Oleh :
Azamat Agus Sampurna
G99151049
Pembimbing
dr. Rieva Ermawan, Sp.OT(K)
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk
Tanggal Periksa
: Ny. M
: 49 Tahun
: Perempuan
: Islam
: Ibu Rumah Tangga
: Weru, Sukoharjo
: 3 Desember 2016
: 6 Desember 2016
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Nyeri lutut kanan setelah kecelakaan lalu lintas.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan + 6 jam SMRS setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat pasien hendak pergi ke pasar naik sepeda
motor, pasien kehilangan keseimbangan. Pasien terjatuh ke sisi kanan, lalu muka
pasien menyentuh tanah. Setelah itu kaki pasien tertimpa stang sepeda motor.
Setelah kejadian pasien merasakan nyeri pada lutut kanan dan memberat ketika
berjalan dan tidak bisa digunakan untuk menopang badan. Pasien juga
mengalami luka-luka di wajah. Pingsan (-), pusing (-), mual (-), muntah (-).
Pasien sudah diperiksa di puskesmas dan dilakukan medikasi pada daerah wajah
lalu pasien dirujuk ke RS Ortopedi Prof. Dr. Soeharso.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
R. Asma
R. Alergi obat
R. Alergi makanan
R. Mondok
R. Diabetes Mellitus
R. Hipertensi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: (+) Tak terkontrol
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
5. Anamnesa Sistemik
Kepala
: pusing (-), nyeri kepala (-)
Mata
: pandangan kabur(-/-), pandangan dobel (-/-)
Hidung
: mimisan (-), hidung tersumbat (-)
Telinga
: pendengaran berkurang (-/-), keluar cairan (-/-), berdenging (-/-)
Mulut
` : mulut kering (-), bibir biru (-), sariawan (-), gusi berdarah (-),
bibir pecah- pecah (-), keluar darah dari mulut (-), bibir berdarah
(+)
Tenggorokan : nyeri telan (-)
Respirasi
: sesak (-), batuk (-), batuk darah (-), mengi (-)
Cardiovascular : nyeri dada (-), kaki bengkak(-), keringat dingin (-), lemas (-)
Gastrointestinal: mual (-), muntah (-), perut terasa panas (-), kembung (-), muntah
darah (-), BAB warna hitam (-), BAB lendir darah (-), BAB
sulit (-)
Genitourinaria : BAK warna kuning jernih, nyeri saat BAK (-)
Muskuloskeletal: nyeri otot (+), nyeri sendi (+ lutut), bengkak sendi (-)
Ekstremitas
: Atas : pucat (-/-), kebiruan (-/-), bengkak (-/-), luka
(-/-), nyeri (-/-), terasa dingin (-/-), terasa kebal (-/-),
gerakan terbatas (-/-)
Bawah : pucat (-/-), kebiruan (-/-),bengkak (+/-), luka
(-/-), nyeri (+/-), terasa dingin (-/-), terasa kebal (-/-),
gerakan terbatas (+/-)
C. PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
1. Airway
: bebas
2. Breathing
:
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri, spontan,
thoracoabdominal, pernafasan 20 x/menit
Palpasi : Krepitasi (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+)
3. Circulation : Tekanan darah : 150/80 mmHg, Nadi 98x/menit
4. Disability
: GCS E3V5M6, reflek cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm),
lateralisasi (-)
5. Exposure
: suhu 36,5 C, jejas (+) lihat status lokalis
Secondary Survey
1. Kepala : mesochepal, jejas (-)
2. Mata
: hematom periorbita (-/-), perdarahan subkonjungtiva
(-/-), oedem (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
3. Telinga
4. Hidung
(3mm/3mm),
5. Mulut
: gusi berdarah (-), lidah kotor (-), jejas (-), mukosa basah
oedem
Status Lokalis
1. Regio Tibialis Dextra
Inspeksi
Palpasi
ROM
Foto Klinis
D. ASSESSMENT I
Suspek CF tibia dextra dd CF proksimal tibial dextra dd CF platella dextra.
E. PLANNING I
a.
b.
c.
d.
Immobilization
Analgetik inj.
X ray examination
Cek laboratorium darah
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Femur Dextra dan Pelvis (16 Oktober 2016)
Hasil
Satuan
Rujukan
14,2
44
9.1
371
5.0
O
g/dl
%
ribu/l
ribu/l
juta/l
13 17
40 - 54
4,0 10
150 -500
4.40 - 6,20
15.2
27.4
1.27
Detik
Detik
10 - 14
15 - 36
98
Mg/dl
<120
negatif
G. ASSESMENT II
CF subtrochanter femur dextra tipe comunitive.
H. PLAN II
Initial treatment: Immobilization with skin traction
Definitive treatment: ORIF