PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memastikan bahwa orang yang masuk ke dalam suatu perusahaan
adalah orang yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan merupakan langkah
manajemen yang paling penting.
Berbagai langkah manajemen lain, seperti penetapan sasaran, misi dan
visi perusahaan, strategi, kebijakan, program jangka panjang, menengah dan
jangka
pendek,
penetapan
anggaran,
eksekusi
rencana
dan
proses
BAB II
ISI
A. Pengertian Seleksi
Pengertian seleksi menurut beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut:
1. Menurut Agus Sunyoto (2008:170), seleksi adalah usaha
menjaring
dari
mereka
yang
dianggap
nantinya
bisa
yang
digunakan
untuk
memutuskan
apakah
Wiludjeng
(2007:99),
seleksi
adalah
proses
dilaksanakan.
Hal
ini
berarti
telah
terkumpul
Simamora
(2004),
seleksi
merupakan
proses
seleksi
untuk
posisi
yang
tersedia
di
dalam
perusahaan.
6. Sedangkan menurut Teguh (2009) menjelaskan bahwa
seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah
yang spesifik dari kelompok pelamar yang paling cocok dan
memenuhi syarat untuk jabatan tertentu. Ada tiga hal yang
menyebabkan seleksi menjadi hal yang penting, yaitu:
a. Kinerja
seorang
manajer
tergantung
pada
sebagian
kinerja bawahannya.
b. Seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan yang
dikeluarkan
oleh
perusahaan
dalam
pengangkatan
merupakan
sumber
bagian
daya
materi
manusia
dari
operasional
yaitu
pengadaan
diterima
atau
ditolak
untuk
menjadi
karyawan
harus
pembinaan,
pengembangan,
pengendalian
dan
organisasi
yang
bersangkutan
senantiasa
akan
Menurut
Hasibuan
(2005:49),
seleksi
perekrutan
yang
inovatif
dan
bertanggung
jawab
sepenuhnya.
9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.
10. Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.
11. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan.
12. Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri.
13. Karyawan yang mempunyai prilaku dan budaya malu.
C. Langkah-langkah dalam Proses Seleksi
Menurut Notoatmodjo (2003:135) mengemukakan bahwa
terdapat tujuh langkah seleksi, yaitu sebagai berikut :
1. Penerimaan pendahuluan.
2. Test-test penerimaan.
3. Wawancara seleksi.
4. Pemeriksaan referensi.
5. Evaluasi medis.
6. Wawancara atasan langsung
7. Keputusan penerimaan
Selanjutnya tujuh langkah seleksi di atas akan diuraikan
secara rinci, sebagai berikut :
1. Penerimaan pendahuluan.
sendiri
maka
wawancara
pendahuluan
dapat
tes
dilaksanakan
untuk
memperoleh
Macam-macam tes :
a.Knowledge test (tes pengetahuan) yaitu bentuk tes yang
menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para
pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan
kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Performance
test
yaitu
bentuk
tes
yang
mengukur
pekerjaan
yang
akan
dipegangnya.
Sebagai
serangkaian
kegiatan
untuk
mengukur
dan
sesuatu.
Dalam
tes
kecakapan
dapat
intelektual,
keruangan
dan
mekanikal,
ciri-ciri
berstruktur.
kepribadian
Individu
jawabannya
harus
terhadap
ambiguous.
yang
bentuknya
memberikan
memperlihatkan
secara
kepribadiannya.
Meskipun
jawaban-
rangsang-rangsang
Jawaban-jawabannya
lebih
ini
lengkap
tes-tes
projektif
tidak
yang
akan
dinamika
banyak
untuk
tujuan
tersebut
tidaklah
jarang
dipengaruhi
oleh
variabel-variabel
dalam
pekerjaan
(yang
lebih
bercorak
dipergunakan.
Hal
ini
dimungkinkan
karena
pertukaran
informasi
pewawancara
mempelajari
dua
pelamar
arah
dan
yaitu
pelamar
informasi
yang
diperoleh
melalui
dapat
sesungguhnya.
mengungkapkan
Walaupun
potensi
demikian
hal
pelamar
ini
yang
tergantung
c.
d.
e.
f.
Memberikan informasi
Meyakinkan
Memberikan kesan
Mengambil keputusan.
jabatan),
disusunlah
pertanyaan-pertanyaan
menawarkan
barang
untuk
dibeli
kepada
dalam
psikoterapi
dan
perasaan-perasaan
dari
orang
yang
mendapatkan
banyak
informasi
dari
yang
dalam
kaitannya
sebelumnya,
dengan
kehidupan
tidak
dapat
digunakan
untuk
membuat
sebaiknya
juga
digunakan
mengarah/directive interview.
c. Wawancara ganda
Menggunakan
beberapa
mewawacarai
satu
calon.
teknik
yang
pewawancara
untuk
Dapat
terjadi
calon
jawaban-jawaban
yang
diberikan
maka
10
kesalahan
efektivitas
wawancara
wawancara
akan
Berbagai
bentuk
wawancara.
secara
terinci
dapat
dijelaskan
sebagai berikut:
1. Halo Effect
Kesalahan ini terjadi bila pewawancara menggunakan
informasi terbatas tentang pelamar untuk berprasangka
dalam evaluasi terhadap karakteristik-karakteristik lain
pelamar. Contoh, seorang pelamar yang mempunyai
senyuman menarik (apalagi kalau cantik atau ganteng)
dan simpatik diperlakukan sebagai calon unggul sebelum
wawancara dimulai.
