25

Buku Siswa

27

7
8

Guru memberikan arahan agar secara santun setiap anggota


kelompok melakukan percobaan meganalisis gerak
parabola serta melakukannya secara hati-hati teliti sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.
Guru memberi tugas agar setiap kelompok bekerjasama
(sesuai tugas dan tanggungjawab anggotanya)
melanjutkan percobaan.
Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok

9
10
11

12

13
14
15

16

bekerjasama menyusun data hasil percobaan.


Dengan pemantauan guru, Siswa dalam kelompoknya
berdiskusi untuk membuat grafik lintasan parabola
Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok berfikir
secara kreatif, kritis dan logis untuk menginterpretasikan
grafik lintasan parabola dengan benar.
Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok
menganalisis gerak parabola.
Guru memoderatori diskusi kelas: ada kelompok
menyampaikan pendapat; sementara kelompok lain
menanggapi pendapat dan menjadi pendengar yang baik
untuk memperoleh kesimpulan yang logis dalam
menganalisis gerak parabola.
Guru memberi arahan agar siswa dalam kelompok
mengakses kinematika menggunakan analisis vektor
melalui ICT (internet).
Guru mengarahkan siswa untuk mengkaji hasil dari
eksperimen yang diperoleh dengan informasi dari internet
Guru mengarahkan siswa untuk mendiskripsikan besaran
fisika dalam kinematika gerak (gerak lurus, gerak meligkar
dan gerak parabola)
Siswa diberi LP-01 untuk mengukur penguasaan konsep
mereka tentang kinematika gerak (gerak lurus, gerak
meligkar dan gerak parabola)menggunakan analisis vektor
Penutup (5 menit)

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil


percobaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
kinematika gerak (gerak lurus, gerak meligkar dan gerak
parabola).
Guru meminta setiap kelompok berdiskusi untuk
memperoleh jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang
ada dalam LKS-02 di rumah. Hasil kerja kelompok harus
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan usulan agar pembelajaran berikutnya lebih
baik.

H. Penilaian
Teknik
:

Pustaka

Penilaian Produk (LP-01)


Penilaian Kinerja (LP-02A dan LP-02B)
Penilaian Afektif (LP-03)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.
Nur, M. 2008. Pembelajaran Kooperatif, cetakan kedua. Surabaya: PSMS Unesa.
Nur, M. 2008. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa.
Bengkulu, Nopember 2012
Mengetahui :
Kepala SMAN 2 Kota Bengkulu

Guru Bidang Studi Fisika

Dra. Darmawati, Mpd


NIP. 195810281984032005

Sri Ratnawati, S.Pd


NIP. 197911012003122006

LKS-01
LEMBAR KERJA BERPASANGAN 2 SISWA
PENERAPAN KONSEP KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
1. Gambarlah ruang kelasmu dalam sebuah kertas milimeter blok dan tunjukkan posisi meja masingmasing temanmu! Selanjutnya, tentukan jarak dan perpindahan meja teman-temanmu dalam satu
kelas terhadap meja guru!
2. Titik N pada t = 0 berada pada posisi (2,5) m, kemudian pada t = 2 s berada pada posisi (2,8) m.
Tentukan besar vektor kecepatan rata-ratanya!

3. Partikel W melakukan perpindahan sesuai vektor perpindahan:


r = ( 3 t2 i + 4 t j ) m.

Tentukan:
a. vektor kecepatan sebagai fungsi waktu,
b. besar vektor kecepatan saat t = 2 s.
4. Titik A melakukan gerakan pada arah mendatar dengan vector kecepatan v = ( 4 t i +
2j) m/s. Jika posisi awal titik berada di posisi 3 m, tentukan vektor posisi titik saat t = 2 s.
5. Benda T bergerak pada arah tertentu dengan persamaan kecepatan v = (t2 2 ) m/s.
Tentukan perpindahan dan jarak dari t = 0 s hingga t = 4 s.
6. Titik materi melakukan gerak sesuai grafik berikut. Tentukan:
a. jarak yang ditempuh setelah
t = 2 s,
b. jarak yang ditempuh setelah
t = 4 s,
c. jarak yang ditempuh setelah
t = 5 s,
d. d. jarak yang ditempuh setelah
t = 6 s,

e. e. jarak yang ditempuh setelah


t = 7 s.

KUNCI JAWABAN LKS-01


1. Jawaban bervariasi tergantung kedudukan siswa dikelas

LEMBAR KERJA SISWA 2


GERAK PARABOLA
STANDAR KOMPETENSI
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menganalisis gerak lurus gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan
vector.
INDIKATOR
Kognitif:
a. Produk
1. Menganalisis gerak parabola
2. Menetukan penyebab terjadinya gerak parabola

3. Menentukan koefisien muai panjang 3 jenis logam berbeda pada percobaan


pemuaian panjang
4. Membuat laporan percobaan pemuaian panjang secara tepat dan sistematis
b. Proses
1. Melakukan dan memodifikasi percobaan tentang analisa gerak parabola
2. Melakukan pengamatan, pengelompokan, pengukuran, dan menggunakan alat
dalam percobaan
3. Mengkomunikasikan hasil percobaan melalui presentasi dan diskusi
Afektif:
1. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggungjawab;
serta berperilaku santun
2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar
yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
a. Produk:
1. Dihasilkan analisa terhadap gerak parabola
2. ditentukan penyebab terjadinya gerak parabola
b. Proses
1. Disediakan bahan, siswa dapat melakukan dan memodifikasi percobaan tentang
analisa gerak parabola.
2. Melalui percobaan, siswa dapat melakukan pengamatan, pengelompokan,
pengukuran, dan menggunakan alat dalam percobaan
Afektif:
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis,
dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun
2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi
pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi
Psikomotorik:
Terampil dalam menyusun alat dan menggunakan bahan dalam percobaan gerak
parabola.
MASALAH
Bagaimanakah terjadinya gerak para bola?

HIPOTESIS
Rumuskan suatu hipotesis untuk menjawab permasalahan di atas dan dapat diuji
menggunakan alat dan bahan di bawah ini.
___________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
ALAT DAN BAHAN
1. Bola pingpong 2 buah
2. Meja 1 buah
TEORI DASAR

Gerakan bola saat ditendang oleh pen jaga gawang. Bagaimana lintasan bola ketika
ditendang penjaga gawang untuk di oper kan kepada temannya yang ada di posisi depan?
Tam pak bola tidak bergerak lurus, namun melengkung
seperti tampak pada gambar 1.9. Mengapa lintasan bola
berbentuk melengkung?
Ternyata lintasan gerak yang melengkung terjadi akibat
adanya pengaruh gerak dipercepat beraturan pada
sumbu vertikal. Gerakan tersebut disebut gerak
parabola. Dengan demikian gerak parabola adalah gerak
yang lintasannya berbentuk parabola atau melengkung.
Contoh gerak parabola selain lintasan bola yang
ditendang dalam permainan sepak bola, juga gerak peluru yang ditembakkan ke atas dengan
sudut tertentu terhadap arah mendatar. Untuk lebih memahami gerak parabola, lakukan
kegiatan berikut!
Gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan. Perhatikan gambar 1.10 di samping!
Pada sumbu X, gerak yang dialami benda merupakan gerak
lurus ber aturan. Gerak benda tersebut tidak dipe ng aruhi
oleh gaya gravitasi se hingga tidak mengalami percepatan.
Pada arah vertikal (sumbu Y) gerak yang dialami benda
merupakan gerak lurus berubah beraturan. Gerak benda
tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga mengalami perlambatan
Oleh karena kecepatan awal dari gerak parabola membentuk sudut terhadap bidang datar
maka kecepatan awal itu diuraikan dalam komponen horisontal dan vertikal. Komponen
vertikal digunakan untuk mencari waktu geraknya saat di udara dan komponen horisontalnya
digunakan untuk mencari jarak yang ditempuh. Sehingga dalam persamaan yang diperoleh
akan diuraikan pada sumbu X dan sumbu Y
Beberapa persamaan yang berhubungan dengan gerak parabola adalah:
Sedangkan persamaan kecepatan dan arah gerak benda dirumuskan:
Sumbu X:
vox = vo. cos
vx = vo. cos
x = vx. t = vo. Cos . T

Sumbu Y:
voy = vo. sin

vy = vo. sin g . t

y = vo. sin . t .1/2 g .t2

tan= vy/vx
Keterangan:
vo : kecepatan awal (m/s)
vox : kecepatan awal pada sumbu X (m/s)
voy : kecepatan awal pada sumbuY (m/s)
vx : kecepatan pada sumbu X (m/s)
vy : kecepatan pada sumbu Y (m/s)
v : kecepatan pada suatu saat (m/s)
x : kedudukan atau posisi pada sumbu X (m)
y : kedudukan atau posisi pada sumbu Y (m)
: arah gerakan benda
: sudut elevasi
g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :


1.

Menjelaskan analisa terhadap gerak parabola


2. menentukan penyebab terjadinya gerak parabola

VARIABEL PERCOBAAN
Beberapa variabel yang perlu diukur dalam eksperimen ini adalah:
waktu yang diperlukan bola pertama dan kedua untuk sampai di tanah!

PROSEDUR PERCOBAAN
Persiapan
1). Perhatikan kelengkapan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan, apakah
sudah lengkap atau belum, jika masih ada kekurangan hubungi asisten/dosen
2). Pahami langkah percobaan yang akan dilakukan
Langkah Percobaan
1). Ambil dua buah bola pingpong dan letakkan di tepi sebuah meja yang cukup tinggi!
2). Jatuhkan kedua bola tersebut secara bersamaan dengan ketentuan sebagai berikut!
a. Bola pertama jatuh bebas dari tepi meja.
b. Bola kedua diberi kecepatan mendatar sejajar meja.
3). Catat waktu yang diperlukan bola pertama dan kedua untuk sampai di tanah! Buatlah
perbandingannya!
4). Analisislah gerakan kedua bola tersebut dan buatlah kesimpulan!
5). Diskusikan hasil pengamatanmu di depan kelas! Beri kesempatan kepada kelompok
lain untuk menanggapi!

6). Kembalikan semua peralatan ke tempat semula! Jagalah kebersihan lingkungan dan
tubuhmu!

TUGAS
1. Pada bola pertama terjadi satu gerak, gerak apakah itu? Jelaskan!
2. Pada bola ke dua terjadi perpaduan antara GLB dan GLBB. Manakah yang
dimaksud gerak GLb dan GLBB pada percobaan bola ke dua?
3. Disebut gerak apakah, gerak yang terjadi pada bola kedua? Jelaskan !
4. Jika kita misalkan kecepatan yang kita berikan pada bola ke dua adalah 20 m/s dan
percepatan grafitasi bumi 10 m/s2, Tentukan passamaan kecepatan mendatar vx bola
dan kecepatan vertical vy bola.

DAFTAR ACUAN
siswanto, sukaryadi.. 2009. Kompetensi Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional

JAWABAN LKS 2
Pertanyaan:
1. Pada bola pertama terjadi satu gerak, gerak apakah itu? Jelaskan!
2. Pada bola ke dua terjadi perpaduan antara GLB dan GLBB. Manakah yang
dimaksud gerak GLB dan GLBB pada percobaan bola ke dua?

3. Disebut gerak apakah, gerak yang terjadi pada bola kedua? Jelaskan !
4. Jika kita misalkan kecepatan yang kita berikan pada bola ke dua adalah 20 m/s dan
percepatan grafitasi bumi 10 m/s2, Tentukan passamaan kecepatan mendatar vx bola
dan kecepatan vertical vy bola.
Jawaban:
1. Gerak yang terjadi pada bola pertama adalah gerak jatuh bebas. Bola pertama jatuh
dengan lintasan lurus vertical ke bawah, dan dilepaskan tanpa kecepatan awal.
2. GLB pada bola ke dua adalah gerak yang menyebabkan bola menjauhi meja secara

horizontal, gerak ini terjadi karena bola diberika kecepatan awal dengan arah
mendatar sejajar meja. GLBB pada bola kedua adalah gerak yang menyebabkan bola
menjauhi meja secara vertical atau bola jatuh kebawah, gerak ini disebabkan gaya
grafitasi bumi.
3. Gerak pada bola kedua disebut gerak parabola karena gerak ini memiliki lintasan
yang melngkung dan merupakan perpaduan GLB dan GLBB.

BUKU SISWA (BS-01)


A. GERAK LURUS
Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus. Contoh
benda yang melakukan gerak lurus adalah mobil balap yang melintasi track lurus. Seekor
kuda yang dipacu pada lintasan lurus juga merupakan contoh gerak lurus. Gerak lurus ada
dua macam, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus suatu benda dengan kecepatan tetap. Gerak lurus
berubah beraturan adalah gerak lurus suatu benda dengan percepatan tetap. Untuk memahami
gerak lurus, perhatikanlah besaran-besaran yang berkaitan dengan gerak, yaitu:
1. Posisi Benda pada Suatu Bidang
Pada ilustrasi di awal , ketika mobil balap berada di garis start, mobil balap dikatakan
berada pada posisi awal. Setelah mobil bergerak, posisi mobil balap berubah terhadap garis
start. Dengan demi kian, untuk mengetahui posisi suatu titik diperlukan suatu titik acuan.
Contoh lain misalnya ketika pesawat terbang akan mendarat di sebuah bandara. Pilot pesawat
tersebut akan memberi laporan kepada petugas

penjaga menara kontrol. Pilot

menginformasikan posisi pesawat terhadap bandara, kecepatan pesawat, dan berbagai hal
yang berkaitan dengan per siapan pendaratan. Berdasarkan informasi dari pilot tentang posisi
dan kecepatan pesawat men dekati bandara, petugas menara akan memberi instruksi teknis
tentang pendaratan pesawat. Dengan demikian, informasi tentang posisi pesawat pada suatu
titik sangat diperlukan. Pada umumnya, posisi suatu titik ditunjukkan dengan sebuah
koordinat. Sebuah koordinat memiliki titik acuan atau kerangka acuan. Berdasarkan kerangka
acuan, dapat digambar kan posisi suatu titik pada koordinat tersebut. Pada contoh di atas,
posisi pesawat dapat ditunjukkan berdasarkan acuannya terhadap menara kontrol. Sebagai
contoh, pesawat berada pada ketinggian 2.000 m dari menara kontrol dan berjarak mendatar
3.000 m. Posisi tersebut akan lebih mudah dipahami jika dinyatakan dalam sebuah grafik.
Salah satu grafik yang digunakan untuk menunjukkan posisi benda adalah grafik kartesius.
Misalnya ketika menggambarkan posisi pesawat seperti contoh di atas. Jika titik (0,0)
menunjukkan kedudukan menara kontrol maka posisi pesawat pada jarak mendatar
menunjukkan angka 3.000 m dan ketinggian 2.000 m. Kedudukan tersebut apabila
dinyatakan dalam koordinat kartesius akan tampak seperti pada gambar. Selain menggunakan

grafik kartesius, posisi pesawat tersebut dapat pula ditunjuk kan dengan menggunakan grafik
koordi nat polar (r , ). r adalah jarak suatu titik ke pusat koordinat dan adalah sudut dari
sumbu X positif dalam koordinat kartesius menuju titik dengan arah berlawanan dengan arah
jarum jam. Hubungan antara koordinat kartesius dengan koordinat polar adalah:

Posisi suatu benda selain dinyatakan dengan koordinat kartesius dan koordinat polar, juga
dapat dinyatakan dalam vektor satuan. Adapun persamaan umum vektor posisi dalam
koordinat kartesius dua dimensi adalah:
r=xi+yj
dengan besar vektor satuan i = 1 dan besar vektor satuan j = 1. Penulisan vektor satuan
dinyatakan dengan huruf miring dan huruf tebal. Misalnya
vektor satuan yang searah sumbu X dinyatakan dengan i.
Vektor posisi suatu titik dalam dua dimensi juga dituliskan
dengan cara yang sama, misalnya r. Prinsip penulisan
lambang tersebut tidak baku namun lazim digunakan.
Penulisan vektor juga dapat dilakukan dengan memberi
tanda panah di atas lambang vektor atau dengan
memberikan harga mutlak pada lambang vektor untuk melambangkan besar vektor.
2. Perpindahan
Pada ilustrasi di awal , ketika pesawat mendekati menara kontrol, dikatakan bahwa
posisi pesawat mengalami perubahan. Perubahan posisi suatu benda, seperti pesawat
terhadap titik acuan menara kontrol menunjukkan bahwa benda telah berpindah. Besar
perpindahan dapat ditunjukkan dengan perubahan vektor posisi suatu benda. Oleh karena
perpindahan diperoleh dari perubahan vektor posisi maka perpindahan merupakan besaran
vektor. Sebagai besaran vektor, arah merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
perpindahan. Pengertian perpindahan perlu dibedakan dengan jarak. Sebagai contoh, seorang
anak berjalan ke timur sejauh 10 m kemudian kembali ke arah barat 4 m. Anak tersebut

dikatakan melakukan perpindahan sebesar 6 m. Sedangkan jarak yang ditempuhnya sebesar


14 m. Dengan demikian, ada perbedaan pengertian antara perpindahan dengan jarak.
Adanya perbedaan pengertian perpindahan dan jarak akan berimplikasi terhadap
pengertian kecepatan (velocity) dan kelajuan (speed). Perpindahan yang ditempuh oleh suatu
benda tiap satuan waktu akan menunjukkan kecepatan. Adapun besarnya jarak yang
ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu menunjukkan kelajuan. Suatu benda dikatakan
melakukan perpindahan jika posisi benda tersebut mengalami perubahan terhadap titik acuan.
Untuk memahami perpindahan suatu benda atau titik, perhatikanlah contoh gerakan titik N
berikut ini!
Jika dalam sistem koordinat kartesius, titik N mula-mula berada di posisi (1,1) m dan saat t =
4 s titik N berada di titik (4,5) m maka besaran-besaran yang berkaitan dengan vektor
perpindahan adalah:
Vektor posisi awal titik N:
rN1 = 1 i + 1 j
rN2 = 4 i + 5 j
Vektor perpindahan titik N:
rN = rN2 rN1
rN = (4 i + 5 j) (1 i + 1 j)
rN = 3 i + 4 j
3. Kecepatan
Seperti telah kita pelajari sebelumnya, kecepatan menunjukkan adanya perpindahan
yang ditempuh oleh suatu benda tiap satuan waktu. Sebagai contoh, jika seorang anak pergi
ke arah timur sejauh 8 m dalam 4 sekon maka dikatakan kecepatan anak tersebut 2 m/s. Hal
ini akan memiliki makna yang berbeda jika dalam 4 sekon berikutnya, anak tersebut kembali
ke arah barat 8 m. Anak tersebut dapat dikatakan tidak melakukan perpindahan karena tidak
mengalami perubahan posisi terhadap titik acuan (berada di titik semula) sehingga
kecepatannya adalah nol. Gerakan mobil balap pada ilustrasi di awal, sulit ditentukan
kecepatannya. Hal ini dikarenakan saat mobil memulai balapan, mobil dipacu dengan cepat.
Namun, saat mobil hendak memasuki tikungan, kecepatan mobil berkurang. Oleh karena
kecepatan mobil dapat berubahubah, dikenal istilah kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.

a. Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata dinyatakan sebagai hasil bagi per
pindahan terhadap selang waktu dari perpindahan itu.
Perhatikan gambar berikut! Sebuah titik bergerak dari A
ke B selama selang waktu t. Perpindahan yang dialami
titk tersebut AB = r. Jika vektor posisi titik tersebut
ketika di A adalah r1 dan di B adalah r2, dengan
mengguakan metode poligon yang telah kamu pelajari di
kelas X, akan diperoleh kecepatan rata-rata titik tersebut adalah:

Keterangan:
v : kecepatan rata-rata (m/s)
r : perpindahan (m)
t : selang waktu perpindahan (s)
b. Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata untuk selang waktu t yang mendekati
nol. Kecepatan sesaat dapat dirumus kan dalam persamaan limit sebagai berikut.

