Anda di halaman 1dari 1

Hubungan antara umur panen, kadar air, berat kering dan viabilitas benih

Benih yang memiliki viabilitas yang tinggi adalah benih yang dipanen pada
saat masak psikologis. Setiap tanaman memiliki waktu masak fisiologis yang
berbeda-beda, contoh untuk tanaman padi masak fisiologis tanamna tersebut
salah satunya ditandai dengan daunnya yang mulai menguning, malainya
merunduk dan berwarna kuning. Apabila waktu kurang dari masak fisiologis
maka cadangan makanan dalam benih akan kekurangan, namun jika melewati
masa masak fisiologis maka benih akan berkecambah di pohon/malai.
Sehingga nilai viabilitas benih tersebut akan menurun dan bahkan rusak.
Umur panen yang terlalu muda akan memiliki kadar air yang banyak sehingga
viabilitas benih rendah. Saat masak fisiologis, tanaman memiliki kadar air
ideal sekitar 20% saat itulah viabilitas benih tinggi, namun jika umur panen
terlalu tua maka kadar air dalam tanaman akan tinggi dengan berat kering
yang rendah maka viabilitasnya juga rendah.
Umur panen yang terlalu muda akan memiliki berat kering yang rendah
sehingga viabilitas benih rendah. Saat masak fisiologis, tanaman memiliki
berat kering yang tinggi sehingga saat itulah viabilitas benih tinggi, namun
jika umur panen terlalu tua berat kering akan kembali rendah maka
viabilitasnya juga rendah.
Viabilitas benih yang bagus terjadi pada saat umur panen masak fisiologis
dengan kadar air ideal 20% dengan berat kering yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai