Anda di halaman 1dari 5

C.

Intervensi Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
1. Gangguan
pemenuhan Setelah dilakukan tindakan
1. Letakkan bayi terlentang

Rasional
1. Memberi rasa nyaman dan

kebutuhan O2 b.d post keperawatan selama 2x24 jam dengan alas yang datar,

mengantisipasi flexi leher yang

asfiksia berat, ekspansi diharapkan kebutuhan O2 bayi kepala lurus, dan leher sedikit

dapat mengurangi kelancaran

yang kurang adekuat

jalan nafas

terpenuhi

tengadah/ekstensi dengan

Kriteria Hasil:

meletakkan bantal atau

2. Jalan nafas harus tetap

1. Pernafasan normal 40-60 kali selimut diatas bahu bayi


permenit;
2. Pernafasan teratur;
3. Tidak cyanosis;
4.

sehingga bahu terangkat 2-3

untuk menjamin pertukaran gas

cm.

yang sempurna

2. Bersihkan jalan nafas, mulut, 3. Deteksi dini adanya kelainan.

Wajah dan seluruh tubuh hidung bila perlu.


warna kemerahan;

5. Gas darah normal.

dipertahankan bebas dari lendir

4. Menjamin oksigenasi jaringan

3. Observasi gejala kardinal dan

yang adekuat terutama untuk

tanda-tanda cyanosis tiap 4

jantung dan otak. Dan

jam.

peningkatan kadar PCO2

4. Kolaborasi dengan team

menunjukkan hypoventilasi.

medis dalam pemberian O2


dan pemeriksaan kadar gas
2.

dilakukan

darah arteri.
tindakan
1. Letakkan bayi terlentang

Resiko terjadinya

Setelah

1. Mengurangi kehilangan panas

hipotermi b.d adanya

selama 2x24 jam diharapkan diatas pemancar panas (infant

pada suhu lingkungan sehingga

proses persalinan yang

tidak terjadi hipotermia.

lama dengan dintadai

Kriteria Hasil:

warmer).

meletakkan bayi menjadi hangat.

2. Singkirkan kain yang sudah 2.

Mencegah kehilangan cairan

akral dingin suhu tubuh 1. Suhu tubuh 36,5 37,5C;

dipakai untuk mengeringkan

dibawah 36 C

tubuh, letakkan bayi diatas 3. Perubahan suhu tubuh bayi dapat

2. Akral hangat;
3.

Warna

seluruh

kemerahan.

tubuh melalui konduksi

tubuh handuk atau kain yang kering


dan hangat.

menentukan tingkat hipotermia.

4. Mencegah terjadinya

3. Observasi suhu bayi tiap 6

hipoglikemia

jam.
4. Kolaborasi dengan team
medis untuk pemberian Infus
Glukosa 5% bila ASI tidak
3.

dilakukan

mungkin diberikan.
tindakan
1. Lakukan observasi BAB dan1.

Resiko gangguan

Setelah

penemuan kebutuhan

keperawatan selama 2x24 jam BAK jumlah dan frekuensi

eliminasi

nutrisi b.d reflek

diharpkan kebutuhan nutrisi serta konsistensi.

mendapat tindakan / perawatan

menghisap lemah.

terpenuhi

yang tepat

Kriteria Hasil :

2. Monitor turgor dan mukosa


mulut
4. Beri ASI/PASI sesuai

3. Retensi tidak ada

segera

3. Mengetahui keseimbangan cairan

5. Lakukan control berat badan4.


setiap hari.

dan

turgor dan mukosa mulut.

2. Berat badan tidak turun lebih kebutuhan.


dari 10%;

bayi

2. Menentukan derajat dehidrasi dari

1. Bayi dapat minum ppersonde 3. Monitor intake dan out put.


dengan baik;

Deteksi adanya kelainan pada

tubuh (balance).
Kebutuhan
secara adekuat.

nutrisi

terpenuhi

5. Penambahan dan penurunan berat


badan dapat di monitor.

B.

Analisa Data

No

Data
.
1. Ds :
1. Ibu klien mengatakan anaknya sesak

1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
1.

Etiologi
Post asfiksia berat, ekspansi yang kurang

Penyebab
Gangguan pemenuhan kebutuhan O2

adekuat.

nafas
Do :
Anak terlihat sesak
Respirasi 76 x/menit.
Retraksi rongga dada manurun
Akral dingin
Bibir tampak pucat
Anak tampak menggunakan O2 5
liter/menit
Ds :
Ibu klien mengatakan anaknya panas
Do :

Transisi lingkungan ekstra uterin neonatus

Hipertermi

Reflek menghisap lemah.

Resiko gangguan penemuan kebutuhan

1. Anak tampak lemah


2. TTV :
P

: 138 x/menit

RR

: 76 x/menit

T
: 39,1 0C
3. Ds :
1. Ibu klien mengatakan anaknya
tampak lemah
Do :
1. Reflek mengisap anak lemah
2. Anak terpasang NGT
3. Anak terpasang IVFD D5

nutrisi.

4. NS Mikro drip 10 tts/menit


D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 b.d post asfiksia berat, ekspansi yang kurang adekuat.
2. Hipertermi b.d transisi lingkungan ekstra uterin neonatus
3. Resiko gangguan penemuan kebutuhan nutrisi.b.d reflek menghisap lemah.

Anda mungkin juga menyukai