Apabila perpindahan suatu titik dilambangkan dalam sumbu X dan waktu dalam
sumbu Y maka kecepat an sesaat pada suatu perpindahan ditunjuk kan oleh kemiringan garis
singgung pada titik tersebut. Apabila kecepatan sesaat dari suatu grafik bernilai negatif,
berarti arah kecepatan tersebut berlawanan dengan arah gerakan benda atau arah perpindahan
benda. Demikian pula jika kecepatan saat itu adalah nol maka benda dikatakan tidak
berpindah.

4. Percepatan
Pada ilustrasi di awal bab, mobil balap yang semula diam, dipacu dengan cepat saat
lampu start menyala hijau. Dengan demikian, kecepatan dari mobil mengalami perubahan.
Demikian juga saat mobil mendekati tikungan, kecepatan mobil diperkecil hingga mencapai
titik aman untuk membelok. Sehingga, kecepatan mobil sejak start hingga finish senantiasa
mengalami perubahan. Peristiwa perubahan kecepatan gerak benda juga dapat kamu rasakan
saat berangkat sekolah menggunakan motor. Ketika kamu berangkat ke sekolah naik motor,
motor yang kamu kendarai tentu tidak berjalan dengan kecepatan tetap. Motor yang kamu
kendarai kadang berjalan cepat, pelan, atau bahkan harus berhenti sesuai kondisi lalu lintas
sehingga kecepatan laju kendaraanmu berubahubah setiap waktu. Perubahan kecepatan tiap
satuan waktu tersebut disebut dengan percepatan. Seperti halnya kecepatan, percepatan ada
dua macam yaitu percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
a. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu.
Semakin besar perubahan kecepatan maka semakin besar pula percepatannya. Jika selang
waktu yang diguna kan untuk melakukan perubahan kecepatan semakin kecil maka besar
percepatan se makin besar. Percepatan ratarata dirumus kan sebagai berikut.

b. Percepatan sesaat
Percepatan sesaat sebagai perubahan kecepatan sesaat terhadap waktu dapat ditentukan
dengan analogi seperti kecepatan sesaat. Namun secara teoritis, percepatan sesaat dapat
didefinisikan sebagai harga limit percepatan rata-rata, dengan mengambil t yang mendekati
nol.

B. GERAK MELINGKAR
Perpindahan Sudut
Sudut yang dibentuk oleh partikel-partikel CD selama CD berputar terhadap porosnya
disebut perpindahan sudut ( notasi ).
Perpindahan sudut adalah sudut yang disapu oleh sebuah garis radial mulai dari
posisi awal garis

0 ke posisi garis akhir . Tentu saja; = - 0 .


> 0 untuk putaran berlawanan arah jarum jam
< 0 untuk putaran searah arah jarum jam

Definisi radian
x
(rad) = r ......................................(3.1)

Dalam satu putaran lengkap, panjang busur x sama dengan keliliong lingkaran (x = 2

r) sehingga persamaan (3.1) memberikan:


x
2r
= r = r = 2 rad

Konversi satuan sudut


1 putaran = 360 = 2 rad
180
1 rad = derajat = 57,3

Kecepatan Linear
Kecepatan linear v adalah hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh partikel
dengan selang waktu tempuhnya.
panjangl int asanlinear
Kelajuan linear = selangwaktutempuh
2r
v= T

1
Karena f = T ,maka ditulis juga

2r
v = T = 2 r f

Kecepatan Sudut
Selang waktu partikel untuk menempuh satu putaran adalah T. sedang dalam satu
putaran, sudut pusat yang ditempuh partikel adalah 360 atau 2 rad. Kecepatan sudut
adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya.
sudutpusat
Kecepatan sudut = waktutempuh

2
= T
1
Karena T = f, maka dapat ditulis juga

2
= T = 2 f

Dengan harus dinyatakan dalam rad/s .


Jika disubtitusikan = 2 f ke dalam persamaan v = 2 r f akan diperoleh hubungan v
dan , yaitu:
v = 2 r f = r(2 f)
v = r
Kecepatan sudut rata-rata dan sesaat
Dalam gerak lurus, kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi perpindahan
linear dengan selang waktu. Mirip dengan itu, dalam gerak melingkar kecepatan sudut
rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi perpindahan sudut dengan selang waktu.
perpindaha nsudut
selangwaktu
Kecepatan sudut rata-rata =

= t =

2 1

t 2 t1

Telah kita ketahui bahwa kecepatan (linear) sesaat v diperoleh dengan mengukur
perpindahan linear x dalam selang waktu yang sangat singkat ( t 0) . Mirip dengan

itu kecepatan sudut sesaat diperoleh dengan mengukur perpindahan sudut dalam
selang waktu yang sangat singkat ( t 0) . Secara matematis ditulis:

= t untuk t sangat kecil

Perhatikan, = t , arah kecepatan sudut tentu saja searah dengan arah perpindahan

sudut .