2.
Leading Questions
Kesalahan
ini
telegram
jawaban
memberi
akibat
arah
pewawancara
yang
diinginkan
pertanyaan-pertanyaan
mengirimkan
dengan
cara
wawancara.
ini
pewawancara
merupakan
terhadap
hasil
prasangka
kelompok-kelompok
pribadi
tertentu.
11
untuk
menyombongkan
membual
keberhasilan,
kepada
atau
pelamar,
melakukan
menceritakan
rencana-rencana
perusahaan,
untuk
menunjukkan
informasi
tentang
perusahaan
tidak
perlu
mengeluarkan
biaya
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi
7. Tes kesehatan
8. Wawancara akhir atasan langsung
9. Memutuskan diterima atau ditolak.
Adapun cara seleksi yang digunakan oleh perusahaan maupun
organisasi dalam penerimaan karyawan baru dewasa ini
dikenal dengan dua cara yaitu:
1. Non ilmiah yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan
atas kriteria yang standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata
suatu
pekerjaan
ataupun
jabatan.
Akan
tetapi
hanya
atau
rekomendasi
dari
pihak
yang
dapat
dipercaya
e. Wawancara langsung dengan yang bersangkutan
f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar
g. Keturunan dari pelamar
h. Tulisan tangan pelamar
2. Ilmiah yaitu metode seleksi yang didasarkan pada spesifikasi
pekerjaan dan kebutuhan nyata yang akan diisi, serta
berpedoman pada kriteria dan standar-standar tertentu.
Seleksi ilmiah mengacu dalam hal-hal antara lain:
a. Metode kerja yang sistematis
b. Berorientasi pada kebutuhan riil karyawan
14
yang
berpengalaman,
berpengalaman
karena
dari
mereka
pada
yang
yang
tidak
berpengalaman
pula
diperhatikan,
terlebih-lebih
untuk
jabatan
tertentu.
5. Pendidikan, kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil
pendidikan dan latihan sebelumnya.
6. Keadaan Fisik, kondisi fisik seorang pelamar kerja, turut
memegang peranan penting dalam proses seleksi.
7. Tampang, dalam jabatan tertentu, tampang juga merupakan
salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil tidaknya
seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
15
8. Bakat,
bakat
(attitude)
seorang
pelamar
turut
pula
16
Simamora
(2004),
proses
seleksi
dibuat
dan
tolak
ukur
yang
akan
digunakan
mengukur
Kendalanya
adalah
kesulitan
mendapatkan
17
yang
jujur
dari
pelamar.
Untuk
mengurangi
pewawancara
mengabaikan
informasi
penting
kurang
dapat
mengembangkan
pelamar
secara lengkap.
2. Pewawancara
terkadang
mengabaikan
motivasi
dan
dan
bahkan
menyimpang
terlalu
jauh
dan
pewawancara.
Kegagalan
dalam
penentuan
18
sebelum
seleksi
dilakukan,
akibatnya
setiap
setelah
pelamar
diterima
sebagai
karyawan.
pelamar,
akibat
pewawancara
bahwa
pengelompokan
19
pewawancara
informasi
yang
dalam
diperoleh
menginterprestasikan
dari
pelamar.
Akibatnya
cepatnya
pewawancara
membuat
keputusan
mengenai pelamar.
Ada pewawancara yang membuat keputusan seleksi atas
dasar jabatan tangan diawal pertemuan atau setelah
mengajukan beberapa pertanyaan saja.
11. Dalam
seleksi
perusahan
hanya
mengandalkan
sistem
seleksi.
Namun,
pewawancara
dapat
sering
melakukan
diskusi
penerimaan
informasi
tentang
pelamar
tidak
pernah
ditemukan.
13. Adanya pewawancara yang memberikan faltor tertentu
yang
mempengaruhi
keputusan
seleksi.
Pewawancara
sehingga
terkadang
mengambil
keputusan,
mereka
ketika
pewawancara
mengatakan
bilamana
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seleksi merupakan bagian materi dari operasional
manajemen sumber daya manusia yaitu pengadaan
(procurement), sedangkan pengadaan itu sendiri terdiri dari:
perencanaan, perekrutan, penyeleksian, penempatan, dan
produksi. Proses seleksi merupakan tahap-tahap khusus yang
digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan
diterima di perusahaan. Proses tersebut dimulai dari ketika
melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan.
21
harus
pembinaan,
pengembangan,
pengendalian
dan
terutama
kondisi
mental
sebelum
mengikuti
DAFTAR PUSTAKA
Sinurat, Sahala P. 2008. Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi.
Jakarta: Esensi.
Soegoto, Eddy Soeryanto.
22
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4075/Bab
%25202.pdf [PDF] (diakses pada tanggal 15 November 2016 pukul 20.15
WITA)
23