Arah kecepatan sudut

> 0 untuk putaran berlawanan arah jarum jam


< 0 untuk putaran searaharah jarum jam
Satuan SI untuk adalah rad/s.

C. GERAK PARABOLA
Gerak ini adalah gerak dalam dua dimensi dari peluru/bola yang dilempar miring ke
atas. Kita anggap bahwa gerak ini terjadi dalam ruang hampa, sehingga pengaruh udara pada
gerakan peluru dapat diabaikan. Gerak sebuah peluru dipengaruhi oleh suatu percepatan
grafitasi g dengan arah vertikal ke bawah. Pada arah horisontal percepatannya sama dengan
nol.
Kita pilih titik asal sistem koordinat pada titik dimana peluru
mulai terbang. Kita mulai menghitung waktu pada saat peluru
mulai terbang, jadi kita ambil, pada saat
( 0,0 )
Persamaan pada sumbu x : vx = vo cos
x = vo cos . t
Persamaan pada sumbu y : vy = vo sin - g . t
y = vo sin . t -

1
2

g . t2

Untuk sembarang titik P pada lintasan :


2

v P v X vY

vY
tg = v X

Titik tertinggi ( titik Q ) yang dapat ditempuh oleh peluru adalah :

t = 0 peluru di

Dapat dicari sebagai berikut :


Syarat benda mencapai titik tertinggi adalah vy = 0
vy = vo sin - gt

0 = vo sin - gt

vo sin
g
tmax =
substitusikan ke : y = vo sin . t -

1
2

g . t2

v0 2 sin 2
2g
di dapat : ymax =
Dengan demikian titik tertinggi dicapai peluru jika = 900
Jarak terjauh ( titik R ) yang dapat ditempuh oleh peluru adalah :
Syarat mencapai titik adalah : y = 0 atau waktu yang di tempuh benda adalah :

vo sin
g
t= 2
substitusikan ke : x = vo cos . t dan sin 2 = 2 sin cos
v0 sin 2
g
di dapat : xmax =
2

Dengan demikian jarak tembak terjauh oleh peluru dicapai jika sudut = 450
Benda-benda yang melakukan gerakan peluru atau parabola dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Pertama, benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Gaya,
selengkapnya kita pelajari pada pokok bahasan Dinamika (Dinamika adalah ilmu fisika yang
menjelaskan gaya sebagai penyebab gerakan benda dan membahas mengapa benda
bergerak demikian). Pada kesempatan ini, kita belum menjelaskan bagaimana proses bendabenda tersebut dilemparkan, ditendang dan sebagainya. Kita hanya memandang gerakan
benda tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh
gravitasi.
Kedua, seperti pada Gerak jatuh bebas benda-benda yang melakukan gerak peluru
dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2.
Ketiga, hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut ditendang, dilempar,
ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal hingga bergerak,
maka selanjutnya gerakannya bergantung pada gravitasi dan gesekan alias hambatan udara.

Karena kita menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak peluru, gesekan
udara diabaikan.
Jenis-jenis Gerak Parabola
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola.
Pertama, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan
sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk demikian. Beberapa di
antaranya adalah gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola, gerakan bola basket
yang dilemparkan ke ke dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola volly, gerakan
lompat jauh dan gerakan peluru atau rudal yang ditembakan dari permukaan bumi.

Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah
dari ketinggian tertentu.

Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah.

Sudut elevasi
sudut elevasi merupakan sudut antara suatu arah gaya dan suatu permukaan pijaknya.

Fungsi gerak peluru


fungsi dari gerak peluru cukup banyak
pertama fungsi dari gerak peluru misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat
menembakan rudal maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan
dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian
tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga dapat mencapai tempat lawan
dan menembakan ke arah yang benar atau mencapai tempat yang diinginkan
kedua fungsi gerak peluru dalam lompatan para atlet saat lompat jauh yaitu gerakan
atau lompatan yang didapatkan oleh atlet pada saat melompat dan menumpu kakinya pada
sesuatu sehingga mendapat kekuatan untuk melompat sehingga dapat mencapai tempat

lompatan sampai kakinya menyentuh tanah fungsi gerak peluru yang terdapat didalam
lompatan sang atlet adalah membantu sang pelari mendapatkan lompatan yang jauh
Latihan!

1. Mobil Kaka mula-mula diam dan berada di pusat koordinat. Selanjutnya mobil itu
diberi percepatan selama 3 s. Tentukan besar perpindahan mobil jika vektor
percepatannya a = 3 t i + 2 j!
2. Posisi sebuah sudut ditentukan oleh persamaan: = (2 t2 + 5) rad. Tentukan:
a) posisi sudut saat t = 0 s,
b) posisi sudut saat t = 3 s,
c) kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 s hingga t = 3 s,
d) kecepatan sudut saat t = 3 s.
3. Sebuah bola ditendang oleh Tambunan dengan sudut elevasi 45 dan kecepatan awal
20 m/s. Tentukan:
a) posisi saat t = 1 s,
b) koordinat titik tertinggi,
c) koordinat titik terjauh,
d) kecepatan saat t = 1 s,
e) arah kecepatan saat t = 1 s.
Pustaka
1. Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
2. Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
3. Ingersoll, L. R, Martin, M, J, dan Rouse, T. A, Experiment in Physics.
4. Margenau, H, W, R, Waston dan C. G.

LP-01
PENILAIAN PRODUK
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat dan tepat!
1. Nambuhan menaiki motor dengan persamaan kecepatan v = ( 2 t2 i + 8 t j ) m/s.
Tentukan:
a. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s,
b. komponen sumbu X percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s,
c. komponen sumbu Y percepatan rata-rata t = 1 s hingga t = 3 s,
d. besar percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s,
e. arah percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s.
2. Sebuah bola ditendang oleh Tambunan dengan sudut elevasi 45 dan kecepatan awal
20 m/s. Tentukan:
a. posisi saat t = 1 s,
b. koordinat titik tertinggi,
c. koordinat titik terjauh,
d. kecepatan saat t = 1 s,
e. arah kecepatan saat t = 1 s.
3. Kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan: = (3
t2 + t ) rad/s.
Tentukan:
a. kecepatan sudut saat t = 1 s,
b. kecepatan sudut saat t = 4 s,
c. percepatan sudut rata-rata dari t = 1 s hingga t = 4s
d. percepatan sudut saat t =5 s,
e. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 2 rad

JAWABAN LP-01
PENILAIAN PRODUK
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat dan tepat!
4. Nambuhan menaiki motor dengan persamaan kecepatan v = ( 2 t2 i + 8 t j ) m/s.
Tentukan:
f. vektor percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s,
g. komponen sumbu X percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s,
h. komponen sumbu Y percepatan rata-rata t = 1 s hingga t = 3 s,
i. besar percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s,
j. arah percepatan rata-rata dari t = 1 s hingga t = 3 s.
Jawab:
a
a.

b.

a x 8m / s 2

c.

a y 8m / s 2

d.

e.

v v2 vt
2 32 i 8 3 j 2 12 8 1 j

8i 8 j m / s 2
t
t 2 t1
3 1

a 82 82 8 2 m / s 2

tan

5
5 maka 450

5. Sebuah bola ditendang oleh Tambunan dengan sudut elevasi 45 dan kecepatan awal
20 m/s. Tentukan:
f. posisi saat t = 1 s,
g. koordinat titik tertinggi,
h. koordinat titik terjauh,
i. kecepatan saat t = 1 s,
j. arah kecepatan saat t = 1 s.
Jawab:

a.

x v0 . cos .t 20. cos 450.1 10 2m / s

1 2
1
g .t 20. sin 450.1 .10.12 10 2 5 m / s
2
2
10 2 ,10 2 5 m / s
Jadi bola setelah satu second adalah
b. Pada titik tertinggi vy=0, sehingga:
vy = vo. sin g . t
0 = 20 . sin 45 10 . t
t=s
Nilai t tersebut kemudian dimasukkan pada
x = vo. cos . t = 20 . cos 45 . = 20 m/s
y = vo. sin . t 1/2. g . t2 = 20 . sin 45 . 2 1/2 . 10 . ( 2 )2 = 10 m/s
Jadi, posisi bola pada titik tertinggi adalah (20,10) m/s.
y v0 . sin .t

c. Pada titik terjauh y = 0 sehingga:

y = vo. sin . t 1/2 . g . t2


0 = 20 . sin 45 . t 1/2 . 10 . t2
0 = 20 .1/2 2 . t 5 . t2
0 =10 2 t 5 t2
0 = t(10 2 -5t)
t = 0 atau 10 2 5 t = 0
5 t =10 2
t =2 2
maka diperoleh nilai t = 0 atau t = 2 2 s.
Gunakan t = 2 2 s
x = vo. cos
. t = 20 . cos 45 . 2 . 2 = 40 m
Jadi, posisi bola di titik terjauh adalah (40,0) m.
d. vx = vo. cos = 20 . cos 45 = 10 2 m/s
vy = vo. sin g . t = 20 . sin 45 10 . 1
vy = (10 2 10) m/s

10 2 10 2 10
10 2 10 0,293

v v x2 v y2
e.

tan

vy
vx

10 2

10 5 2 2 m / s

0
= m/s maka 16,3

6. Kecepatan sudut sebuah roda dinyatakan dalam sebuah persamaan: = (3


t2 + t ) rad/s.
Tentukan:
f. kecepatan sudut saat t = 1 s,
g. kecepatan sudut saat t = 4 s,
h. percepatan sudut rata-rata dari t = 1 s hingga t = 4s
i. percepatan sudut saat t =5 s,
j. posisi sudut saat t = 2 s, jika posisi sudut awal 2 rad
Jawab:
a. = (3 (1)2 + 1 ) = 4 rad/s
b. = (3 (4)2 + 4 ) = 52 rad/s
d 52 4

16rad / s
dt
4 1
c.

d 3t 2 t
6t 1
dt
d.
maka saaat t =5s
6 5 1 31rad / s

e.

0 3t 2 t dt

1
2 t3 t2
2 maka pada saa t =2s diperoleh
12rad

LP-2A
Format Penilaian Kinerja
Rubrik:
Skor

rubrik ini digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja siswa pada waktu mengerjakan
tugas tugas dan kerja ilmiah
Kemampuan/keterampilan
yang dinilai Skor

Kemampuan mengorganisasi
tugas, kerja, atau kegiatan

Ketepatan melaksanakan
tugas

Siswa mempunyai pemahaman yang


jelas tentang maksud tugas yang
diberikan.

Ia mampu mengorganisasikan tugas


dengan cara yang logis sesuai dengan
suruhan yang
diberikan.
Ia mampu mengikuti instruksi, tapi
membutuhkan beberapa bantuan dalam
mengembangkan
prosedur
kerja/
kegiatan yang logis

siswa mengamati, mengukur,


mencatat
dan
melakukan
kegiatan-kegiatan
lainnya
dengan benar dan aman.
Pengamatan, pengukuran, dan
hasil kegiatan lainnya pada
umumnya memuaskan, tapi
masih ada kesalahan dalam
ketepatan
mencatat
atau
membahas.
Siswa banyak melakukan
kesalahan, baik pencatatan, dan
ketepatan dalam pencatatan
atau pun hasil kerja lainnya

Siswa membutuhkan sedikit bantuan


untuk memahami tujuan kegiatan,
tugas atau percobaan.
4

Ia mampu mengikuti tugas/instruksi


jika diberikan sejumlah bantuan yang
berarti

Siswa
membutuhkan
bantuan
secukupnya untuk memahami tujuan
kegiatan, tugas atau percobaan, serta
dalam mengorganisasikan kerjanya.

Siswa banyak bergantung pada


bantuan dan dukungan agar mampu
memahami tujuan tugas/ kegiatan
yang diberikan, dan melakukannya.

Bantuan tetap dibutuhkan walaupun


dalam instruksi yang sederhana.
Ketidaktepatan dalam pengamatan,
pengukuran atau unsur-unsur hasil
kerja lainnya.

Banyak pengamatan /unsurunsur bahasan luput diamati


atau tidak dicatat/dibahas/
dikerjakan.

Siswa tidak mampu mengikuti


suruhan/instruksi dari tugas yang
diberikan.

Tidak memahami tujuan kegiatan,


tugas atau percobaan yang diberikan
serta tidak mampu melaksanakan
walaupun dengan bantuan.

Pengamatan, pengukuran atau


unsur-unsur hasil kerja lainnya
tidak benar atau relevan dengan
tugasnya

Lembar Penilaian Kinerja


No

Nama Siswa
1

Tugas
3 4 5

Kerja Ilmiah
2 3 4 5

Diskusi
2 3 4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

LP-2B
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Rubrik : digunakan untuk menilai kegiatan diskusi
Nilai 5 : Bila siswa berperan aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab, mampu
mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan ide-ide baru.
Nilai 4 : Siswa aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab mampu mengajukan
pertanyaan tingkat tinggi tapi tidak ada ide baru.
Nilai 3 : Siswa aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab, mampu mengajukan
pertanyaan tingkat rendah
Nilai 2 : Siswa kurang aktif dalam diskusi hanya sesekali bertanya
Nilai 1 : siswa pasif dan tida mengajukan pertanyaan maupun memberikan jawaban

Lembar Penilaian Diskusi dan Presentasi


No

Nama Siswa
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tugas
3 4 5

Kerja Ilmiah
2 3 4 5

Diskusi
2 3 4

10
11
12
13
14
15

LP-03
PENILAIAN AFEKTIF
Lembar ini disusun untuk mengetahui sikap siswa selama mengikuti pembelajaran fisika.
Nama:...............
No.

Aspek sikap

Skala sikap
1

Karakter
1

Logis
Berpendapat yang didasari argument
Membuat hubungan sebab akibat
Aktivitas yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas

Berpikir kreatif

Melakukan tindakan yang bersifat analisis


Melakukan tindakan yang bersifat sintesis
Mampu menentukan pilihan yang dianggap paling
baik
Mampu menciptakan alternatif yang lebih baik
3

Jujur
Melakukan kegiatan (mengamati, mencatat,
menyimpulkan- keterampilan proses) dengan
obyektif
Berargumen secara obyektif

Bekerja teliti

Bertanggung jawab

Peduli

Berperilaku santun

Keterampilan Sosial
1

Bekerjasama,

Menyampaikan pendapat,

Menjadi pendengar yang baik,

Menanggapi pendapat orang lain

LP-03
PENILAIAN AFEKTIF
Lembar ini disusun untuk mengetahui sikap siswa selama mengikuti pembelajaran fisika.
Nama:...............
No.

Aspek sikap

Skala sikap
1

Karakter
1

Logis

Berpikir kreatif

Jujur

Bekerja teliti

Bertanggung jawab

Peduli

Berperilaku santun

Keterampilan Sosial
1

Bekerjasama,

Menyampaikan pendapat,

Menjadi pendengar yang baik,

Menanggapi pendapat orang lain

Anda mungkin juga menyukai